Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizal Ardiansyah

NPM : 18113356
Kelas : TI RM 18 A

Lingkungan Umum Organisasi di PT. Solusi Transportasi Indonesia


Aliran Arus Fisik / Material
Dalam aliran fisik material barang melibatkan transformasi, pergerakan, penyimpanan
barang (storage) dan bahan baku (raw material. Secara sederhana, arus ini adalah yang paling
mudah dilihat.
Aliran Arus Informasi
Arus informasi yang diperoleh dalam jaringan ini memungkinkan berbagai mata rantai
pasok saling berkoordinasi dalam mewujudkan rencana jangka panjangnya dan mengontrol
aliran barangnya.
Aliran Arus Finansial / Keuangan
Satu hal yang tak kalah penting tentu adalah persoalan keuangan. Aliran keuangan
meliputi informasi dan atau persyaratan kredit, jadwal pembayaran, tenggang waktu, penetapan
kepemilikan dan status pengiriman.
Suppliers
Aliran fisik yang ada dalam mata rantai yang pertama ini antara lain bahan baku,
material mentah, material tambahan ataupun suku cadang. Suppliers atau pemasok yang berada
dalam rantai pertama saling berhubungan dengan suppliers lainnya. Pada mata rantai pertama
ini saja jumlahnya bisa sangat banyak tapi bisa juga hanya ada pemasok tunggal atau sedikit.
Manufaktur
Pada titik ini dilakukan pembuatan, pabrikasi, asembling, perakitan dan konversi
hingga finishing. Sampai di tahap ini, dengan perencanaan yang baik, sebenarnya sudah
terdapat potensi untuk melakukan penghematan. Target – target penghematan pada titik ini
contohnya dalam hal inventories untuk raw material, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang
berada di pihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit.

Distributor
Finishing Product yang dihasilkan oleh manufacturer kemudian didistribusikan kepada
konsumen. Bisnis distributor adalah sebuah usaha, dimana pihak perantara menjembatani
kepentingan jual beli antara produsen dan retailer. Proses Distributor itu sendiri dimulai dengan
pembelian produk dari pabrik atau mata rantai manufacturer, atau distributor lain yang lebih
besar. Selanjutnya terjadi pengklasifikasian produk untuk didistribusikan ke retailers ataupun
ke end user.
Retailer Outlets
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang (warehouse) milik sendiri atau
dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menumpuk barang sebelum
didistribusikan lagi ke pihak retailer. Transportasi hingga ke outlet para pengecer biasanya
dilakukan menggunakan jalur darat. Pada titik ini kembali dapat kita lihat potensi-potensi untuk
melakukan efisiensi. Dari segi logistik, dapat memanfaatkan konsep backloading atau muatan
balik dari truk yang kosong saat perjalanan pulang.

Customers
Dari rak-raknya, para pengecer atau retailers ini menawarkan barangnya langsung
kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termausk outlets
adalah toko, warung, warung serba ada, swalayan, toko kelontong, koperasi, mall, club stores,
dan sebagainya di mana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara fisik dapat
dikatakan bahwa ini merupakan mata rantai yang terakhir, sebetulnya masih ada satu mata
rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi retailer outlet tadi) ke real customers atau real
user, karena pembeli belum tentu pengguna sesungguhnya. Mata rantai supply baru betul-betul
berhenti setelah barang yang bersangkutan tiba di pemakai langsung (pemakai yang
sebenarnya) barang atau jasa dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai