Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MEMPERBAIKI SITEM REM TROMOL

PADA MOBIL TRUCK

DI BENGKEL ALEX

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kenaikan Kelas

Tahun Ajaran 2020 – 2021

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD TASLIM RAMADHAN NIS :

: MUHAMMAD REZA NIS :

: SAID HASAN MUSTABA NIS :

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK NEGERI 1 TAKISUNG

TAHUN 2021

i
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MENGENAL SISTEM REM TROMOL PADA MOBIL TRUCK

DI BENGKEL ALEX

NAMA : MUHAMMAD TASLIM RAMADHAN NIS :


MUHAMMAD REZA NIS :
SAID HASAN MUSTABA NIS :

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Praktik
Kerja Lapangan
Pada Semester IV

disahkan pada tanggal ........................

Pembimbing DU/DI, Guru Pembimbing,

ALEX . Miftah Darojat, S.Pd.T


NIP.198406262011011001

Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Takisung

Drs. Rukiyanto
NIP. 19670121 199303 1 007

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik
Kerja Lapangan dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi
kelengkapan bukti belajar (evidence).
Laporan Praktik Kerja Lapangann ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan untuk kami.Untuk itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan kepada kami


dalam melaksanakan kegiatan prakterin baik material maupun
spiritual.
2. Bapak Alex selaku pemilik Bengkel.
3. Bapak Drs. Rukiyanto selaku kepala SMKN 1 TAKISUNG.

Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari predikat sempurna, untuk itu
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini.
Demikian laporan ini kami susun, semoga bermanfaat dengan harapan
dapat memenuhi dari panitia pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan memenuhi
standar kompetensi yang telah ditentukan oleh panitia Praktik Kerja Lapangan.

Takisung,............................. 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
.
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Pengesahan Sekolah ................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1    Latar Belakang Praktik Lapangan ................................................. 1
1.2    Tujuan Praktik Kerja Lapangan .................................................... 2
1.3 Target / Sasaran Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ..................... 2
1.4    Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ................................ 3
1.5 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.6 Metode Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ..................... 4
1.7    Sistematika Penyusunan Laporan .................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................ 6
Pengertian sistem rem
2.1 Tromol
2.2 Sepatu rem
2.3 Silinder roda (whell cylinder)
2.4 Anchors
2.5 Backing plate
2.6 Pegas sepatu rem (brake shoe springs)
2.7 Pegas pengembali sepatu rem
2.8 Anti-rattle springs
2.9 Unit penyetel
BAB III KAJIAN TIORI
3.1 Pengertian rem tromol
3.2

3.1 Deskripsi Lokasi Praktik Kerja Lapangan ..................................... 8


3.2 Pembahasan Praktik Kerja Lapangan ............................................ 8

iv
BAB IV PENUTUP................................................................................ 14
4.1    Kesimpulan .................................................................................... 14
4.2    Penutup .......................................................................................... 14
Daftar Pustaka ........................................................................................
Lampiran-lampiran .................................................................................

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik lapangan

Praktik Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan


kegiatan dari Sekolah yang memandukan secara sistematik dan sinkon
antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut
hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,
teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dalam
kegiatan di Sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasasi melalui proses
pengerjaan langsung pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem
Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional di bidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan
dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para
Siswa yang dapat melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari pada Dunia
Lapangan. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda, hal ini kita tidak
akan bisa langsung terjun ke Dunia Lapangan dikarenakan kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan


Menengah yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan.

1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Secara umum Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk memberi


gambaran kepada peserta didik pada saat bekerja, baik itu disuatu
perusahaan ataupun disuatu lembaga instansi.
Sedangkan secara khususnya antara lain :

1. Menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada


masing-masing peserta didik.
2. Melatih kompetensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat bekerja
dengan baik.
3. Melatih sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

1.3 Target/ Sasaran Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

1.4. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dimulai pada pukul


08.00 Wita dan berakhir pada pukul 17.30 Wita. Lokasi Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan bertempat di Bengkel Alex Sungai Besar
Kecamatan Banjarbaru Selatan.

1.4.1 Waktu Praktik Kerja Lapangan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama 2 bulan, dilaksanakan pada


tanggal 24 Mei 2021 s.d. 17 Juli 2021 di Bengkel “ALEX” Sungai Besar
Kecamatan Banjarbaru Selatan.

2
1.4.2 Tempat Praktik Kerja Lapangan

Tempat Praktik Kerja Lapangan Di Bengkel “Alex” yang


berada di Jl. Bhayangkara Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru
Selatan.

1.5 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan maka


penyusun merumuskan beberapa rumusan masalah pada penulisan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa pengertian rem tromol ?


2. Apa saja komponen-komponen penyusun rem tromol pada mobil
truck ?
3. Cara penggantian kampas rem tromol pada mobil truck ?
4. Cara merawat rem tromol pada mobil truck ?

1.6 Metode Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan

Beberapa metode yang kami lakukan dalam pembuatan laporan


dengan cara mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

1. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan bertanya langsung dengan pembimbing
lapangan di Bengkel.
2. Observasi
3. Praktik
Dengan praktik langsung, penulis dapat secra langsung melihat
kenyataan yang terjadi di Bengkel sehingga dapat menarik suatu
kesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan.
4. Dokumentasi

3
Data dapat diperoleh dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau
dokumen – dokumen yang telah ada.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematis dari laporan ini, sebelum penulis menjabarkan setiap


pokok pembahasan terlebih dahulu Penulis harus menuliskan pokok
pembahasan dengan sistematis dari laporan ini.

Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

1. Bagian Pendahuluan terdiri atas latar belakang Praktik Kerja


Lapangan,maksud dan prekerin,Tujuan Pembuatan Laporan,Metode
dan Teknik penyusunan Laporan dan Sistematika Punyusunan Laporan
2. Bagian Kajian Teori terdiri atas penjelasan fungsi dan komponen rem
tromol

Bab ini berisikan mengenai definisi-definis dan landasan teori.

4
BAB.II

Komponen rem tromol dan fungsinya Suatu kendaraan yang melaju kencang
tidak akan bisa berhenti secara tiba-tiba tanpa adanya bantuan dari suatu
komponen atau sistem. Sistem yang dapat memungkinkan untuk
memperlambat laju kecepatan kendaraan adalah sistem rem. Sistem rem
pada saat ini terbagi menjadi dua jenis, antara lain yaitu sistem rem cakram
dan sistem rem tromol. Nah, pada artikel kali ini penulis akan membahas
tentang komponen-komponen sistem rem dan fungsinya, serta cara kerja
sistem rem.

Pada unit sistem rem tromol memiliki dua sepatu rem yang terpasang pada
backing plate. Saat pedal rem diinjak, silinder roda hidrolik akan
mendorong sepatu keluar sehingga kampas rem akan melebar, kemudian
menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan, hal ini akan
menyebabkan kendaraan melambat. Ketika pedal dibebaskan, pegas
pengembali akan menarik sepatu rem kembali ke posisi awal.

Pengertian sistem rem


Sistem rem adalah komponen yang berfungsi untuk mengontrol jalannya
kendaraan pada waktu kendaraan sedang melaju pada kecepatan tertentu dan
memungkinkan kendaraan untuk berhenti. Untuk menghambat atau
memberhentikan kendaraan, pada sistem rem mengubah energi kinetik
menjadi energi panas. Panas terjadi karena adanya gesekan antara tromol
dengan kampas rem.

Rem tromol memakai sistem hidrolik (minyak rem) sebagai media


penggeraknya. Jika pedal rem diinjak, maka minyak rem akan terdorong dan
tekanan minyak rem akan diteruskan melalui piston pada silinder roda
utama, katup, kontrol, pipa saluran rem, kemudian sampai ke silinder roda,
lalu mendorong piston yang ada di dalamnya dan menekan tromol untuk
melakukan gaya pengereman. Piringan atau disc brake pada komponen rem
cakram merupakan jenis kontruksi yang sering diaplikasikan pada
kendaraan selain menggunakan rem tromol.

5
Kalian perlu mengetahui nama komponen beserta fungsinya, agar lebih
mudah memahami materi sistem rem.

2.1 Tromol
Tromol merupakan cover sekaligus komponen yang berfungsi untuk
menerima gesekan dari kampas rem. Tromol ini berputar bersama dengan
roda kendaraan. Pada beberapa sistem rem, tromol merupakan hubungan
roda dan bantalan roda. Tromol memiliki bentuk bulat sempurna dan
konsentris dengan poros. Alasan kenapa tromol harus memiliki bentuk bulat
sempurna yaitu karena jika tidak bulat sempurna atau nonconcentric dengan
spindle atau poros maka pedal rem akan bergetar. Alur-alur pada permukaan
tromol (bidang gesek) akan terbentuk karena gesekan, tromol beralur
mengakibatkan koefisien berkurang. Tromol juga harus dapat menyerap dan
menghilangkan sejumlah panas yang terjadi akibat gaya gesek kampas rem.

2.2 Sepatu rem


Sepatu rem berfungsi untuk menerima tekanan dari silinder yang ada di
roda. Tekanan ini kemudian diteruskan kekampas rem, yang menyebabkan
kampas rem akan membuka atau melebar yang kemudian bergesekan
dengan tromolnya yang mengubah energi kinetik menjadi  panas. Sepatu
rem berbentuk busur menyesuaikan dengan permukaan tromol rem. Kampas
rem berbahan khusus terikat (dilem) atau terpaku pada sepatu rem.

2.3 Silinder roda (whell cylinder)


Komponen ini berfungsi untuk meneruskan tekanan dari cairan yang
kemudian disalurkan ke kampas rem, sehingga kampas rem membuka untuk
melakukan pengereman. Silinder roda terhubung ke master silinder melalui
serangkaian pipa baja dan selang karet khusus tekanan tinggi. Silinder roda
dibautkan pada backing plate rem. Setiap silinder roda memiliki katup
penguras yang memungkinkan dapat membuang udara dari silinder roda.
Silinder roda ada tiga jenis, yaitu :
Silinder roda satu piston.
Silider roda dua piston.
Slinder roda bertingkat.

2.4 Anchors
Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing plate
menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor menanggung semua kekuatan
sepatu rem tromol. 

2.5Backing plate
Merupakan sebuah plat piringan yang terpasang di bagian belakang rem
tromol. Backing plat adalah landasan untuk komponen-komponen dari

6
sistem rem, yang dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas
pengembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster) terpasang pada
backing plate ini. Backing plat juga menjadi bantalan dimana sepatu rem
dapat bergerak.

2.6 Pegas sepatu rem (brake shoe springs)


Dua jenis utama dari pemegang sepatu rem tromol. Pegas ini berfungsi
untuk memegang kampas rem terhadap backing plat, sementara itu pada saat
yang sama memungkinkan sepatu rem bergerak saat rem di jalankan. Jenis
pegas tersebut antara lain:

a. Coil Spring
Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring terdiri dari pin bulat, pegas
spiral, dan cincin. Salah satu ujung pin dibentuk menjadi bentuk pipih dan
ujung lainnya diratakan. Pin ini diinstal melalui lubang di backing plate dan
lubang di sepatu rem. Pin melewati coil spring dan cincin diinstal melalui
sepatu rem.

b. Spring Clip
Jenis yang kedua adalah pegas klip. Desain ini juga menggunakaan pin.
Klip adalah baja pegas datar yang dibentuk menyerupai huruf “U” dengan
lubang di setiap ujung. Pin melewati lubang di backing plate dan sepatu
rem dan kemudian ke kedua lubang di ujung pegas klip. Pin diputar
seperempat putaran, dan menguncinya pada dudukan penahan pada pegas
klip.

2.7 Pegas pengembali sepatu rem


Pada rem tromol, pegas berfungsi untuk mengembalikan gerakan setelah
pengereman agar bisa kembali ke posisi semula. Pegas pengembali sepatu
rem selalu jenis pegas coil. Pegas yang terhubung antara sepatu rem dan
dudukan stasioner atau dari satu sepatu rem ke sepatu rem yang lain. Fungsi
pegas pengembali sepatu rem yaitu untuk mengembalikan sepatu rem ke
posisi dimana silinder roda tidak di oleh tekanan hidrolik. Ketika tekanan
hidrolik silinder roda mendorong sepatu rem untuk luar menekan tromol.
Disaat yang sama, pegas membentang karena pergerakan sepatu rem. Ketika
pedal rem dibebaskan dari injakan, silinder roda kehilangan tekanan
hidrolik. Akibatnya, pegas menarik sepatu rem ke posisi semula, lalu
mendorong piston silinder roda ke posisi belum ditekan. Beberapa jenis rem
tromol memiliki tambahan pegas pengembali yang terpasang di antara dua
sepatu rem dengan tujuan untuk membantu mengembalikan sepatu rem dan
menjaga keselarasan antara sepatu dan dudukan. Pegas pengembali kadang-

7
kadang diberi kode warna untuk menunjukkan perubahan model atau untuk
mengidentifikasi ketika akan memasang ulang.

2.8 Anti-rattle springs


Pegas anti getar yang digunakan dalam jenis rem tromol adalah untuk
mengurangi getaran dan suara mengeklik. Caranya adalah dengan
memberikan sedikit tegangan pegas antara dua bagian. Ketegangan ini
menghilangkan kelonggaran dan menjaga bagian dari kekocakan satu sama
lain. Kebanyakan pegas anti-bergetar adalah jenis coil springs.

2.9 Unit penyetel


Hampir semua rem tromol modern menggunakan beberapa bentuk penyetel
(adjuster) berupa roda bintang (roda bergerigi). Pada banyak sistem, adjuster
roda bintang ditempatkan di bagian bawah unit sepatu rem, dengan silinder
roda di atas. Pada beberapa sistem rem tromol, adjuster, yang ditempatkan
di bagian atas, langsung di bawah roda silinder, dengan bagian bawah
penahan sepatu rem.

Desain roda bintang disebut adjuster/penyetel mengambang, karena tidak


bertumpu ke backing plate dan dapat bergerak bersama dengan sepatu rem.

Adjuster roda bintang dapat berubah secara manual untuk menyesuaikan


jarak (clearance) antara sepatu rem dengan tromol. Semua roda bintang
digunakan pada kendaraan modern dioperasikan oleh adjuster linkage secara
otomatis.

Sebuah unit penyetel terdiri dari tiga bagian utama yaitu : roda bintang ,
pivot nut , dan soket . Memutar roda bintang menyebabkannya ulir akan
dalam atau keluar dari kacang pivot. Hal ini membuat unit penyetel
memanjang atau memendek , tergantung ke arah mana roda bintang
diaktifkan/diputar. Roda Bintang yang berulir yang berbeda untuk roda kiri
dan kanan , dan ditandai dengan huruf L atau R. Ini menunjukkan apakah
adjuster harus dipasang di sisi kiri atau kanan kendaraan.

Jenis-jenis konstruksi roda bintang penyetel antara lain :


a. Cable Adjusters.
b. Link Adjuster.
c. Lever Adjuster.
d. Ratchet Adjusters.

Jenis-jenis rem tromol

8
Rem tromol dalam garis besar dibedakan dalam dua kelompok yaitu : Rem
tromol Non servo dan Rem tromol servo.

a. Rem tromol Non servo


Pada sebuah kendaraan kecil, rem tromol non servo ini banyak dipakai,
karena rem belakang hanya menerima sebagian kecil dari beban
pengereman dan dapat dirancang lebih sederhana. Rem non servo ini
menggunakan jenis yang sama dari silinder roda sebagai penekan sepatu
rem. Tekanan silinder roda mendorong kedua sepatu rem ke luar. Sepatu
depan terdapat selfenergizing karena mendapat pengaruh dari putaran
tromol (gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol) disebut dengan
sepatu rem primer atau liading. Namun, sepatu rem belakang menekan
tromol dan berlawanan arah dengan putaran tromol sehingga tidak memiliki
self-energizing. Sepatu rem belakang bekerja hanya dengan tekanan hidrolik
silinder roda belakang. Jika kendaraan bergerak mundur terjadi hal yang
sebaliknya.

Leading-Trailing/Simplek

Cara kerja rem tromol tipe leading-Trailing jauh lebih sederhana daripada
sistem yang lain. Ketika pedal rem ditekan silinder roda mendorong dengan
tekanan yang sama pada setiap sepatu rem. Pada gilirannya, hal ini
memaksa bagian atas setiap sepatu luar menuju tromol, dan masingmasing
sepatu rem bertumpu pada penahan (anchor) yang terletak di bagian bawah
dari bakcking plate.

Gesekan tromol menarik sepatu ren yang depan (leading) sehingga akan
lebih kuat menekan tromol yang merupakan kekuatan bantuan pada silinder
roda. Sepatu sekunder tidak terdapat self-energizing sehingga tidak
memberikan gaya pengereman tambahan pada silinder roda.

9
Ketika tromol berputar kearah sebaliknya, maka akan hal yang sebaliknya.
Dalam sistem leading-trailing kampas rem primer dan sekunder biasanya
bentuk dan ukuranya sama.

Two Leading/Duplek

Rem tromol non-servo tipe two leading digunakan pada kendaraan yang
kecil atau besar pada roda depan. Pada rem roda depan menerima tambahan
sebagian beban roda belakang pada saat kendaraan di rem.. Tekanan silinder
roda mendorong kedua sepatu rem ke luar. Jika tromol berputar kea rah
maju kedua sepatu rem terdapat self-energizing karena mendapat pengaruh
dari putaran tromol (gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol)
keduanya menjadi sepatu leading/primer.

Namun pada saat tromol berputar kea rah mundur maka kedua sepatu rem
menjadi trailing/sekunder semua karena berlawanan arah dengan putaran
tromol sehingga tidak memiliki self-energizing. Pada saat kendaraan
bergerak mundur maka kedua sepatu rem bekerja hanya dengan tekanan
hidrolik silinder roda. Dalam sistem two-leading kampas rem primer dan
sekunder biasanya bentuk dan ukuranya sama.

Duo two leading

10
Rem tromol tipe duo two leading adalah hampir sama dengan tipe two
leading akan tetapi tipe duo two leading menggunakan dua silinder roda
masing-masing dengan dua piston dengan demikian semua sepatu rem
memiliki selfenergizing efek baik kendaraan bergerak maju amupun
mundur.

b.Rem tromol Servo


Pada rem servo kedua sepatu primer dan sekunder berkontribusi terhadap
proses pengereman. Sistem rem servo menggunakan piston silinder roda
piston tunggal (servo) atau menggunakan slinder roda dengan piston ganda
(duo servo), yang terpasang di bagian atas dari backing plat. Bagian bawah
sepatu rem (dudukan sepatu rem) tidak melekat pada backing plate.
Sebaliknya, sepatu yang terhubung melalui penyetel roda bintang yang
mengambang.

Rem tromol servo (silinder roda satu piston)

Ketika pedal rem ditekan, kedua sepatu dipaksa keluar terhadap rotating
tromol rem dengan piston silinder roda. Ketika sepatu primer menekan ke
dalam tromol, ia terpengaruh putaran tromol. Rotasi ini diteruskan ke
sepatu sekunder melalui floating penyetel roda bintang yang mengambang.
Kekuatannya transfer ini disebut tindakan servo. Tindakan Servo
menyebabkan sepatu sekunder bergerak, karena bagian ujung lainya
tertahan oleh sebuah penahan, maka rem akan menjadi macet. Efek self-
energizing akan muncul pada keduan sepatu rem pada saat kendaran
berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan bergerak mundur maka
kedua sepatu rem tidak mempunyai efek selfenergizing.

Rem tromol duo servo (silinder roda dua piston)


Cara kerja rem tromol tipe duo servo adalah sama dengan rem tromol tipe
servo dengan perbedaannya adalah : Tipe duo servo menggunakan silinder
roda dengan dua piston dengan demikian baik kendaraan bergerak maju
atau mundur efek self-energizing akan muncul pada kedua sepatu rem.

11
c. Mekanisme rem parkir

Standar Keselamatan Kendaraan mengharuskan rem parkir mampu


menahan kendaraan berhenti pada tingkat kemiringan 30 derajat. Sistem
rem parkir di sebagian besar kendaraan dioprasikan menggunakan tangan
atau kaki, rem parkir bekerja pada roda belakang.

Rem parkir beroperasi secara independen dari sistem rem hidrolik. Ketika
mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang (mengencang) erat ke rem
belakang dan mengunci rem terhadap permukaan gesek tromol.

Ada tiga tipe cara pengoperasin rem parkir, yaitu :


A. Tipe stick
B. Tipe center lever.
C. Tipe pedal.

Ketika sopir menerapkan rem parkir pada kendaraan yang dilengkapi


dengan rem tromol, pada dasarnya menarik kabel yang melekat pada tuas
aktuator dan struts di dalam mekanisme rem tromol. Mekanisme tuas
aktuator dan struts akan menekan kedua sepatu rem ke tromol.

Demikian merupakan penjelasan materi tentang  Komponen rem tromol


dan fungsinya. Secara garis besar, fungsi dari sistem rem yaitu untuk
memperlambat laju kendaraan pada saat kendaraan bergerak dan
memungkinkan untuk berhenti. Sistem rem ini juga difungsikan untuk
parkir kendaraan, agar kendaraan tidak bergerak saat parkir.

Terimakasih sudah mampir di blog ini. Jika ada materi yang belum jelas,
bisa ditanyakan di kolom komentar atau diskusi di bawah ini. Semoga
artikel ini bisa bermanfaat dan dijadikan sumber referensi serta sumber
belajar bagi siswa ataupun guru smk otomotif.

12
BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mendiskiripsikan lokasi dan tinjauan umum tentang
perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan.Dan pembahasan masalah serta
solusi terhadap masalah yang di temui selama Praktik Kerja Lapangan.

BAB VI : PENUTUP

Dalam Bab ini penulis akan mngambil beberapa kesimpulan daripada


pembahasan bab - bab sebelumnya dan mencoba memberikan sedikit saran
yang sekiranya dapat berguna demi perbaikan perusahaan di masa
mendatang.

BAB III

KAJIAN TEORI

3.1. Pengertian rem tromol

Kita tahu bahwa yang namanya kendaraan bermotor memiliki


banyak sekali komponen dan juga bagian yang memiliki fungsi berbeda.
Namun dari banyaknya komponen yang ada mungkin rem menjadi salah
satu komponen paling vital keberadaannya disaat kendaraan bergerak maju
atau pun mundur.

Hal tersebut karena rem sendiri memungkinkan setiap pengendara


ataupun pengemudi mobil dapat menghentikan laju kendaraan yang mereka
naiki secara halus. Dan bicara mengenai rem, di dalam otomotif sendiri ada
dua tipe rem yang biasanya digunakan yaitu rem cakram dan juga rem
tromol.

13
Kedua jenis rem tersebut tentu saja memiliki fungsi yang sama.
Akan tetapi dengan bentuk dan juga desain yang berbeda, maka sistem kerja
dan juga komponen yang dibawanya pun berbeda-beda.

cara kerja rem tromol pun harus anda pahami dan ketahui agar tidak
menjadi masalah ketika anda melakukan perbaikan rem tromol sendiri.

Pada dasarnya rem tromol akan berkerja dari adanya gesekan yang
akan di ubah menjadi energi putar pada tromol menjadi energi gerak.
Dengan adanya gerakan tersebut otomatis roda akan berhenti namun
diimbangi dengan suhu atau temperatur semakin meningkat.

14
BAB III

Langkah-langkah merawat rim tromol pada mobil mitsubishi canten


pertama sediakan alat alat yang diperlukan, dongkrak kunci sok batang,
kunci sok, palu, bitil, kunci 10T bisa juga kunci 10 ring pas, tang kombinasi,
ampalas, air, solar dan sabun.

Langkah pertama kendorkan baut as pendek kedua naikan dongkrak agar


ban bisa diputar, meletakan dongkrak, ketiga cabut as pendek. ( bisa di
kerdaun atau samprong ) keempat lepas kunci mur utama menggunakan
kunci 10. Kelima kendorkan baut utama roda menggunakan betil dengan
palu atau menggunakan kunci baut utama kalau ada di bengkelnya. Keenam
lepas bearning luar kemudian tarik ban sampai keluar kalau gak bisa ditarik
kendorkan dulu setelan rim nya sebelah terlepas cek dulu keadaan kanvas
rim sel debu, sel kedua, dan sel rim. Apabila tidak ada kerusakan, lanjut
langkah-langkah perawatan.

Langkah-langkah perawatan :
- Lepas kunci rim menggunakan tang
- Lepas kanvas rim dari dek.
- Kemudian lepas viston dari neval
- Lepas sel debu.
- Kemudian bersihkan menggunakan solar dulu, apabila ada yang
berkarat maka di amplas dulu, kanvas rim dibersihkan menggunakan
solar beserta komponen lainnya bersihkan bearing menggunakan air
dan sabun yang disediakan, bersihkan juga clef dan neval setelah selesai
pasang lagi sel debunya dan sel rem nya. Bearing diberi gemuk bearing
luar dan bearing dalam. Lanjut pasang kanvas rem ke dek dan piston-
piston rim.
- Setel putaran vertikal ke posisi trendah, kemudian pasang per pengunci
kanvas rem.

Langkah – langkah pemasangan


- Pasang tromol pasan bearing roda luar.
- Pasang mur has , mur utama roda.
- Pasang pengunci mur has utama roda.
- Oleskan lem auto sealor secara merata untuk mencegah kebocoran
olie gardan.
- Kemudian pasang as pendek, as roda sesuai dudukan nok nya.
- Pasang baut as roda dan kencangkan rapi sebelum mengencangkan
turunkan dulu dongkrak nya.

15
BAB III

PEMBAHASAN

3.3 Deskripsi Lokasi Praktik Kerja Lapangan

Bengkel ini dimiliki oleh Bapak Alex yang memiliki karyawan


sebanyak 10 orang. Bengkel Alex Banjarbaru berlokasi di Sungai Besar
Kecamatan Banjarbaru Selatan berlokasi di kawasan tidak padat
penduduk sehingga lokasi kawasan jauh dari perumahan. Bengkel Alex
hanya melayani mobil berbahan bakar solar.
Bengkel Alex berdiri sudah lama, awalnya berlokasi di daerah
Jalan Raya Banjarbaru kemudian pindah ke tempat yang sekarang.
Bengkel ini buka dari senin hingga sabtu pada pukul 08.00
hingga sore hari, dan terkadang hingga jam 10.00 malam.
Sistem kerja bengkel ini yaitu service ditempat bisa ditunggu
bagi service yang ringan dan cepat pelayannya. Tetapi apabila
kerusakan berat yang memerlukan waktu, maka diberikan janji untuk
penyelesaiannya pada hari yang ditentukan.

3.4 Komponen-Komponen Rem Tromol


1. Backing Plate

Komponen rem tromol yang pertama adalah Backing Plate atau


piringan berbahan logam yang cukup tipis yang diletakan tepat berada di

16
belakan sistem rem tromol. Komponen ini memiliki fungsi sebagai rangka
sekaligus pelindung komponen lainnya.
Kemudian bentuk dari Backing Plate ini yaitu lingkaran yang
dimana memiliki banyak sekali lubang dan juga tonjolan. Tujuan utama di
buatnya banyak lubang tersebut pada kompone yang satu ini adalah untuk
menyesuaikan dengan part rem tromol.
2. Silinder Roda
Komponen berikutnya adalh Silinder ROda atau Wheel Cylinder.
Fungsi utama dari komponen ini yakni untuk mengubah tekanan fluida agar
menjadi gerakan mekanis. Bahkan pada sistem rem tromol, diketahui ada
beberapa tipe silinder roda.
Hanya saja dari beberapa tipe tersebut, mungkin tipe atau jenis dual
piston merupakan tipe yang paling banyak di gunakan untuk mendampingi
tromol jenis trailing dan juga leading.
Umumnya tipe ini memiliki ciri-ciri silinder roda yang terkait oleh
baut ke backing plate dengan membawa dua piston. Sementara itu untuk
bagian-bagian dari siliner roda ini antara lain :

 Piston
 Spring
 Piston Boot
 Bleeder Nut
 Wheel Cylinder Housing

3. Sepatu Rem & Kampas


Komponen yang selanjutnya bisa kita temukan pada sebuah rem
tromol adalah Sepatu Rem dan Kampas. Sepatu rem atau Brake Shoe
merupakan tempat yang digunakan untuk meletakan kampas rem pada
sistem rem tromol. Sementara pada komponen rem cakram, bagian ini
disebut dengan brake pad.
Sepatu rem mempunyai bentuk lingkaran yang terdiri dari 2 buah
sepatu dengan bentuk setengah lingkaran. Peletakan dari komponen ini tentu

17
saja ada pada bagian dalam rem tromol. Akan tetapi komponen rem tromol
yang satu ini tidak akan bersinggungan langsung dengan tromol.
Melainkan ada bagian atau komponen lain yang diletakan dibagian
atas permukaan sepatu rem. Komponen ini disebut sebagai kampas rem
yang dimana kampas rem ini terbuat dari bahan keramik organic yang bisa
di ganti ketika kondisinya sudah mulai menipis.
4. Return Spring

Return Spring menjadi komponen rem tromol lain yang akan bisa
kita temukan. Komponen yang satu ini memiliki fungsi untuk
mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal sebelum adanya tekanan
dari pedal atau tuas rem. Dan pada sistem kerja rem tromol sendiri terdapat
dua buah return spring, yaitu

1. Uper Spring : Yang mana per atau pegas ini berada pada sisi atas
atau tepatnya dibawah roda silinder. Fungsinya tidak lain dan tidak
bukan untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal.
2. Lower Spring : Kemudian ada pula pegas atau per yang terletak
pada sisi adjuster. Dimna bebeda dari Uper Spring, komponen ini
berfungsi untuk menjaga posisi dua buah sepatu rem tromol agar
bisa menekan bagian adjuster.

5. Brake Shoe Holder

18
Pada sistem pengereman tromol untuk mobil, sepatu rem memang di
letakan secara menempel pada backing plate. Hanya saja bagian ini bersifat
dinamis atau bisa digerakan. Dengan begitu mekanisme holder yang
digunakan akan bisa menunjang hal ini.
Sementara itu Brake Shoe Holder ini juga terdiri dari beberapa
bagian termasuk sebuah pin yang memiliki pengunci pegas atau per dan
juga plat penekan. Yang dimana ketiga komponen yang satu ini apabila di
gabungkan akan menjadi satu baguan yang menempel pada backing plate.
6. Brake Shoe Adjuster

Brake Shoe Adjuster merupakan komponen rem tromol yang berada


dibagian bawah rem tromol. Bentuk dari komponen ini seperti screw yang
dapat di adjuster. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyetel celah
antara kampas rem tromol dan juga permukaan tromol saat ada gerakan dari
pedal rem yang di tekan atau tuas rem yang di tarik.
7. Parking Brake Lever

19
Jika anda mencari perbedaan rem tromol mobil dan motor, mungkin
Parking Brake Lever menjadi yang paling tepat anda pilih. Hal terebutlah
yang membuat konstruksi rem tromol pada sebuah mobil terbilang begitu
rumit. Dalam sistem kerjanya, ada dua buah lever yang umum kita jumpai.

 Park Brake Lever : Untuk yang satu ini dibuat dengan salah satu
ujung lengan akan memiliki engsel yang akan terhubung dengan
brak shoe dibagian sisi atas. Sedangkan ujung lainnya akan
terhubung dengan kabel rem.
 Brak Shoe Link : Sementara jenis ini adalah jenis yang akan
menghubungkan park brak lver dengan brak shoe satunya.

8. Drum / Rem Tromol

Komponen yang tidak kalah penting keberadaannya adalah Drum


Brake atau Tromol Rem itu sendiri. Bagian ini merupakan bagian yang bisa
dibilang paling keras mengingat komponen ini terbuat dari baja tuang yang
memiliki bentuk seperti drum atau tabung.
Yang jelas komponen atau bagian ini memiliki fungsi utama sebagai
media gesekan bersama kampas rem dengan tujuan putaran roda akan bisa
berhenti ketika jalan. Drume Brake sendiri terhungung dengan baut roda,
sehingga ketika baut roda berputar,  maka tromol juga berputar.
9. Parking Brake Cable

20
Kompnen rem tromol yang terakhir adalah parking brake cable atau
kabel baja yang digunakan untuk menarik sistem rem tromol. Kabel ini
tentunya tidak jauh berbeda dengan jenis kabel baja lainnya.
Yang mana fungsi dari kabel utama ini yakni untuk menghubungkan
gerakan tuas rem parkir dengan parking brake lever yang terdapat pada
sisem rem tomol ini.

21
BAB IV

PENUTUP

3.5 Kesimpulan

Kelebihan Rem Tromol

Beberapa orang mengatakan bahwa penggunana rem tromol akan


jauh memberikan kenyaman mereka didalam berkendara. Hal tersebut tentu
saja menjadi kelebihan dari sistem kerja rem tromol itu sendiri. Selain itu
ada pula beberapa kelebihan lain yang ditawarkan oleh rem tromol
termasuk,

1. Tidak mudah terkena kotoran dan juga debu


2. Sistem rem yang cukup mudah di operasikan dan juga cukup murah
harganya
3. Memiliki kinerja pengereman yang lembut
4. Diklaim mampu menahan beban yang cukup besar

Kekurangan Rem Tromol


Meski mekanisme rem tromol bisa dibilang cukup mudah dan simple
bahkan menjadi kelebihan dari jenis rem yang satu ini. Akan tetapi rem
tromol juga tidak luput dari beberapa kekurangan seperti halnya

1. Rem tidak terlalu pakem saat proses pengereman


2. Proses pergantian kampas terbilang lebih lama dan juga lebih rumit
3. Mungkin menjadikan pandangan melihat ke kendaraan anda kurang
nyaman

Dengan mengerti tentang seluk beluk dari rem tromol pada


kendaraan bermotor baik itu mobil atau pun sepeda motor. Mungkin jika
terjadi sesuatu anda akan bisa memperbaiknya dengan mudah.
Rem tromol merupakan bagian vital dalam sebuah kendaraan dan
memerlukan perawatan secara berkala.

22
3.6 Saran

Pada bagian ini penyusun menyarankan beberapa hal, yaitu :

1. Bagi instansi tempat Praktik Kerja Lapangan :


a. Harapan kami agar tempat ini bisa lebih maju kedepannya.
b. Agar pelayanan terus mengalami kemajuan.
c. Produk layanan maupun produk penjualan bisa ditambah
agar bisa melayani lebih kompleks dan lengkap.
2. Bagi pembaca
a. Semoga laporan ini bisa menjadi rujukan
b. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca

23
DAFTAR PUSTAKA

Gunadi. 2000. Teknik otomotif. Jakarta:CV. ARYADUTA

24

Anda mungkin juga menyukai