Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
APM SMK
Disusun oleh:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
2020
KOMPONEN INPUT
1. Aspek Siswa
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Kurikulum
ATRIBUT:
Kurikulum Skema 5 4 3 2 1
KKNI/SKKNI
INDIKATOR KINERJA: 76% - 100% isi 51% - 75% isi 26% - 50% isi 0% - 25% isi Sekolah tidak
Sekolah memiliki kurikulum kurikulum kurikulum kurikulum memiliki
kurikulum yang mengacu pada mengacu pada mengacu pada mengacu pada kurikulum yang
mengacu pada Skema Skema KKNI/SKKNI Skema Skema Skema mengacu pada
KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI KKNI/SKKNI Skema
KKNI/SKKNI
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi SDM yang
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan.
2. SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) adalah acuan standar kemampuan kerja yang meliputi
aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Kurikulum yang mengacu pada Skema KKNI/SKKNI sangat mutlak dimiliki oleh SMK karena lulusannya akan
digunakan oleh IDUKA yang sangat mengimplementasikan kualitas dan prosedur kerja IDUKA.
ATRIBUT:
Rasio alat praktik 5 4 3 2 1
danruang praktik
INDIKATOR KINERJA: 75%- 100% 51% - 75% jumlah 26% - 50% 0% - 25% jumlah Jumlah alat
Sekolah memiliki rasio jumlah alat alat praktik dan jumlah alat alat praktik dan praktik dan
alat praktik dan ruang praktik dan ruang ruang praktik yang praktik dan ruang praktik ruang praktik
praktik yang sesuai praktik yang dimiliki sesuai ruang praktik yang dimiliki yang dimiliki
dengan ketentuan. dimiliki sesuai dengan rasio yang dimiliki sesuai dengan tidak sesuai
dengan rasio kebutuhan alat sesuai dengan rasio kebutuhan dengan rasio
kebutuhan alat praktik dan ruang rasio alat praktik dan kebutuhan alat
praktik dan ruang praktik standar kebutuhan alat ruang praktik praktik dan
praktik standar industri. praktik dan standar industri. ruang praktik
industri. ruang praktik standar industri.
standar
industri.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Alat praktik adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran praktik kejuruan di sekolah.
2. Ruang praktik adalah ruangan yang dibangun untuk sarana praktik siswa di sekolah.
3. Rasio adalah perbandingan porsi jumlah ketersediaan dan kebutuhan.
4. Rasio alat praktik pembelajaran kejuruan sangat penting diimplementasikan agar pembelajaran bisa tercapai
secara efektif dan efisien.
5. Rasio ruangan praktik adalah perbandingan jumlah ketersediaan ruang praktik yang sesuai aturan dengan kondisi
real di sekolah
Petunjuk Telaah Dokumen
Lakukan telaah dokumen terkait rasio alat praktik pembelajaran kejuruan.
1. Data inventaris alat praktiksesuai dengan standar IDUKA
2. Data analisis kebutuhan alat praktik
3. Data pengajuan alat praktik
4. Data ruang praktik siswa
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Finansial
ATRIBUT:
Dukungan finansial 5 4 3 2 1
masyarakat/industri
INDIKATOR KINERJA: 76% - 100% 51% - 75% 26% - 50% 0% - 25% Sekolah tidak
Sekolah memiliki sekolah sekolah sekolah sekolah mendapatkan
dukungan finansial dari mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan dukungan finansial
masyarakat. dukungan finansial dukungan dukungan dukungan dari masyarakat.
dari masyarakat. finansial dari finansial dari finansial dari
masyarakat. masyarakat. masyarakat.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Finansial adalah sesuatu yang berhubungan dengan keuangan atau pembiayaan.
2. Dukungan finansial adalah salah satu faktor penting pengelolaan sekolah.
ATRIBUT:
Dukungan finansial 5 4 3 2 1
industri
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah memiliki dukungan dukungan dukungan dukungan finansial memiliki
dukungan finansial dari finansial dari 4 finansial dari 3 finansial dari 2 dari 1 IDUKA. dukungan finansial
IDUKA. IDUKA. IDUKA. IDUKA. dari IDUKA
manapun.
ATRIBUT:
dukungan finansial
5 4 3 2 1
dari pemerintah
(pusat/daerah)
NDIKATOR KINERJA: 76% - 100% 51% - 75% sekolah 26% - 50% 0% - 25% sekolah Sekolah tidak
Sekolah memiliki sekolah mendapatkan sekolah mendapatkan mendapatkan
dukungan finansial mendapatkan dukungan mendapatkan dukungan dukungan finansial
dari pemerintah dukungan finansial dari dukungan finansial dari dari pemerintah
(pusat/daerah) finansial dari pemerintah finansial dari pemerintah (pusat/daerah)
pemerintah (pusat/daerah). pemerintah (pusat/daerah). sama sekali.
(pusat/daerah). (pusat/daerah).
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Pemerintah pusat adalah penyelenggara pemerintah NKRI di pusat, yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dan
dibantu oleh para menteri.
2. Pemerintah daerah adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
3. BOS adalah bantuan oprasional sekolah dari pemerintah pusat.
4. Bantuan operasional sekolah dari pemerintah provinsi (untuk sekolah negeri) dengan berbagai nama.
5. Bantuan operasional sekolah dari pemerintah provinsi (untuk sekolah swasta)dengan berbagai nama.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Peran komite sekolah
INDIKATOR KINERJA: Komite sekolah Komite sekolah Komite Komite sekolah Komite sekolah
Sekolah memiliki memberi dukungan memberi sekolah memberi tidak memberi
dukungan peran dari peluang kerjasama dukungan peluang memberi dukungan ide dukungan
Komite Sekolah. dengan IDUKA, kerjasama dengan dukungan pengelolaan apapun terhadap
finansial, dan ide IDUKA. finansial. sekolah. sekolah
pengelolaan sekolah.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu,
pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.
2. Komite SMK harus memiliki peran strategis dalam membuka peluang kerjasama dengan IDUKA.
3. Komite sekolah harus memiliki program yang jelas untuk peningkatan mutu SMK.
4. Komite sekolah harus memiliki laporan kegiatan.
5. Komite sekolah harus memiliki analisis kebutuhan sekolah baik internal maupun eksternal.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
Dukungan Dinas 5 4 3 2 1
Pendidikan Daerah
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah Sekolah tidak memiliki
Sekolah memiliki dukungan dari dukungan dari dukungan dari memiliki dukungan dari Dinas
dukungan dari Dinas Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan dukungan Pendidikan Daerah
Pendidikan Daerah. Daerah dalam Daerah dalam 4 Daerah dalam 3 dari Dinas dalam seluruh aspek
seluruh aspek aspek kegiatan. aspek kegiatan. Pendidikan kegiatan.
kegiatan. Daerah dalam
2 aspek
kegiatan.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Aspek adalah pemunculan atau penginterpretasian gagasan, masalah, situasi, dsb sebagai pertimbangan yang dilihat
dari sudut pandang tertentu.
2. Dukungan Dinas Pendidikan Daerah sebagai tim penjamin mutu pendidikan daerah merupakan salah satu faktor
keberhasilan peningkatan mutu pendidikan.
3. Dukungan harus diberikan secara adil merata, akuntabel, berbasis data ajuan yang transparan, optimal dan dilakukan
secara efektif dan efisien.
4. Dukungan harus diperbaharui secara berkala setiap tahun.
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Organisasi pengelola
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Dukungan dinas terkait
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki 3 Sekolah memiliki 2 Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah memiliki seluruh aspek aspek dukungan aspek dukungan 1 aspek memiliki
dukungan dari dinas dukungan dari dari dinas terkait. dari dinas terkait. dukungan dari dukungan dari
terkait. dinas terkait. dinas terkait. dinas terkait.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Dinas terkait adalah dinas yang memiliki keterkaitan dengan program kegiatan sekolah.
ATRIBUT:
Bentuk kerjasama dan dukungan 5 4 3 2 1
IDUKA
INDIKATOR KINERJA: Dalam proses Dalam proses Dalam proses Dalam Dalam proses
Melaksanakan pembelajaran siswa pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran guru
pembelajaran sesuai melakukan analisis, siswa ditantang siswa diberi guru menjelaskan memberikan tugas
dengan RPP dan evaluasi dan atau dengan berbagai kesempatan dan siswa kepada siswa untuk
melibatkan aktivitas mencipta sebagai pertanyaan untuk berdiskusi dan memperhatikan merangkum materi
siswa untuk tahapan proses mengembangkan atau namun ketika di pembelajaran dan
mengembangkan berpikir tingkat kemampuan menggunakan akhir pelajaran mengisi tugas yang
kemampuan berpikir tinggi berpikir tingkat media untuk masih banyak diberikan
tingkat tinggi. tinggi lebih siswa yang belum
memahami paham
materi ajar.
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi
1. Proses pembelajaran diarahkan kepada proses belajar, artinya siswa yang belajar. Fungsi guru adalah mengupayakan
siswa belajar sehingga mencapai kompetensi yang dicantumkan dalam kompetensi dasar dan mengarah kepada
berpikir tingkat tinggi (jika menggunakan taksonomi Bloom, Cognitive-4 atau C4, Cognitive-5 atau C5, dan Cognitive-
6 atau C).
2. Proses pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Sesuai dengan prinsip kerucut
Dale, siswa akan mencapai pemahaman lebih baik jika mencoba-coba sendiri, berdiskusi dengan teman dan yang
tertinggi jika diberi kesempatan menjelaskan kepada orang lain.
3. Kegiatan pendahuluan diawali dengan memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan mengaitkan dengan
kehidupan riil dan familiar yang dekat dengan siswa serta mengungkapkan pengetahuan awal siswa yang
berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
4. Kegiatan inti merupakan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mendapatkan
pengalaman belajar yang bermakna.
5. Kegiatan penutup berupa pengambilan kesimpulan hasil pembelajaran dan refleksi dari hasil pembelajaran yang
telah dilalui.
6. Idealnya proses pembelajaran mengikuti sintaks seperti dirancang dalam RPP. Namun guru harus dapat membuat
siswa termotivasi belajar dan menikmati proses pembelajaran. Oleh karena itu jika ternyata siswa tidak antusias
belajar dan atau siswa sulit memahami materi ajar, maka guru harus segera mengubah sintaks bahkan strategi
pembelajaran. Kejadian seperti itu dicatat dalam jurnal pembelajaran sebagai pertimbangan menyempurnakan RPP
pada waktu selanjutnya.
7. Jurnal /catatan harian guru berisi catatan kegiatan yang ditulis secara rinci tentang pelaksanaan pembelajaran.
8. Dokumen supervisi kepala sekolah/madrasah berisi catatan hasil supervisi kepala sekolah/madrasah pada kegiatan
pembelajaran.
ASPEK:
Pelaksanaan CAPAIAN KINERJA
Pembelajaran
ATRIBUT:
Kualitas Pembelajaran 5 4 3 2 1
di kelas
ASPEK:
Pelaksanaan CAPAIAN KINERJA
Pembelajaran
ATRIBUT:
Kualitas Pembelajaran 5 4 3 2 1
di kelas
INDIKATOR KINERJA: Guru melakukan Guru melakukan Guru melakukan Guru hanya Guru tidak
Melaksanakan penilaian penilaian proses penilaian proses penilaian proses melakukan melaksanakan
proses dan hasil belajar dan hasil belajar dan hasil belajar dan hasil belajar, penilaian hasil penilaian proses dan
serta menggunakan dan melakukan dan melakukan tetapi tidak belajar. hasil belajar
hasilnya sebagai dasar tindak lanjut, serta tindak lanjut melakukan tindak
perbaikan program hasilnya digunakan lanjut
berikutnya. untuk perbaikan
proses
pembelajaran
berikutnya dan
berdampak pada
peningkatan
prestasi belajar
siswa
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
a. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran.
b. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, dan daya serap peserta didik
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Penyelenggaraan TEFA/UP
ATRIBUT:
Pelaksanaan pembelajaran 5 4 3 2 1
berbasis industri
INDIKATOR KINERJA: Seluruh 51– 75% 26 – 50% 0 – 25% Sekolah Belum
Melaksanakan pembelajaran kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi melaksanakan
dengan mendasarkan pada keahlian keahlian keahlian keahlian pembelajaran dengan
pekerjaan nyata, autentik, dan menyelenggar menyelenggar menyelenggar menyelenggar mendasarkan pada
penanaman budaya kerja akan akan akan akan pekerjaan nyata,
melalui pembelajaran industri pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran autentik, dan
(teaching factory) untuk dengan dengan dengan dengan penanaman budaya
mendapatkan pembiasaan mendasarkan mendasarkan mendasarkan mendasarkan kerja melalui
berpikir dan bekerja dengan pada pada pada pada pembelajaran industri
kualitas seperti di tempat pekerjaan pekerjaan pekerjaan pekerjaan (teaching factory)
kerja/usaha nyata, nyata, nyata, nyata, untuk mendapatkan
autentik, dan autentik, dan autentik, dan autentik, dan pembiasaan berpikir
penanaman penanaman penanaman penanaman dan bekerja dengan
budaya kerja budaya kerja budaya kerja budaya kerja kualitas seperti di
melalui melalui melalui melalui tempat kerja/usaha
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
industri industri industri industri
(teaching (teaching (teaching (teaching
factory) untuk factory) untuk factory) untuk factory) untuk
mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
pembiasaan pembiasaan pembiasaan pembiasaan
berpikir dan berpikir dan berpikir dan berpikir dan
bekerja bekerja bekerja bekerja
dengan dengan dengan dengan
kualitas kualitas kualitas kualitas
seperti di seperti di seperti di seperti di
tempat tempat tempat tempat
kerja/usaha kerja/usaha kerja/usaha kerja/usaha
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu kepada
standar dan prosedur yang berlaku di industri. Program ini dilaksanakan dalam suasana seperti layaknya industri
ASPEK:
Penyelenggaraan CAPAIAN KINERJA
TEFA/UP
ATRIBUT:
Pelaksanaan
5 4 3 2 1
pembelajaran
berbasis industri.
INDIKATOR Seluruh 51 – 75% 25 – 50% 0 – 25% Sekolah Belum
KINERJA: kompetensi kompetensi kompetensi kompetensi menyelenggarakan
Menyelenggarakan keahlian keahlian keahlian keahlian unit produksi
Unit Produksi. menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan
unit produksi unit produksi unit produksi unit produksi
dengan memenuhi dengan memenuhi dengan memenuhi dengan memenuhi
6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan 6 kriteria kegiatan
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Unit produksi merupakan suatu sarana pembelajaran dan berwirausaha bagi siswa dan guru serta memberi dukungan
biaya operasional sekolah. Sarana pembelajaran yang dimaksud adalah tempat belajar bagi guru dan siswa untuk
meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap kerja, karena dalam kegiatan unit
produksi terdapat proses belajar secara langsung dalam menghadapi permasalahan kerja sesungguhnya. Makna unit
produksi sebagai sarana berwirausaha karena guru dan siswa berlatih menjaga kelangsungan kegiatan unit produksi
melalui pengembangan pemasaran dan menjaga kepercayaan konsumen. Makna sebagai penghasil dana masukan adalah
kegiatan unit produksi menghasilkan produk atau jasa bernilai ekonomi, sehingga pengelola dan pelaksana mendapat
imbalan jasa. Selain itu keuntungan dari hasil penjualan barang / jasa dapat digunakan sebagai biaya operasional sekolah.
(Dir. PSMK: 2007)
2. Unit produksi sekolah menengah kejuruan adalah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah / madrasah dan
lingkungan dalam bentuk unit usaha secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan
warga sekolah / madrasah dan lingkungan dalam bentuk unit usaha produksi / jasa yang dikelola secara profesional.
(Bambang Sartono: 2006)
ASPEK:
CAPAIAN KINERJA
Penyelenggaraan TEFA/UP
ATRIBUT:
Produk/jasa hasil Teaching
Factory 5 4 3 2 1
INDIKATOR KINERJA: Sekolah telah Sekolah telah Sekolah telah Sekolah telah Sekolah belum
Sekolah memiliki melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
produk/jasa sebagai hasil teaching teaching teaching teaching teaching factory/unit
dari pembelajaran teaching factory/unit factory/unit factory/unit factory/unit produksi.
factory/unit produksi produksi produksi produksi produksi meliputi
meliputi 6 meliputi 5 meliputi 4 3 tahapan.
tahapan. tahapan. tahapan.
ASPEK:
Pengembangan SDM CAPAIAN KINERJA
Sekolah
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Diklat/pelatihan PTK
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah tidak
Sekolah melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
program program program program program program
pengembangan SDM peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan peningkatan
guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru kompetensi guru Commented [DS2]: Ini sdah di revisi mas untuk indikatornya
ATRIBUT:
Peningkatan
5 4 3 2 1
kompetensitenaga
kependidikan
ASPEK:
Pemberdayaan CAPAIAN KINERJA
kemitraan IDUKA
ATRIBUT:
Praktik Kerja Industri 5 4 3 2 1
Siswa
ASPEK:
Pemberdayaan kemitraan CAPAIAN KINERJA
IDUKA
ATRIBUT:
Praktik Kerja Magang Guru 5 4 3 2 1
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah Menyusun program program magang program magang program magang program magang memiliki
magang guru di IDUKA, guru di IDUKA guru di IDUKA guru di IDUKA guru di IDUKA program
melaksanakan program magang dengan dengan dengan memenuhi dengan memenuhi magang guru di
guru, melaporkan dan memenuhi 5 dari memenuhi 4 dari 3 dari kriteria 2 dari kriteria IDUKA
mengevaluasi kegiatan magang
kriteria kriteria
guru di IDUKA
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah Menyusun jadwal guru tamu jadwal guru tamu jadwal guru tamu jadwal guru memiliki jadwal
jadwal guru tamu dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang tamu dari IDUKA guru tamu dari
dengan IDUKA yang relevan dan relevan dan relevan dan yang relevan tapi IDUKA yang
relevan pelaksanaanya pelaksanaanya telah pelaksanaanya pelaksanaannya relevan
telah berjalan berjalan dengan telah berjalan kurang berjalan
dengan baik serta baik ada evaluasi dengan baik dengan baik
ada evaluasi kegiatan oleh
kegiatan serta sekolah
tindak lanjut ke
depan yang
dilakukan oleh
sekolah Bersama-
sama dengan
IDUKA
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Guru tamu merupakan guru yang didatangkan oleh sekolah dari luar sekolah (IDUKA atau organisasi penyedia guru tamu),
dengan tujuan memberikan wawasan yang berbeda bagi siswa terkait mata pelajaran produktif. Wawasan ini biasanya terkait
dengan kegiatan real di perusahaan tempat guru tamu bekerja sehari-hari.
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah telah Menyusun jadwal instruktur jadwal instruktur jadwal Instruktur jadwal instruktur memiliki jadwal
jadwal instruktur dari dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang dari IDUKA yang instruktur dari
IDUKA yang relevan relevan dan relevan dan relevan dan relevan tapi IDUKA yang
untuk melaksanakan pelaksanaanya pelaksanaanya pelaksanaanya telah pelaksanaannya relevan
pembimbingan siswa di telah berjalan telah berjalan berjalan dengan kurang berjalan
sekolah dengan baik serta dengan baik ada baik dengan baik
ada evaluasi evaluasi kegiatan
kegiatan serta oleh sekolah
tindak lanjut ke
depan yang
dilakukan oleh
sekolah Bersama-
sama dengan
IDUKA
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
instruktur merupakan guru yang didatangkan oleh sekolah dari luar sekolah (IDUKA), dengan tujuan memberikan bimbingan
secara intensif bagi siswa terkait proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran produktif.
INDIKATOR KINERJA: Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah memiliki Sekolah tidak
Sekolah bekerjasama sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan memiliki sarana
dengan IDUKA dalam prasarana, dimana prasarana, dimana prasarana, prasarana, prasarana hasil
pemenuhan sarana pemenuhannya 76- pemenuhannya dimana dimana kerja sama dengan
praktik 100% dari hasil 51- 75% dari hasil pemenuhannya pemenuhannya IDUKA pasangan
Kerjasama dengan Kerjasama dengan 26 - 50% dari 0 – 25% dari
IDUKA IDUKA hasil Kerjasama hasil Kerjasama
dengan IDUKA dengan IDUKA
ASPEK:
Pemberdayaan CAPAIAN KINERJA
kemitraan IDUKA
ATRIBUT:
Mentoring project
berbasis order 5 4 3 2 1
INDIKATOR KINERJA: Sekolah membuat Sekolah membuat Sekolah membuat Sekolah Sekolah tidak
Sekolah Menyusun jadwal produk, dimana produk, dimana produk, dimana membuat memiliki
IDUKA untuk produknya merupakan produknya produknya produk sendiri, produk sendiri
memonitoring pesanan dari IDUKA merupakan merupakan tetapi tidak
pelaksanaan pembuatan secara utuh dengan pesanan dari pesanan dari berdasarkan
project berbasis order
pembimbingan dari IDUKA secara utuh IDUKA tetapi pesanan dan
IDUKA dalam tanpa hanya sebagaian bimbingan
prosesnya sebagai pembimbingan kecil dari produk produknya dari
Quality Assurance dalam prosesnya utuh IDUKA IDUKA
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
1. Produk merupakan hasil pekerjaan yang dilakukan di bengkel sekolah
2. Produk di buat sesuai dengan pesanan dari IDUKA pasangan
3. Produk yang di hasilkan sesuai dengan tandar dan Qualty Assurance dari IDUKA pasangan
ASPEK:
Penerapan Budaya Kerja CAPAIAN KINERJA
ATRIBUT:
Pelaksanaan budaya kerja 5 4 3 2 1
ASPEK:
Penggalangan dukungan CAPAIAN KINERJA
ATRIBUT:
Penggalangan dukungan
berupa program kegiatan, 5 4 3 2 1
keuangan, dan fasilitasi
lainnya
ATRIBUT:
5 4 3 2 1
Keunggulan SDM sekolah
INDIKATOR KINERJA: Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah belum
Keunggulan SDM sekolah memiliki memiliki memiliki memiliki daftar memiliki daftar
daftar daftar daftar prestasi prestasi akademik
prestasi prestasi prestasi akademik dan dan non akademik
akademik dan akademik akademik non akademik yang diikuti oleh
non akademik dan non dan non yang diikuti siswa, guru, atau
yang diikuti akademik akademik oleh siswa, lembaga di
oleh siswa, yang diikuti yang diikuti guru, atau berbagai bidang.
guru, atau oleh siswa, oleh siswa, lembaga di
lembaga di guru, atau guru, atau berbagai
berbagai lembaga di lembaga di bidang
bidang berbagai berbagai
dengan rata- bidang bidang
rata dengan rata- dengan rata-
perolehan rata rata
juara masuk perolehan perolehan
dalam 3 juara masuk juara masuk
besarminimal dalam 5 dalam 10
tingkat besarminimal besar
Provinsi tingkat minimal
Provinsi tingkat
Provinsi
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN INSTRUMEN:
Definisi:
Prestasi akademik adalah suatu pencapaian atas kemampuan, kecakapan, dan prestasi yang didapatkan seseorang
atas kemampuannya di bidang sains/ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Contoh Lomba olimpiade sains, juara
LKS SMK, Asean Skill Competition, World Skill Competition.
Prestasi non akademik adalah suatu pencapaian atas kemampuan, kecakapan, dan prestasi yang didapatkan
seseorang atas kemampuannya di luar bidang sains/ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah seperti olahraga dan seni.
Contoh Juara lomba panjat tebing, juara beladiri, juara hafal Al-Quran, Juara cerdas cermat.
11. Aspek Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan)