Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL MAHASISWA

PENDATANG
(Studi Tentang Mahasiswa Pendatang Asrama Karimun Dang Melini Jalan Bangau Sakti,
Pekanbaru)

Oleh : Myatania Siska Putri


Azri Email :
myatania08@gmail.com
Dosen Pembimbing : Dr. Hesti Asriwandari, M.Si

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Tlpn/ Fax. 0761-63277
ABSTRAK
Pekanbaru adalah salah satu kota yang banyak menampung mahasiswa dari berbagai daerah.
Seiring dengan perkembangan jaman, keinginan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan
pendidikannya semakin meningkat, pada mahasiswa, gejala tersebut umumnya diwujudkan
dengan tindakan meninggalkan daerah asal dan pindah ke daerah baru, mahasiswa yang
melakukan ini sering disebut mahasiswa pendatang. Bagi mahasiswa pendatang asal Kabupaten
Karimun ini lebih memilih untuk tinggal di Asrama Karimun Dang Melini, Pekanbaru karena
selain untuk keamanan diri mereka sendiri juga merasa tidak asing ditempat barunya dan tetap
merasa berada dalam kelompok mereka sendiri. Secara umum bahwa manusia dilahirkan untuk
berhubungan dan berkelompok dengan manusia lain, artinya bahwa kelangsungan hidup manusia
berlangsung dengan suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Dimana setiap individu
mempunyai ketergantungan terhadap lingkungan dan manusia lainnya. Ketergantungan tersebut
dapat diwujudkan dalam interaksi sosial yang merupakan kunci dari semua kehidupan sosial,
karena tanpa interaksi tidak akan mungkin ada kehidupan bersama, Sehingga menimbulkan
kelompok-kelompok sosial didalam kehidupan manusia. Menurut Joseph S. Roucek dan Roland
L. Warren (1984), menyatakan bahwa kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua
atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami
oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor yang melatarbelakangi pembentukan kelompok sosial dan aktivitas bersama
yang dilakukan mahasiswa pendatang di Asrama Karimun Dang Melini, Pekanbaru, dengan cara
terlebih dahulu mengetahui hubungan kedekatan antar individu melalui sosiometri dan teknik
sosiogram bentuk bebas. Landasan teori yang digunakan adalah teori kedekatan, teori alasan
praktis, dan teori keseimbangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif
deskriptif, dimana data yang muncul merupakan kata-kata yang biasanya disusun dalam bentuk
teks yang diperluas. Teknik analisa data lebih banyak menggunakan cross check informasi.

Kata Kunci: Kelompok Sosial, Mahasiswa Pendatang

Jom FISIP Volume 4 NO. 2 Oktober 2017 Page 1


BACKGROUND OF THE ESTABLISHMENT OF THE STUDENT MIGRANTS
(Study Of The Student Residences Karimun Dang Melini Bangau Sakti, Pekanbaru)

By : Myatania Siska Putri Azri


Email : myatania08@gmail.com
Supervisor : Dr. Hesti Asriwandari, M.Si

Department of Sociology Faculty of Social and Political


Sciences Riau University
Campus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru
28293-Tlpn/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Pekanbaru is one of the city accommodate many students from various areas. Along with the
development of the times, human desire to be able to meet the needs of his education is
increasing, one a student of these symptoms generally realized with the left the origin and
moved into new areas, a student who did this often referred to migrants student. For a student of
the migrants from the county Karimun this prefer to stay in hostels Karimun Dang Melini,
Pekanbaru because in addition to the security themselves also feel familiar in his new and still
feel being in a group of their own. In general that humans born to have and the group with other
human beings, it means that the survival of human took place with the atmosphere of support
each other in together. Where each individual have dependency against the environment and
other human beings. The addiction can be realized in social interaction that is the key of all
social life, because without interaction won't be there may be life together, so cause social
groups in human life. According to the Josep S. Raucek and Roland L. Warren (1984), asserting
that the social groups is a group that includes two or more human, which among them there are
some of the interaction that can be understood by members or other people in its entirety. This
study aims to know the factors that foregrounded the establishment of the social groups and
activities with conducted a student of the migrants in hostels Karimun Dang Melini, Pekanbaru,
with the first figure out the relationship between individuals through the closeness sociometry
and technique sociogram form of free. The theory used is the theory closeness, the theory reason
practical, and the theory balance. Mothods used in writing this is qualitative descriptive, where
the data that appears is the words that usually arranged in the form of the text that expanded.
The techniques analysis of the data more using cross check information.

Keywords: social groups, student migrant

Pendahuluan pendidikannya semakin meningkat, pada


Pekanbaru adalah salah satu kota yang mahasiswa, gejala tersebut umumnya
banyak menampung mahasiswa-mahasiswa diwujudkan dengan tindakan meninggalkan
dari berbagai daerah sehingga banyaknya daerah asal dan pindah ke daerah baru,
perguruan tinggi. Seiring dengan mahasiswa yang melakukan ini sering
perkembangan zaman, keinginan manusia disebut mahasiswa pendatang.
untuk dapat memenuhi kebutuhan
Mahasiswa pendatang memiliki akan menghasilkan pergaulan hidup dalam
kecenderungan tinggal di berbagai tempat suatu kelompok sosial (Ng Philipus & Nurul
seperti : kos, perumahan, pondokan, asrama, Aini, 2006:46).
karena tempat tinggal ialah tempat untuk Melainkan interaksilah awal dari
berteduh, bersosialisasi, belajar, dan terbentuk sebuah kelompok pertemanan.
melakukan kegiatan lainnya. Tetapi bagi Bagi mahasiswa pendatang interaksi antar
mahasiswa pendatang asal Kabupaten sesamanya sangat dianjurkan karena yang
Karimun pada penelitian ini lebih memilih namanya mahasiswa pendatang ialah
untuk tinggal di asrama karena selain untuk mahasiswa yang keluar dari daerah asalnya
keamanan diri mereka sendiri juga merasa ke daerah baru untuk mengejar pendidikan,
tidak asing ditempat barunya dan tetap maka dari itu didaerah baru hendaklah
merasa berada dalam kelompok mereka mahasiswa ini harus mengenali lingkungan
sendiri. tempat tinggal dan bergaul dengan orang-
Asrama menurut (Kamus Besar orang disekeliling untuk dapat
Bahasa Indonesia) adalah bangunan tempat menyesuaikan diri dan bertahan ditempat
tinggal bagi kelompok orang untuk barunya. Maka dapat juga kita katakan
sementara waktu terdiri atas sejumlah pergaulan hidup semacam ini juga akan
kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala terjadi apabila orang perorangan atau
asrama kelompok-kelompok manusia bekerja sama,
Salah satu tempat tinggal mahasiswa saling berbicara, melakukan hubungan sosial
pendatang asal Kabupaten Karimun pada yang baik, mengadakan persaingan,
penelitian ini bertempat tinggal di Asrama pertikaian dan lain sebagainya. Di dalam
Karimun Dang Melini, Pekanbaru. mereka hubungan antara manusia dengan manusia
tinggal bersama-sama dan memiliki kepala lain, agaknya yang paling penting adalah
atau ketua asrama serta tergabung dalam reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-
sebuah organisasi yaitu IPPMKK. hubungan tadi. Reaksi tersebutlah yang
Sebagai makhluk sosial, manusia menyebabkan tindakan seseorang menjadi
tentulah hidup bersama dengan orang lain. bertambah luas. Di dalam memberikan
Aristoteles menyebut manusia sebagai zoon reaksi tersebut, ada suatu kecenderungan
politikon. Sulit dibayangkan manusia hidup manusia untuk memberikan keserasian
sendiri dan menyendiri di dunia ini. Bila hal dengan tindakan-tindakan orang lain.
itu terjadi, tentulah perilaku tidak sama Karena sejak dilahirkan manusia sudah
dengan manusia. Secara umum bahwa mempunyai dua hasrat atau keinginan
manusia dilahirkan untuk berhubungan dan pokok, yaitu
berkelompok dengan manusia lain, artinya 1. Keinginan untuk menjadi satu
bahwa kelangsungan hidup manusia dengan manusia lain di
berlangsung dengan suasana saling sekelilingnya.
mendukung dalam kebersamaan. Dimana 2. Keinginan untuk menjadi satu
setiap individu mempunyai ketergantungan dengan suasana alam sekelilingnya.
terhadap lingkungan dan manusia lainnya. Manusia menggunakan fikiran,
Ketergantungan tersebut dapat diwujudkan perasaan, dan kehendak dalam menghadapi
dalam interaksi sosial yang merupakan dan menyesuaikan diri dengan kedua
kunci dari semua kehidupan sosial, karena lingkungan tersebut. Sehingga menimbulkan
tanpa interaksi tidak akan mungkin ada kelompok-kelompok sosial didalam
kehidupan bersama. Bertemunya orang kehidupan manusia. Hubungan tersebut
perorangan secara badaniah belaka tidak antara lain menyangkut kaitan timbal-balik
yang saling pengaruh-mempengaruhi dan Salah satu fenomena setelah peneliti
juga kesadaran untuk saling tolong- melihat ke Asrama Karimun Dang Melini,
menolong (Soerjono Soekanto & Budi Pekanbaru bahwa adanya yang berkelompok
Sulistyowati:100-101). Tanpa timbal balik - kelompok atau membentuk teman
yang saling mempengaruhi maka hubungan sepermainan tersendiri yang sering di sapa
tersebut tidak seimbang dan salah satu dari teman akrab dan kelompok- kelompok yang
orang tersebut akan merasa tidak ada yang terbentuk ini ialah orang-orang yang dari
diperoleh dari sebuah hubungan tersebut. berbeda kamar, berbeda angkatan, jurusan,
didalam hubungan pertemanan atau suku, tempat tinggal dll, dan didapatkan dari
kelompok teman akrab mahasiswa salah satu pernyataan informan yang
pendatang harus seimbang atau saling mengatakan bahwa mereka acuh tak acuh
membantu karena sebagai mahasiswa dengan kelompok lain atau tidak mengurusi
pendatang yang jauh dari orang tua kita urusan kelompok lain, terkecuali ada
sangat membutuhkan orang lain di tempat kerusakan fasilitas atau urusan asrama maka
perantauan baik dalam segi motivasi, ketua mengadakan rapat, yaitu iuran
belajar, keamanan, kasih sayang, dan lain- sejumlah uang untuk menggantinya
lain. Dengan semua bantuan dari hubungan bersama-sama dan membicarakan masalah
pertemanan yang timbal balik maka kita asrama secara bersama-sama, fenomena ini
akan merasa tidak sendiri dan segala yang menjadi menarik setelah kita memahami
dilakukan terasa mudah. Sebuah bantuan fungsi asrama mahasiswa, pada poin ke dua
dari kelompok teman akrab sangat dapat di sebutkan diatas yaitu sebagai sarana untuk
membantu dalam setiap masalah, begitulah mempererat hubungan sosial antar sesama,
pentingnya sebuah bantuan bagi mahasiswa maka dapat dikatakan bahwa maksud dari
pendatang. Dengan begitu peran kelompok fungsi tersebut ialah bahwasanya asrama
teman akrab sangat dibutuhkan dan banyak adalah tempat dimana penghuni yang berada
sekali kita jumpai karena kelompok atau didalamnya harus memiliki hubungan yang
group merupakan inti kehidupan dalam erat atau baik antar sesamanya. Tetapi
masyarakat. Dari kelompok kita kenyataan yang terlihat bahwa adanya jarak
memperoleh orientasi kita ke dunia. antara individu satu dengan individu lain
Keanggotaan dan partisipasi dalam sehingga tampak adanya kelompok-
kelompok sosial pun memberikan kepada kelompok teman akrab.
kita suatu perasaan memiliki. Disamping itu mahasiswa ini
Sedangkan Kelompok sosial (social merupakan kelompok sosial yang memiliki
group) adalah orang yang memiliki intelektual tinggi dari berbagai Universitas,
kepentingan yang sama dan memiliki jurusan, angkatan, serta berbeda suku,
beberapa landasan interaksi yang sama. agama dan lain sebagainya. Dengan
Mereka diikat bersama oleh serangkaian demikian, Asrama Karimun Dang Melini
hubungan sosial yang khas. Kelompok dapat dapat mewakili asrama-asrama yang ada di
terorganisasi secara ketat dan berjangka Pekanbaru untuk dijadikan objek penelitian.
panjang, namun juga dapat bersifat cair dan Perumusan Masalah
sementara. Kelompok dapat terdiri atas 2 Berdasarkan latar belakang diatas
orang (dyadlduo), 3 orang (tryadltrio), 4 maka rumusan masalah dalam penelitian ini
orang (kwartet), dan seterusnya sampai dapat dirumuskan sebagai berikut :
puluhan atau bahkan ribuan orang (Saptono 1. Bagaimana identifikasi hubungan
& Bambang Sugeng S, 2006:81). kedekatan antar individu pada
kelompok sosial mahasiswa
pendatang di Asrama Karimun Dang disebabkan karena alasan hobi, senasib, atau
Melini Jalan Bangau Sakti, alasan-alasan sosial demikian seterusnya.
Pekanbaru? Alasan-alasan praktis ini membuat orang-
2. Bagaimana latar belakang orang dapat mengelompokkan diri dalam
pembentukan kelompok sosial dan satu group.
aktivitas bersama yang dilakukan Teori lainnya ialah teori keseimbangan
oleh mahasiswa pendatang di (a balance theory of group formation) dari
Asrama Karimun Dang Melini Jalan Theodore M. Newcomb (1903-1984)
Bangau Sakti, Pekanbaru? berasumsi bahwa seseorang tertarik untuk
Tinjauan Pustaka berkelompok dengan orang lain atas dasar
A. Teori Kelompok Sosial adanya kesamaan-kesamaan tertentu,
Sebuah teori pada hakikatnya misalnya kesamaan sikap dalam menanggapi
merupakan hubungan antara dua fakta atau suatu tujuan maupun kesamaan agama,
lebih, atau pengaturan fakta-fakta menurut ideology, gaya hidup, pekerjaan,status
cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sosial, dan sebagainya (Thomas, 2008).
sesuatu yang dapat diamati dan pada Banyak teori lain yang menjelaskan
umumnya dapat diuji secara empiris. mengenai pembentukan kelompok.
Menurut Joseph S. Roucek dan Roland L. Umumnya teori-teori tersebut saling
Warren (1984), menyatakan bahwa melengkapi, karena teori yang satu
kelompok sosial adalah suatu kelompok menerangkan sisi yang berbeda dari teori
yang meliputi dua atau lebih manusia, yang yang lainnya, sehingga perbedaan sisi tadi
diantara mereka terdapat beberapa pola yang membuat teori-teori pembentukan
interaksi yang dapat dipahami oleh para kelompok tersebut saling melengkapi.
anggotanya atau orang lain secara Dalam mempelajari kelompok para
keseluruhan (Budiyono, 2009:7-8). sosiolog telah mengidentifisir tiga tipe
Teori terbentuknya kelompok yang pokok.
sangat dasar ialah teori kedekatan 1. Kelompok sebagai orang-orang yang
(Propinquity Theory) yang dikembangkan berkumpul secara fisik.
oleh Fred Luthans (1939). Teori ini 2. Sejumlah orang yang memiliki
menjelaskan tentang adanya afiliasi kesamaan karakteristik tertentu.
(perkenalan) diantara orang-orang tertentu. 3. Sejumlah orang yang memiliki pola
Seseorang berhubungan dengan orang lain interaksi tertentu yang berlangsung
disebabkan karena kedekatan ruang dan secara terus-menerus dan
daerahnya. melembaga.
Selanjutnya teori alasan praktis Secara rinci dapat dikatakan
(practicalities theory of group formation) komponen berdirinya kelompok adalah:
yang dikembangkan oleh H. Joseph Reitz 1. Adanya gagasan perhatian bersama.
(1985). Teori ini menyatakan bahwa 2. Adanya kesetiaan bersama.
kelompok terbentuk karena kelompok 3. Adanya partisipasi dari anggota-
cenderung memberikan kepuasan atas anggota kelompok (Cohen. J.
kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar Bruce:124)
dari orang-orang yang berkelompok. Kelompok-kelompok sosial
Kebutuhan-kebutuhan sosial praktis tersebut merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari
dapat berupa alasan ekonomi, status sosial, kumpulan individu-individu yang hidup
keamanan, politis, dan alasan sosial lainnya. bersama dengan mengadakan hubungan
Contoh seperti seseorang mengelompok timbal balik yang cukup intensif dan teratur,
sehingga daripadanya diharapkan adanya mereka saling melihat, berbicara, dan
pembagian tugas, struktur, serta norma- bersosialisasi.
norma tertentu yang berlaku bagi mereka. 2. Kesamaan (similarity)
Dengan kata lain setiap kumpulan individu Pembentukan kelompok sosial tidak
tidak dapat disebut kelompok sosial selama hanya tergantung pada kedekatan
belum memenuhi kriteria-kriteria seperti di fisik, tetapi juga kesamaan di antara
bawah ini: anggota-anggotanya sudah menjadi
1. Setiap individu harus merupakan kebiasaan, orang lebih suka
bagian dari kesatuan sosial. berhubungan dengan orang yang
2. Terdapat hubungan timbal balik memiliki kesamaan dengan dirinya.
diantara individu-individu yang Kesamaan yang dimaksud adalah
tergabung dalam kelompok. kesamaan minat, kepercayaan, nilai,
3. Adanya faktor-faktor yang sama dan usia, tingkat intelejensi, atau
dapat mempererat hubungan mereka karakter-karakter personal lain.
yang bergabung dalam kelompok. ⮚ Kesamaan kepentingan
Faktor-faktor tersebut antara lain: Dengan adanya dasar utama adalah
nasib yang sama, kepentingan yang kesamaan kepentingan maka
sama, tujuan yang sama, dan lain kelompok sosial ini akan bekerja
sebagainya. sama demi mencapai kepentingan
4. Berstruktur, berkaidah dan yang sama tersebut.
memepunyai pola perilaku. ⮚ Kesamaan keturunan
5. Bersistem dan berproses (J. Dwi Sebuah kelompok sosial yang
Narwoko & Bagong Suyanto, 2011: terbentuk atas dasar persamaan
23). keturunan biasanya orientasinya
B. Faktor Pembentuk Kelompok adalah untuk menyambung tali
Sosial persaudaraan sehingga masing-
Bergabung dengan sebuah kelompok masing anggotanya akan saling
merupakan sesuatu yang murni dari diri berkomitmen untuk tetap aktif dalam
sendiri atau juga secara kebetulan. Dua kelompok sosial ini untuk menjaga
faktor utama dalam pembentukan kelompok tali persaudaraan agar tidak terputus.
sosial yang tampaknya mengarahkan pilihan
adalah kedekatan dan kesamaan
1. Kedekatan (proximity) ⮚ Kesamaan nasib
Kedekatan geografis tempat tinggal. Dengan kesamaan
Pengaruh tingkat kedekatan nasib/pekerjaan/profesi, maka akan
geografis atau kedekatan fisik, terbentuk kelompok sosial yang
terhadap keterlibatan seseorang mewadahinya untuk meningkatkan
dalam sebuah kelompok tidak bisa taraf maupun kinerja masing-masing
diukur. Kita membentuk kelompok anggotanya (Soerjono Soekanto,
bermain dengan orang-orang di 2012).
sekitar kita. Kita bergabung dengan C. Uji Kedekatan Individu Melalui
kelompok kegiatan sosial lokal. Sosiometri
Kelompok tersusun atas individu- Didalam proses pembentukan
individu yang saling berinteraksi, kelompok terdapat berbagai cara untuk
semakin dekat jarak geografis antara mengetahui hubungan kedekatan seseorang
dua orang maka semakin mungkin dengan orang lain. Diantara satunya untuk
mengetahui hubungan kedekatan seseorang bertujuan untuk mengetahui dan
yaitu dengan cara teknik sosiometri. menggambarkan fenomena-fenomena sosial
Menurut Bimo Walgito, 1987 tertentu serta berusaha menganalisanya
menyebutkan bahwa sosiometri adalah alat sesuai dengan kenyataan berdasarkan data
untuk dapat melihat bagaimana hubungan yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan di
sosial atau hubungan berteman seseorang. Asrama Karimun Dang Melini Jalan Bangau
Sosiometri (Sociometry) juga didefinisikan Sakti, Pekanbaru. Lokasi ini dipilih sebagai
sebagai teknik untuk memetakan relasi daya lokasi penelitian yang secara sengaja
tarik dan daya tolak antara anggota dalam diambil. Dengan pertimbangan dilokasi ini
suatu kelompok. Hasil dari pengungkapan terdapat kelompok-kelompok yang
relasi antar anggota kelompok lazim membentuk kelompok teman akrab
disajikan dalam bentuk peta hubungan atau tersendiri yang bisa dijadikan sebagai objek
diagram yang lazim disebut “sosiogram”, penelitian. Sedangkan Subyek dari
diantara salah satunya ahli terkenal yakni penelitian ini yaitu kelompok sosial
Jacob Moreno yaitu dengan menggunakan mahasiswa pendatang yang menepati
sosiogram teknik lajur, sosiogram teknik Asrama Karimun Dang Melini Jalan
lingkaran atau teknik bebas. Sosiogram Bangau Sakti, Pekanbaru berdasarkan
adalah penggambaran hubungan sosial sensus. Adapun yang menjadi obyek
dalam bentuk bagan. Sosiometri dibuat penelitian oleh peneliti yaitu berdasarkan
berdasarkan pada data matrik sosiometri, sosiometri, setelah sosiometri didapatkan
yang dapat dipakai untuk melihat kedalaman oleh peneliti maka hasil dari sosiometri
hubungan sosial masing-masing anggota tersebutlah yang menjadi obyek penelitian.
kelompok secara keseluruhan. Dan teknik yang digunakan adalah
D. Interaksi Sosial purposive sampling. Purposive sampling
Interaksi sosial berasal dari istilah menurut Djam'an Satori (2007 : 6)
dalam bahasa inggris yaitu social interaction merupakan teknik pengambilan sampel
yang berarti saling bertindak. Salah satu yang ditentukan dengan menyesuaikan pada
sifat manusia adalah selalu ingin hidup tujuan penelitian atau pertimbangan
bersama dengan orang lain. Menurut Bonner tertentu. Sesuai dengan metode penelitian
arti interaksi sosial sebagai hubungan antara yaitu deskriptif kualitatif, maka dalam
dua individu atau lebih, dimana perbuatan penelitian ini digunakan teknik
satu individu memengaruhi, mengubah, atau pengumpulan data dengan memilih
memberi efek kepada individu lain dan informan yang dianggap layak dalam
sebaliknya. Interaksi sosial merupakan kunci pemberian data. Adapun kriteria yang
dari semua kehidupan sosial karena tanpa dijadikan ketentuan oleh peneliti dalam
interaksi sosial, tak akan mungkin ada pemilihan informan antara lain:
kehidupan bersama. 1. Informan adalah orang yang turut
Metode Penelitian serta bergabung didalam
Penelitian ini menggunakan metode kelompok teman akrab itu sendiri.
penelitian kualitatif dapat diartikan juga 2. Informan bertindak sebagai
sebagai penelitian yang menghasilkan data pemimpin kelompok sekaligus
deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun yang merekrut anggota kelompok
tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dan juga anggota kelompok teman
dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan akrab.
Bogdan, 1984:5). Penelitian deskriptif 3. Informan mempunyai cukup
kualitatif yaitu suatu penelitian yang informasi, banyak waktu dan
kesempatan untuk dimintai Subject Frame (Kerangka
keterangan dan data yang Subyek)
dibutuhkan terkait masalah
penelitian.
Kelompok Subyek Jumlah
Dari hasil identifikasi kelompok yang
Anggota
didapatkan melalui sosiometri terdapat 17
Kelompok 1 Harpin 2 orang
kelompok dari mahasiswa pendatang yang
Artika
menempati Asrama Karimun Dang Melini
Kelompok 2 Rahayu 2 orang
yang membentuk kelompok teman akrab
Srikandi
yang saling mengakui satu sama lain.
Kelompok 3 Siti Nor 2 orang
Dikarenakan yang diluar dari 17 kelompok
Azizah
tersebut ada yang tidak memiliki kelompok
Kelompok 4 Hariyanti 2 orang
teman akrab didalam asrama dan ada juga
Kelompok 5 Rafika Sari 2 orang
yang memilih sepihak saja. Dapat kita
Kelompok 6 Novi 3 orang
ketahui bahwa jumlah keseluruhan Sasmita
penghuni Asrama Karimun Dang Melini
Kelompok 7 Nur Azlina 3 orang
ialah 89 orang. Dari 89 orang tersebut
Kelompok 8 Ria Novita 3 orang
anggota-anggota yang terikat dalam 17 Sari
kelompok berjumlah 53 orang. Ke 17 Kelompok 9 Ria Sarpita 3 orang
kelompok yang saling memilih satu sama
Kelompok Siti Umairah 3 orang
lain ini bermacam-macam mulai dari 10
anggotanya yang berjumlah 2 orang yaitu
Kelompok Dewi Sujani 3 orang
ada 5 kelompok , 3 orang ada 7 kelompok, 4 11 A.M.S
orang ada 4 kelompok dan 6 orang ada 1
Kelompok Siska 3 orang
kelompok. Didapatkan juga dari pernyataan 12
penghuni asrama bahwa semua penghuni
Kelompok Dhea Novita 4 orang
Asrama Karimun Dang Melini adalah teman 13 Agnesia
tetapi disini peneliti mengambil kelompok-
Kelompok Yurisda 4 orang
kelompok yang saling mengakui dan 14 Nuraini
memilih anggota kelompoknya bukan untuk
Kelompok Pitriya 4 orang
sekedar tegur sapa tetapi benar-benar teman 15 Anggun Sari
akrab atau sahabat. Dari hasil pemetaan
Kelompok Mena Ayu 4 orang
kelompok yang didapatkan melalui 16 Puspita
sosiometri peneliti menetapkan 17 informan
Kelompok Helmida 6 orang
yang terdapat dari 17 kelompok yang saling 17 Erdiantika
memilih satu sama lain, setiap kelompok Jumlah 53 orang
diambil 1 orang untuk dijadikan informan
Hasil Pembahasan
yang bertindak sebagai pemimpin dari
A. Pemetaan Hubungan Kedekatan
masing-masing kelompok dan juga
Antar Individu Melalui Sosiometri
memiliki banyak waktu atau kesempatan
Didalam proses pembentukan
agar bisa dimintai keterangan dan data yang
kelompok terdapat berbagai cara untuk
dibutuhkan untuk menjawab hasil penelitian
mengetahui hubungan kedekatan seseorang
peneliti. Maka peneliti akan memaparkan
dengan orang lain. Diantara satunya untuk
kerangka subyek dari 17 kelompok tersebut
mengetahui hubungan kedekatan seseorang
yaitu:
yaitu dengan cara teknik sosiometri. Hasil
dari pengungkapan relasi antar anggota kelompok lazim disajikan dalam bentuk peta
hubungan atau diagram yang lazim disebut siapa saja yang sepihak memilih bahkan
“sosiogram”, sosiogram adalah diagram yang tidak memilih sama sekali. Namun di
yang digunakan untuk menunjukkan penelitian ini peneliti mengambil 17
keluasan dan kedalaman hubungan masing- kelompok yang saling mengakui atau saling
masing anggota kelompok, diantara salah memilih satu sama lain kedekatan mereka
satunya ahli terkenal yakni Jacob Moreno untuk dijadikan informan.
yaitu dengan menggunakan sosiogram B. SOSIOGRAM TEKNIK BEBAS
teknik lajur, sosiogram teknik lingkaran atau Dengan adanya sosiogram
teknik bebas. bagaimana hubungan yang terhubung satu
Sedangkan dalam penelitian ini sama lain didalam setiap kelompok-
peneliti menggunakan sosiometri teknik kelompok. Begitu kuatnya ikatan
sosiogram bentuk bebas yakni untuk pertemanan yang terjalin sehingga mereka
melihat hubungan kedekatan mahasiswa saling tunjuk-menunjuk arah panah. Dengan
pendatang satu sama lain didalam Asrama adanya hubungan kedekatan tersebut maka
Karimun Dang Melini Pekanbaru. kelompok-kelompok yang terpilih
Terbentuknya kelompok-kelompok yang menyatakan beberapa alasan mengenai
saling memilih satu sama lain di dalam didalam memilih teman yang sangat dekat.
Asrama Karimun Dang Melini Pekanbaru C. Analisis Kelompok Sosial
dilihat melalui tabulasi sosiometri maka Berdasarkan klasifikasi kelompok
dapat kita menanyakan latar belakang dan diatas dapat dikaitkan dengan fenomena
aktivitas bersama bersama kelompok teman kelompok sosial yang ada pada penelitian ini
akrab tersebut. Dan setelah dilihat bahwa bahwa kelompok tersebut tergolong pada
kelompok (group) yang di temukan dalam kelompok Primary Group, Informal Group,
89 orang terdapat 17 kelompok. Didalam 17 dan In-Group. Karena dilihat dari hasil
kelompok yang terikat menjadi anggota observasi dan wawancara. Dikatakan
kelompok berjumlah 53 anggota yang saling kelompok Primer (primary Group) yaitu
memilih satu sama lain dan saling mengakui mereka mulai kenal mengenal satu sama lain
hubungan kedekatan mereka. Jumlah kebanyakan semenjak satu tempat tinggal di
kelompok yang paling sedikit ditemui Asrama Karimun Dang Melini, Pekanbaru.
berjumlah 2 orang dan jumlah kelompok Artinya dari beberapa angkatan, jurusan,
yang paling banyak ditemui berjumlah 6 fakultas, universitas apapun banyak yang
orang. Dan bagaimana peneliti bisa kenal-mengenal secara pribadi semenjak
menemukan didalam 89 orang terdapat 17 satu tempat tinggal. Dari sini terbentuklah
kelompok yaitu dengan memilah-milah pertemuan yang terjadi berulang-ulang kali
angket sosiometri yang telah diisi oleh 89 karena mereka satu tempat tinggal yang
orang selanjutnya peneliti membuat tabulasi sama. Setiap pertemuan dilakukan atas dasar
sosiometri dan menghubungkan satu sama kepentingan dan pengalaman-pengalaman
lain menggunakan tanda panah sehingga yang relatif sama. Pertemuan yang berulang
ditemukanlah 17 kelompok yang terdiri dari kali ini disebut kelompok Informal
53 anggota kelompok, dengan membuat (Informal Group).
tabulasi sosiometri kita bisa melihat siapa- Dalam kelompok Informal (Informal
siapa saja yang saling memilih anggota Group) terdapat juga klik (qliques), yaitu
kelompoknya masing-masing dan siapa- kelompok-kelompok yang terikat kuat atas
dasar persahabatan atau kepentingan
bersama dan mempunyai perasaan kelompok
yang sangat kuat. Dari sinilah bisa kita
katakan bahwa mereka sudah terbentuk dilihat dari cara seorang
dalam kelompok teman akrab. Dari berinteraksi dengan kita kak, kalau
terbentuk kelompok ini mereka tidak menyenangkan apa yang dia
mengharapkan pengakuan, kesetiaan, sampaikan maka susah untuk
bahkan pertolongan dari sesama anggota mencocokkan dengan orang lain,
kelompok sendiri (In-Group). karena jarang orang mau menerima
Didalam kelompok sendiri (In- untuk dijadikan anggota kelompok
Group) mereka mengaku dirinya adalah kalau cara berbicaranya saja sudah
anggota dari sebuah kelompok dan mereka membuat orang tidak senang, jika
juga saling mengakui satu sama lain sebagai seseorang memberikan pengaruh
anggota dari sebuah kelompok. Seperti yang buruk bagi kelompok maka takutnya
dijelaskan diatas dari sesama anggota kelompok cepat retak”.
kelompok sendiri (In-Group) kita Dari pernyataan informan diatas
mengharapkan pengakuan, kesetiaan dan dapat dianalisa bahwa memang benar suatu
pertolongan. Setelah anggota tersebut saling interaksi dalam kelompok sangat
mengakui satu sama lain maka akan tumbuh berpengaruh bagi hubungan antar sesama
rasa kesetiaan terhadap kelompok mereka, anggota kelompok, dan interaksi juga bisa
dikarenakan kesetiaan mereka terhadap membuat suatu kelompok bubar apabila
kelompok maka mereka juga akan saling salah dalam menyampaikan interaksi
tolong menolong dalam suatu hal ataupun tersebut. Berikut pengakuan informan yang
pekerjaan supaya terasa mudah dikerjakan membentuk kelompok karena faktor
baik itu masalah kelompok maupun masalah kedekatan geografis atau kedekatan fisik:
pribadi. Informan : Novi Sasmita ( 23 Tahun )
D. Latar Belakang Pembentukan “Awal saya membentuk kelompok
Kelompok Sosial dan Aktivitas dengan Okti Laricci dan Okta
Bersama Mahasiswa Pendatang Lestina dikarenakan kami teman
⮚ Kedekatan (Proximity) sebelah kamar, jikalau ingin
Kedekatan geografis tempat tinggal. mengelompok pun mudah dan dekat,
Pengaruh tingkat kedekatan geografis atau saya juga orang yang tidak gampang
kedekatan fisik, terhadap keterlibatan bergaul dengan orang lain, dan
seseorang dalam sebuah kelompok tidak lebih suka menghabiskan waktu
bisa diukur. Kita membentuk kelompok dikamar, jadi saya lebih senang
bermain dengan orang-orang di sekitar kita. mengelompok dengan teman sebelah
Kita bergabung dengan kelompok kegiatan kamar, Okti dan Okta juga tidak
lokal. Kelompok tersusun atas individu- beda jauh umur dengan saya, maka
individu yang saling berinteraksi, semakin dari itu akan lebih mudah
dekat jarak geografis antara dua orang maka menyesuaikan sifat kami satu sama
semakin mungkin mereka saling melihat, lain, mengelompok dengan Okti dan
berbicara dan bersosialisasi. Berikut ini Okta sangat dapat membantu dalam
pengakuan informan mengenai peran pekerjaan seperti memasak kami
interaksi antar sesama penghuni asrama juga sering ngumpul”.
dalam pembentukan kelompok: Dari cerita informan diatas dapat
Informan : Dhea Novita Agnesia (18 diketahui bahwa mereka membentuk
Tahun) kelompok teman akrab ini atas dasar
“kalau mau mengelompok agar lama kedekatan fisik satu sama lain. Dari
salah satu yang paling pertama kedekatan fisik karena teman sebelah kamar
inilah mereka mulai melihat dan melakukan juge saling pengertian satu sama
kegiatan bersama seperti, memasak, lain”.
ngumpul bersama, dan mereka juga Dari pernyataan ketiga informan di
memiliki kepribadian yang tidak mudah atas dapat diketahui bahwa mereka semua
bergaul dengan orang lain serta lebih suka membentuk kelompok karena kesamaan
menghabiskan waktu dikamar. yaitu satu angkatan, dengan kesamaan itu
⮚ Kesamaan (Similarity) mereka mulai dekat dan saling kenal-
Kesamaan yang dimaksud adalah mengenal sehingga mereka dapat melihat
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, sikap masing-masing dan merasakan
tingkat intelejensi, atau karakter-karakter pengaruh dari sikap tersebut. Mulai dari
personal lain. kesamaan yang diungkapkan sinilah mereka membentuk kelompok teman
informan yang dapat membentuk sebuah akrab yang saling tolong menolong.
kelompok seperti seangkatan, sejurusan, Kesamaan Kepentingan
sefakultas, sekampus, sesuku, seagama, Dengan adanya dasar utama adalah
seusia. Berikut pengakuan informan: kesamaan kepentingan maka kelompok
Informan : Pitriya Anggun Sari ( 19 sosial ini akan bekerjasama demi mencapai
Tahun ) kepentingan yang sama tersebut. dapat kita
“Faktor membentuk kelompok ketahui bahwa kelompok teman akrab di
dengan Siti Maisaroh, Nuraisyah Asrama Karimun Dang Melini ini ialah
Tanjung, dan Helmida Erdiantika mahasiswa pendatang. Artinya mereka ialah
dikarenakan kami satu angkatan dan mahasiswa perantau atau mahasiswa yang
mereka orangnya baik, rajin, bisa keluar dari daerah asalnya untuk mengejar
bekerja sama, bisa membantu dalam pendidikan disini. Berikut pengakuan
belajar, bisa saling memberi informan yang membentuk kelompok karena
masukan. Sehingga saya dan mereka faktor kasamaan kepentingan:
selalu ngumpul.” Informan : Rafika Sari ( 19 Tahun )
Informan : Helmida Erdiantika ( 19 “Pertama kali saya membentuk
Tahun ) kelompok di Asrama Karimun
“Faktor saye membentuk kelompok dengan Asnita Manurung itu kak
di dalam asrama same Mila dikarenakan awalnya kami saling
Khasanah, Nortilasari, Wiwit, Zuly membantu dalam membuat tugas.
Meiryanti, Murniwati karne kami Asnita orangnya baik, nyaman untuk
satu angkatan makanye kami diajak curhat dan sudah macam
membentuk kelompok, kami juge saudara sendiri. Kami tidak
orang yang suka bercande, peduli sedaerah asal, tidak seagama juga
satu sama lain, orang ni juge yang tidak sesuku, hanya kami seumuran,
selalu bantu dalam masalah pribadi satu fakultas dan sama tempat
dan tugas kuliah”. tinggal di Pekanbaru ini”.
Informan : Mena Ayu Puspita ( 21 Dari penyataan informan diatas dapat
Tahun ) diketahui bahwa mereka membentuk
“Awalnye kami ngelompok dengan kelompok karena faktor kesamaan
Siti Rokayah, Vita Afriani, dan kepentingan yaitu berkelompok kerena
Norhayati karne satu angkatan dan membantu dalam membuat tugas, dengan
kami juge sepemikiran make tu kami begitu mereka merasa nyaman dengan
nyaman bekawan dekat, dan kami bantuan yang diberikan teman akrab
tersebut.
⮚ Kesamaan Nasib kesamaan daerah asal, dengan kesamaan
Selain kesamaan kepentingan sebuah daerah asal maka akan terbentuk sebuah
kelompok bisa terjadi juga karena faktor kelompok yang mampu mempererat dan
kesamaan nasib. Dengan kesamaan nasib menjaga hubungan baik antar sesama daerah
maka akan terbentuk kelompok sosial yang asal. Dengan kesamaan daerah asal ini juga
mewadahinya untuk meningkatkan taraf tidak mempersulit dalam hal perkenalan
maupun kinerja masing-masing anggotanya. maupun hal berinteraksi karena sudah saling
Seseorang akan merasa percaya diri atau mengenal satu sama lain sebelum menjadi
tidak takut lagi sebagai mahasiswa mahasiswa pendatang, dapat dikatakan
pendatang ditempat perantauannya apabila seseorang merasa terdapat kesamaan
dikarenakan bergabung di sebuah kelompok pada dirinya maka akan sangat cepat untuk
yang memiliki kesamaan nasib dengan seseorang menyesuaikan diri dengan orang
dirinya. lain, tetapi kelompok yang dimaksud disini
Informan : Nur Azlina ( 19 Tahun ) ialah sebuah kelompok yang telah terbentuk
“Saye membentuk kelompok dengan dari semenjak mereka di daerah asal masing-
Marisa dan Nurul Wahidah masing maka mereka hanya melanjutkan
dikarenakan kami menjadi tidak hubungan pertemanan tersebut setelah
merase sendiri disini kak dan juge menjadi mahasiswa pendatang. Berikut
merase terhibur dengan candaan pengakuan informan yang membentuk
kawan tu, bahkan kami saling bantu kelompok karena faktor kesamaan daerah
membantulah kak di kampung orang asal:
ini. Berteman dengan orang ni juga Informan : Rahayu Srikandi ( 18 Tahun )
nyaman, baik, sering memberi “Faktor ngelompok same Umi Latifa
nasehat positif, meskipun kami tu disini kak karne kami sudah kenal
berbeda umur”. satu sama lain jauh sebelum jadi
Dari pernyataan informan diatas dapat mahasiswa kak, kami tu bekawan
diketahui bahwa mereka membentuk dari SD sampai sekarang. Kami
kelompok karena kesamaan nasib yaitu bekawan ini sudah macam saudara
sama-sama merasa sendiri ditempat sendiri, selame Umi Latifa jadi
perantauan, dikarenakan nasib tersebut kawan saye kak orangnye sangat
seseorang mulai mencari orang lain setelah baik, nyaman, bisa diajak berbagi,
menemukan orang yang senasib yang bisa dan lain-lain dan banyak hal yang
mengisi waktu kosong dan mulailah mereka selalu dibuat same-same selame ini.
saling menghibur satu sama lain maka Kami juge berasal dari daerah yang
timbullah sebuah kenyamanan yang tanpa same, umur yang same dan same-
sadar mereka telah melakukan interaksi same suku jawe.”
yang berulang-ulang sehingga mereka Dari kedua pernyataan informan diatas
membentuk kelompok yang mengakui satu dapat diketahui bahwa mereka membentuk
sama lain. Dan karena merasa sendiri kelompok dikarenakan faktor kesamaan
ditempat perantauan maka suasana setiap daerah asal, dengan adanya kesamaan
hari akan terasa sepi dan mulailah individu tersebut mereka tetap menjaga apa yang
bergabung dengan sebuah kelompok teman telah dibentuk selama ini dan hanya tinggal
akrab didalam asrama. melanjutkan hubungan tersebut setelah
⮚ Kesamaan Daerah Asal menjadi mahasiswa pendatang. Dikarenakan
Selain kesamaan nasib sebuah mereka juga sudah berteman lama maka
kelompok bisa terjadi juga karena faktor mereka sudah memahami kepribadian
masing-masing, dan akan lebih mudah Asrama Karimun Dang Melini Jalan
menyesuaikan diri karena mereka selain Bangau Sakti, Pekanbaru)”.
memiliki kesamaan daerah asal mereka juga Berdasarkan hasil temuan dilapangan
seumuran, begitu banyak kesamaan yang dan di analisa oleh peneliti, dapat
membuat mereka saling nyaman satu sama disimpulkan beberapa hal yang
lain dalam sebuah kelompok tersebut. terkait dalam masalah penelitian
Mereka juga melakukan rutinitas yang yaitu :
sejalan dengan persetujuan kelompok dan 1. Kelompok yang
tetap menghargai waktu masing-masing teridentifikasi melalui sosiometri
sebagai mahasiswa. dari 89 orang terdapat 17 kelompok.
E. Aktivitas Bersama Yang Didalam 17 kelompok terdiri dari 53
Dilakukan Oleh Kelompok anggota kelompok yang saling
Mahasiswa Pendatang di Asrama mengakui atau memilih satu sama
Karimun Dang Melini, Pekanbaru lain. Kelompok - kelompok yang
⮚ Aktivitas Kelompok saling memilih satu sama lain ini
Aktivitas kelompok ialah aktivitas bermacam-macam mulai dari
yang dilakukan dan disetujui secara anggotanya yang berjumlah 2 orang
bersama-sama oleh anggota yaitu ada 5 kelompok , 3 orang ada 7
kelompok masing-masing. Berikut kelompok, 4 orang ada 4 kelompok
dibawah ini aktivitas-aktivitas dan 6 orang ada 1 kelompok.
bersama yang dilakukan oleh Kemudian yang menjadi informan
kelompok teman akrab: dalam penelitian ini berjumlah 17
a. Aktivitas Belajar informan didapatkan dari 17
b. Aktivitas Berkumpul kelompok yang teridentifikasi, setiap
c. Aktivitas Memasak kelompok diambil 1 orang untuk
⮚ Aktivitas Organisasi Asrama dijadikan informan yang bertindak
Aktivitas organisasi asrama ialah sebagai pemimpin kelompok dari
kegiatan yang dilakukan oleh seluruh masing-masing kelompok untuk
mahasiswa pendatang yang tinggal menjawab hasil penelitian peneliti.
Asrama Karimun Dang Melini, 2. Latar belakang pembentukan
Pekanbaru dan seluruh kelompok kelompok mahasiswa pendatang di
teman akrab yang ada diasrama Asrama Karimun Dang Melini,
tersebut. Berikut aktivitas-aktivitas Pekanbaru. Para mahasiswa
bersama yang dilakukan oleh pendatang tersebut membentuk
mahasiswa pendatang di Asrama kelompok di dasari faktor tertentu
Karimun Dang Melini, Pekanbaru: sebagai alasan awal dari
a. Aktivitas Diskusi (Rapat) pembentukan kelompok tersebut, ada
b. Aktivitas Mengaji dua faktor utama yaitu faktor
c. Aktivitas Olahraga kedekatan dan faktor kesamaan, pada
d. Aktivitas Gotong Royong faktor kesamaan ada 2 cabang
Penutup lainnya yaitu kesamaan kepentingan
A. Kesimpulan dan kesamaan nasib. 3 informan
Penelitian ini membahas tentang yang membentuk kelompok karena
bagaimana “Pembentukan Kelompok faktor kedekatan, 8 informan yang
Mahasiswa Pendatang (Studi membentuk kelompok karena faktor
Tentang Mahasiswa Pendatang kesamaan, 4 informan membentuk
kelompok karena kesamaan 1. Mahasiswa pendatang yang
kepentingan dan 2 informan membentuk kelompok teman akrab.
membentuk kelompok karena a. Meski memiliki kelompok teman
kesamaan nasib. Bermacam-macam akrab tetapi diharapkan menjaga
latar belakang pembentukan hubungan baik ke semua
kelompok yang membuat mahasiswa penghuni di Asrama Karimun
pendatang ini membentuk kelompok Dang Melini dan juga tetap
teman akrab atau kelompok menjaga hubungan baik dengan
pertemanan. orang lain serta masyarakat
3. Aktivitas bersama yang setempat agar tali silaturahmi
dilakukan oleh kelompok mahasiswa antar manusia tidak terputuskan.
pendatang di Asrama Karimun Dang b. Tetap saling tolong menolong
Melini, Pekanbaru. Banyak sekali atau saling membantu sesama
aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa pendatang meskipun
mahasiswa pendatang ini yaitu: tidak satu kelompok teman
aktivitas belajar, aktivitas akrab.
berkumpul, aktivitas memasak,
aktivitas diskusi (rapat), aktivitas
mengaji, aktivitas olahraga, aktivitas 2. Pihak asrama
gotong royong. Semua aktivitas ini a. Jangan pernah putus rasa
lebih memicu atau menimbulkan rasa kekeluargaan yang terjalin
kebersamaan baik itu kebersamaan sekarang sampai masa
sesama anggota kelompok maupun berikutnya, meskipun terdapat
antar sesama kelompok. Berikut kelompok teman akrab didalam
jumlah informan yang memberikan asrama.
pernyataan di setiap aktivitas, 3 b. Tetap menjaga aktivitas-aktivitas
informan di aktivitas belajar, 3 yang bermanfaat sekarang ini
informan di aktivitas berkumpul, 2 bagi asrama dan penghuninya.
informan di aktivitas memasak, 2 c. Selalu menjaga asrama dan
informan di aktivitas diskusi (rapat), merawat asrama selama menjadi
2 informan di aktivitas mengaji, 2 penghuni asrama agar nama
informan di aktivitas olahraga dan 2 mahasiswa pendatang Kab.
informan lagi di aktivitas gotong Karimun tetap terjaga.
royong. Semua aktivitas ini
memberikan manfaat bagi yang
menjalankannya dengan rasa Daftar Pustaka
kekeluargaan. Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori.
B. Saran 2010. Psikologi
Berdasarkan hasil penelitian yang Remaja (Perkembangan
dilakukan terhadap informan dan sesuai Peserta Dididik . Jakarta: PT. Bumi
dengan segala hal yang berkaitan dengan Aksara.
informan serta memberikan kesimpulan, Arikunto, Suharsimi. 2006.
maka dari itu penulis akan mengemukakan Metodelogi Penelitian.
saran yang dianggap penting sebagai Yogyakarta: Bina Aksara
berikut: Bruce, Cohen J. Sosiologi Suatu Pengantar.
PT. Rineka Cipta.
Budiyono. 2009. Sosiologi Jilid 2 : Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Sugiyono,. 2012. Metode Penelitian
Nasional. Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bungin, M. Burhan. 2009. Sosiologi Bandung: Alfabeta.
Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Sujatmiko, Eko. 2014. Kamus IPS.
di Kursus Teknologi Komunikasi di Surakarta: Aksara Sinergi Media
Masyarakat). Jakarta: Kencana. Cetakan I.
Emzir, 2012. Analisa Data, Metodologi Sunarto, Kumanto. 2004. Pengantar
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Sosiologi Edisi Revisi. Jakarta:
Gunawan,, Ary. H. 2010. Sosiologi Lembaga Penerbit: Fakultas Ekonomi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Indonesia.
Hendrarso, Emy Susanti. 2005. Metode Sutoyo, Anwar. 2014. Pemahaman
Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Individu: Observasi, Checklist,
Pendekatan Editor Bagong Suyanto & Interview, Kuesioner, Sosiometri.
Sutinah. Jakarta: Kencana Perdana Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Media Group. Thomas. S. 2008. Dinamika Kelompok.
Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan Jakarta: Universitas Terbuka.
Pendekatan Membumi Edisi Enam
Jilid 1. Erlangga.
Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Asesmen
Teknik Non Tes Dalam Perspektif BK
Komprehensif. Jakarta: PT Indeks.
Narwoko, J. Dwi & Bagong Suyanto. 2011.
Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan Edisi Ke Empat. Jakarta:
Kencana.
Philipus, Ng dan Nurul Aini. 2006.
Sosiologi dan Politik. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Rahardjo, Susanto dan Gudnanto. 2013.
Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
Jakarta: Kencana.
Rubin, Kenneth H. Dwyer. Kath Leen M.
Kim, Angel H, & Burgess, Kim B.
2004. Attachment, Friendship, and
Psychological Functioning In Early
Adolescence. The Journal Early
Adolescence, 24 (4), 326-356.
Saptono dan Bambang Suteng S. 2006.
Sosiologi. Jakarta. Phibeta.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja Garafindo
Persada.
Soekanto, Soerjono dan Budi Sulistyowati.
2013. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai