Anda di halaman 1dari 3

Antigen antibody dan mekanisme respon imun

 Antigen > suatu substansi yang dianggap asing oleh tubuh dan akan memacu terjadinya
respon imun yang akhirnya akan memacu produksi antibody
 Antigen yang berhasil masuk ke dalam tubuh akan mengaktifkan berbagai respon imun
spesifik maupun nonspesifik
 Jika antigen ini tidak ditangani dengan baik oleh system imun kita, antigen tsb dapat
menimbulkan penyakit yang sesuai dengan jenis penyakit yang dibawanya
Ex: virus covid apabila masuk kedalam tubuh seseorang namun belum ada antibody di dalam
tubuhnya makan akan bereaksi pusing dll. Apabila
Struktur antigen > secara fungsional antigen dibagi menjadi 2 yaitu
1. Immunogen > molekul besar dari sebuah antigen yang bersifat sebagai molekul
pembawa karena membawa molekul kecil (hapten) dari suatu antigen. Immunogen ini
dapat dikenal oleh antibody dan memacu pembentukan antibody (imunogenik)
Ex : kuman, virus
2. Hapten > molekul kecil yang mempunyai kandungan antigenic (molekul karier) yang
diikat oleh molekul besar immunogen. Namun hapten tidak dapat memacu produksi
antibody jika tidak berikatan dengan molekul besar singga disebut sebagai molekul
nonimunogenik
 Klasifikasi antigen
Berdasarkan asal eksogen dan endogen
 Antibody > tidak akan terbentuk sendiri jika tidak adanya pajanan antigen terhadap limfosit
Antibody bisa disebut sebagai immunoglobulin (Ig)
Ex : vaksin covid
 Struktur antibody : tersusun oleh 4 rantai polipeptida
 Immunoglobulin G : Ig yang dapat menembus plasenta sebagai pertahanan pada bayi.
Mempunyai 4 subkelas yaitu IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4
 Immunoglobulin A : Ig ini berfungsi menjaga permukaan luar tubuh. Biasanya ditemukan
pada air mata, saliva
 Imunoglobulim M : disekresi pada tahap awal respon sel plasma sehingga berada pada
permukaan sel B sebagai reseptor antigen
 Kaaua IgG itu orang sudah terkena lama atau sudah perna terkena sebelumnya kurang dari
7 hari
 Imunoglubulin D : berada pada permukaan sel B sebagai reseptor antigen namun tidak
dapat mengikat komplemen
 Immunoglobulin E : sebagai mediator pelepasan histamin sebagai respon alergi
Ex : seseorang alergi makanan seafood tetapi makan maka Ig akan menunjukan respon
tubuh kita dengan gatal gatal dll
 Hb nilai normal pada laki-laki = 13 – 17 sedangkan perempuan 12,5 – 15,5. Melakukan
tranfusi darah apabila Hb kurang dari 7
 Jika ada serangan antigen makrofag akan keluar kemudian makan virus
 Kesimpulan : terdapat berbagai kategori interaksi antigen-antibodi antara lain :
o Interaksi promer : saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibody
o Interaksi sekunder : netralisasi,
o
PERTEMUAN 4

KOMPONEN DARAH

 Plasma darah : 55% (bagian cair)


 Sel darah/korpuskuler :45% (bagian padat) > RBC,WBC,Platelet
 Volume darah dewasa : 5-6L/7-8% BB
 Konsep hematokrit : plasma, buffy coat (trombosit dan sel darah putih), hematokrit yaitu % yang
ditempati eritrosit
 Fungsi darah :
1. Melindungi sel terhadap mikroorganisme
2. Memasok O2 dan mengeluarkan CO2
3. Eliminasi suhu tubuh (peranan dari plasma darah)
4. Ph netral
 Peranan darah
 Plasma : 90& air, 8% protein plasma, 2% mineral dan nutrient (sesuatu yang berguna untuk
sel), isi protein plasma yaitu:
Albumin : tekanan osmotic
Globulin : pembentukan antibody
Fibrinogen : hemostasis (proses perhentian perdarahan)
 Sel darah : eritrosit – Red Blood Cell, leukosit – White Blood Cell, trombosit/platelet
 Beda plasma – serum
 Plasma : mengandung anti beku (tabungnya sudah mengandung antibeku/antikoagulan,
Mengandung fibrinogen
 Serum : tidak mengandung antibeku, tidak mengandung fibrinogen
 Eritrosit mengandung hemoglobin (zat besi dan protein)
o Pria : 5.200.000 (kurang lebih 300.000)/mm3
o Wanita : 4.700.000
 Fungsi eritrosit : pengangkut O2 dan CO2 dalam darah
1 ml = 5 miliyar SDM/25 trilliun total
Ciri fisik:
1. Cakram bikonkaf (untuk proses difusi dan melebarkan konsentrasi difusi), elastis
2. Diameter 7.8-8mm
3. Tebal pinggir 2.5 mm
4. Hidup 120 hari

Retikulosit : 1% (butuh waktu 2-3 hari untuk matang)

 Hemoglobin : protein (4 rantai polipeptida)


Fungsi :
1. Oksigen berikatan dengan Hb : oxyhemoglobin
 Tempat produksi RBC
Sumsum tulang :
 2-3 juta sel darah merah/detik rusak dan diganti
 Ada 25-30 triliun sel darah merah

Dikontrol hormone eritropoetin


 Eritropoesis : proses pembentukan eritrosit dibutuhkan sianokobalamin (B12) + asam
pteroilglutamat, jika kuekurangan ini maka akan pengaruh dengan ukuran eritrosit
 Proses penghancuran eritrosit yaitu hepar dan limfa
 Anemia : cairan padatnya lebih sedikit
 Pelisetomia : cairan padatnya banyak
 Orang yang dehidrasi hematokritnya lebih dari 45%
 Batasan anemia :
Hb>11 gr% : tidak anemia
Hb 9-10 gr% : anemia ringan
Hb 7-8 gr% : anemia sedang
Hb<7 gr% : anemia berat

WHITE BLOOD CELL

 Fungsi : Memiliki kemampuan bergerak fagositosis dan dapat menembus membrane freskuler
 Fungsi :
1. Menahan invasi pathogen
2. Identifikasi dan hancurkan sel kanker
3. Fagosit terhadap debris (sisa-sisa jaringan yang tidak bisa diterima oleh tubuh)
4. Penyembuhan luka dan perbaikan jaringan
 Jenis leukosit
1. Granulosit : neutrophil, eosinophil, basophil
2. Agranulosit mononukleus: monosit (ukuran terbesar), limfosit (leukosit terkecil)
 Monosit : 25-33% makrofag. Lama hidup : bulan-tahun
 Limfosit : limfosit B : antibody. Limfosit T : sel
 Kasus-kasus
1. Leukimia : perdarahan yang tidak terkendali

TROMBOSIT

 Berperan untuk pemberhentian perdarahan, luka : pembuluh darah akan mengkerut, akan
terjadi sumbat trombosit, akan terbentuk koagulasi darah
 Pembuluh darah rusak akan terjadi sumbat trombosit termasuk sel darah merah akan menempel
yang akan menjadi satu kesatuan yang mengakibatkan sumbatan
 Kasus-kasus
1. Antikoagulan
2. Demam berdarah
3. Hemofilia
4. Kekurangan
5. Thrombus : melekat dinding pembuluh darah, embolus : mengalir bebas
6. Thalasemia

Anda mungkin juga menyukai