Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu
dan meraih gelar sarjana keperawatan
Diajukan oleh:
OKTAVIANA KRISTANTI
NPM : 163010013
Kesimpulan: Ada pengaruh terapi madu hutan terhadap kualitas tidur pada
lansia. Saran : Saran pelayanan keperawatan di rumah sakit diharapkan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi perawat tentang cara
meningkatkan kualitas tidur pada lansia dengan menerapkan terapi madu hutan
sebagai alternatif yang efektif; Memberi informasi kepada keluarga pasien
tentang pengaruh pemberian terapi madu hutan terhadap kualitas tidur lansia;
Kepada peneliti selanjutnya agar mengembangkan penelitian dengan
menambah variable lain pada terapi madu terhadap kualitas tidur lansia.
Jumlah Pustaka : 22
ii
ABSTRACT
Sleep quality is a person's satisfaction with his sleep which is described by the
length of time he slept and the complaints felt during sleep and when he woke
up. An elderly person needs 6-7 hours per day to sleep. If an elderly person
experiences poor sleep quality, then there are 2 treatments that can be done,
namely pharmacologically and non-pharmacologically. One of the non-
pharmacological therapies that can be done is honey therapy. The purpose of
this study was to determine the effect of forest honey therapy on the sleep
quality of the elderly in Maccina Hamlet, Gowa Regency.
The design of this research is to use a quantitative study approach with a quasi
experimental research design one group pre-post design without a control
group. The number of samples is 52 respondents. This study used a statistical
test method, namely the t test with a significance of 0.05. The following results
were obtained: there is an effect of forest honey therapy on sleep quality in
the elderly with a p value of 0.000> 0.05.
References : 22 Pustaka
iii
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
Kualitas Tidur Lansia Dusun Maccina Kabupaten Gowa”. Skripsi ini disusun
motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini hingga
skripsi ini dapat terealisasikan. Terkhusus kepada kedua orang tua tercinta,
untuk bapak saya Agus Sukamto dan ibu saya Maryati, serta Adik-adik saya
Novita Diana Putri, Victorio Dimas Arif Nugraha dan Aprilia Putri Wijayanti yang
saya sayangi, terima kasih atas kasih sayang yang melimpah, semangat yang
begitu hebat dan doa yang senantiasa terucap untuk penulis dalam penyusunan
skrpsi ini.
2. Bapak Bastian Lubis, SE., M.M., CFM, selaku Rektor Universitas Patria Artha.
3. Ibu Sainah, S.ST., M.M. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Patria
Artha
4. Bapak Muhammad Sofyan, S.pd., S.Kep., Ners., FN. selaku Ketua Prodi S1
ii
5. Ns. Ruris Haristiani S.Kep., M.Kes selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
skripsi ini.
Universitas Patria Artha Tahun 2016 yang tidak bisa saya sebutkan satu
dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dikemudian hari dan
Terima kasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
ABSTRAK......................................................................................ii
ABSTRACT....................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................ix
DAFTAR ISTILAH..............................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................1
2.7 Hipotesis.....................................................................29
iv
3.4 Jenis dan Sumber Data....................................................32
4.4 Pembahasan.................................................................41
5.1 Kesimpulan..................................................................45
5.2 Saran..........................................................................46
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
LAMPIRAN......................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Distribusi Kualitas tidur pada lansia sebelum di berikan terapi madu
Tabel 4.4 Distribusi Kualitas tidur pada lansia setelah di berikan terapi madu di
Table 4.5 Pengaruh Terapi Madu Terhadap Kualitas Tidur Sebelum Dan Sesudah
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
DAFTAR ISTILAH
Adiposa : Lemak
Ansietas : Cemas
Esophagus : Kerongkongan
ix
Fraktur : Patah tulang
Mobilitas : Gerakan
x
Narkolepsi : Gangguan saraf yang mempengaruhi kendali pada
aktivitas tidur
Resistensi : Kekebalan
Silia : Rambut
Sindroma : Kelainan
xi
Sistem Integumen : Sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi tubuh yang termasuk yaitu kulit,
rambut, kelenjar keringat
Toksisitas : Racun
Viskositas : Kekentalan
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami
ada 617 juta orang. Angka tersebut setara dengan 8,5 persen dari
(NIA), 2016 dalam Yusmawati, 2018). Sementara itu data Susenas BPS
1
2
diolah oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan sebesar
7.877.468 jiwa yang terdiri dari 4.044.534 jiwa laki-laki dan 3.832.934
berusia 65 tahun atau lebih yang yang tinggal di rumah dan 66% orang
lansia. Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara
malam, atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari (Potter &
orang dan lansia yang beragama Islam sekitar 95% dari jumlah lansia
jam perhari, berarti dalam hal ini lansia memiliki kualitas tidur yang
Seorang lansia dengan kualitas tidur yang buruk akan merasa tidak
nyaman dan selalu diliputi rasa gelisah, sebab tidur merupakan aktivitas
sakit, istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan dasar lain.
Tidur merupakan hal yang esensial bagi kesehatan, manfaat akan tidur
Perry, 2005 dalam Tori, 2016). Salah satu terapi non farmakologi yang
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Terapi Madu Hutan
1. Tujuan Umum
Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
Gowa.
Gowa.
yang lebih banyak dan waktu pemberian intervensi yang lebih lama
2. Bagi Instansi
3. Institusi Keperawatan
4. Bagi Lansia
hidup lansia.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir dari
yang hampir sama dari Annisa (2016), lansia merupakan tahap akhir
menjadi tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan
masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
pihak. Salah satunya ialah orang tua atau yang biasa disebut
a) Sistem integumen
pada kulit seperti atropi, keriput dan kulit yang kendur dan kulit
juga meliputi perubahan pada kulit lansia yang mana kulit pada
b) Sistem muskuloskeletal
9
c) Sistem Neurologis
d) Sistem Pernapasan
usia
e) Sistem Gastrointestinal
gigi yang adekuat dan stabil pada usia lebih lanjut. Perubahan
f) Sistem Genitourinaria
urine dan penurunan filtrasi ginjal (Potter and Perry, 2007 dalam
Handayani 2018).
11
g) Sistem Kardiovaskuler
dan perdarahan.
h) Sistem Sensori
1. Pengertian
aromatik. Setelah tiga sampai tujuh hari, lebah menutup sel dengan
2. Jenis Madu
tanaman yang tidak memiliki bunga. Namun, madu ini berasal dari
cairan yan
4. Madu Hutan
hutan atau Apis Dorsata. Apis dorsata merupakan salah satu jenis
jenis tumbuhan dan bunga yang menjadi sumber pakan lebah madu
5. Manfaat Madu
dalam Sany, 2015). Madu dengan rasanya yang manis menurut Sany
dalam darah.
madu. Kandungan serbuk sari secara umum terdiri atas abu dengan
pembentukan lepuhan.
tidur, agar bisa cepat tidur diwaktu malam hari. Namun pada
dua sendok kecil madu sebelum tidur. Sementara itu, para dokter
Dimana ada jenis sakit kepala yang parah yaitu jenis tertentu
atlit.
dapat membuat kulit kuat dan lembut. Masker madu yang tipis
madu asli saja atau campuran madu dengan kuning telur. Masker
madu lebih efektif daripada krem dan salep, sebab madu tidak
membutuhkan waktu tidur 6-7 jam per hari (Hidayat, 2008 dalam
(Ernawati, 2017)
3. Fase Tidur
Tidur dibagi menjadi dua fase, yaitu fase non rapid eye
NREM terdiri atas empat tahapan dimana dalam fase ini fungsi
sama hal nya seperti saat tubuh sedang terjaga (Ni Kadek, 2016).
1-4 lalu masuk fase tidur REM. Siklus tidur berganti setiap 60-90
menit sekali yang terbagi dalam dua fase yaitu tidur NREM dan
4. Fisiologi Tidur
5. Kualitas Tidur
Ni Kade, 2016).
tidur siang, lama tinggal di panti atau rumah sakit, dan kebiasaan
a. Latensi tidur
b. Durasi tidur
c. Efisiensi tidur
tidur
22
g. Gangguan tidur
a. Insomnia
b. Hipersomnia
c. Enuresis
d. Narkolepsi
Kurniasari, 2015).
e. Apnea Tidur
Kurniasari, 2015).
dan motivasi.
a. Penyakit
bisa tidur.
lambatnya diperpendek.
c. Stres Psikologis
d. Obat
untuk tidur.
e. Nutrisi
f. Lingkungan
g. Motivasi
masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia, pada masa ini
tersebut maka akan berdampak pada kualitas tidur. Pada kualitas tidur,
madu.
27
Penurunan fungsi
Neurologis
Penurunan jumlah
neuron
Penurunan fungsi
neurotransmitter
Penurunan produksi
serotonin
Pola Hidup
Sehat
Kerangka Konsep
Kualitas Tidur
Lansia Terapi madu hutan
Keterangan:
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
: Garis Penghubung
29
2.6. Hipotesis
Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh
H0: Tidak ada pengaruh Terapi madu hutan dengan kualitas tidur pada
Ha: Adanya pengaruh Terapi madu hutan dengan kualitas tidur pada
BAB 3
31
METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan satu kelompok sampel yang diberikan tes awal (pre test)
madu hutan selama 14 hari, setelah itu akan diberikan tes akhir (post
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
turut
menjadi responden.
2. Data Sekunder
dalam penelitian ini ialah dari hasil data di Dusun Maccina Desa
Je’nemadinging
independen.
2. Variabel Dependen
ditentukan oleh variabel lain. Dan dalam penelitian ini kualitas tidur
1. Editing
2. Coding
3. Entry data
4. Cleaning
5. Scoring
6. Tabulasi Data
a. Analisa Univariat
diteliti.
b. Analisa Bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua
Uji statistik dalam penelitian ini yang pertama dilalukan adalah uji
Simple T-test dan apabila data tidak terdistribusi normal maka uji
responden.
secara adil dan terbuka. Tanpa membedakan suku, bangsa dan ras.
yang sama.
BAB 4
dan diolah menggunakan SPSS versi 22 yang hasilnya dapat dilihat dan
Tabel 4.1
(N=52)
(59.6%).
Tabel 4.2
(N=52)
sedangkan yang paling sedikit adalah Lansia sangat tua > 90 tahun
Tabel 4.3
Kabupaten Gowa
Tabel 4.4
Kabupaten Gowa
Tabel 4.5
Kualitas Tidur
Jenis Mean Rank
Baik Buruk
Perlakuan T.Tabel P. Value
N % N %
Pre-test 12 23,1 40 76,9 1,77 7,141
4.4. Pembahasan
dapat mengubah kualitas tidur menjadi baik, terlihat dalam hasil uji
dilakukan pada malam hari sebelum tidur dengan dosis 2 sendok setiap
harinya.
baik sebanyak 12 orang (23,1%). Pengukuran hasil ini dari kuesioner PSQI
yang memiliki 7 item dengan nilai ukuran dari 0-21, dan dibagi menjadi
kualitas tidur adalah baik, sedangkan > 5 maka dapat dikatakan kualitas
justru sebagian besar berbalik menjadi memiliki kualitas tidur baik yaitu
yaitu sebanyak 14 orang (26,9%). Hal ini disebabkan ada beberapa lansia
pada malam hari. Dan sesudah di berikan terapi madu hutan kualitas
tidur pasien membaik karena dapat dilihat saat penelitian dimana lansia
kualitas tidur pada anak dengan p value kualitas tidur 0,999 (p value <
0,05).
pasien. Jadi, hal ini dapat dianggap sebagai intervensi yang efektif dan
akut di unit perawatan koroner dengan p value 0,001 (p value < 0,05).
merupakan salah satu terapi non medis yang dapat memperbaiki kualitas
yang memiliki efek toksisitas, terapi non farmakologis jauh lebih aman
berkomunikasi.
45
BAB 5
5.1. Kesimpulan
(76.9%).
(14.9%).
diberikannya terapi madu dari hasil uji paired t test, diperoleh nilai
5.2. Saran
lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). Jurnal
Konserlor: 5, 95-99. Diperoleh
dari
:http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/download/6
480/5041.
BPS. (2019). Statistik Penduduk Lanjut Usia Provinsi Sulawesi Selatan. Diperoleh
dari:https://media.neliti.com/media/publications/49605-ID-
statistik-penduduk-lanjut-usia-provinsi-sulawesi-selatan-2010-hasil-
sensus-pendu.pdf
Dewi (2016). Pengaruh Terapi Aldzikir Terhadap Kualitas Tidur Lansia. Jurnal
Online Mahasiswa: 2, 1418-1420. Diperoleh dari:
https://media.neliti.com/media/publications/187481-ID-pengaruh-
terapi-al-zikir-terhadap-kualitas-tidur-lansia.pdf.
Eko, Priyo. (2015). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap
Peningkatan Kualitas Tidur Lansia Di Desa Argopeni Kecamatan Ayah
Kabupaten Kebumen. Diperoleh dari :
http://repository.ump.ac.id/3135/3/Priyo-%20Eko%20Saputro
%20BAB%20II.pdf.
Ernawati. (2017). Gambaran Kualitas Tidur dan Gangguan Tidur Pada Lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Diperoleh
dari :https://repository.unja.ac.id/2381/1/JURNAL.pdf
Fatriani. (2017). Analisa Usaha Lebah Madu Hutan Dan Kualitasnya. Jurnal
Hutan Tropis, 2, 77-81. Diperoleh dari :
https://media.neliti.com/media/publications/81868-ID-analisa-
usaha-lebah-madu-hutan-dan-kuali.pdf
Ferdian. (2015). Pengaruh Terapi madu hutan Terhadap Kualitas Tidur Pada
Lansia. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 2, 310-317. Diperoleh
dari: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Ferdianetal.-2017-
PENGARUHMADUTERHADAPKUALITASTIDURPADALANSIA.pdf.
xiv
Handayani, IF. (2018). Gambaran Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia (Lansia)
Hipertensi Di Posbindu. Diperoleh dari :
http://repository.unimus.ac.id/2045/4/BAB%20II.pdf
Kholifah. Siti. (2016). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Diperoleh dari :
http://repository.unpas.ac.id/41688/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
Ni Kadek, Risa. (2016). Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia Di Desa Adat
Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Diperoleh
dari:https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5bde
59576133dcca48a5cb4d905afb39.pdf
P, Andria., M, Fitri. (2020). Resiliensi Pada Lansia. Jurnal Surya Muda: 2, 1-6.
Diperoleh dari :
http://ojs.stikesmuhkendal.ac.id/index.php/jsm/article/view/55/4
5
Prahastin, F. (2016). Dampak Kehilangan Gigi Terhadap Citra Diri Dan Harga Diri
Lansia Di Desa Randegan Kecamatan Wangon. Diperoleh dari :
http://repository.ump.ac.id/837/5/FATIMAWATI%20PRAHASTIN
%20BAB%20II.pdf
xv
http://eprints.umm.ac.id/41184/3/jiptummpp-gdl-karinapusp-
47056-3-bab2.pdf.
Rahmat. (2017). Hubungan Tekanan Darah Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia.
Diperoleh dari:http://eprints.umm.ac.id/41485/3/BAB%20II.pdf.
Yelin, A. (2018). Analisis Habitat Koloni Lebah Hutan Apis Dorsata Dan Kualitas
Madu Yang Dihasilkan Dari Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(Khdtk) Rantau, Kalimantan Selatan. Diperoleh dari :
https://ejournal.fordamof.org/ejournallitbang/index.php/JPHKA/art
icle/view/4732/4405
xvi
L
xvii
LAMPIRAN 1
Dengan hormat,
Hormat saya,
(Oktaviana Kristanti)
xviii
LAMPIRAN 2
Nama :
Usia :
Responden
( )
xix
LAMPIRAN 3
PETUNJUK
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan kebiasaan tidur yang biasa anda
lakukan selama seminggu lalu. Jawaban dari anda akan mengindikasikan
tanggapan yang paling akurat pada mayoritas sehari-hari atau malam-malam
yang anda lalui seminggu lalu. Mohon anda menjawab semua pertanyaan.
2. Berapa lama (dalam menit) anda perlukan untuk dapat tertidur tiap
malam?
3. Kapan (jam berapa) biasanya anda bangun di pagi hari?
4. Berapa jam lama tidur anda yang sebenarnya tiap malam? (hal ini
berbeda dengan jumlah jam yang anda habiskan ditempat tidur)
B. Berikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang bapak/ibu anggap
paling sesuai!
Tidak 1x 2x > 3x
No. Pertanyaan
pernah seminggu seminggu seminggu
xx
h. Mengalami mimpi buruk saat
tidur dimalam hari
i. Merasa kesakitan saat tidur di
malam hari (misal: kram, pegal,
nyeri)
j. Hal lain yang membuat tidur
anda terganggu dimalam hari,
tolong jelaskan:
……………
Berapa sering anda mengalami
kesulitan tidur karena alasan
tersebut?
Selama seminggu yang lalu, seberapa
sering anda mengonsumsi obat yang
6. bisa menyebabkan rasa kantuk?
(diresepkan oleh dokter atau obat
bebas)
Selama seminggu yang lalu, seberapa
sering anda mengalami kesulitan untuk
7. tetap terjaga/segar/tidak merasa
ngantuk ketika makan atau melakukan
aktivitas lain?
Tidak
Kecil Sedang Besar
antusias
Sangat Sangat
Baik Kurang
Baik Baik
Keterangan :
Nilai kuesioner yaitu 0-21. Dikatakan;
< 5 Kualitas Tidur Baik : 0-5
> 5 Kualitas Tidur Buruk : 6-21
xxi
LAMPIRAN 4
xxii
LAMPIRAN 5
Pengertian :
Tujuan :
- Madu
- Sendok
Indikasi :
Lanjut Usia
Prosedur kerja :
xxiii
LAMPIRAN 6
TABULASI DATA
xxiv
Ny. T 71 1 P 2 11 2 6 2
Ny. S 65 1 P 2 12 2 5 1
Ny. M 82 2 P 2 14 2 7 2
Ny. M 72 1 P 2 11 2 8 2
Ny. S 88 2 P 2 13 2 10 2
Ny. M 62 1 P 2 6 2 4 1
Ny. M 70 1 P 2 8 2 5 1
Ny. P 80 2 P 2 10 2 9 2
Tn. H 61 1 L 1 5 2 7 2
Ny. C 60 1 P 2 5 2 5 1
Tn. N 64 1 L 1 6 2 3 1
Ny. R 63 1 P 2 7 2 4 1
Ny. R 62 1 P 2 6 1 2 1
Tn. M 62 1 L 1 8 1 4 1
Ny. T 78 2 P 2 10 2 5 1
Ny. S 65 1 P 2 7 1 4 1
Keterangan :
xxv
LAMPIRAN 7
HASIL SPSS
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
xxvi
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
xxvii
LAMPIRAN 8
xxviii
xxix
xxx
xxxi
xxxii
xxxiii
LAMPIRAN 9
xxxiv
xxxv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
NPM : 163010013
Email : oktaviana.kristanty30@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
xxxvi