Anda di halaman 1dari 20

Pengenalan Eksplorasi

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengantar teknologi mineral
Semester Antara Program Studi Pertambangan Fakultas Tekniik Universitas Islam
Bandung Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh:
Fadlan Al Anshar 100.701.18.084

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG FAKULTAS TEKNIK


PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN 2020 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

i
Bismillahirrahmannirrahim,
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat ALLAH.SWT karena atas berkat dan rahmat-NYA
penulis dapat menyelesaikan Tugas tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata kuliah.
” Pengantar Teknologi Mineral ” Penulis berharap laporan yang telah penulis
susun dapat diterima dengan baik oleh Dosen Pengampuh. Penulis menyadari
laporan yang disusun ini masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kedepannya
laporan yang penulis susun menjadi lebih baik.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah
memberikan dukungan dan motivasi berupa moril dan materi yang begitu berarti
bagi penulis, serta terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan yang penulis susun ini
bermanfaat.
Wassalammualaikum Wr.Wb.

Fadlan Al Anshar

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum ...................................................... 2
1.2.1 Maksud ................................................................................. 2
1.2.2 Tujuan .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 3
2.1 Pengertian Eksplorasi .................................................................. 3
2.2 Metode Eskplorasi ....................................................................... 4
2.3 Tahapan Eksplorasi ..................................................................... 5
2.4 Perencanaan Program Eksplorasi ............................................... 7
2.5 Persiapan Kegiatan Eksplorasi .................................................... 8
BAB III KESIMPULAN. ............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pertambangan merupakan serangkaian tahapan yang sangat
penting guna memenuhi segala bentuk pada sektor maupun sub-sektor kebutuhan
sehari-hari baik itu kebutuhan energi, serta berbagai bahan galian penunjang
lainnya. Jika didefinisikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang.
Atas adanya tahapan yang berlanjut dalam kegiatan penambangan, maka
eksplorasi dinlai sebagai salah satu tahapan yang paling penting dikarenakan
dapat dijadikan sebagai penentu keberlanjutan dari usaha pertambangan.
Eksplorasi sendiri merupakan tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi,
sebran, kualitas, dan sumberdaya terukur dari bahan galian serta informasi
mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut maka
pemilihan metode eksplorasi yang tepat sangat mendukung dan menunjang dalam
cara mengetahui tipe, jenis, kualitas dan kuantitas dari sumber daya hingga
cadangan bahan galian.
Berdasarkan tujuan dan fungsinya yang dinilai sangat penting maka
eksplorasi harus menjadi konsep dasar dalam kegiatan usahan pertambangan,
sehingga sebagai ahli pertambangan mestilah mengetahui dan memahami hal-
hal terkait eksplorasi supaya usaha pertambangan dapat berjalan sebagai
mestinya dan menjadi salah satu keberhasilan dalam mencapai target produksi.

1
2

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan kegiatan Praktikum Teknik Eksplorasi Bab I
(Pengenalan Eksplorasi) adalah untuk memberikan ilmu mengenai eksplorasi itu
sendiri. Adapun penjelasannya secara rinci adalah sebagai berikut.
1.2.1 Maksud
Maksud dari Praktikum Teknik Eksplorasi yaitu agar memahami tentang
kegiatan eksplorasi pada tahapan usaha pertambangan baik itu secara umum
maupun secara khusus.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari Praktikum Teknik Eksplorasi materi Pendahuluan Eksplorasi,
di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui apa itu eksplorasi dan juga kegunaannya.
2. Mengetahui metode-metode dan tahapan-tahapan eksplorasi.
3. Mengetahui apa itu informasi eksplorasi, sumberdaya dan cadangan.

2
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ekplorasi


Menurut UU No.4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara, eksplorasi
merupakan tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebran, kualitas, dan
sumberdaya terukur dari bahan galian serta informasi mengenai lingkungan sosial
dan lingkungan hidup. Eksplorasi tidak hanya terbatas pada penemuan saja, akan
tetapi dapat diartikan untuk cakupan yang lebih luas lagi di mana pada tahap
selanjutnya data hasil eksplorasi digunakan untuk mengestimasi sumberdaya dan
cadangan yang dapat ditambang dengan ditunjang oleh metode yang dinilai paling
tepat dengan mempertimbangkan aspek lokasi dan pembiayaan. Adapun tujuan
dari dilakukannya kegiatan eksplorasi antara lain adalah sebagai berikut.
1. Mencari suatu lokasi dari endapan bahan galian ataupun zona mineralisasi.
2. Melakukan deliniasi terkait kemenerusan dari sebaran baik secara lateral
maupun vertikal.
3. Mendapatkan data maupun gambaran awal dari bentuk ataupun morfologi
badan bijih (endapan bahan galian).
4. Mengestimasi kuantitas (jumlah) dan kualitas (distibusi kadar) dari endapan
bahan galian.
5. Mengstimasi jumlah cadangan di mana kaitannya dengan ekonomi
berdasarkan data jumlah dari sumberdaya yang sudah didapatkan.
Berdasarkan tujuan kegiatan eksplorasi, maka haruslah direncanakan
dengan sebaik mungkin, di mana kegiatan ini sebisa mungkin untuk menghindari
adanya resiko ketidakpastian baik secara geologi, teknologi maupun ekonomi.
Tujuan eksplorasi yang tepat guna (efektif) dan berhasil guna (efisien) menjadi hal
yang menjadi prioritas dalam tahapan pertambangan, dimana estimasi biaya
penambangan haruslah lebih ekonomis dari harga endapan bahan galian yang
diperdagangkan agar dapat menjaga keberlanjutan kegiatan pertambagan.

3
4

2.2 Metode Eksplorasi


Metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi meliputi pemetaan
geologi permukaan secara langsung di lapangan atau sering disebut dengan
metode eksplorasi langsung dan pemetaan geologi bawah permukaan atau
metode tidak langsung berhubungan (kontak) dengan endapan bahan galian di
mana melalui kegiatan secara geofisika maupun geokimia. Lokasi dari
keterdapatannya endapan bahan galian akan menjadi penentu dalam penggunaan
metode eksplorasi yang tepat, di mana lain lokasi dan berbeda endapan bahan
galian maka pemilihan metode eksplorasi yang tepat pun akan berbeda. Adapun
penjelasan lebih rinci mengenai ekplorasi langsung dan tidak langsung adalah
sebagai berikut.
1. Metode Eksplorasi Langsung
Metode eksplorasi langsung merupakan metode eksplorasi yang dilakukan
secara langsung di lapangan disertai kontak langsung dengan sampel,
dimana kegiatan ini dilakukan dengan cara pemetaan geologi dipermukaan
disertai penyelidikan pada bahan galian dengan memetakan singkapan
secara langsung. Adapun data yang dapat diperoleh dari kegiatan eksplorasi
langsung, di antaranya seperti kedudukan (strike/dip) lapisan, jenis litologi,
dimensi singkapan (tebal dan lebar litologi), arah dari kemenerusan lapisan
dan orientasinya serta pengambilan sampel dari endapan bahan galian.
Penggunaan metode eksplorasi ini dinilai tepat apabila digunakan untuk
bahan galian yang letaknya cenderung dangkal atau dekat ke arah
permukaan.
2. Metode Eksplorasi Tidak Langsung
Metode eksplorasi tidak langsung digunakan untuk mencari keberadaan
bahan galian tertentu dengan lebih spesifik di mana dimanfaatkan sifat fisik
maupun kimiadari endapan bahan galian yang diselidiki. Metode ini dilakukan
dengan memanfaatkan karakteristik fisik serta sifat kimia bahan galian yang
akan diselidiki. Contoh dari penggunaan eksplorasi tidak langsung seperti
geofisika dan geokimia. Untuk metode geofisika lebih memanfaatkan sifat fisik
bahan galian meliputi cepat rambat gelombang (geoseismik), sifat
kemagnetan (geomagnet), dan tahanan jenis (geolistrik), yang tujuan lainnya
untuk mengetahui laju migrasi dari endapan bahan galian tersebut.
Sedangkan untuk geokimia lebih mengutamakan pencarian berdasarkan
5

keberadaan unsur tertentu maupun batuan yang mengindikasikan unsur yang


akan dicari. Selain itu terdapat metode eksplorasi tidak langsung lainnya
seperti penginderaan jarak jauh (inderaja)

Sumber : Rodrigo Silva, 2016


Foto 2.1
Penyelidikan Geofisika (Geoseismik)

2.3 Tahapan Eksplorasi


Tahapan eksplorasi ditentukan berdasarkan pemilihan metode yang paling
tepat, hal ini dikarenakan berbeda lokasi dan jenis endapan bahan galian maka
berbeda metodenya dan jelas akan berbeda tahapannya secara spesifik.
Eksplorasi ini haruslah dapat mencapai target yang tepat guna (efektif) dan
berhasil guna (efisien). Oleh sebab itu diperlukan tahapan yang jelas dan tepat
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan informasi mengenai estimasi
sumberdaya hingga cadangan yang terbukti. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka tahapan eksplorasi terbagi atas tahapan-tahapan sebagai berikut.
1. Survei Tinjau
Survei tinjau merupakan tahapan awal dari kegiatan eksplorasi, di mana
tujuannya untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi memiliki
keterdapatan endapan bahan galian, hasil studi survei tinjau masih secara
regional dan juga dilakukan berdasarkan adanya ketidakwajaran atau anomali
yang muncul. Berdasarkan kegiatannya yang masih secara umum maka
tingkat keyakinan geologinya masih rendah dan hanya menghasilkan data
sumberdaya hipotetik.
2. Prospeksi
Prospeksi merupakan tahapan setelah survei tinjau di mana pada tahap ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan keyakinan geologi dengan cara lebih
6

mempersempit lokasi eksplorasi. Metode yang digunakan berupa pengujian


dengan cara geofisika maupun geokimia. Berdasarkan tahapan ini maka
dapat dilakukan perhitungan kuantitas akan tetapi masih secara umum atau
hanya menghasilkan sumberdaya tereka.
3. Eksplorasi Umum
Eksplorasi umum merupakan langkah deliniasi awal dari suatu endapan
bahan galian yang sudah teridentifikasi. Metode yang digunakan berupa
pemetaan geologi dengan interval yang cukup lebar, membuat parit uji dan
sumur uji serta hingga proses pemboran guna evaluasi adanya indikasi
sebaran bahan galian dengan meliputi bentuk, ukuran, kuantitas, dan kualitas
dari bahan galian. Adapun sumberdaya yang dihasilkan pada tahapan ini
adalah sumber daya terunjuk.
4. Eksplorasi Rinci
Eksplorasi rinci merupakan tahapan eksplorasi akhir sebelum dilakukannya
studikelayakan (feasibility study). Di mana pada tahapan ini sudah bisa
diketahui bentuk lebih jelas dengan pemodelan tiga dimensi mengenai badan
bijih. Tingkat keyakinan geologi dari tahapan ini sudah tinggi dan
menghasilkan sumberdaya terukur.
Berdasarkan tahapan eksplorasi maka dapat diketahui hubungan antara
sumberdaya dengan cadangan berdasarkan tahapan eksplorasi. Adapun
hubungan antara sumber daya dengan cadangan dapat dilihat pada Gambar 2.1
(Hubungan Sumberdaya dan Cadangan) berikut ini.

Sumber : Koesoemadinata, 2011


Gambar 2.1
Hubungan Antara Sumbedaya dan Cadangan
7

2.4 Perencanaan Program Eksplorasi


Perencanaan program eksplorasi, memiliki tujuan supaya suatu eksplorasi
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga diperlukan suatu
perencanaan berdasarkan dasar-dasar atau konsep-konsep eksplorasi. Adapun
prinsip dasar dari eksplorasi adalah sebagai berikut.
1. Target Eksplorasi
Target eksplorasi meliputi jenis dari bahan galian terutama kualitas dan jugan
pencarian pemodelan geologi yang paling tepat.
2. Pemodelan Eksplorasi
Pemodelan eksplorasi dapat menggunakan model geologi regional untuk
pemilihan daerah target di mana kondisinya disesuaikan kembali dengan
keadaan lapangan dan pendeskripsian petunjuk geologi yang diperoleh.
Berdasarkan prinsip dasar tersebut, maka program eksplorasi haruslah
memenuhi kaidah-kaidah dasar yang meliuputi prinsip ekonomis dalam
perancangan, adapun kaidahnya adalah sebagai berikut.
1. Efektif
Efektif memiliki arti dalam ketepatan dalam penggunaan alat dan metode
dalam eksplorasi.
2. Efesien
Efisien merupakan keberlanjutan dari kaidah efektif di mana bisa
menghasilkan suatu keuntungan sebesar-besarnya akan tetapi biaya yang
dikeluarkan dapat ditekan serendah-rendahnya.
Berdasarkan prinsip dasar dan kaidah dalam eksplorasi, maka tahapan
sederhana dari perencanaan eksplorasi meliputi rencana pemetaan, rencana
survei geofisika dan geokimia, perencanaan sampling, hingga perencanaan
pemboran inti.

2.5 Persiapan Kegiatan Eksplorasi


Persiapan kegiatan eksplorasi haruslah dilakukan berdasarkan
perencanaan kegiatan eksplorasi yang sudah dikaji terlebih dahulu terutama untuk
sisi ekonomis dan keberhasilannya. Adapun beberapa hal yang harus
direncanakan adalah sebagai berikut.
8

1. PemilihanTenaga Ahli
Pemilihan tenaga ahli terkait kegiatan eksplorasi, meliputi ahli
geologi,geofisika, geologi tambang, geokimia, operator alat (porter), dan
sebagainya.
2. Rencana Biaya
Rencana biaya haruslah mempertimbangkan segala aspek meliputi persiapan
sarana dan prasarana, akomodasi dan kebutuhan logistik penunjang lainnya.
3. Pemilihan Waktu yang Tepat
Pemilihan waktu yang tepat haruslah meliputi kondisi iklim dan
keberlangsungan politik suatu daerah serta mempertimbangnkan
kemungkinan adanya gangguan keamanan pada daerah kegiatan.
4. Persiapan Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan secara umum terdiri atas peta-peta dasar,
alat-alat survei, alat tulis dan kerja, alat komunikasi dan keperluan sehari-hari
disertai obat-obatan.
5. Persiapan Langsung di Lapangan
Persiapan langsung yang dilakukan dilapangan seperti mempersiapkan lokasi
untuk beristirahat selama kegiatan eksplorasi, quick survey, dan juga
melakukan evaluasi dari seluruh persipakan kegiatan eksplorasi.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan Praktikum mengenai Pendahuluan Eksplorasi dapat ditarik


beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Eksplorasi merupakan tahapan awal dari kegiatan pertambangan di mana
tujuannya untuk mengetahui ketersedian endapan bahan galian meliputi
bentuk, dimensi, jenis, sebaran, kualitas dan kuantitas, kemenerusan, hingga
estimasi dari sumberdaya dan cadangan dari endapan bahan galian tersebut.
Adapun tujuan lainnya, yaitu untuk menentukan apakah kegiatan
pertambangan dapat berlanjut ataupun tidak
2. Metode dari eksplorasi terbagi atas metode eksplorasi langsung atau yang
dilakukan dengan kontak langsung pada endapan bahan galian dan
eksplorasi tidak langsung atau yang tidak berhadapan langsung dengan
endapan bahan galian. Sedangkan untuk tahapan eksplorasi terdiri atas
survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi rinci.
3. Informasi eksplorasi merupakan informasi dari suatu rangkaian kegiatan pada
suatu endapan untuk mengetahui bentuk, ukuran komposisi dan kadar dari
suatu bahan galian. Sedangkan sumberdaya merupakan konsentrasi alamiah
suatu material di alam, di mana dapat diekstrak, kemudian untuk cadangan
sendiri merupakan sebagian dari sumberdaya yang memenuhi persyaratan
untuk ditambang dan di ekstraksi secara ekonomis.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. P., 1992, “Annual Report and Quarterly Progress Report for The Period
Ending” 31 Dec. 1992, Technical Report No. 17-44, PT Newmont
Nusa Tenggara

2. Anonim, 1995. “Report on The Cooperative Mineral Exploration in The


Tasikmalaya Area”, West Java, Phase I, JICA-MMAJ.

3. Meldrum, S.J., R.S. Aquino, R.I. Gonzales, R.J. Burke, A. Suyadi, B. Irianto,
D.S. Clarke, 1993, “The Batu Hijau Porphyry Copper-Gold
Deposit”, Sumbawa Island, Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai