Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 1
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan pada dasarnya dibagi atas dua golongan, yaitu ilmu
pengetahuan alam / eksakta dan ilmu pengetahuan sosial.
Manajemen termasuk kedalam kelompok ilmu pengetahuan sosial. Manajemen adalah
bidang yang sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan karena tidak ada
perusahaan yang dapat berhasil baik tanpa menerapkan manajemen secara baik.
Manajemen digunakan untuk menetapkan tujuan, usaha untuk mencapai tujuan serta
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien. Manajemen juga merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
Jadi, jika ilmu manajemen dipahami, dihayati, dikembangkan serta diterapkan,
maka pembinaan bangsa, politik, ekonomi, kemakmuran dan sebagainya akan mudah
ditingkatkan. Manajemen juga didasarkan pada kerjasama yang serasi, harmonis, serta
pembagian kerja, tanggung jawab diantara semua anggota masyarakat, maka pentinglah
ilmu pengetahuan ini dipelajari.
Pengendalian (pengawasan) atau controlling adalah bagian terakhir dari fungsi
manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses
manajemen, karena itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Fungsi manajemen yang
dikendalikan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian itu
sendiri. Kasus-kasus yang banyak terjadi dalam organisasi adalah akibat masih lemahnya
pengendalian sehingga terjadilah berbagai penyimpangan antara yang direncanakan
dengan yang dilaksanakan.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Jelas kiranya, dari pengertian pengawasan diatas, bahwa tujuan utama dari
pengawasan ialah :
1. Mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.
2. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan rencana.
3. Melakukan tindakan perbaikan (corrective) jika terdapat penyimpangan-
penyimpangan (deviasi)
4. Agar tujuan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama
bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan
untuk memperbaikinya baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.
C. Fungsi Pengawasan
Ralph Currier Davis dan Alan C. Filley membagi fungsi pengawasan menjadi delapan
sub-fungsi yang terdiri dari tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan rutin (routine planning)
2. Penjadwalan (scheduling)
3. Persiapan (preparation)
4. Pengabaran (dispatching)
5. Pengarahan (direction)
6. Pemeriksaan (supervision)
7. Pembandingan (comparison)
8. Pembetulan (corrective action)
Sistem pengawasan adalah efektif, bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip
fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem pengawasan itu tetap dapat dipergunakan meskipun
terjadi perubahan-perubahan terhadap rencana diluar dugaan.
Harold Koontz dan Cyril O Donnel menetapkan asas pengendalian sebagai berikut:
F. Jenis-jenis Pengendalian
Ada berbagai macam pendapat tentang jenis-jenis pengawasan. Hal itu terjadi karena
perbedaan sudut pandangan atau dasar perbedaan jenis-jenis pengawasan itu. Ada empat
macam dasar penggolongan jenis-jenis pengawasan, yakni
1. Berdasarkan sifat dan waktu pengawasan
Sifat dan waktu pengawasan dapat dibedakan atas :
a. Preventive control , yaitu pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan
dengan maksud supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
b. Repressive control , yaitu pengendalian yang dilakukan setelah terjadi
penyimpangan/kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar tidak
terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat tercapai.
c. Pengendalian yang dilakukan ditengah proses penyimpangan terjadi
d. Pengendalian berkala, yaitu pengendalian yang dilakukan secara berkala sebulan
sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali.
e. Pengendalian mendadak, yaitu pengendalian yang dilakukan secara mendadak.
Agar pengawasan yang dilakukan seorang atasan berjalan secara efektif, maka haruslah
terkumpul fakta-fakta ditangan pemimpin yang bersangkutan. Dapat dilakukan dengan:
a. Personal observation (peninjauan pribadi), yaitu mengawasi dengan jalan meninjau secara
pribadi sehingga dapat dilihat sendiri pelaksanaan pekerjaannya. Cara pengawasan ini
mengandung suatu kelemahan, bila timbul syak wasangka dari bawahan. Cara seperti ini
memberi kesan kepada bawahan, bahwa mereka diamati secara kerass dan kuat sekali. Di
pihak lain ada yang berpendapat bahwa cara inilah yang terbaik. Sebagai alasan karena
dengan cara ini kontak langsung antara atasan dan bawahan dapat dipererat.
b. Interview (laporan lisan), yaitu pengawasan yang dilakukan dengan mengumpulkan fakta-
fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan. Wawancara yang diberikan ditujukan
kepada orang-orang atau segolongan orang tertentu yang dapat memberikan gambaran dari
hal-hal yang ingin diketahui terutama tentang hasil sesungguhnya (actual results) yang
dicapai oleh bahawannya.
c. Written report (laporan tertulis), yaitu suatu pertanggung jawaban kepada atasannya
mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang
diberikan atasan kepadanya.
d. Control by exception (pengawasan berdasarkan kekecualian), adalah suatu sistem
pengawasan, dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi
pengawasan hanya dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa-
peristiwa yang istimewa. Pengendalian ini dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar
biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
G. Alat-alat Pengendalian
Audit by A.I.M
Pemerisaan dengan A.I.M. (American Institute of Management) terhadap perusahaan ialah
dengan menggunakan 10 kategori dasar yang seluruhnya mempunyai 10.000 point nilai.
Kategori dasar itu ialah:
1) Fungsi ekonomi (economic function)
2) Struktur perusahaan (cooperate structure)
3) Kesehatan pertumbuhan pendapatan (health of earning growth)
4) Kejujuran terhadap pemegang saham (fairness to stock olders)
5) Penelitian dan pengembangan (research and development)
6) Analisis kepemimpinan (directorate analysis)
7) Efisiensi produksi (production efficiency)
8) Penilaian pelaksanaan (executive evaluation)
9) Analisis permodalan (financial analysis)
10) Analisis hasil (income analysis)
Menurut James Williamson, ada tujuh landasan pokok dalam penulisan laporan.
Ketujuh landasan tersebut adalah
1. Jelas
2. Lengkap
3. Ringkas
4. Sopan
5. Tulus
6. Mengandung kepribadian
7. Teliti
Selanjutnya John C. Johnson, mengemukakan lima buah pedoman pokok dalam
meyusun suatu laporan, yaitu
1. Periksalah semua fakta-fakta yang dibutuhkan sebelum membuat laporan.
2. Aturlah keterangan-keterangan itu sebaik mungkin.
3. Laporan harus singkat tetapi lengkap.
4. Pergunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
5. Cantumkanlah badan-badan yang dapat membantu atasan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas.
Untuk menjawab pertanyaan, bila laporan disusun, maka John C. Johnson menjawab
dalam empat hal, yaitu:
1. Bilamana pelapor mengambil putusan penting yang secara langsung berpengaruh
terhadap atasannya, walaupun pengambilan putusan itu adalah wewenang dan tanggung
jawab pelapor sendiri.
2. Bilamana pelapor memerlukan bantuan dalam rangka pengambilan suatu putusan
penting atau dalam pemecahan suatu masalah yang sulit.
3. Jika pelapor meramalkan akan timbul kesulitan-kesulitan
4. Jika terjadi peristiwa yang istimewa atau luar biasa yang perlu diketahui atasan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan adalah unsur-unsur laporan.
Laporan sebaiknya di standariser. Unsur-unsur laporan itu terdiri dari :
1. Judul
2. Daftar isi dan intisari
3. Ringkasan
4. Tubuh laporan
5. Appendix
Susunan dari unsur-unsur diatas tidak selalu demikian. Seringkali unsur ketiga
didahului oleh unsur keempat. Hal ini sesungguhnya bukan merupakan persoalan yang
prinsipel.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan yang telah disampaikan pada makalah ini, dapat kita
simpulkan bahwa fungsi pengawasan dan pengendalian didalam suatu manajemen
sangatlah penting adanya. Karena jika pengawasan dan pengendalian tidak
dilaksanakan secara baik, maka akan sangat berpengaruh didalam pemanajemenan
untuk mencapai tujuan pada suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA