Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN PENGANTAR TEORI MAKROEKONOMI BAB 1,2,3

SUMBER BUKU SADONO SUKIRNO

Oleh :

Nabila Hidayati

2120103061

S1 Manajemen

UNIVERSITAS NEGERI TIDAR

2021
BAB 1

Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi

Analisis-analisis dalam teori makroekonomi bersifat global atau menyeluruh dan


lebih fokus terhadap tindakan konsumen secara keseluruhan,kegiatan keseluruhan
perusahaan, dan perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.Adapun perkembangan
analisi maroekonomi ini di awali analisis Mazhab Klasik yang menurut keyakinan para
ahli di aliran ini bahwa pasar bebas mewujudkan perekonomian yang efisien dan
berjangka panjang namun pada tahun 1929-32 terjadi kemunduran ekonomi diseluruh
dunia, hal inilah yang mendorong para ahli ekonomi terutama John Maynard Keynes
berpendapat bahwa pengeluaran agregat yaitu perbelanjaan masyarakat atas barang dan
jasa adalah faktor utama yang dapat menetukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara
yang akan dicapai
Aspek penting dari kegiatan perekonomian dalam teori makroekonomi yaitu
pandangan sisitem bahwa pasar bebas tidak selalu mewujudkan (i)penggunaan tenaga
kerja penuh (ii)kestabilan harga-harga, dan (ii)pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Adapun penetuan kegiatan ekonomi adalah hal terpenting dari analisis
makroekonomi.Analisis ini merupakan analisis yang menerangkan kegiatan
perekonomian jangka pendek dan dibedakan dalam tiga bentuk penyederhanaan yaitu :
(i) Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga
tetap dan suku bunga tetap.
(ii) Analisis perubahan kegiatan perkonomian yang memisalkan harga
mengalami perubahan yang menimbulkan perubahan dalam tingkat
perekonomian.
(iii) Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku
bunga berubah sehingga akan terlihat perubahan – perubahan penawaran
uang dan suku bunga berpengaruh pada keseimbangan kegiatan
perekonomian.
Masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapi suatu negara yaitu :
a) Pertumbuhan ekonomi, perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah, dan termasuk
masalah makroekonomi jangka panjang
b) Keditakstabilan kegiatan ekonomi,hal ini dapat terjadi sebab perbedaan
pendapatan nasional potensial dengan ppendapatan nasional yang sebenarnya
atau disebut Jurang Produk Nasional Bruto.
c) Pengangguran, difaktori oleh kekurangan pengeluaran agregat yang diperlukan
untuk mencapai tenaga kerja penuh
d) Kenaikan harga (inflansi), ada beberapa factor pendorongnya yaitu tingkat
pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
suatu barang agar permintaan barang tersebut meningkat.Para pekerja di
berbagai kegiatan perekonomian menuntuk kenaikan upah.
e) Masalah neraca perdagangan serta neraca pembayaran, hal ini dipicu oleh
kegiatan perekonomian ekspor dan impor serta aliran modal atau investasi.

Adapun bentuk-bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasi persoalan diatas yaitu :


1. Kebijakan fiskal yaitu langkah pemerintah dalam bidang pajak dan
pengeluaranya.
2. Kebijakan moneter langkah pemerintah untuk mengatur penawarn uang
dan suku bunga.
3. Dengan ekonomi terbuka yaitu perekonomian menjalankan kegiatan
ekspor dan impor.
4. Kebijakan segi penawaran kebijakan untuk mengendalikan kenaikan
pendapatan pekerja yang berlebih.
5. Kebijakan perekonomian pasar terbuka,dengan hal ini diharapkan bisa
memperluas serta mengembangkan perusahaan-perusahaan dalam negeri.
BAB 2
Penghitungan Pendapatan Nasional

Konsep penting dalam pendapatan nasional :


1.Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestics Product (GDP), adalah nilai
barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik
warga negara tersebut dan warga negara asing.
2.Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP), secara konsepsual
adalah nilai barang tau jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor WNI dalam negeri dan
WNI yang berada di luar negeri.
PDB = PNB-PFN dari LN
PFN dari LN adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri
dikurangi dengan pendapatan factor factor yang dibayarkan ke luar negeri.
Adapun pendapatan nasional atau “national income” adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan
jasa dalamsuatu tahun tertentu.Jumlah pendapatan nasional disebut Produk Nasional
Neto.
 Pendapatan nasional harga berlaku adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku di
tahun tersebut.
 Pendapatan nasional harga pasar dan harga faktor,persamaannya yaitu
Harga pasar =Harga factor+pajak tak langsung-subsidi
 Pendapatan Nasional Bruto dan netto
Produk Nasional Neto = PNB- Depresiasi(penyusutan)
.Adapun cara menghitung pendapatan nasional yaitu dengan:
1.Pendekatan Pengeluaran
y = C + I + G + (X - M)

Selanjutnya komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian ada empat:


a.Konsumsi rumah tangga
b.Pengeluaran pemerintah
c.Pemebentukan modal tetap sektor swasta. atau juga disebut investasi,yaitu
pengeluaran utuk membeli barang modal yang dapat menaikan harga di masa
mendatang.
d.Ekspor neto,ekspor setelah dikurangi dengan impor.

2. Produk netto adalah (net output) yaitu nilai tambah yang diciptakan dalam suatu
proses produksi.Cara menghitungnya dengan menjumlahkannilai tambah yang
diwujudkan oleh perusahaan diberbagai lapangan usaha perekonomian.

3. Pendekatan Pendapatan
y = W+ R + I + P
Pendapatan Pribadi adalah sebagai semua jenis pendapatan termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa memberikan Sesutu kegiatan apapun, yang diterima oleh warga
Negara tersebut.Sedangkan pendapatan disposable adalah pendapat pribadi dikurangi
oleh pajak yang hahrus dibayar oleh penerima pendapatan.Dengan rumus :
i. Yd = Yp - T ii.Yd = C + S

Adapun Perhitungan untuk menentukan pertumbuhan ekonomi :


g = PN-riil1 – PN-riilo x 100
PN-riil0
Sedangkan untuk menghitung PNriil dengan mendeflasikan PN yaitu
PNriiln = 100 x PN masa ini
HIn

Kegunaan data pendapatan nasional :


1.menilai prestasi kegiatan ekonomi
2.Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai
3.Memberi informasi mengenai struktur kegiatan ekonomj
4.Memberi gambaran menegnai taraf kemakmuran.
5.Data untuk membuat ramalan atau perencanaan.
BAB 3
Penentuan Kegiatan Ekonomi : Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini

Pandangan Ahli Ekonomi Klasik, pandangan ini didasari pada keyakinan bahwa di
dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan.Keyakinan bahwa
penawaran akan selalu otomatis menciptakan pertambahan permintaan dapat dilihat dari
tokoh Jean Baptise Say.Adapun corak kegiatan ekonominya :
Corak kegiatan ekonomi substensi, kegiatan perdagangan sangat terbatas dan
umumnya dilakukan secara barter.Hanya dalam perekonomian substensi ini para
peneriama pendapatan tidak melakukan penabungan melainkan untuk memperoleh
barang-barang kebutuhan.
Corak kegiatan ekonomi modern, penerima mulai menyisihkan pendapatn untuk
ditabung.Ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa walaupun rumah tangga menabbung
kekurangan dalam permintaan tak akan kurang.
Penentuan suku bunga,berikut dalah beberapa faktornya :
a) Penyesuaian dalam pasar modal.
b) Fleksibiltas suku bunga dan kegiatan ekonomi
c) Fleksibilitas upah dan kegiatan ekonomi
d) Penentuan tingkat kegiatan perekonomian

Kritik Keynes terhadap pandangan klasik,pertama dalam penentuan tabungan (i)apabila


tingkat PN rendah maka masayrakat menggunakan tabungannya untuk memenuhi
kebutuhan begitu dengan sebaliknya (ii) semakin tinggi PN , semakin banyak tabungan
masyarakat Serta menurut Keynes investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah
lebih kecil dar jumlah tabungan pada waktu tercapainyan tenaga kerja penuh.Oleh
karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian lebih rendah dari produksi barang-
barang dan jasa-jasa pada tingkat penggunan tenaga kerja penuh sehingga dapat
menimbulkan pengangguran.
Selanjutnya dalam peranan permintaan agregat,menurutnya tingkat penggunaan tenaga
kerja tergantung pada permintaan yang efesien.Adapun untuk penentuan perbelanjaan
agregat yaitu yatu konsumsi rumah tangga , investasi, pengeluaran pemerintah dan
ekspor ke pasar dunia.
Adapun perkembangan analisis makroekonomi setelah masa Keynesian ada empat
yaitu : Monetaris,Klasik Baru (golongan ekspetasi rasional), Segi Penawaran dan
Keynesian Baru.
Ada dua kelemahan dalam analisi Keynesian dalam menentukan pendapatan nasional
(PN) yaitu :
(i) Analisis tersebut tak memoerbaiki efek tingkat harga terhadap keseimbangan
PN
(ii) Analisis ini tidak memperhatikan penawaran agregat-yaitu sikap para
pengusaha dalam menjual barangnya ke pasar.
Perkembangan analisis makroekonomi setelah zamanya Keynes mengembangkan pula
analisis keseimbangan PN untuk memperbaiki kedua kelemahan tersebut dengan
menggunakan kuva permintaan agregat (Aggregate demand) atau kurva AD dan kurva
penawaran agregrat (Agregate supply) atau kurva AS.
Pertumbuhan ekonomi mulai diperhatikan lebih sejak tahun 1950-an.Dan factor-faktor
produksinya ada pada persamaan berikut :
Y= f (K,L,R,T)
K adalah jumlah barang modal,L jumlah tenaga kerja,R kekayaan alam dan T adalah
tingkat teknologi.Apabila ada pertambahan pendapatan nasional yang relatif besar serta
adanya perkembangan teknologi tanpa diikuti dengan kenaikan jumlah penduduk yang
pesat ini akan menambah pendapatan per kapita dan taraf kemakmuran masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai