Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
Nama : Erwin
Stambuk : I1D117027
Kelompok :1
Asisten Pembinmbing : Muhajirin Hatma
A. Latar Belakang
nelayan dan pemancing untuk mendapatkan ikan dan hewan laut lainnya. Salah
satu alat penangkapan ikan yang digunakan masyarakat adalah rawai. Alat
teknisnya dan alat bantu yang digunakan, sangatlah berkembang pesat. Hal ini
di laut lepas.
kesatuan yang terbentuk dari beberapa bagian yang dibentuk sedemikian rupa
Rawai adalah alat tangkap yang memiliki sejumlah variasi baik dalam hal
ukuran, struktur maupun besar kecil jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.
penggolongannya alat tangkap rawai (long line) ini termasuk dalam pancing
(hooks and lines). Popularitas akan penggunaan alat tangkap rawai (long line) ini
umpan (bite) dan tali utama (main lane), tali cabang (branch line) dengan alat
B. Tujuan Penulisan
setiap penangkapan.
penangkapan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
nelayan dan pemancing untuk mendapatkan ikan dan hewan laut lainnya. Salah
satu alat penangkapan ikan yang digunakan masyarakat adalah rawai. Alat
(main line) yang panjang, kadang-kadang mencapai puluhan kilometer. Pada jarak
tertentu terdapat tali cabang (branch line) yang ukurannya lebih kecil dan lebih
pendek, dimana pada setiap ujung tali cabang itu terdapat mata pancing yang
dapat dipasangi umpan. Alat penangkapan ikan ini disebut Rawai karena bentuk
alat sewaktu dioperasikan adalah rawai-rawai /rawe (bahasa jawa) yang berarti
sesuatu yang ujungnya bergerak bebas. Rawai disebut juga Long line yang secara
harfiah dapat diartikan dengan tali panjang. Karena alat penangkapan tersebut
merupakan tali yang panjang dengan ratusan tali cabang. Jadi rawai merupakan
salah satu alat penangkapan ikan yang terdiri atas rangkaian tali-temali yang
(Adiatmika,2017).
Menurut Syahrir (2011), pancing rawai terdiri atas tali utama, tali cabang,
bendera, pelampung, pemberat, mata pancing, dan umpan. Pancing rawai (long
line) terdiri dari rangkaian tali utama, tali pelampung dimana pada tali utama pada
jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil
diameternya, dan di ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpang
Adapun fungsi bagian-bagian dari alat tangkap ini adalah sebagai berikut :
satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian tali yang sangat
panjang. Tali utama harus cukup kuat karena menanggung beban dari tali
Tali cabang merupakan bagian alat tangkap ikan rawai tuna yang berguna
untuk menghubungkan tali utama dengan pancing. Ukuran tali cabang lebih
kecil dari tali utama. Satu set tali cabang ini terdiri dari tali pangkal, tali
cabang utama. Panjang tali cabang biasanya kurang dari jarak antara tali
3. Tali pelampung
4. Pelampung (float)
untuk menahan alat tangkap rawai agar tidak tenggelam. Pelampung yang
digunakan pada alat tangkap tuna long line ini terdiri dari beberapa
dengan 30 cm. Warna pelampung harus berbeda atau kontras dengan warna
air laut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mengenalnya dari jarak
setelah setting.
a. Pelampung Bola
b. Pelampung Bendera
pemberat.
c. Pelampung Lampu
atas pipa atau bagian bawah ruang yang kedap air. Pelampung ini
berfungsi untuk menunjukan arah lokasi radio bouy dengan tepat pada
Mata pancing (hook) yang umum digunakan adalah mata pancing yang
terbuat dari baja (steinless steel) berukuran 10,9 - 11,5 cm atau mata pancing
Kapal untuk ikan tuna long line, termasuk jenis kapal untuk laut lepas.
Hal itu dikarenakan daerah penangkapan ikan tuna ataupun jenis ikan tuna
lainnya berada jauh dari lepas pantai, maka kemampuan kapal juga tergantung
menurut garis yang menyerong atau tegak lurus terhadap arus. Secara garis
tali utama dan akhirnya tali cabang yang diikuti mata pancing yang telah diberi
Rangkaian pancing yang telah dipasangi umpan ditebar secara perlahan satu
persatu agar jarak antar pancing tidak terlalu dekat. Kecepatan melempar
pancing ke dalam air sangat menentukan letak pancing dalam air. Penurunan
alat tangkap yang cepat menyebabkan jarak antara kedua pelampung di dalam
Alat tangkap ini bersifat pasif, yaitu menanti umpan di makan oleh ikan.
tangkap sesuai dengan durasi waktu yang telah ditetapkan. Alat tangkap
berendam (soaking) dan dibiarkan hanyut mengikuti arus laut (Drifting)
selama ± 2 jam.
dari tahap setting. Setelah alat tangkap ± 2 jam di dalam air, dilakukan penarikan
alat tangkap (hauling) ke atas kapal bagian depan yang dilakukan secara manual,
jika penarikan tali rawai sulit dilakukan karena diduga tali tersangkut oleh
karang di dasar air maka penarikan dilakukan dengan bantuan mesin. Hauling
rawai secara berturut - turutdimulai dari penaikan tiang bendera, pelampung, tali
kemudian tali cabang beserta mata pancing, sampai keseluruhan satuan pancing
terangkat ke atas geladak kapal. Satu persatu ikan hasil tangkapan yang
Adapun hasil tangkapan alat tangkap rawai secara umum adalah Kakap
ground) dari suatu alat, apabila alat itu dapat digunakan secara terus menerus dan
menguntungkan.
Dilihat dari segi kedalaman operasi (fishing depth) rawai tuna dibagi dua
yaitu bersifat dangkal dan yang bersifat dalam yang pancingnya berada pada
kedalaman 100 - 300m. Perbedaan kedua jenis ini disebabkan pada tipe dangkal
satu basket rawai diberi sekitar 5 pancing sedangkan pada tipe dalam diberi 11-13
pancing sehingga lengkungan tali utama, menjadi lebih dalam. Suatu perairan
dapat dikatakan daerah penangkpan ikan ( fishing ground) dari suatu alat, apabila
Dilihat dari segi kedalaman operasi (fishing depth) rawai tuna dibagi dua
yaitu bersifat dangkal dan yang bersifat dalam yang pancingnya berada pada
kedalaman 100 - 300m. Perbedaan kedua jenis ini disebabkan pada tipe dangkal
satu basket rawai diberi sekitar 5 pancing sedangkan pada tipe dalam diberi 11-13
pukul 10.00- 13.30 WITA di salah satu pemukiman warga tepatnya di Kelurahan
Tenggara.
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktek ini adalah sebagai berikut :
No Alat dan Bahan Kegunaan
1. Alat
- Pulpen Alat tulis
- Handphone Alat perekam dan dokumentasi
2. Bahan
- Buku/kertas Mencatat data tambahan dariresponden
- kuisoner Dasar pngajuan prtanaa
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek ini adalah berupa kuesioner yang
B. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam pnelitian ini adalah metode survey dan
Hal yang diamati adalah mengenai penggunaan alat tangkap rawai di masyarakat.
rawai dan seberapa besar pendapatan nelayan yang menggunakan alat tangkap
rawai. Metode yang digunakan juga adalah metode deskriptif mengumpulkan data
Pengumpulan data dengan melakukan studi literatur dari berbagai refrensi yang
berkaitan dengan fishing gear serta metode pengoprasian alat tangkap rawai
(Long line).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tangkap rawai (Long line) ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor,
pengoperasiannya serta penanganan dan perawatan yang relatif murah dan mudah.
Rawai adalah alat tangkap yang memiliki sejumlah variasi baik dalam hal ukuran,
struktur maupun besar kecil jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.
B. Hasil
I. Karakteritik Reponden
Paceklik
b. Sebutkan Bulan Musim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Puncak
c. Sebutkan Bulan Musim
Peralihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Tenaga Kerja
Tabel 5. KeragaanTenaga kerja untuk setiap kali menangkap Ikan
NO. Keragaan Tenaga Kerja Untuk Setiap Kali Menangkap Ikan
C.1. KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN
1. Jumlah Tenaga Kerja Untuk Menangkap Ikan Menurut Alat
Tangkap (Orang)
a. Alat Tangkap: Rawai 1 orang
Komposisi tenaga kerja dalam penangkapan ikan menurut alat
tangkap (beri tanda X jika tersedia pada kotak dalam pertanyaan)
a. Alat Tangkap: Rawai Pemilik Nahkoda Jurusan Mesin ABK
2. Keamanan Berusaha
a.Keamanan Menangkap ikan
(pilihlah yang sesuai dnegan T
yang di lakukan Responden):
(T). dilakukan sendiri; (R). R
dipercayakan pada nahkoda: (I).
Mengikuti adat kebiasan
I
setempat. (J). dipercaya pegaiwai
khusus
J
C. Pembahasan
tangkap yang telah tersusun rapi dalam basket pada bagian buritan
b. Setting
ujung main line dengan tali-tali pemberat dan tali-tali pelampung yang
main line dan melempar branch line dan mata pancing yang telah
basket rawai dasar, maka pada ujung akhir dari main line basket
nelayan setempat,.
menjaga posisi kapal dan alat tangkap ( jarak kapal dengan alat
tangkap ), agar tidak terlalu jauh jaraknya dan agar terhindar dari
ikan.
d. Hauling
Pekerjaan hauling diawali dengan menaikkan pelampung dan
pemberat yang diikuti dengan main line dan branch line serta
mine line yang ditarik. Agar penarikan berjalan dengan lancar dan
Hasil tangkapan nelayan saat musin paceklik sebanyak 3-4 kg/ hari
12 kg/hari. Dengan jenis ikan hasil tangkapan terbanyak yaitu ikan kerapu
hasil tangkapannya. Harga yang dipatok dalam setiap kilogram ikan adalah
Rp.30.000.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan penangkapan ikan merupakan salah satu kegiatan yang dapat
Terdapat beberapa jenis alat tangkap yang sering digunakan, salah satunya yaitu
rawai Rawai adalah alat pancing yang terdiri atas sejumlah mata kail yang
dipasangkan pada sepanjang tali mendatar dengan perantara tali pendek (tali
perambut). Rawai dinilai lebih efektif dan efesien dalam penangkapan ikan serta
terlalu tinggi pun menjadi daya tarik tersendiri dari alat ini.
memahami mengenai jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan dan
bagaimana pengoperasiannya.
B. Saran
penangkap ikan serta pengetahuan lainnya, maka praktikum lapangan ini sangat
perlu diadakan, hal ini tidak lain dikarenakan letak kampus yang jauh dari laut
serta peralatan dan labolatorium yang memadai dikampus FPIK UHO, sehingga
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamidy, Y dan I. Syofyan. 2000. Usaha Pembuatan Alat Tangkap Ikan ; dalam
Usaha-Usaha Komersil di Bidang Perikanan. Editor; Felitra. Pusat Kawasan
Pantai dan Perairan. Universitas Riau. 288 hal.
Subani,W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di
Indonesia Jurnal Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989.
Edisi Khusus. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 2005
Sudirman. 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
DAFTAR PUSTAKA