DI BENGKEL ALEX
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kenaikan Kelas
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2021
i
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI BENGKEL ALEX
Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Praktik
Kerja Lapangan
Pada Semester IV
Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Takisung
Drs. Rukiyanto
NIP. 19670121 199303 1 007
ii
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari predikat sempurna, untuk itu
kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini.
Demikian laporan ini kami susun, semoga bermanfaat dengan harapan
dapat memenuhi dari panitia pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan memenuhi
standar kompetensi yang telah ditentukan oleh panitia Praktik Kerja Lapangan.
Takisung,............................. 2021
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
.
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Pengesahan Sekolah ................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................ iv
iv
BAB IV PENUTUP................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 14
4.2 Penutup .......................................................................................... 14
Daftar Pustaka ........................................................................................
Lampiran-lampiran .................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
2
1.4.2 Tempat Praktik Kerja Lapangan
1. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan bertanya langsung dengan pembimbing
lapangan di Bengkel.
2. Observasi
3. Praktik
Dengan praktik langsung, penulis dapat secra langsung melihat
kenyataan yang terjadi di Bengkel sehingga dapat menarik suatu
kesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan.
4. Dokumentasi
3
Data dapat diperoleh dengan cara melihat langsung bukti-bukti atau
dokumen – dokumen yang telah ada.
4
BAB.II
Komponen rem tromol dan fungsinya Suatu kendaraan yang melaju kencang
tidak akan bisa berhenti secara tiba-tiba tanpa adanya bantuan dari suatu
komponen atau sistem. Sistem yang dapat memungkinkan untuk
memperlambat laju kecepatan kendaraan adalah sistem rem. Sistem rem
pada saat ini terbagi menjadi dua jenis, antara lain yaitu sistem rem cakram
dan sistem rem tromol. Nah, pada artikel kali ini penulis akan membahas
tentang komponen-komponen sistem rem dan fungsinya, serta cara kerja
sistem rem.
Pada unit sistem rem tromol memiliki dua sepatu rem yang terpasang pada
backing plate. Saat pedal rem diinjak, silinder roda hidrolik akan
mendorong sepatu keluar sehingga kampas rem akan melebar, kemudian
menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan, hal ini akan
menyebabkan kendaraan melambat. Ketika pedal dibebaskan, pegas
pengembali akan menarik sepatu rem kembali ke posisi awal.
5
Kalian perlu mengetahui nama komponen beserta fungsinya, agar lebih
mudah memahami materi sistem rem.
2.1 Tromol
Tromol merupakan cover sekaligus komponen yang berfungsi untuk
menerima gesekan dari kampas rem. Tromol ini berputar bersama dengan
roda kendaraan. Pada beberapa sistem rem, tromol merupakan hubungan
roda dan bantalan roda. Tromol memiliki bentuk bulat sempurna dan
konsentris dengan poros. Alasan kenapa tromol harus memiliki bentuk bulat
sempurna yaitu karena jika tidak bulat sempurna atau nonconcentric dengan
spindle atau poros maka pedal rem akan bergetar. Alur-alur pada permukaan
tromol (bidang gesek) akan terbentuk karena gesekan, tromol beralur
mengakibatkan koefisien berkurang. Tromol juga harus dapat menyerap dan
menghilangkan sejumlah panas yang terjadi akibat gaya gesek kampas rem.
2.4 Anchors
Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing plate
menjadi tumpuan dari sepatu rem. Anchor menanggung semua kekuatan
sepatu rem tromol.
2.5Backing plate
Merupakan sebuah plat piringan yang terpasang di bagian belakang rem
tromol. Backing plat adalah landasan untuk komponen-komponen dari
6
sistem rem, yang dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas
pengembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster) terpasang pada
backing plate ini. Backing plat juga menjadi bantalan dimana sepatu rem
dapat bergerak.
a. Coil Spring
Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring terdiri dari pin bulat, pegas
spiral, dan cincin. Salah satu ujung pin dibentuk menjadi bentuk pipih dan
ujung lainnya diratakan. Pin ini diinstal melalui lubang di backing plate dan
lubang di sepatu rem. Pin melewati coil spring dan cincin diinstal melalui
sepatu rem.
b. Spring Clip
Jenis yang kedua adalah pegas klip. Desain ini juga menggunakaan pin.
Klip adalah baja pegas datar yang dibentuk menyerupai huruf “U” dengan
lubang di setiap ujung. Pin melewati lubang di backing plate dan sepatu
rem dan kemudian ke kedua lubang di ujung pegas klip. Pin diputar
seperempat putaran, dan menguncinya pada dudukan penahan pada pegas
klip.
7
kadang diberi kode warna untuk menunjukkan perubahan model atau untuk
mengidentifikasi ketika akan memasang ulang.
Sebuah unit penyetel terdiri dari tiga bagian utama yaitu : roda bintang ,
pivot nut , dan soket . Memutar roda bintang menyebabkannya ulir akan
dalam atau keluar dari kacang pivot. Hal ini membuat unit penyetel
memanjang atau memendek , tergantung ke arah mana roda bintang
diaktifkan/diputar. Roda Bintang yang berulir yang berbeda untuk roda kiri
dan kanan , dan ditandai dengan huruf L atau R. Ini menunjukkan apakah
adjuster harus dipasang di sisi kiri atau kanan kendaraan.
8
Rem tromol dalam garis besar dibedakan dalam dua kelompok yaitu : Rem
tromol Non servo dan Rem tromol servo.
Leading-Trailing/Simplek
Cara kerja rem tromol tipe leading-Trailing jauh lebih sederhana daripada
sistem yang lain. Ketika pedal rem ditekan silinder roda mendorong dengan
tekanan yang sama pada setiap sepatu rem. Pada gilirannya, hal ini
memaksa bagian atas setiap sepatu luar menuju tromol, dan masingmasing
sepatu rem bertumpu pada penahan (anchor) yang terletak di bagian bawah
dari bakcking plate.
Gesekan tromol menarik sepatu ren yang depan (leading) sehingga akan
lebih kuat menekan tromol yang merupakan kekuatan bantuan pada silinder
roda. Sepatu sekunder tidak terdapat self-energizing sehingga tidak
memberikan gaya pengereman tambahan pada silinder roda.
9
Ketika tromol berputar kearah sebaliknya, maka akan hal yang sebaliknya.
Dalam sistem leading-trailing kampas rem primer dan sekunder biasanya
bentuk dan ukuranya sama.
Two Leading/Duplek
Rem tromol non-servo tipe two leading digunakan pada kendaraan yang
kecil atau besar pada roda depan. Pada rem roda depan menerima tambahan
sebagian beban roda belakang pada saat kendaraan di rem.. Tekanan silinder
roda mendorong kedua sepatu rem ke luar. Jika tromol berputar kea rah
maju kedua sepatu rem terdapat self-energizing karena mendapat pengaruh
dari putaran tromol (gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol)
keduanya menjadi sepatu leading/primer.
Namun pada saat tromol berputar kea rah mundur maka kedua sepatu rem
menjadi trailing/sekunder semua karena berlawanan arah dengan putaran
tromol sehingga tidak memiliki self-energizing. Pada saat kendaraan
bergerak mundur maka kedua sepatu rem bekerja hanya dengan tekanan
hidrolik silinder roda. Dalam sistem two-leading kampas rem primer dan
sekunder biasanya bentuk dan ukuranya sama.
10
Rem tromol tipe duo two leading adalah hampir sama dengan tipe two
leading akan tetapi tipe duo two leading menggunakan dua silinder roda
masing-masing dengan dua piston dengan demikian semua sepatu rem
memiliki selfenergizing efek baik kendaraan bergerak maju amupun
mundur.
Ketika pedal rem ditekan, kedua sepatu dipaksa keluar terhadap rotating
tromol rem dengan piston silinder roda. Ketika sepatu primer menekan ke
dalam tromol, ia terpengaruh putaran tromol. Rotasi ini diteruskan ke
sepatu sekunder melalui floating penyetel roda bintang yang mengambang.
Kekuatannya transfer ini disebut tindakan servo. Tindakan Servo
menyebabkan sepatu sekunder bergerak, karena bagian ujung lainya
tertahan oleh sebuah penahan, maka rem akan menjadi macet. Efek self-
energizing akan muncul pada keduan sepatu rem pada saat kendaran
berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan bergerak mundur maka
kedua sepatu rem tidak mempunyai efek selfenergizing.
11
c. Mekanisme rem parkir
Rem parkir beroperasi secara independen dari sistem rem hidrolik. Ketika
mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang (mengencang) erat ke rem
belakang dan mengunci rem terhadap permukaan gesek tromol.
Terimakasih sudah mampir di blog ini. Jika ada materi yang belum jelas,
bisa ditanyakan di kolom komentar atau diskusi di bawah ini. Semoga
artikel ini bisa bermanfaat dan dijadikan sumber referensi serta sumber
belajar bagi siswa ataupun guru smk otomotif.
12
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mendiskiripsikan lokasi dan tinjauan umum tentang
perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan.Dan pembahasan masalah serta
solusi terhadap masalah yang di temui selama Praktik Kerja Lapangan.
BAB VI : PENUTUP
BAB III
KAJIAN TEORI
13
Kedua jenis rem tersebut tentu saja memiliki fungsi yang sama.
Akan tetapi dengan bentuk dan juga desain yang berbeda, maka sistem kerja
dan juga komponen yang dibawanya pun berbeda-beda.
cara kerja rem tromol pun harus anda pahami dan ketahui agar tidak
menjadi masalah ketika anda melakukan perbaikan rem tromol sendiri.
Pada dasarnya rem tromol akan berkerja dari adanya gesekan yang
akan di ubah menjadi energi putar pada tromol menjadi energi gerak.
Dengan adanya gerakan tersebut otomatis roda akan berhenti namun
diimbangi dengan suhu atau temperatur semakin meningkat.
14
BAB III
Langkah-langkah perawatan :
- Lepas kunci rim menggunakan tang
- Lepas kanvas rim dari dek.
- Kemudian lepas viston dari neval
- Lepas sel debu.
- Kemudian bersihkan menggunakan solar dulu, apabila ada yang
berkarat maka di amplas dulu, kanvas rim dibersihkan menggunakan
solar beserta komponen lainnya bersihkan bearing menggunakan air
dan sabun yang disediakan, bersihkan juga clef dan neval setelah selesai
pasang lagi sel debunya dan sel rem nya. Bearing diberi gemuk bearing
luar dan bearing dalam. Lanjut pasang kanvas rem ke dek dan piston-
piston rim.
- Setel putaran vertikal ke posisi trendah, kemudian pasang per pengunci
kanvas rem.
15
BAB III
PEMBAHASAN
16
belakan sistem rem tromol. Komponen ini memiliki fungsi sebagai rangka
sekaligus pelindung komponen lainnya.
Kemudian bentuk dari Backing Plate ini yaitu lingkaran yang
dimana memiliki banyak sekali lubang dan juga tonjolan. Tujuan utama di
buatnya banyak lubang tersebut pada kompone yang satu ini adalah untuk
menyesuaikan dengan part rem tromol.
2. Silinder Roda
Komponen berikutnya adalh Silinder ROda atau Wheel Cylinder.
Fungsi utama dari komponen ini yakni untuk mengubah tekanan fluida agar
menjadi gerakan mekanis. Bahkan pada sistem rem tromol, diketahui ada
beberapa tipe silinder roda.
Hanya saja dari beberapa tipe tersebut, mungkin tipe atau jenis dual
piston merupakan tipe yang paling banyak di gunakan untuk mendampingi
tromol jenis trailing dan juga leading.
Umumnya tipe ini memiliki ciri-ciri silinder roda yang terkait oleh
baut ke backing plate dengan membawa dua piston. Sementara itu untuk
bagian-bagian dari siliner roda ini antara lain :
Piston
Spring
Piston Boot
Bleeder Nut
Wheel Cylinder Housing
17
saja ada pada bagian dalam rem tromol. Akan tetapi komponen rem tromol
yang satu ini tidak akan bersinggungan langsung dengan tromol.
Melainkan ada bagian atau komponen lain yang diletakan dibagian
atas permukaan sepatu rem. Komponen ini disebut sebagai kampas rem
yang dimana kampas rem ini terbuat dari bahan keramik organic yang bisa
di ganti ketika kondisinya sudah mulai menipis.
4. Return Spring
Return Spring menjadi komponen rem tromol lain yang akan bisa
kita temukan. Komponen yang satu ini memiliki fungsi untuk
mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal sebelum adanya tekanan
dari pedal atau tuas rem. Dan pada sistem kerja rem tromol sendiri terdapat
dua buah return spring, yaitu
1. Uper Spring : Yang mana per atau pegas ini berada pada sisi atas
atau tepatnya dibawah roda silinder. Fungsinya tidak lain dan tidak
bukan untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal.
2. Lower Spring : Kemudian ada pula pegas atau per yang terletak
pada sisi adjuster. Dimna bebeda dari Uper Spring, komponen ini
berfungsi untuk menjaga posisi dua buah sepatu rem tromol agar
bisa menekan bagian adjuster.
18
Pada sistem pengereman tromol untuk mobil, sepatu rem memang di
letakan secara menempel pada backing plate. Hanya saja bagian ini bersifat
dinamis atau bisa digerakan. Dengan begitu mekanisme holder yang
digunakan akan bisa menunjang hal ini.
Sementara itu Brake Shoe Holder ini juga terdiri dari beberapa
bagian termasuk sebuah pin yang memiliki pengunci pegas atau per dan
juga plat penekan. Yang dimana ketiga komponen yang satu ini apabila di
gabungkan akan menjadi satu baguan yang menempel pada backing plate.
6. Brake Shoe Adjuster
19
Jika anda mencari perbedaan rem tromol mobil dan motor, mungkin
Parking Brake Lever menjadi yang paling tepat anda pilih. Hal terebutlah
yang membuat konstruksi rem tromol pada sebuah mobil terbilang begitu
rumit. Dalam sistem kerjanya, ada dua buah lever yang umum kita jumpai.
Park Brake Lever : Untuk yang satu ini dibuat dengan salah satu
ujung lengan akan memiliki engsel yang akan terhubung dengan
brak shoe dibagian sisi atas. Sedangkan ujung lainnya akan
terhubung dengan kabel rem.
Brak Shoe Link : Sementara jenis ini adalah jenis yang akan
menghubungkan park brak lver dengan brak shoe satunya.
20
Kompnen rem tromol yang terakhir adalah parking brake cable atau
kabel baja yang digunakan untuk menarik sistem rem tromol. Kabel ini
tentunya tidak jauh berbeda dengan jenis kabel baja lainnya.
Yang mana fungsi dari kabel utama ini yakni untuk menghubungkan
gerakan tuas rem parkir dengan parking brake lever yang terdapat pada
sisem rem tomol ini.
21
BAB IV
PENUTUP
3.5 Kesimpulan
22
3.6 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24