DISUSUN OLEH :
CITRA ANGELITA
NIM : 200502071
DOSEN PENGAMPU:
PRODI MANAJEMEN
TAHUN AJARAN
2020 / 2021
MEMAHAMI DAN MENGELOLA
PERILAKU INDIVIDU
PEMBELAJARAN
PERSEPSI
ISU-ISU PERILAKU
ORGANISASI TERKINI
MEMAHAMI DAN MENGELOLA PERILAKU INDIVIDU
Perilaku organisasi berfokus pada tiga bidang utama. Pertama, po mengamati perilaku
individu. Kedua, Perilaku organisasi berkaitan erat dengan perilaku kelompok. Terakhir, bego
juga mengamati aspek-aspek organisasi meliputi struktur, budaya, dan kebijakan serta praktik
sumber daya manusia.
a. Seberapa puas karyawannya? Mayoritas pekerja merasa puas dengan pekerjaan mereka.
Meskipun ada kemungkinan bahwa gaji yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam
kepuasan kerja yang lebih tinggi, penjelasan alternatif untuk perbedaan tingkat kepuasan
adalah bahwa gaji yang lebih tinggi mencerminkan jenis pekerjaan yang berbeda.
b. Kepuasan dan produktivitas. Berdasarkan penelitian Howthorne manajer meyakini bahwa
pekerja yang bahagia adalah pekerja yang produktif
c. Kepuasan dan ketidakhadiran. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang puas jarang
tidak hadir di kantor daripada karyawan yang puas, korelasinya tidak kuat.
d. Kepuasan dan perputaran karyawan. Karyawan yang puas memiliki tingkat perputaran
karyawan yang lebih rendah sedangkan, karyawan yang tidak puas memiliki tingkat
perputaran karyawan lebih tinggi.
e. Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan. Karyawan yang buat biasanya lebih ramah,
energi, dan responsif yang amat dihargai oleh pelanggan.
f. Kekuatan dan kerja OCB. Karyawan yang lebih buat akan mengutarakan hal positif
tentang perusahaan, membantu rekan lain dan melampaui ekspektasi kerja normal
g. Kepuasan kerja dan perilaku buruk di tempat kerja. Ketika karyawan kurang puas dengan
pekerjaan mereka bereaksi dengan berbagai cara.
Orang-orang mencari konsistensi dalam Sikap mereka dan di antara sikap dan
perilaku mereka. Ini berarti setiap individu berusaha untuk berekonsiliasi berbagai sikap yang
berbeda dan menyelaraskan antara sikap dan perilaku mereka agar terlihat rasional dan
konsisten.
Disonansi kognitif adalah ketidaksesuaian atau inkonsistensi dalam sikap, atau antara
perilaku dan sikap.
Survei yang menghimpun respon dari karyawan melalui ragam pertanyaan tentang
apa yang mereka rasakan terhadap pekerjaan, Kelompok kerja, supervisor atau organisasi
mereka.
3. KEPRIBADIAN
Kepribadian seseorang merupakan kombinasi unik dari pola emosional, pikiran dan
perilaku yang mempengaruhi Bagaimana seseorang bereaksi terhadap suatu situasi dan
berinteraksi dengan orang lain.
3.1 MBTI
Salah satu pendekatan populer untuk mengklarifikasi sifat-sifat kepribadian adalah MBTI.
tipe kepribadian MBTI:
a. Extraversion: kadal dimana seseorang itu ramah, senang berbicara, tegas dan nyaman
dalam hubungan dengan orang
b. Agreeableness: kadar iman seseorang itu baik, kooperatif, dan dapat dipercaya
c. Conscientiousness: keadaan dimana seseorang itu barang jawab, bisa diandalkan, gigih,
dan berorientasi prestasi.
d. Emotional stability: kadar dimana seseorang itu tenang, antusias, dan aman atau tegang,
cemas, depresif dan tidak aman.
e. Openness to experience: kader di mana seseorang itu memiliki banyak minat serta
imajinatif, tertarik Padahal baru, peka secara artistik dan berilmu
a. Lokus kendali. Atribut kepribadian yang mengukur derajat di mana orang-orang percaya
bahwa mereka bisa menentukan nasib sendiri.
b. Machiavellianisme. Ukuran terhadap kadar di mana orang-orang bersifat pragmatis,
memelihara jarak emosi, dan percaya bahwa hasil akhir bisa membenarkan caranya
c. Harga diri. Keadaan dimana seseorang menyukai dirinya atau tidak
d. Pemantauan diri. Sifat kepribadian yang mengukur kemampuan untuk menyesuaikan
perilaku terhadap faktor-faktor situasional eksternal.
e. Mengambil resiko. Setiap orang berbeda dalam kesedihannya mengambil peluang.
Emosi merupakan perasaan Intens yang ditujukan kepada seseorang atau pada suatu.
sedangkan, kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk menggali serta mengelola isyarat dan
informasi emosi
4. PERSEPSI
Teori atribusi merupakan suatu teori yang menjelaskan mengapa kita menilai orang
lain berbeda-beda, tergantung pada nilai apa yang kita atribusikan terhadap perilaku tertentu.
a. Kesamaan anggapan itu asumsi bahwa orang lain mirip dengan kita
b. Stereotip yaitu menilai orang lain berdasarkan persepsi seseorang dari kelompok yang
diikutinya
c. Efek halo yaitu kesan umum seseorang yang dipengaruhi oleh karakteristik tunggal
5. PEMBELAJARAN
Pembelajaran yaitu perubahan permanen dalam perilaku yang terjadi akibat pengalaman
Karena pembelajaran terjadi saat dan belum bekerja, manajer memikirkan cara agar
karyawan berperilaku yang menguntungkan bagi organisasi. Sehingga, manajer akan
berusaha mencetak karyawan dengan memandu pembelajaran secara bertahap. Hal ini disebut
pembentukan perilaku.
Pekerja gen Y menghadirkan sikap baru tempat kerja. Tantangan yang dimiliki
manajer dalam menghadapi mereka terkait dengan penampilan, teknologi dan gaya
manajemennya perilaku buruk dapat diatasi dengan mengakui bahwa hal ini terjadi, dan yang
paling penting mencermati sikap karyawan melalui survei tentang kepuasan atau
ketidakpuasan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Robins, Coulter. 2015. Manajemen Jilid 2 Edisi 13. Jakarta : Erlangga