Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan

tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki
fungsi cara penggunaan yang beranekaragam.

1. Ruang Persiapan Di dalam ruang pesiapan ini ditempatkan bahan kimia, air suling, alat-alat dari
gelas, alat steril yaitu autoclave dan microwave/oven dll.

2. Ruang Penyimpanan merupakan tempat pemotongan eksplan, melakukan penanaman dan

subkultur.

3. Ruang Penanaman merupakan ruangan yang dipakai untuk menumbuhbiakkan dengan

membutuhkan syarat-syarat tertentu. Harus ada Air Conditioner (AC) untuk mengatur suhu,
kelembaban dan sirkulasi udara. Cahaya pada umumnya memerlukan intensitas antara 1000- 3000
lux dengan panjang hari 12-16 jam. Untuk penggunaan media cair disediakan pengocok (shacker)
dengan gerak berputar (centrifugal) atau bolak-balik (reciprokal). Suhu optimal yang umumnya
dipakai antara kisaran 60-85%, namum dengan pemberian AC maka kelembaban bisa ditekan
menjadi 60 % atau kurang sehingga memperkecil kemungkinan berkembangnya jamur atau bakteri.
(Endang,2011)

4. Ruang Penyimpanan Kultur Jaringan Ruang ini merupakan yang paling besar dibanding dengan
ruangan yang lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu
banyak keluar masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak kultur
yang berfungsi untuk menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Selain rak kultur, ruang
kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang
digunakan untuk menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.

1. The storage room functions to store tools and materials used for practicum.
2. Planting room is used to carry out tissue culture activities, because the plantation
room is a sterile room.
3. Plant Tissue Culture Storage functions to store sterile materials from tissue culture
practicum
4. The preparation room functions to undergo the method in each practicum process.