Anda di halaman 1dari 2

Puasa ramadhan telah sampai di hari ke-3, Nay menjalankannya dengan

bahagia karena lebih banyak waktu bersama keluarga. Pagi itu alarm berbunyi,
waktu menunjukkan ukul setengah empat pagi.

Ibu membangunkan Nay, “Nay bangun, shalat tahajud dulu baru sahur yuk!”

“Hmmp oke buk!”, jawab Nay lirih.

Nay dan keluarga menjalankan sahur bersama di ruang tengah sembari


menonton TV, sampai tibanya adzan subuh. Kemudian Ibu mengajak Nay
menunaikan shalat subuh di mushala seberang rumah.

“Sudah adzan lho, yuk siap-siap ke mushala Nay”, ajak Ibu.

Nay menjawab, “yo.. yoo... Buk!”.

Ibu meminta Nay untuk membawa uang, Nay bingung dan bertanya.

“Lhoh, untuk apa Buk bawa uang?”, tanya Nay.

“Yaa buat dimasukkan ke Kotak mushala tho nduk”, jawab Ibu.

Nay mengangguk, “Oh yaa.. yaa.. Buk siap”.

“Kalau bisa dirutinkan untuk sedekah pagi, karena fadhilahnya luar biasa”, lanjut
Ibu menerangkan.

“Wah! Iya kah Buk?”, celoteh Nay.

“Iya tentu, nanti saja Ibu kasih tau ke Nay kalau sudah sampai rumah biar melek
nggak tidur habis shubuh yaa”, jelas Ibu.

“He he he”, jawab Nay meringis.

Seusai pulang dari mushala, Ibu mengajak Nay jalan-jalan pagi keliling kompleks.
Ibu menjelaskan kepada Nay tentang keutamaan merutinkan sedekah pagi.

“Ayo Buk katanya mau cerita tentang sedekah pagi”, pinta Nay.

“Sedekah pagi utamanya di waktu subuh, ada malaikat yang turun mendoakan”,
kata Ibu mengawali perbincangan.

“Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua
malaikat yang turun. Salah satu dari malaikat berkata : Ya Allah, berikanlah
rezeki kepada orang yang menafkahkan hartanya. Sementara yang lain berkata,
Ya Allah, kurangkanlah dari yang dimiliki orang yang menahan hartanya.” (HR
Bukhari dan Muslim).

Kalau kata Syekh Ali Jaber waktu pengajian dulu, “Sebenarnya semua waktu baik,
tapi saya menemukan sedekah subuh itu yang paling baik, paling dahsyat, yang
paling cepat terkabul hajat kita. Kenapa sedekah subuh dahsyat? Karena setiap
waktu subuh Allah turunkan malaikat tugasnya cuma satu, mendoakan orang
yang berinfak di subuh hari.”

Sedekah yang dilakukan meski sedikit tapi rutin, pastinya bakal menjadi
tumpukan kebaikan dan keberkahan bagi mereka yang telah merasakan dari
kebaikan yang telah diberikan. Semakin banyak kita berbagi, maka semakin
banyak pula kita akan menerima.

“Perumpaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji
yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada tiap tangkai ada seratu biji. Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha
Mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 261). 

Tak akan ada yang sia-sia dalam kebaikan yang telah dilakukan. Karena
bersedekah bukan tentang materi, tapi tentang keberadaan manusia sebagai
makhluk sosial, di mana ada rasa saling membutuhkan dan kepada sesama.
Dalam setiap rezeki yang kita terima, ada hak orang lain yang harus kita berikan.

“Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian


menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai. Ketahuilah, apa pun
yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)

Anda mungkin juga menyukai