Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengaturan suhu tubuh

Pengaturan temperatur atau regulasi termal ialah suatu pengaturan secara

kompleks dari suatu fisiologi dimana terjadi keseimbangan antara produksi panas dan

kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan

(Gabriel,1996).

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui system umpan balik .Hipotalamus

menerima seluruh impuls dari eferen. Saraf eferen hypotalamus terdiri atas saraf

simpatik dan saraf otonom, karena itu hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot,

kelenjar keringat, peredaran darah dan ventilasi paru. Keterangan suhu bagian dalam

tubuh diterima oleh reseptor panas di kulit yang diteruskan melalui sistem aferen ke

hipotalamus.Keadaan suhu tubuh diolah oleh thermostat hipotalamus yang akan

mengatur set point hipotalamus.

Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bila

terdapat kenaikan suhu tubuh, hipotalamus anterior akan mengeluarkan impuls eferen

sehingga akan terjadi vasodilatasi di kulit dan keringat akan dikeluarkan. Selanjutnya

panas akan dikeluarkan dari tubuh.

Hipotalamus posterior merupakan pusat pengaturan suhu tubuh yang bekerja

pada keadaan dimana terdapat penurunan suhu tubuh.Hipotalamus posterior akan

mengeluarkan impuls eferen sehingga pembentukan panas ditingkatkan dengan

5
meningkatnya metabolisme dan aktivitas otot rangka dengan menggigil

(Guyton1995).

Disamping melalui pengaturan dihipotalamus. Proses pemindahan energi

panas , baik masuk kedalam tubuh maupun hilang melalui kulit dan dapat terjadi

dengan beberapa cara yaitu : konduksi , konveksi , radiasi dan evaporasi

Konduksi adalah pemaparan panas dari suatu obyek yang suhunya lebih tinggi

ke obyek lain dengan jalan kontak langsung (Gabriel 1996).Panas yang dibuang

dengan cara konduksi ini yaitu dari permukaan tubuh ke obyek lain .

Konveksi adalah pergerakan udara dalam jumlah kecil, konveksi hampir

selalu terjadi disekitar tubuh dikarenakan oleh kecenderungan udara yang dekat

dengan kulit bergerak ke atas waktu udara tersebut dipanasi .

Radiasi adalah pemindahan panas melalui radiasi elektromagnetik inframerah

dari suatu benda yang lain dengan suhu yang berbeda tanpa mengalami kontak ke dua

(2) benda tersebut (Ganong,2002)

Evaporasi adalah pengalihan panas dari bentuk cair menjadi uap . Manusia

kehilangan sekitar 9 x 10 kalori / gram melalui penguapan paru-paru. Penguapan air

melalui kulit paru-paru disebut penguapan insisibel karna dapat terkontrol.

Kulit juga berperan dalam mengontrol suhu tubuh. Peran kulit dalam regulasi

suhu meliputi insulasi tubuh, vasokontriksi (yang mempengaruhi jumlah aliran darah

dan kehilangan panas pada kulit) dan sensasi suhu. Kulit merupakan jaringan sub

kutan dan lemak yang menyimpan panas dalam tubuh. Ketika aliran darah antara

lapisan kulit berkurang. Kulit itu sendiri merupakan insulator yang baik.
Suhu ruangan juga sangat mempengarui penurunan suhu tubuh dan proses

hilangnya panas pada tubuh . Apabila ruangan / lingkungan yang panas maka proses

radiasi dan konduksi menurun serta evaporasi tidak terjadi sebab evaporasi sangat di

pengaruhi oleh faktor kelembaban udara . Apabila kelembaban udara meningkat

maka evaporasi berkurang selain itu emosi yang tinggi dan stress dapat

mempengaruhi suhu tubuh stimulasi sistem saraf simpatis dapat memproduksi

epinephrin dan norepinephrin yang akan meningkatkan aktifitas metabolik dan

produksi panas (Potter,2005)

Pijat merupakan terapi yang tidak termasuk dalam ke empat komponen

pemindahan energi. Pijat adalah suatu tarapi sentuhan kulit (Roesli,2001) dan

merupakan satu tehnik relaksasi (Widyastuti,2003). Efek dari adanya stimulasi pada

kulit yang berupa pijatan akan dihantarkan oleh ujung-ujung saraf di sekitar folikel

rambut, kemudian melalui jaringan saraf yang ada di tulang belakang akan

disampaikan ke otak. Sehingga gelombang oksigen akan lebih banyak dikirim ke otak

dan ke seluruh tubuh(Roesli,2001) Pijat yang bekerja pada otot dan sendi untuk

membebaskan ketegangan ,serta untuk relaksasi (Willliam,2003). Relaksasi dapat

memperbaiki metabolisme tubuh dan termostat yang diperankan oleh hipotalamus.

B. Konsep Demam

Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh titik ambang regulasi

panas hipotalamus. Pusat regulasi /pengatur panas hipotalamus mengendalikan suhu


tubuh dengan sinyal dari reseptor-reseptor neuronal perifer dingin dan panas

(Behrman.1999).

Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 derajat -37,5 derajat celcius.Suhu sub

normal dibawah 36 derajat celcius.Demam diartikan suhu tubuh diatas 37,2 derajat

celcius.Sedangkan hiperpireksia adalah suatu kenaikan suhu tubuh sampai setinggi

41, derajat celcius atau lebih,sedangkan hipotermia keadaan suhu tubuh dibawah 35

derajat celcius(Hartono.1991).

1. Tipe Demam

Beberapa tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :

a. Demam Septik

Suatu badan berangsur naik ke tingkat yang tingkat tinggi pada malam

hari.Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat.Bila demam yang

tinggi timbul kembali turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam

Hektik

b. Demam Remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetap tidak pernah mencapai suhu

badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua

derajat dan tidak sebesar perbadaan suhu yang dicatat pada demam septik.

c. Demam Intermitan.

Pada tipe ini suhu badan turun ketingkat normal selama beberapa jam

dalam satu hari.Bila demam seperti ini terjadi setiap 2 hari sekali disebut
Tersiana dan bila dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut

kuartana.Misalnya malaria

d. Demam Kontinyu

Pada tipe demam kontinyu,variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda

lebih dari satu derajat.Pada tingkat demam terus manerus meningkat disebut

hiperpireksi

e. Demam Siklik

Pada demam tipe siklik terjadi kenaikan suhu selama beberapa hari,

yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari dan kemudian

diikuti lagi oleh kenaikan suhu seperti semula.

2. Penyebab Demam

Pusat pengatur suhu badan manusia diatur oleh organ di otak yang

bernama hipotalamus yang menentukan set point yaitu batas suhu tubuh normal.

Pusat ini menerima infomasi perubahan suhu ,baik dari reseptor (alat penerima)

yang ada di pusat maupun di tepi tubuh,terutama melalui suatu rangsangan zat

pirogen endogen (PE = zat penyebab panas dari dalam) Sel-sel seperti :

a. Monosit (sel darah putih yang berinti tunggal)

b. Eosinofil (sel darah merah yang berinti merah kebiruan)

c. Neutrofil (sel darah merah yang berinti netral)

d. Makrofag (sel besar yang sanggup menelan kuman) semua ini dapat

menghasilkan dan melepaskan zat PE (Haryanto,1991)

Produksi pirogen endogen mengubah titik ambang suhu hipotalamus,

menghasilkan pembentukan panas dan konservasi panas.Zat PE menginduksi


sintesa prostaglandin E2 (PE2),baik yang di hipotalamus maupun di otot skelet

(otot lurik). Demam merupakan salah satu manifestasi respon radang yang

dihasilkan oleh mekanisme pertahanan tubuh (Behrman, 1999). Jadi jelas dengan

adanya demam maka tubuh akan membentuk kekebalan terhadap

infeksi.Sebaliknya pemberian obat penurun panas tidak selalu mutlak

diberikan.Kecuali jika demam mencapai 40,5 derajat C.

Dalam keadaan normal suhu tubuh berfluktuasi sepanjang hari. Pada pagi

hari dapat turun 0,5 derajat celcius dibawah normal,sedangkan pada sore hari

dapat naik 0,5 derajat celcius diatas normal.

C. Penanganan Demam

Demam merupakan hal biasa terjadi pada balita maupun anak tapi demam

bukan merupakan satu indikasi penyakit yang serius kecuali bila disertai dengan

perubahan tingkah laku penampilan atau gejala – gejala tambahan seperti kesulitan

bernapas kaku kuduk atau kehilangan kesadaran.

Demam yang terjadi pada bayi baru lahir pada umur minggu – minggu

pertama kehidupannya harus mendapatkan perhatian yang serius, karena

kemungkinan besar infeksi didapat dari proses persalinan. Menurut Potter terapi

terhadap demam yaitu menurunkan produksi panas dan mencegah komplikasi.


Terapi non farmakologi

Dengan mengunakan metoda yang meningkatkan pengeluaran panas melalui

konduksi, koveksi, evaporasi, radiasi. Metoda tersebut antara lain adalah dengan

mengompres, dengan mengunakan kipas angin, penguapan melalui kulit

(berkeringat), dan dengan melepaskan pakaian atau selimut.

Stress merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan suhu tubuh

melalui stimulasi hormonal dan persarafan(Potter,2005).

Pijat hanya merupakan salah satu bentuk tehnik relaksasi yang dapat

merangsang peredaran darah dan akan menambah energi gelombang oksigen ke otak

dan seluruh tubuh. Selain itu pijat juga dapat meningkatkan aktivitas neurotransmiter

serotononin yang dapat menurunkan hormon stress dan akan meningkatkan daya

tahan tubuh (Roesli,2001).

Terapi farmakologi

Dengan menggunakan antipiretik yang bersifat mengontrol suhu.

D. Pijat bayi

Pijat bayi menimbulkan efek fisik dan biokimia yang positif. Efek fisik yaitu

meningkatkan jumlah dan sitotoksitas dari sitem imunitas (sel pembunuh alami),

mengubah gelombang otak secara positif,memperbaiki sirkulasi darah dan

pernafasan, meningkatkan berat badan, mengurangi depresi dan ketegangan,


membuat tidur lelap,mengurangi rasa sakit.Efek biokimia meliputi menurunkan kadar

hormon stress (catecholamin)serta meningkatkan aktivitas neurotransmiter hormon

serotonin. Dengan meningkatnya serotonin dan menurunkan hormon stress maka

daya tahan tubuh akan meningkat (Roesli,2001) Selain itu pijat juga diketahui dapat

merangsang proses-proses fisiologi. Pijat juga meningkatkan kekuatan otot,

peregangan sendi dan serta menyeimbangkan hormon dan syaraf (Aslini, 2003).

1 Mekanisme Pemijatan

Mekanisme dasar pemijatan pada bayi antara lain

1.1 Pengeluaran Beta Endhorphin untuk pertumbuhan

Tahun 1989 Shcanberg melakukan penelitian pada bayi tikus, jika

hubungan taktil ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyebabkan

a. Penurunan enzim ODC (Ornithin de Carboxylose) enzim yang peka bagi

pertumbuhan sel dan jaringan

b. Penurunan pengaluaran hormon pertumbuhan

c. Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon

pertumbuhan

1.2 Aktifitas Nervus Vagus Mempengaruhi Penyerapan Makanan

Penelitian Field dan Schanberg (1986)menunjukan bahwa pada bayi

yang di pijat mengalami peningkatan tonus nervus (saraf otak ke10)yang akan

menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin.

dengan demikian, penyerapan makanan akan lebih baik sehingga berat badan

bayi meningkat lebih banyak dari pada yang tidak di pijat.


1.3 Aktivitas Nervus Vagus Menigkatkan Volume ASI

Peningkatan aktivitas nervus vagus dapat menyebabkan bayi cepat

lapar sehingga bayi akan lebih sering lebih menyusu pada ibunya.Akibatnya

ASI akan lebih banyak diproduksi. Selain itu bayi yang di pijat akan lebih

banyak tenang dan berdampak positif pada peningkatan volume ASI

1.4 Produksi sertonin meningkatkan daya tahan tubuh

Pijat merupakan salah satu bentuk relaksasi, dimana relaksasi dapat

menahan terbentuknya stress pada sisttem saraf dan hormon (Council,2003).

Stress fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatakan suhu

tubuh melalui stimulasi hormonal(Potter,2005) Pemijatan akan meningkatkan

aktifitas naurotransmiter serotonin yaitu meningkatkan aktifitas sel reseptor

yang berfungsi mangikat glucocorticoid (adrenalin suatu hormon

stress).Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon

adrenalin (hormon stress) Penurunan kadar stress ini akan meningkatkan daya

tahan tubuh terutama Ig M dan Ig G

1.5 Pijatan dapat mengubah gelombang otak

Pijat bayi akan dapat membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan

kesiagaan (Alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat

mengubah gelombang otak.Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan

gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha yang dapat

dibuktikan dengan penggunanan EEG (electro enchepalogram)

2 Waktu Pemijatan
Pijat yang diberikan lebih awal hingga usia 6-7 bulan pada bayi maka

keuntungan yang diperoleh bayipun juga akan lebih banyak.Pemijatan dapat

dilakukan pada pagi hari atau malam hari sebelum tidur sehingga bayi tidur lebih

nyenyak.

3 Persiapan Sebelum Memijat

a. Tangan bersih dan hangat

b. Memotong kuku dan melepas

c. Ruangan hangat dan tidak pengap

d. Bayi tidak selesai makan dan tidak lapar

e. Waktu minimum 15 menit untuk seluruh tahap pemijatan

f. Posisi nyaman dan tenang

g. Menyiapkan handuk,popok,baju ganti dan minyak baby oil

h. Lakukan komunikasi pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan

membelai wajah dan kepala.

4 Cara Memijat

Pijat bayi dapat dilakukan dengan beberapa tahapan,melumurkan minyak

atau baby oil sebelum memijat untuk menghindari luka akibat gesekan karena

kontak langsung kulit dengan kulit.Kemudian beri sentuha awal di bagian muka

sebagai tanda komunikasi bahwa bayi akan di pijat

Urutan pemijatan

Setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali

1). Kaki.
a. Perahan cara India

Lakukan dari pangkal paha ke pergelangan kaki.Gerakan tangan ke

bawah secara bergantian ,kemudian peras dan putar kaki bayi dengan

lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.

b. Telapak Kaki

Urut telapak kaki bayi kedua ibu jari secara bergantian dari tumit

kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki ,kemudian pijatlah jari-jari

satu per satu dengan gerdian menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan

tarikan kasih yang lembut.

c. Punggung Kaki.

Gunakan kedua ibu jari sacara bergantian pijat punggung kaki dan

pergelangan kaki ke arah jari-jari kaki.

d. Gerakan Swedia

Gerakan tangan secara bergantian dari pergelangan kaki ke

pangkal paha kemudian dilanjutkan dengan gerakan mengulung dari

pangkal paha ke pergelangan kaki.

e. Gerakan akhir

Setelah semua gerakan dilakukan,rapatkan kedua kaki

bayi.Kemudian tangan secara bersamaan pada pantat danpangkal

paha,usap kedua kaki dengan dengan tekanan lembut dari paha ke arah

pergelangan kaki.

2). Perut

Hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk :


a. Menggayuh sepeda

Gerakan memijat pada perut bayi dari atas ke bawah bergantian

tangan kanan dan kiri.Kemudian dilanjutkan dengan mengangkat kedua

kaki dengan salah satu tangan,pijat perut bayi dari perut bagian atas

sampai ke jari-jari kaki

b. Ibu jari ke samping dan gerakan bulan matahari

Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar perut, gerakan

kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri.Kemudian dengan tangan

kiri dari perut kanan bawah (daerah usus buntu) buat lingkaran searah

jarum jam dan kembali lagi ke daerah kanan bawah selama beberapa

kali.Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setangah lingkaran

dari daerah perut kanan bawah(lakukan gerakan bulan matahari secara

bersamaan

c. Gerakan I Love you

“I” Dengan tangan kanan pijat perut bayi dari kiri atas ke bawah,

membentuk huruf “I”

“LOVE” Pijat perut bayi dari kanan atas ke kiri atas kemudian turun ke

bawah sehingga membantuk huruf “L” terbalik

“YOU” Dari kanan bawah (daerah usus buntu ) ke atas kemudian ke kiri

dan berakhir di perut kiri bawah

d. Jari-jari berjalan

Letakan ujung jari-jari tangan pada perut bagian kanan untuk

mengaluarkan gelembung udara.


3). Dada

Letakan ujung –ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada

bayi. Gerakan ke atas sampai dibawah leher kemudian ke samping atas tulang

selangka,setelah itu kebawah membentuk jantung,dan kembali ke ulu

hati.Gerakan selanjutnya seperti gambar kupu-kupu .Dimulai dengan tangan

kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada ke arah bahu

kanan ,kembali ke ulu hati.

4). Tangan

a. Perahan India

Guna pemijatan cara ini untuk relaksasi otot

Pegang lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan, tangan

kiri memegang pergelengan tangan.Gerakan seperti memeras susu

dilakukan secara bergantian .

b. Peras dan putar

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke

pergelangan tangan.Kemudian dilanjutkan memijat telapak tangan dengan

ibu jari dari pergelangan tangan ke arah jari-jari.Setelah itu pijat lembut

jari sata per satu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar dan

diakhiri dengan tarikan lembut padatiap ujung jari.


c. Punggung depan

Letakan tangan bayi diantara kedua tangan anda,usap punggung

tangan bayi dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dangan lembut.

Kemudian peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari

telunjuk.

d. Perahan swedia dan gerakan menggulung

Gerakan swedia berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan

paru-paru. Arah gerakan perahan swedia adalah dari pergelangan tangan

ke arah badan.Kemudian bentuk gerakan menggulung dari pangkal lengan

ke arah pergelengan tangan.

5). Muka

a. Dahi

Tekan dengan lembut dari tengah dahi keluar samping kanan dan

kiri .Kemudian ke bawah daerah pelipis ,buat lingkaran kecil didaerah

pelipis ke dalam melelui daerah pipi bawah mata.Dilanjutkan dengan

lembut memijat alis mata dan diatas kelopak mata.

b. Hidung : Senyum I

Letakan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata.Dengan

kedua ibu jari memijat dangan lembut dari pertengahan kedua alis mata

turun melalui tepi hidung ke arah pipi membuat gerakan ke samping dan

ke atas seolah membuat bayi tersenyum.

c. Rahang Atas:Senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulutdi bawah sekat hidung

Kemudian gerakan ke arah samping dan ke arah atas daerah pipi seolah

membuat bayi tersenyum.

d. Rahang bawah : Senyum III

Letakan kedua ibu jari anda ditengah dagu.Kemudian tekan dua

ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping,ke atas dan ke

arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

e. Belakang telinga

Dengan ujung-ujung jari berikan tekanan lembut pada daerah

belakang telinga kanan dan kiri ke arah pertengahan dagu di bawah dagu

6). Punggung.

a. Gerakan maju mundur

Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di

sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda.Pijat punggung bayi dengan

gerakan maju mundur menggunakan telapak tangan,dari bawah leher

sampai ke pantat bayi dan kembali ke leher.

b. Gerakan menyetrika dan gerakan melingkar

c. Gerakan menggaruk

Dengan dilakukan pemijatan diharapkan dapat meningkatkan daya

tahan tubuh bayi dan menurunkan demam bayi.


D. Kerangka Teori

Pirogen Endogen meningkat


Set point di thermostat di Demam
hipotalamus

• Pengeluaran Betaindoprint
• Peningkatan tonus syaraf otak ke-10
• Peningkatan neuro transmitter Pijat bayi Kompres Farmakologi
serotinin (Relaksasi)
• Perubahan gelombang otak

ƒ Daya tahan tubuh


meningkat
ƒ Demam menurun

Sumber: Hariyanto (1991), Roesli, (2001).

E. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka teori diatas maka dapat dirumuskan kerangka konsep

penelitian sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependent

Pijat bayi Penurunan demam


F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pijat bayi dengan

penurunan demam

G. Variabel penelitian

1. Variabel independen : Pemijatan pada bayi

2. Variabel dependent : Penurunan demam.

Anda mungkin juga menyukai