SKRIPSI
Disusun oleh:
AGNIN DWI SAPTO NUGROHO
3208058
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam SKRIPSI ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar S1 Keperawatan atau
kesarjanaan lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut sebagai daftar
pustaka.
iv
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM
TENTANG KB DENGAN RENCANA PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI DI RUANG ALAMANDA
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL
Agnin Dwi Sapto.N1, Yustiana Olfah 2, Sulistyaningsih3
INTISARI
1
Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen POLTEKKES KEMENKES Yogyakarta
3
Dosen S1 Keperawatan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta
THE RELATION KNOWLEDGE LEVEL OF MOTHER POSTPARTUM
KB CONTRACEPTION THE PROPOSED SELECTION TOOL IN
ALAMANDA OF PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL HOSPITAL
ABSTRACT
Methods: This study was a cross-sectional correlations that are analytic test
survey using chie-square statistic with significance level α <0.05. the sample in
this research is the mother post partum with sampling purposive sampling as
much as 73 sample.
1
Student of Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences
2
Lecturer of POLTEKKES KEMENKES Yogyakarta
3
Lecturer of Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………....... 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………..... 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………... 5
E. Keaslian Penelitian…………………………………………….. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan……………………………………............. 8
1. Pengertian ………………………………………................. 8
2. Tingkat pengetahuan ………………………………………. 8
3. Cara memperoleh pengetahuan……………………….......... 9
4. Proses perilaku ……………………………………………. 11
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan…………… 12
6. Pengukuran pengetahuan ………………………………….. 13
B. Konsep Post partum ...………………………………………….. 13
1. Pengertian ..............………………………………………… 13
2. Tahap masa nifas (post partum )…………………………… 14
3. Perubahan fisiologi ibu post partum……………………….. 14
4. Proses adaptasi psikologis ibu pada masa nifas…………..... 16
C. Konsep Keluarga Berencana dan Kontrasepsi …………………. 17
1. Pengertian ………………………………………………….. 17
2. Macam-macam metode kontrasepsi………………………... 20
3. Manfaat dan cara kontrasepsi……………………………..... 21
4. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi………….. 30
D. Kerangka Teori ..……………………………………………….. 35
E. Kerangka Konsep……………………………………………….. 36
F. Hipotesis...……………………………………………………… 36
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................ 35
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Peneliti…………………………………. 36
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Masalah utama yang sedang dihadapi oleh negara-negara yang sedang
berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan
penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk
serta kualitas penduduk yang masih harus ditingkatkan. Keadaan penduduk
yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar
usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan rakyat
(Sulistyawati, 2011). Pertambahan penduduk yang rata-rata 3,5 - 4 juta per
tahun apabila tidak segera ditekan, diprediksi pada tahun 2045 jumlah
penduduk Indonesia akan mencapai 450 juta jiwa. Asumsi populasi penduduk
bumi 9 miliar jiwa pada saat itu, berarti 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang
Indonesia (BKKBN, 2010).
Jumlah penduduk Indonesia dengan angka kelahiran pada tahun 2009 yang
dilaporkan dari Dinas Kesehatan (DinKes) Kabupaten/kota di Yogyakarta yaitu
jumlah kelahiran hidup 43.919 dan lahir mati 193 jiwa. Tahun 2010 jumlah
kelahiran hidup sebanyak 43.242 dan jumlah kasus lahir mati sebanyak 194
jiwa. Melalui penekanan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah populasi
penduduk Indonesia sebanyak 1,49% sedangkan dari angka ideal 0,5% masih
jauh dari yang ditargetkan. Jumlah penduduk Propinsi D.I. Yogyakarta
berdasarkan pertumbuhan pada tahun 2009 adalah sebanyak 3.426.637 jiwa.
Tahun 2010, berdasarkan hasil sensus penduduk adalah sebanyak 3.457.491
jiwa. Angka ini menunjukan peningkatan 30.854 jiwa maka populasi ini masih
cukup tinggi oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk menekan laju
peningkatan penduduk yang terus meningkat.
Upaya pemerintah Indonesia untuk menanggulangi dan menekan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia yaitu dengan mengadakan program Keluarga
Berencana (KB). Paradigma baru program KB nasional telah diubah visinya
1
2
B. Rumusan Masalah
Pemilihan metode/alat kontrasepsi sangat penting bagi ibu post partum dan
apabila pemilihan yang kurang tepat dengan keadaan ibu, maka akan
mempengaruhi banyak hal terutama kesehatan bayi. Ibu post partum masih
banyak yang belum mengetahui tentang KB dan masih belum adanya rencana
dalam pemilihan alat/metode kontrasepsi setelah melahirkan sehingga peneliti
menyimpulkan betapa pentingnya masalah ini untuk diteliti karena tingkat
pengetahuan sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pemilihan jenis
kontrasepsi apa saja yang akan digunakan. Berdasarkan dari latar belakang
dan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah “ Bagaimanakah Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang KB Dengan Rencana
Pemilihan Alat Kontasepsi Di Ruang RSUD Panembahan Senopati Bantul ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati Bantul yang merupakan institusi kesehatan
terbesar di Kebupaten Bantul berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudiro
Husodo No. 14, Desa Borongan, Trirenggo, Bantul (55714),Yogyakarta
berdiri diatas lahan seluas 2,5 Ha, luas bangunan 8.350 m2, dengan
usulan pengembangan perluasan sebesar 11.800 m2.
RSUD Penembahan Senoati Bantul merupakan rumah sakit milik
pemerintah daerah Kebupaten Bantul, yang berdiri sejak tahun 1953
yang mengalami pengembangan yang sangat pesat, yang dimana
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jetis, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Bambanglipuro, sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Pandak dan sebelah utara berbatasan dengn
Kecamatan Sewon.
Motto RSUD Panembahan Senopati Bantul yaitu “Kepuasan Anda
Adalah Kebahagian Kami”. RSUD Panembahan Senopati Bantul
memiliki 15 unit rawat jalan, 11 ruang rawat inap, 12 unit instalasi
pendukung selain itu sumber daya manusia yang cukup lengkap
memberikan pelayanan bermutu dan terjangkau.
Ruang Alamanda adalah ruang kebidanan yang terbagi menjadi tiga
ruangan yaitu Alamanda 1 merupakan ruang persalinan, Alamanda 2
merupakan ruang rawat inap ibu postpartum dengan patologis yang
terdiri dari 7 ruang untuk kelas tiga dengan kapasitas 21 tempat tidur
dan Alamanda 3 merupakan ruang rawat inap gabung ibu postpartum
dan bayi terdiri dari 3 ruang kelas utama dengan kapasitas 3 tempat
tidur, 3 ruang kelas dua dengan kapasitas 6 tempat tidur dan 6 ruang
49
50
b. Analisis Univariat
1) Variabel tingkat pengetahuan ibu tentang KB
Gambaran responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu
tentang KB dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang KB
No Tingkat pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
1. Baik 32 43.8
2. Cukup 31 42.5
3. Kurang 10 13.7
Jumlah 73 100
Sumber : data primer 2012
Berdasarkan hasil pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui
bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang KB memiliki proporsi
52
Jumlah 63 100
Sumber : data primer 2012
Berdasarkan hasil pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui
responden yang memiliki rencana menggunakan alat kontrasepsi
sebagian besar responden memiliki rencana menggunakan alat
kontrasepsi IUD/spiral sebanyak 48 responden atau 76.2 %.
53
c. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel. Analisa
bivariat yang dilakukan pada dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Distribusi responden menurut
tingkat pengetahuan baik kurang tentang KB dengan rencana
pemilihan alat kontrasepsi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Baik Kurang Dengan Rencana
Pemilihan Alat Kontrasepsi
Rencana Pemilihan Alat p-
Pengetahuan Kontrasepsi Total value C
Memilih Tidak
n % n % N %
Baik 29 69.0 3 7.1 32 76.2
0.023 0,330
Kurang 6 14.3 4 9.5 10 23,8
Total 35 83.3 7 16.7 42 100
Sumber: data primer 2012
Dari hasil pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 73
responden sebanyak 32 responden (76.2%) dengan tingkat
pengetahuan baik dapat dilihat bahwa 29 responden (69.0%)
memiliki rencana pemilihan alat kontrasepsi sedangkan 3 responden
(7.1%) tidak memiliki rencana pemilihan alat kontrasepsi. Dari 10
responden (23.8%) dengan tingkat pengetahuan kurang dapat dilihat
bahwa 6 responden (14.3%) memiliki rencana pemilihan alat
kontrasepsi sedangkan 4 responden (9.5%) tidak memiliki rencana
pemilihan alat kontrasepsi.
Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan dengan rencana pemilihan alat kontrasepsi adalah uji
chi square dengan taraf kesalahan 5%. Dari hasil uji statistik
didapatkan nilai p-value = 0,023 berarti p-value < 0,05 dan diperoleh
nilai C = 0,330 sehingga tingkat keeratan lemah. Dengan demikian
54
C. Keterbatasan Penelitian
1. Kesulitan penelitian
Adanya faktor pengganggu yang tidak dapat dikendalikan seluruhnya
oleh peneliti seperti faktor kunjungan berkala ke klinik, rencana untuk
kesuburan dimasa mendatang, frekuensi tindakan yang dibutuhkan,
jumlah anak yang diinginkan, kerjasama pasangan, frekuensi hubungan
seksual, biaya, peran petugas dari masing-masing responden yang
berbeda-beda.
2. Kelemahan penelitian
Instrument penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan rencana pemilihan alat kontrasepsi hanya berupa
kuesioner tertutup, sehingga diperlukan pengambilan data dengan
menggunakan instrument yang lebih kuat dan lebih baik untuk
mendapatkan data yang lebih mendalam.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dibuat kesimpulan bahwa tingkat
pengetahuan ibu postpartum tentang KB di ruang Alamanda RSUD Panembahan
Senopati Bantul pada tahun 2012 memiliki proporsi yang hampir sama antara
tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 32 responden (43.8%) dan tingkat
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 31 responden (42.5%). Rencana pemilihan alat
kontrasepsi diruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun
2012 sebagian besar adalah memilih yaitu sebanyak 63 responden (86.3%).
Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan baik kurang ibu
postpartum tentang KB dengan rencana pemilihan alat kontrasepsi diruang
Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2012 dengan nilai p-
value sebesar 0,023 < 0,05. Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan
cukup kurang ibu postpartum tentang KB dengan rencana pemilihan alat
kontrasepsi diruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun
2012 dengan nilai p-value sebesar 0,027 < 0,05.
Keeratan hubungan yang lemah antara tingkat pengetahuan baik kurang ibu
postpartum tentang KB dengan rencana pemilihan alat kontrasepsi diruang
Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2012 ditunjukkan
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,330.
Keeratan hubungan yang lemah antara tingkat pengetahuan cukup kurang ibu
postpartum tentang KB dengan rencana pemilihan alat kontrasepsi diruang
Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2012 ditunjukkan
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,327.
B. Saran
64
b. Bagi Ibu Postpartum
Diharapkan agar ibu-ibu menambah pengetahuannya mengenai KB serta
metode kontrasepsi yang tepat dengan cara menambah wawasan melalui,
koran, majalah, media elektonik dan konseling kepada tenaga kesehatan.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi dan
pengembangan mata kuliah keperawatan maternitas di STIKES. A.YANI
Yogyakarta.
d. Bagi peneliti lain
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengendalikan faktor-faktor
pengganggu yang pada penelitian ini tidak dapat dikendalikan dan
mengembangkan pada tingkat pengetahuan dari tahu hingga mencapai tahap
evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria. (2008). Konsep Pasangan Usia Subur dan KB. http://dr-suparyanto. blogspot.
com. Diakses tanggal 23 Februari 2012.
Jenny. (2006). Perawatan Masa Nifas Ibu dan Bayi. Jakarta: Sahabat Setia.
Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika.