Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PELAKSANAAN

UNTUK ANSIETAS

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7

1. Rossie Intan Komala G1B119020


2. Helni Yusriya Safitri G1B119021
3. Indah Widya Astuti N. G1B119022
4. Esa Surya Aulia G1B119042
5. Dwi Kartika G1B119043
6. Anisa G1B119044
7. Nadia Rifelda G1B119065
8. Ayu Komala Sari G1B119066
9. Harnika G1B119067
10. Fariska Rian Elfandes G1B119086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2021
SP 1 PENGKAJIAN ANSIETAS

Fase Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Harnika, saya perawat
yang bertugas untuk merawat ibu. Dengan ibu siapa namanya?”

Pasien : “Nama saya Ayu”

Perawat : “Ibu ayu senang dipanggil dengan panggilan apa bu?”

Pasien : “Ibu ayu saja ners”

Perawat : “Baik ibu ayu, disini saya akan melakukan pengkajian kepada ibu untuk mengetahui
permasalah yang sedang ibu ayu alami. Sebelumnya bagaimana perasaan ibu ayu saat
ini?”

Pasien : “Saat ini perasaaan saya sedang tidak nyaman ners, ada perasaan khawatir dan sulit
tidur.”

Fase Kerja

Perawat : “Baiklah bu nanti ibu bisa ceritakan semua permasalah ibu yang membuat ibu menjadi
seperti itu kepada saya. Ibu ingin mengobrol berapa lama? Bagaimana kalo 15 menit?”

Pasien : “Iya ners 15 menit aja”


Perawat : “Ibu ingin kita mengobrol diruangan ini saja atau ingin mencari tempat yang lebih
nyaman?”

pasien : “Saya mau disini aja ners”

perawat : “Baik bu kita mengobrol disini saja, untuk membicarakan mengenai permasalahan ibu
selama 15 menit, bagaimana bu apakah bisa setuju?”

Pasien : “Bisa ners.”

Perawat : “Baiklah bu, silahkan ibu ceritakan kepada saya apa yang membuat ibu khawatir hingga
kesulitan untuk tidur.”

Pasien : “Saya kan dirawat di rumah sakit karena sakit maag ners, sedangkan sebentar lagi udah
mau masuk bulan puasa, saya khawatir tidak bisa berpuasa karena sakit maag ners. Saya
juga kesulitan tidur karena memikirkan ini terus ners.”

Perawat : “Apakah ibu juga mengalami diare bu?”

Pasien : “Tidak ners”

Perawat : “Baiklah bu kalau begitu saya izin untuk memeriksa tekanan darah dan pernapasan ibu
terlebih dahulu ya.”

Pasien : “Silahkan ners.”

Perawat : “Baik ibu berdasarkan tanda-tanda yang ibu ayu sebutkan dan yang saya amati bahwa ibu
ayu mengalami ansietas atau cemas. Nah kira-kira bu ayu dari rentang 1-10, kecemasan
ibu ayu direntang nomer berapa?”

Pasien : “Saya rasa di nomer 3 ners.”

Perawat : “Ohh ternyata ibu ayu mengalami cemas di taraf ringan. Karena vital sign ibu juga dalam
batas normal dan saat saya bertanya ibu ayu masih bisa menjawabnya.”

Fase Terminasi

Perawat : “Oh ya ibu ayu, bagaimana perasaan ibu ayu setelah mengobrol-ngobrol bersama sama
tadi?”

Pasien : “Saya merasa sedikit lega ners”


Perawat : “Jadi begini bu ayu, untuk mengatasi ansietas yang ibu ayu alami itu ada dua cara, yang
pertama dengan teknik nafas dalam dan yang kedua yaitu hipnotis lima jari. Nah ibu ayu
bagaimana jika kita belajar teknik relaksasi ini? Apakah ibu ayu bersedia untuk belajar
teknik relaksasinya?”

Pasien : “Iya saya bersedia ners.”

Perawat : “Baiklah bu ayu, untuk pertemuannya kira kira kapan ibu ayu bisa melakukan latihan
relaksasinya?”

Pasien : “Sepertinya saya bisa kapan saja ners”

Perawat : “Baiklah bu ayu. Bagaimana kalau kita lakukan besok pagi dijam yang sama dan tempat
yang sama seperti hari ini, apakah ibu bersedia bu?”

Pasien : “Iya saya bersedia”

Perawat : “Oke ibu ayu. Besok pagi pukul 10 saya akan kembali kesini untuk melakukan terapi
relaksasinya. Terimakasih atas kerjasamanya. Semoga kondisi ibu ayu cepat membaik.
Saya permisi dulu ya ibu ayu. Wassalamualaikum”

Pasien : “Iya ners, waalaikumsalam”.


SP 2 KOMUNIKASI RELAKSASI NAFAS DALAM

Fase orientasi

Perawat : assalamualaikum, selamat siang bu..perkenalkan saya perawat harnika,

Perawat yang berdinas pada siang hari ini, ibu dengan ibu siapa?

Pasien : ibu ayu komala sari

Perawat : ibu ayu komala sari lebih senang senang di panggil apa ?

Pasien : ibu ayu saja

Perawat : baik ibu sebelumnya bagaiman perasaan ibu ayu pada hari ini ?

Pasien : saya merasa cemas

Perawat : apakah ibu semalam tidur nya nyenyak?

Pasien : tidak

Perawat : tidak, ibu mengalami gangguan tidur ya ?

Pasien : iya ners

Perawat : bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang mengenai masalah ibu, apakah ibu bersedia?

Pasien : bersedia ners

Perawat : baik, berapa lama kita berbincang-bincang ibu ?

Pasien : 20 menit ners

Perawat : baik 20 menit ya ibu, ibu mau berbincang-bincang nya dimana ? disini atau di tempat lain ibu ?

Pasien : disini saja ners

Perawat : baik ibu tujuan perbincangan ini saya ingin lebih mengenal ibu bagaimana masalah ibu, apa
yang sedang terjadi dengan ibu beggitu apakah ibu bersedia ?

Pasien : iya saya bersedia

Perawat: coba ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan ibu akhir akhir ini, atau apa yang sedang ibu
pikirkan, ibu bisa cerita kepada saya….

Pasien: saya kemarin sudah sakit selama 1 tahun, dan akhir-akhir ini sudah sebulan saya susah tidur karna
memikirkan penyakit yang saya derita
Perawat: saya sangat mengerti dengan perasaan ibu saat ini, ibu merasa khawatir akan penyakit ibu…cba
ibu jelasin kembali secara spesifik rasa gelisahnya seperti apa

Pasien: selama sebelum tidur selalu banyak fikiran cemas dan susah tidur ners

Perawat: jdi selama ibu belum tidur itu ibu selalu cemas ya bu?

Pasien: iya ners

Perawat: kalau boleh saya simpulkan ibu saat ini mengalami hal keputusasaan dimana keputusasaan
adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa tidak ada pilihan lagi untuk menyelesaikan masalahnya,
walupun memiliki potensi untuk menyelesaikan masalahny. Ibu bagaimana kalau saya beritahu tentang
bagaimana cara untuk mengatasi rasa khawatir dan cemas yang dirasakan oleh ibu saat ini . Apakah ibu
bersedia ?

Pasien : iya saya bersedia

Fase Kerja

Perawat : baik ibu , pertama-tama saya mempunyai suatu teknik . Teknik ini secara umum bisa dikatakan
sebagai teknik napas dalam . Maksud dari teknik napas dalam ini nanti ibu menarik nafas secara perlahan-
lahan melalui hidung kemudian tahan selama 3 detik setelah itu ibu bisa menghembuskan secara
perlahan melalui mulut . Baik ibu sebelum itu akan saya praktekkan terlebih dahulu dan tolong di
perhatikan ya ibu kemudian setelah itu ibu bisa mempraktekkan nya secara mandiri . bagaimana ibu
apakah sudah siap ?

Pasien : sudah ners

(Perawat pun memberi contoh bagaimana tindakan teknik napas dalam yang benar kepada pasien )

Perawat : Bagaimana ibu apakah ibu sudah paham dengan teknik napas dalam yang telah saya contohnya
tadi ?

Pasien : sudah ners

Perawat : baik ibu , bisa ibu ulangi kembali teknik relaksasi napas dalam yang telah saya contohnya tadi .

Pasien pun mempraktekkan tindakan teknik napas dalam yang telah dicontohkan oleh perawat

Perawat : wahh ternyata ibu hebat dan sudah bisa melakukan teknik napas dalam ini . Nah ibu bagaimana
perasaan ibu setelah kita melakukan teknik napas dalam ini ?

Pasien : lebih baik dan saya merasa lebih rileks dari pada sebelumnya

Perawat : lebih baik ya bu . Baik ibu semoga untuk kedepannya apabila ibu sedang merasa cemas ibu
bisa melakukan teknik napas dalam ini agar ibu merasa lebih baik dan rileks

Pasien : iyaa ners


Fase Terminasi

Perawat :. Apakah ibu ada hal lain yang ingin ditanyakan bu?.

Pasien : Tidak Ners,

Perawat : Baik bu, Nah ibu sampai disini pertemuan kita mengenai relaksasi nafas dalam bu. Apakah ibu
bersedia jika kita bertemu lagi besok pada pagi hari bu?

Pasien : Iya ners, saya bersedia.

Perawat : Besok ibu maunya di jam berapa bu?

Pasien : Umm.. Jam 9 saja ners.

Perawat : Baik bu , besok jam 9 pagi ya bu. Untuk tempatnya ibu mau disini lagi atau ditempat lain
mungkin?

Pasien : Disini saja ners, sudah nyaman.

Perawat : Baiklah ibu , kita akan bertemu lagi besok disini jam 9 pagi ya bu. Besok kita akan membahas
terapi lanjutan nya ya bu.

Pasien : Baik Ners.

Perawat : Kalo begitu saya pamit ya bu. Terimakasih atas ketersediaan waktu dan kerja samanya ibu.
Assalamualaikum wr.wb.

Pasien : waalaikumsalam ners.

(Perawat pun kembali ke ners station.)


SP 3 KOMUNIKASI HIPNOTIS 5 JARI

Fase Orientasi

Perawat: “Assalamu’alaikum bu, selamat pagi”

Pasien : “Wa’alaikumsalam, selamat pagi ners”

Perawat: “Perkenalkan saya perawat Harnika yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul

08.00-15.00 sore. Apakah benar ini dengan Ibu Ayu Komala?”

Pasien : “Iya benar ners”

Perawat: “Kalau boleh tahu, ibu lebih senang jika saya panggil apa ya bu?”

Pasien : “Saya lebih senang jika dipanggil dengan Ibu Ayu”

Perawat: “Baiklah Ibu Ayu, tujuan kedatangan saya pada pagi hari ini yaitu saya akan

mengajarkan ibu mengenai hipnotis 5 jari yang akan membantu mengurangi

kecemasan yang ibu rasakan ”

Pasien : “Iya ners”

Perawat : “Sebelumnya saya ingin bertanya, bagaimana perasaan ibu hari ini?”

Pasien : “Saya sedang merasa cemas ners”

Perawat: “Apakah ibu bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai kecemasan yang ibu

rasakan?”

Pasien : “Saya sering merasa cemas sehingga pola tidur saya terganggu”

Perawat: “Baiklah bu, kalau begitu saya akan membantu ibu untuk mengurangi

kecemasan yang ibu alami dengan hipnotis 5 jari. Untuk pelaksanaannya akan

kita lakukan kurang lebih selama 10 menit. Bagaimana bu? Apakah ibu

bersedia?”

Pasien : “Iya ners bersedia”

Perawat: “Oh iya bu, untuk pelaksanaannya, mau kita lakukan disini atau mencari tempat

yang lain bu?”


Pasien : “Disini saja ners”

Perawat: “Baiklah bu. Bisa kita mulai sekarang bu?”

Pasien : “Bisa ners”

Fase Kerja

Perawat: “Sebelum kita melakukan teknik relaksasi hipnotis 5 jari, kita perlu melakukan

teknik napas dalam terlebih dahulu. Pada pertemuan sebelumnya kita sudah

mempraktekkan mengenai teknik relaksasi napas dalam. Apakah ibu masih

mengingatnya?”

Pasien : “Ingat ners”

Perawat: “Baiklah kalau begitu bu. Sekarang ibu bisa mengikuti instruksi saya ya bu”

Pasien : “Iya ners”

Perawat: “Baiklah bu, sekarang ibu dapat memposisikan diri dengan senyaman mungkin.

Apakah ibu sudah merasa nyaman dengan posisi ibu saat ini?”

Pasien : “Sudah ners”

Perawat: “Selanjutnya bu, ibu bisa meletakkan kedua tangan ibu di atas paha dengan

posisi telapak tangan menghadap ke atas. Selanjutnya ibu pejamkan mata ibu

ya”

Pasien : “Baik ners”

Perawat: “Sekarang ibu tarik napas dalam melalui hidung,ibu tahan selama 3 detik

kemudian dihembuskan melalui mulut secara perlahan”

Perawat: “Sekarang ibu tautkan ibu jari dengan jari telunjuk ibu. Lalu ibu bayangkan

ketika ibu dalam kondisi sehat, bisa melakukan aktivitas yang ibu mau”

Perawat : “Selanjutnya ibu tautkan ibu jari dengan jari tengah ibu. Lalu ibu bayangkan ibu

sedang bersama dengan orang-orang yang ibu sayangi, keluarga, teman-teman,

dan sahabat ibu”

Perawat : “Selanjutnya ibu tautkan ibu jari dengan jari manis ibu. Lalu ibu bayangkan ibu
mendapatkan penghargaan atas apa yang telah ibu usahakan. Bayangkan ibu

mendapatkan pujian dari keluarga dan orang-orang yang ibu sayangi, dan ibu

merasa sangat senang akan hal itu”

Perawat : “Selanjutnya ibu tautkan ibu jari dengan jari kelingking ibu. Lalu bayangkan ibu

berada ditempat yang menyenangkan, ke tempat-tempat yang paling ingin ibu

datangi, seperti pantai. Lalu ibu bayangkan suara ombak yang merdu dan

diterpa angin sepoi-sepoi sehingga ibu merasa nyaman dan rileks”

Fase Terminasi

Perawat: “Baiklah bu, terapi relaksasi hipnotis 5 jarinya sudah selesai. Sekarang ibu bisa

membuka mata ibu secara perlahan-lahan. Baik bu, setelah kita melakukan

terapinya apakah ibu merasa sedikit lebih nyaman?”

Pasien : “Iya ners, saya merasa lebih nyaman”

Perawat : “Lalu apakah cemas yang ibu rasakan sudah sedikit berkurang?”

Pasien : “Iya ners, cemas yang saya rasakan sudah agak berkurang”

Perawat: “Baiklah bu, untuk pertemuan selanjutnya akan kita jadwalkan kembali sesuai

dengan perkembangan kondisi ibu ya bu”

Pasien : “Baik ners”

Perawat : “Baiklah bu, apakah ada yang ingin ditanyakan terkait pertemuan kita pada hari

ini?”

Pasien : “Tidak ada ners”

Perawat: “Baiklah bu kalau begitu, terima kasih atas ketersediaan waktu ibu pada pagi

hari ini. Kalau begitu saya permisi ya bu, assalamu’alaikum bu”

Pasien : “Iya ners, wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai