Anda di halaman 1dari 10

KEMAMPUAN EMPATI ANAK USIA DINI

Dadan Nugraha1, Seni Apriliya2, Riza Kharisma Veronicha3


1
Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya
2
Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
3
Program Studi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya

Email: dadan@upi.edu

(Received: Mei 2017; Accepted: Mei 2017; Published: Juni 2017)

ABSTRACT
The ability of empathy is one of the factors that become the basis of the success of social interaction,
because in that relationship it is necessary to understand the mutual understanding of feelings and help
each other. This research was conducted in TK PGRI SID Sartika District Cineam which aimed to
describe the empathy ability of early childhood. Subjects in this study were children aged 5-6 years,
amounting to 10 children consisting of 5 boys and 5 girls.This research uses quantitative approach with
descriptive research method. Data collection techniques used in this study are observation and field
notes. Instruments in this research use observation sheet, field note, and documentation. The results
showed that from the analysis of data of empathy ability of children aged 5-6 years in TK PGRI SID
Sartika District Cineam include caring attitude, tolerance attitude, and taste grace attitude, get result that
the average number of items that appear for children who are at The age range of 5-6 years is 9.5 items /
descriptor, hence the average achievement achievement of empathy ability of children aged 5-6 years in
TK PGRI SID Sartika District Cineam with total students aged 5-6 years 10 Children get the criteria
evaluation Developed As Expectations (BSH).

Keywords: Empathy Ability, Child, Aged 5-6 Years.

ABSTRAK
Kemampuan empati merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar dari suksesnya interaksi sosial,
karena dalam hubungan tersebut diperlukan adanya pengertian untuk saling memahami perasaan dan
saling tolong menolong. Penelitian ini dilakukan di TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam yang
bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan empati anak usia dini. Subjek dalam penelitian ini adalah
anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 10 orang anak terdiri atas 5 orang anak laki-laki dan 5 orang anak
perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan catatan lapangan.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar obsevasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis data kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di
TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam meliputi sikap peduli, sikap toleransi, dan sikap tenggang rasa,
mendapatkan hasil bahwa rata-rata jumlah item yang muncul untuk anak yang berada pada rentang usia 5-
6 tahun adalah sebanyak 9,5 item/deskriptor, maka dengan demikian diperoleh rata-rata capaian
perkembangan kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam
dengan total siswa yang berusia 5-6 tahun sebanyak 10 orang mendapatkan kriteria penilaian Berkembang
Sesuai Harapan (BSH).

Kata Kunci: Kemampuan Empati, Anak, Usia 5-6 Tahun.

PENDAHULUAN usia perkembangan manusia. Pada masa


Anak usia dini adalah individu yang inilah perkembangan anak dalam berbagai
sedang mengalami proses perkembangan aspek mengalami proses yang sangat cepat.
yang sangat pesat dengan potensi yang Potensi tersebut dapat berkembang melalui
berbeda-beda. Anak usia dini berada dalam rangsangan pendidikan sehingga dapat
masa keemasan (golden age) pada rentang membentuk individu yang lebih berkualitas.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 30
Wahyono (dalam Mashar, 2011, hlm. 117) salah satu sekolah di Kecamatan Cineam.
menegaskan bahwa pada masa usia 0-8 Sekolah tersebut adalah TK PGRI SID
tahun merupakan masa peka yang apabila Sartika yang berlokasi di Desa Cineam,
mendapat rangsangan atau stimulus, maka Kecamatan Cineam, dan berdekatan dengan
pertumbuhan otak dan mental anak akan Kantor UPTD Kecamatan Cineam. Di TK
mencapai kesempurnaan, sehingga akan PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam
menjadi jaminan untuk keberhasilan tugas belum pernah dilakukan deteksi dini
perkembangan anak selanjutnya. Pemberian tumbuh kembang anak terkait kemampuan
rangsangan terhadap potensinya harus empati anak.
memperhatikan masa peka anak.
Montessori (dalam Sujiono, 2013, hlm. 54) TINJAUAN PUSTAKA
mengatakan bahwa masa ini merupakan Sebagai makhluk sosial setiap orang
periode sensitif, selama masa inilah anak akan saling membutuhkan satu dengan yang
mudah menerima stimulus dari lainnya. Sebagaimana diketahui anak-anak
lingkungannya. Masa peka pada setiap sebagai bagian dari makhluk sosial dalam
aspek perkembangan berbeda antara yang kehidupannya membutuhkan sesamanya.
satu dengan yang lainnya. Jika anak Salah satu faktor yang menjadi dasar dari
mendapatkan rangsangan yang tepat sejak suksesnya interaksi sosial adalah
dini, maka perkembangan intelegensi, empati.Empati dalam Bahasa Inggris
emosi, dan spiritual anak dapat berkembang berasal dari bahasa Yunani “empatheia”
pula secara optimal. yang berarti ikut merasakan.Empati adalah
Perkembangan anak merupakan kemampuan untuk memahami perasaan dan
bertambahnya kemampuan dalam struktur masalah orang lain, berpikir pada sudut
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks pandang mereka, serta menghargai
melalui rangsangan proses belajar. Salah perbedaan perasaan orang lain tentang
satu aspek perkembangan anak yang sangat berbagai hal (Goleman, 2016, hlm. 133).
penting adalah aspek kecerdasan Budiningsih (2008, hlm. 48) menjelaskan
emosional.Menurut beberapa penelitian bahwa dalam empati tidak hanya dilakukan
menyatakan bahwa kecerdasan intelektual dalam bentuk memahami perasaan orang
(IQ) hanya berkontribusi 20% bagi lain saja, tetapi dinyatakan secara verbal
keberhasilan seseorang, sedangkan dan tingkah laku. Sehingga seseorang tidak
selebihnya (80%) dipengaruhi oleh dapat dikatakan berempati tanpa adanya
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan tindakan sosial, karena kemampuan empati
spiritual (SQ).Salovey dan Mayer (dalam berhubungan erat dengan proses interaksi
Mubayidh, 2013, hlm. 15) mendefinisikan sosial. Mengingat bahwa empati merupakan
kecerdasan emosional sebagai kemampuan salah satu faktor penting dalam proses
seseorang dalam memantau emosi dirinya terjadinya interaksi sosial, maka perlu
dan emosi orang lain. Mashar (2011, hlm. diajarkan sedini mungkin agar menjadi
62) mengungkapkan aspek dari kecerdasan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari
emosional yaitu kesadaran diri, mengelola dan tidak mudah berubah.
emosi, memotivasi diri, empati, dan Pengajaran pertama tentang empati
membina hubungan dengan orang lain. sebenarnya dimulai pada masa bayi. Hal ini
Mengingat bahwa lingkungan sekolah terbukti saat ada seorang bayi yang
merupakan salah satu lingkungan yang menangis, maka bayi lain pun ikut
dapat mengembangkan kemampuan empati menangis.Seseorang yang memiliki
yang dimiliki oleh anak agar lebih optimal kemampuan empati dapat diketahui dari
dan berdasarkan hasil studi pendahuluan di perilakunya, seperti yang disebutkan oleh
beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Borba (2008, hlm. 21) bahwa anak yang
Cineam, maka dari itu penulis memilih memiliki kemampuan empati akan

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 31
menunjukkan sikap toleransi, kasih sayang, tidak akan menyakiti perasaan orang lain
memahami kebutuhan orang lain, mau tetapi berusaha untuk berbuat baik,
membantu orang lain, pengertian, peduli, membantu orang lain, selalu menghargai,
dan mampu mengendalikan amarahnya. dan membuat orang lain senang. Sejalan
Kemampuan empati akan berkembang dengan pendapat Beaty (1994, hlm. 139)
seiring dengan tahapan usia dan bahwa “from 2 to around 6 years of age,
perkembangan anak.Mengingat bahwa children begin to react more appropriately
lingkungan sekolah merupakan salah satu to the distress of others around them”.
lingkungan yang dapat mengembangkan Sikap anak yang memiliki kepedulian
kemampuan empati yang dimiliki oleh anak adalah seperti membantu teman yang
agar lebih optimal dan berdasarkan hasil sedang kesulitan dan menghibur teman
studi pendahuluan di beberapa sekolah yang yang sedang sedih.
ada di Kecamatan Cineam, maka dari itu 2. Toleransi
penulis memilih salah satu sekolah di Toleransi adalah suatu sikap saling
Kecamatan Cineam. Sekolah tersebut menghargai antar individu atau antar
adalah TK PGRI SID Sartika yang kelompok dengan memberikan kebebasan
berlokasi di Desa Cineam, Kecamatan dan memandang perbedaan sebagai suatu
Cineam. Di TK PGRI SID Sartika hak asasi manusia. Toleransi dalam bahasa
Kecamatan Cineam belum pernah Arab adalah tasamuh yang artinya maaf
dilakukan deteksi dini tumbuh kembang atau lapang dada. Orang yang berlapang
anak terkait kemampuan empati anak.Pada dada akan senantiasa menerima apa yang
dasarnya setiap orang mempunyai didapatkannya, tidak mengeluh, dan
kemampuan empati yang berbeda-beda. menghargai orang lain. Sikap toleransi
Reaksi empati terhadap kondisi orang lain dapat dilihat dari tindakan anak yang
seringkali berdasarkan pada pengalaman di memandang bahwa teman itu sama,
masa lalu. Seseorang biasanya akan meminta maaf apabila berbuat kesalahan
merespon lebih empati apabila memiliki dan memaafkan kesalahan teman.
pengalaman yang serupa. 3. Tenggang rasa
Kemampuan empati di TK dapat dilihat Tenggang rasa adalah sikap
dari sikap sosialisasi anak dengan temannya menghormati dan menghargai perasaan
ketika berada di sekolah, mulai dari masuk orang lain dan menempatkan diri pada
sekolah hingga pulang sekolah. Dalam situasi yang dialami orang lain sehingga
konteks tersebut terdapat aspek-aspek dapat ikut merasakannya. Tenggang rasa
empati yang harus dimiliki oleh setiap anak. merupakan sinonim dari “tepa sarira” yang
Berikut adalah aspek-aspek empati yang memiliki arti “coba rasakan dan pikirkan
diadaptasi dari Standar Tingkat Pencapaian bila itu terjadi pada dirimu, maka segeralah
Perkembangan Anak, Goleman, dan Utami. untuk menolong” (Setiawati, dkk. Dalam
1. Peduli Utami, 2014, hlm. 16). Dengan tenggang
Peduli merupakan tindakan yang rasa orang lain tidak merasa tersinggung.
didasarkan pada perasaan yang ditujukan Individu yang memiliki perilaku tenggang
terhadap masalah yang sedang dihadapi rasa dapat bersosialisasi dan menjalankan
oleh orang lain. Menurut Kamus Besar kodratnya sebagai makhluk sosial, dapat
Bahasa Indonesia (dalam Utami, 2014, hlm menempatkan diri pada lingkungan yang
16) peduli diartikan sebagai baik sehingga tercipta suasana yang
memperhatikan, menghiraukan, atau harmonis, rukun, selaras, dan seimbang.
mencampuri perkara. Orang yang peduli Perilaku tenggang rasa dapat dilihat dari
selalu mengutamakan kebutuhan dan sikap anak mampu menghargai pendapat
perasaan orang lain dibandingkan temannya dan mampu menghargai hasil
kepentingannya sendiri. Orang yang peduli karya temannya.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 32
Denham (dalam Utami, 2014, hlm. 27) METODE PENELITIAN
menjelaskan bahwa terdapat sembilan Pendekatan yang digunakan dalam
faktor umum yang dapat mendorong penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
kemampuan empati seperti berikut ini. Sugiyono (2012, hlm. 14) menjelaskan
1. Usia, kematangan dari aspek usia akan bahwa “metode penelitian kuantitatif dapat
mempengaruhi kemampuan empati diartikan sebagai metode penelitian yang
anak, sehingga kemampuan untuk berlandaskan pada filsafat positivisme”.
memahami perspektif orang lain akan Pendekatan kuantitatif biasanya digunakan
meningkat sejalan dengan untuk meneliti sampel tertentu pada
meningkatnya usia anak. populasi dengan teknik pengumpulan data
2. Gender, seseorang biasanya akan lebih menggunakan instrumen penelitian.
berempati kepada teman yang Metode yang digunakan dalam
memiliki kesamaan gender karena penelitian ini adalah metode deskriptif.
merasa memiliki lebih banyak Arikunto (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa
kesamaan. metode deskriptif merupakan metode
3. Intelegensia, anak yang lebih cerdas penelitian yang dimaksudkan untuk
biasanya lebih dapat menenangkan mengumpulkan informasi suatu keadaan
orang lain karena lebih dapat atau kondisi tententu, kemudian
memahami kebutuhan orang lain dan memaparkan apa yang terjadi pada saat
berusaha mencari cara untuk dilakukan penelitian dalam bentuk laporan
membantu menyelesaikan penelitian. Penggunaan metode ini karena
permasalahannya. karakteristik dari metode deskriptif sesuai
4. Permasalahan emosional, seseorang dengan tujuan dari penelitian ini yaitu
yang secara bebas mengekspresikan untuk mendeskripsikan kemampuan empati
emosi biasanya lebih mampu anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID
memahami perasaan orang lain dengan Sartika Kecamatan Cineam khususnya
tepat. terkait aspek peduli, toleransi, dan tenggang
5. Orang tua yang berempati,anak rasa.
mencontoh perilaku orangtuanya Sampel yang digunakan adalah seluruh
sehingga orangtua yang berempati anak yang berusia 5-6 tahun sebanyak 10
akan membuat anak lebih berempati orang siswa di TK PGRI SID Sartika
kepada orang lain. Kecamatan Cineam Kabupaten
6. Rasa aman secara emosional, Tasikmalaya.Teknik pengumpulan data
seseorang yang mudah menyesuaikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diri cenderung suka membantu orang observasi, catatan lapangan, dan
lain. dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini
7. Temperamen, seseorang yang ceria adalah variabel mandiri yaitu kemampuan
dan mudah bergaul lebih dapat empati anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini
berempati terhadap anak yang sedang menggunakan instrumen observasi, catatan
stress. lapangan, dan dokumentasi. Sebelum
8. Permasalahan kondisi, biasanya instrumen ini digunakan dalam penelitian,
seseorang akan lebih mudah berempati dilakukan expert judgment dari ahli sebagai
dengan orang yang mengalami kondisi validator instrumen yang dipandang relevan
atau pengalaman yang sama. dengan penelitian ini.
9. Ikatan, seseorang akan lebih mudah Data yang digunakan dalam penelitian
berempati kepada orang atau teman ini adalah data yang bersifat kualitatif.
yang lebih dekat dengannya Sedangkan sumber data yang digunakan
dibandingkan yang tidak terlalu dekat. dalam penelitian ini sesuai dengan teknik
sampling yang digunakan yaitu sampling

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 33
jenuh adalah seluruh anak yang berusia 5-6
Gambar 1. Kemampuan
tahun di TK PGRI SID Sartika Kecamatan
Empati pada Aspek Toleransi
Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam
BSB
penelitian ini adalah observasi, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Pengolahan 40% BSH
data dalam penelitian menggunakan 60% MB
statistik deskriptif dengan mencari
BB
persentase. Secara lebih jelas, teknik dan
instrumen pengumpulan data disajikan
dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Teknik dan Instrumen


Pengumpulan Data Gambaran capaian perkembangan
Data Teknik Instrum Keter kemampuan empati pada aspek peduli
en/Alat angan untuk anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID
Kema  Obse  Lem Sartika dengan kriteria penilaian BSB
mpuan rvasi bar
sebanyak 0%, kriteria penilaian BSH
empati  Catat Obse
anak an rvasi Data sebanyak 2 orang siswa (20%), kriteria
Lapa  Lem profil penilaian MB sebanyak 7 orang siswa
ngan bar siswa (70%), dan kriteria penilaian BB sebanyak
 Doku catat dan 1 orang siswa (10%). Jumlah rata-rata item
ment an foto yang muncul untuk anak yang berada dalam
asi
rentang usia 5-6 tahun adalah 2,6
 Lem
bar item/deskriptor dan mendapatkan kriteria
profil penilaian Mulai Berkembang (MB).
siswa Kepedulian anak dalam hal mampu
dan menghibur teman yang sedang
kame sedih/menangis pada deskriptor
ra menghampiri teman yang sedang
sedih/menangis dapat ditunjukkan oleh
semua siswa atau muncul sebanyak 100%,
TEMUAN pada deskriptor bertanya tentang kesedihan
Dalam penelitian ini data diperoleh dari yang dirasakan oleh temannya dan
siswa yang berusia 5-6 tahun di TK PGRI deskriptor membujuk temannya yang
SID Sartika. Jumlah keseluruhan siswa di sedang sedih dengan mengajak bermain,
TK PGRI SID Sartika adalah sebanyak 32 masing-masing dapat ditunjukkan oleh 3
orang siswa, kelas A sebanyak 17 orang orang siswa atau muncul sebanyak 30%.
siswa dan kelas B sebanyak 15 orang siswa. Sedangkan gambaran tentang kepedulian
Siswa yang diambil data untuk penelitian anak dalam hal mampu membantu teman
ini adalah siswa yang berada pada rentang yang kesulitan pada deskriptor
usia 5-6 tahun yang berjumlah 10 orang menghampiri teman yang sedang
siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan kesulitandapat ditunjukkan oleh 9 orang
cara observasi di lapangan siswa atau muncul sebanyak 90%, pada
1. Kemampuan Empati Anak dalam deskriptorbertanya tentang kesulitan yang
Aspek Peduli dihadapi oleh temannya dan deskriptor
membantu teman yang sedang kesulitan,
masing-masing dapat ditunjukkan oleh 2
orang siswa atau muncul sebanyak 20%.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 34
2. Kemampuan Empati Anak dalam atau muncul sebanyak 50%, dan pada
Aspek Toleransi. deskriptor berinteraksi dengan banyak
teman ketika bermain dapat ditunjukkan
Gambar 2. Kemampuan Empati
oleh 6 orang siswa atau muncul sebanyak
pada Aspek Toleransi
60%.
0%
0%
3. Kemampuan Empati Anak dalam
BSB Aspek Tenggang Rasa.
40% BSH 4.

60% MB 0% Gambar 3. Kemampuan Empati


pada Aspek Tenggang Rasa
BB
30% BSB
BSH
70% MB
BB

Gambaran capaian perkembangan Gambaran capaian perkembangan


kemampuan empati pada aspek toleransi kemampuan empati pada aspek tenggang
untuk anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID rasa untuk anak usia 5-6 tahun di TK PGRI
Sartika dengan kriteria penilaian BSB SID Sartika dengan kriteria penilaian BSB
sebanyak 0%,kriteria penilaian BSH sebanyak 0%, kriteria penilaian BSH
sebanyak 4 orang siswa (40%), kriteria sebanyak 7 orang siswa (70%), kriteria
penilaian MB sebanyak 6 orang siswa penilaian MB sebanyak 3 orang siswa
(60%), dan kriteria penilaian BB sebanyak (30%), dan kriteria penilaian BB sebanyak
0%. Jumlah rata-rata item yang muncul 0%. Jumlah rata-rata item yang muncul
untuk anak yang berada dalam rentang usia untuk anak yang berada dalam rentang usia
5-6 tahun adalah 3,1 item/deskriptor dan 5-6 tahun adalah 3,8 item/deskriptor dan
mendapatkan kriteria penilaian Mulai mendapatkan kriteria penilaian
Berkembang (MB). Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
Sikap toleransi anak dalam hal memiliki Sikap tenggang rasa anak dalam hal
kesadaran atas konsekuensi dari suatu mampu menghargai pendapat teman pada
perbuatan pada deskriptor meminta maaf deskriptor mendengarkan pendapat teman
ketika melakukan kesalahan dapat dapat ditunjukkan oleh semua siswa atau
ditunjukkan oleh 2 orang siswa atau muncul muncul sebanyak 100%, pada deskriptor
sebanyak 20%, pada deskriptor memberi menanggapi pendapat teman dapat
maaf ketika temannya melakukan kesalahan ditunjukkan oleh 6 orang siswa atau muncul
dapat ditunjukkan oleh 7 orang siswa atau sebanyak 60%, dan pada deskriptor
muncul sebanyak 70%, dan pada deskriptor berbicara dengan sopan kepada teman dapat
menerima konsekuensi ketika berbuat salah ditunjukkan oleh 9 atau muncul sebanyak
atau benar dapat ditunjukkan oleh 9 orang 90%. Sedangkan gambaran tentang sikap
siswa atau muncul sebanyak 90%. tenggang rasa anak dalam hal mampu
Sedangkan gambaran tentang sikap menghargai hasil karya teman pada
toleransi anak dalam hal mampu deskriptor memberikan pujian terhadap
memandang bahwa teman itu sama pada hasil karya teman dapat ditunjukkan oleh 3
deskriptor berbagi makanan dengan teman orang siswa atau muncul sebanyak 30%,
dapat ditunjukkan oleh 4 orang siswa atau pada deskriptormenjaga hasil karya teman
muncul sebanyak 40%, pada dapat ditunjukkan oleh semua siswa atau
deskriptormeminjamkan barang kepada muncul sebanyak 100%, dan pada
teman dapat ditunjukkan oleh 5 orang siswa deskriptor memberikan masukan yang

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 35
dapat meningkatkan hasil karya teman Berkembang (BB) sebanyak 10%. Pada
dapat ditunjukkan oleh 3 orang siswa atau dasarnya kemampuan empati sudah dimiliki
muncul sebanyak 30%. secara alamiah oleh individu sejak dini,
5. Kemampuan Empati Anak. namun masih perlu diberikan bimbingan
dan pengarahan agar dapat berkembang
Gambar 4. Kemampuan Empati dengan baik. Dari hasil rekapitulasi capaian
Anak Usia 5-6 Tahun perkembangan kemampuan empati pada
di TK PGRI SID Sartika aspek peduli untuk anak usia 5-6 tahun di
Kecamatan Cineam TK PGRI SID Sartika kriteria penilaiannya
BSB
BSH adalah Mulai Berkembang (MB). Jadi rata-
50% 50% rata item yang muncul untuk anak yang
MB
BB berada pada rentang usia 5-6 tahun adalah
sebanyak 2,6 item/deskriptor dengan
kriteria penilaian mulai berkembang.
2. Kemampuan Empati Anak pada Aspek
Gambaran capaian perkembangan
Toleransi
kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di
Berdasarkan hasil analisis data terkait
TK PGRI SID Sartika dengan kriteria
kemampuan empati anak pada aspek
penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB)
toleransi, mendapatkan hasil bahwa
sebanyak 0%, untuk kriteria penilaian
sebanyak 60% siswa memperoleh capaian
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan
perkembangan dengan kriteria penilaian
kriteria penilaian Mulai Berkembang (MB)
Mulai Berkembang (MB). Sebagian siswa
masing-masing sebanyak 50%, dan untuk
lagi memperoleh capaian perkembangan
kriteria penilaian Belum Berkembang (BB)
dengan kriteria penilaian Berkembang
sebanyak 0%. Rata-rata jumlah item yang
Sesuai Harapan (BSH) atau sebanyak 40%.
muncul untuk kemampuan empati anak
Di TK PGRI SID Sartika tidak ada siswa
yang berada pada rentang usia 5-6 tahun di
yang memperoleh capaian perkembangan
TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam
dengan kriteria penilaian Berkembang
adalah sebanyak 9,5 item/deskriptor yaitu
Sangat Baik (BSB) dan Belum
berada pada kriteria penilaian Berkembang
Berkembang (BB) untuk kemampuan
Sesuai Harapan (BSH).
empati pada aspek toleransi. Dari hasil
rekapitulasi capaian perkembangan
PEMBAHASAN kemampuan empati pada aspek toleransi
Berikut adalah pembahasan yang untuk anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID
berdasarkan pada hasil temuan dan hasil Sartika kriteria penilaiannya adalah Mulai
analisis data terkait kemampuan empati Berkembang (MB). Jadi rata-rata item yang
anak usia 5-6 tahun di TK PGRI SID muncul untuk anak yang berada pada
Sartika Kecamatan Cineam. rentang usia 5-6 tahun adalah sebanyak 3,1
1. Kemampuan Empati Anak pada Aspek item/deskriptor dengan kriteria penilaian
Peduli mulai berkembang.
Berdasarkan hasil analisis data terkait 3. Kemampuan Empati Anak pada Aspek
kemampuan empati anak pada aspek peduli, Tenggang Rasa
mendapatkan hasil bahwa mayoritas siswa Berdasarkan hasil analisis data terkait
memperoleh capaian perkembangan dengan kemampuan empati anak pada aspek
kriteria penilaian Mulai Berkembang (MB) tenggang rasa, mendapatkan hasil bahwa
atau sebanyak 70%. Sebagian siswa lagi mayoritas siswa memperoleh capaian
memperoleh capaian perkembangan dengan perkembangan dengan kriteria penilaian
kriteria penilaian Berkembang Sesuai Berkembang Sesuai Harapan (BSH) atau
Harapan (BSH) sebanyak 20% dan Belum sebanyak 70%, dan siswa lainnya sebanyak

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 36
30% memperoleh capaian perkembangan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
dengan kriteria penilaian Mulai Anak (STPPA) bahwa kemampuan empati
Berkembang (MB). Di TK PGRI SID yang harus dicapai oleh anak usia 5-6 tahun
Sartika tidak ada siswa yang memperoleh terdiri dari mengetahui perasaan temannya
capaian perkembangan dengan kriteria dan merespon secara wajar, menghargai
penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) hak/pendapat/karya orang lain, dan
dan Belum Berkembang (BB) untuk mengekspresikan emosi sesuai dengan
kemampuan empati pada aspek tenggang kondisi yang ada. Pada dasarnya setiap
rasa. Dari hasil rekapitulasi capaian orang mempunyai kemampuan empati yang
perkembangan kemampuan empati pada berbeda-beda. Reaksi empati terhadap
aspek tenggang rasa untuk anak usia 5-6 kondisi orang lain seringkali berdasarkan
tahun di TK PGRI SID Sartika kriteria pada pengalaman di masa lalu, karena
penilaiannya adalah Berkembang Sesuai seseorang biasanya akan merespon lebih
Harapan (BSH). Jadi rata-rata item yang empati apabila memiliki pengalaman yang
muncul untuk anak yang berada pada serupa.
rentang usia 5-6 tahun adalah sebanyak 3,8
item/deskriptor dengan kriteria penilaian KESIMPULAN
berkembang sesuai harapan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
4. Kemampuan Empati Anak Usia 5-6 dilakukan terkait kemampuan empati anak
Tahun di TK PGRI SID Sartika usia 5-6 tahun di TK PGRI SID Sartika
Berdasarkan hasil analisis data terkait Kecamatan Cineam maka peneliti dapat
kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di mengambil simpulan seperti berikut ini.
TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam 1. Sikap peduli anak usia 5-6 tahun
meliputi apek peduli, aspek tenggang rasa, terhadap temannya di TK PGRI SID
dan aspek tenggang rasa, mendapatkan Sartika Kecamatan
hasil bahwa sebanyak 50% siswa Cineam,mendapatkan hasil bahwa
memperoleh capaian perkembangan dengan mayoritas siswa memperoleh capaian
kriteria penilaian Berkembang Sesuai perkembangan dengan kriteria
Harapan (BSH) dan sebanyak 50% penilaian Mulai Berkembang (MB).
memperoleh capaian perkembangan dengan Sebagian siswa lagi memperoleh
kriteria penilaian Mulai Berkembang (MB). capaian perkembangan dengan kriteria
Dari hasil rekapitulasi data, rata-rata jumlah penilaian Berkembang Sesuai Harapan
item yang muncul untuk anak yang berada (BSH) dan Belum Berkembang (BB).
pada rentang usia 5-6 tahun adalah Berdasarkan hasil rekapitulasi capaian
sebanyak 9,5 item/deskriptor, sehingga perkembangan kemampuan empati
diperoleh capaian perkembangan terkait pada aspek peduli untuk anak yang
kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di berusia 5-6 tahun di TK PGRI SID
TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam Sartika rata-rata memperoleh kriteria
dengan total siswa yang berusia 5-6 tahun penilaian Mulai Berkembang (MB).
sebanyak 10 orang mendapat kriteria 2. Sikap toleransi anak usia 5-6 tahun
penilaian Berkembang Sesuai Harapan terhadap temannya di TK PGRI SID
(BSH). Sartika Kecamatan Cineam,
Kemampuan empati anak usia 5-6 tahun mendapatkan hasil bahwa mayoritas
di TK PGRI SID Sartika masih siswa memperoleh capaian
membutuhkan stimulus untuk dapat perkembangan dengan kriteria
berkembang secara optimal seperti yang penilaian Mulai Berkembang (MB).
tercantum dalam Peraturan Menteri Sebagian siswa lagi memperoleh
Pendidikan dan Kebudayaan Republik capaian perkembangan dengan kriteria
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang penilaian Berkembang Sesuai Harapan

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 37
(BSH). Berdasarkan hasil rekapitulasi Berdasarkan hasil analisis data terkait
capaian perkembangan kemampuan kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di
empati pada aspek toleransi untuk anak TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam
usia 5-6 tahun di TK PGRI SID Sartika meliputi apek peduli, aspek tenggang rasa,
rata-rata memperoleh kriteria penilaian dan aspek tenggang rasa, mendapatkan
Berkembang Sesuai Harapan (BSH). hasil bahwa sebanyak 50% siswa
3. Sikap tenggang rasa anak usia 5-6 memperoleh capaian perkembangan dengan
tahun terhadap temannya di TK PGRI kriteria penilaian Berkembang Sesuai
SID Sartika Kecamatan Cineam, Harapan (BSH) dan sebanyak 50%
mendapatkan hasil bahwa mayoritas memperoleh capaian perkembangan dengan
siswa memperoleh capaian kriteria penilaian Mulai Berkembang (MB).
perkembangan dengan kriteria Dari hasil rekapitulasi data, rata-rata jumlah
penilaian Berkembang Sesuai Harapan item yang muncul untuk anak yang berada
(BSH) dan siswa lainnya memperoleh pada rentang usia 5-6 tahun adalah
capaian perkembangan dengan kriteria sebanyak 9,5 item/deskriptor, sehingga
penilaian Mulai Berkembang (MB). diperoleh capaian perkembangan terkait
Berdasarkan hasil rekapitulasi capaian kemampuan empati anak usia 5-6 tahun di
perkembangan kemampuan empati TK PGRI SID Sartika Kecamatan Cineam
pada aspek tenggang rasa untuk anak dengan total siswa yang berusia 5-6 tahun
usia 5-6 tahun di TK PGRI SID Sartika sebanyak 10 orang mendapat kriteria
rata-rata memperoleh kriteria penilaian penilaian Berkembang Sesuai Harapan
Berkembang Sesuai Harapan (BSH). (BSH).

dapat menjadikan hasil penelitian ini


SARAN sebagai acuan untuk lebih memperkuat
Berdasarkan pertimbangan hasil penelitian pengembangan kemampuan empati
terkait kemampuan empati anak usia 5-6 sejak usia dini khususnya di lingkungan
tahun di TK PGRI SID Sartika Kecamatan sekolah;
Cineam, peneliti merekomendasikan hasil 4. pemerintah sebagai pelaku kebijakan,
penelitian ini kepada komponen-komponen pengelola dan pemerhati pendidikan
yang terkait dengan perkembangan anak anak usia dini dapat menjadikan hasil
usia dini, Adapun rekomendasi peneliti dari penelitian ini sebagai informasi dalam
hasil penelitian ini ditujukan bagi: meningkatkan orientasi sistem
1. masyarakat yang dalam hal ini orang tua pendidikan untuk lebih mengembangkan
merupakan bagian dari masyarakat dapat kemampuan empati anak usia dini; serta
menjadikan hasil penelitian ini sebagai 5. peneliti selanjutnya dapat menjadikan
bahan untuk menyadari akan pentingnya hasil penelitian ini sebagai referensi dan
penanaman kemampuan empati anak melakukan pengembangan melalui
sejak dini; penelitian yang lebih luas terkait proses
2. guru-guru PAUD dapat menjadikan peningkatan kemampuan empati anak
hasil penelitian ini sebagai referensi agar usia dini.
lebih meningkatkan penanaman
kemampuan empati pada anak, agar
dapat berkembang secara optimal;
3. TK PGRI SID Sartika Kecamatan
Cineam dan TK-TK atau sejenisnya

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 38
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Beaty, J. J. (1994). Observing Development
of the Young Child. Engglewood
Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan
Moral. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Budiningsih, C. A. (2008). Pembelajaran
Moral. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Goleman, D. (2016). Emotional


Intelligence. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Mashar, R. (2011). Emosi Anak Usia Dini


dan Strategi Pengembangannya.
Jakarta: Kencana.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R and D.
Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Y. N. (2013). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT. Indeks.

Utami, R. J. (2014). Kemampuan Empati


Anak Kelompok A1 (Studi Kasus di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Al-Iman
Gendeng Yogyakarta). (Skripsi).
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Copyright © Jurnal PAUD Agapedia, Vol.1 No. 1 Juni 2017, page 30-39 Page 39

Anda mungkin juga menyukai