Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA


PT GOJEK INDONESIA

Disusun oleh:
Alif Putra Dharmawan Abidin F1320008

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
1. Executive Summary
Perkembangan dan pemanfaatan teknologi dewasa ini telah menyentuh berbagai bidang,
termasuk industri jasa, sehingga dalam memenuhi kebutuhan masyarakat industri jasa semakin
terdiversifikasi. Salah satu usaha jasa yang sedang berkembang pesat adalah usaha jasa angkutan
roda dua atau biasa disebut ojek. Salah satu perusahaan angkutan ojek tersebut adalah Gojek.
Gojek merupakan perusahaan penyedia jasa ojek online yang selalu dapat meningkatkan kualitas
layanannya, dan harga yang ditawarkan cukup bersaing dengan penyedia jasa transportasi
lainnya. PT Gojek Indonesia didirikan pada tahun 2011 oleh CEO dan Managing Director
Nadiem Makarim dan mitranya Michaelangelo Maron. Gojek adalah perusahaan yang bergerak
di bidang jasa transportasi ojek online, yang merupakan perusahaan perantara antara pengemudi
ojek dengan pengguna yang menggunakan teknologi modern.
PT Gojek Indonesia kini memiliki lebih dari 200.000 pengemudi di 15 kota dan terus
berkembang, mencakup sepuluh kota besar, antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya,
Makassar, Yogyakarta, Medan, dan Giant. Pelabuhan, Semarang, Balikpapan, Solo, Batan. ,
Malang, Manado, Samalinda, dan juara I kompetisi bisnis Global Indonesian Entrepreneurship
Program di Bali. Selain itu, Gojek telah mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai
komunitas bisnis dan sosial. Namun seiring berjalannya waktu, popularitas sepeda motor
rupanya menarik banyak pihak. Beberapa pengusaha mengikuti jejak ojek. Saat ini terdapat 6
ojek online yang mampu bersaing dengan ojek, seperti Grab Bike, Smart Jek, Bang Jek, Taksi
Jeger, Ojesy, Blue Jek, dan pesaing utamanya adalah Grab Bike.
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan adalah
dengan menentukan strategi yang tepat, yaitu menggunakan analisis lingkungan. Analisis
lingkungan merupakan proses sistematis yang digunakan oleh perencana strategis untuk
memantau kondisi lingkungan yang mempengaruhi suatu perusahaan. Analisis lingkungan
meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Analisis lingkungan internal
perusahaan membantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Pada saat yang
sama, analisis lingkungan eksternal perusahaan membantu menemukan peluang dan ancaman
yang akan dihadapi perusahaan.
Penelitian Kusuma menunjukkan bahwa dengan melihat kinerja perusahaan berdasarkan
faktor-faktor strategis, perusahaan dapat memahami lokasi internal dan eksternal perusahaan.
Atas dasar posisi internal dan eksternal tersebut, serta memperhatikan konsep-konsep strategis,
dan melalui keterampilan dan analisis tertentu, perusahaan dapat merumuskan strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kegiatan usahanya. Untuk dapat
memahami kondisi internal dan eksternal perusahaan dapat menggunakan alat analisis SWOT.
Oleh karena itu, dalam menghadapi persaingan, Gojek perlu melakukan analisis melalui analisis
SWOT yang bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat, khususnya strategi pemasaran, agar
diharapkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
Gojek sebagai pionir menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas layanan dan
memenangkan persaingan. Penggunaan Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats
(SWOT) yang efektif dapat memainkan peran penting dalam dalam menentukan stra tegi
pemasaran, guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi TI
perusahaan menjaga kelangsungan perusahaan.
Bagaimana menentukan faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi strategi
perusahaan dan menentukan perencanaan strategi pemasaran yang tepat untuk Gojek. Hasil
analisis menunjukkan bahwa berdasarkan kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan
ancaman eksternal, terdapat empat alternatif strategi yang dapat diambil oleh manajer perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Nomenklatur standar harus digunakan
dan singkatan harus dihindari.

Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menurut Stanton (2015) mencakup semua sistem yang berkaitan
dengan perencanaan dan penentuan harga untuk mempromosikan dan mengalokasikan harga
barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pembeli aktual dan potensial. Untuk
mengimplementasikan strategi pemasaran, pertama-tama kita harus menganalisis situasi
perusahaan secara keseluruhan menggunakan analisis SWOT (SWOT analysis). Pemasar harus
mengevaluasi kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]),
dan ancaman (threats [T]). (Kotler dan Amstrong, 2018)

1. Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif
yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya.
2. Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat
menghalangi performa perusahaan.
3. Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal
yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
4. Ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang
menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

Lingkungan Internal
Menurut Porter dikutip Umar (2018), berbagai aspek lingkungan internal perusahaan yang patut
dicermati dapat dicermati dari beberapa metode, yaitu:

1. Pendekatan Fungsional Pada pendekatan ini, pegkatagorian analisis internal sering diarahkan
pada pasar dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi, sumber daya manusia, dan
struktur organisasi dan manajemen.
2. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chains) Analisis dengan pendekatan Rantai Nilai didasarkan
pada serangkaian kegiatan yang berurutan dari sekumpulan aktivitas nilai (value activities) yang
dilaksanakan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan, serta mendukung
produk dan jasa mereka pada perusahaan yang terdiri dari satu SBU saja.

Lingkungan Eksternal
Menurut Porter (2008) yang dikutip Umar, lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua
kategori yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri. Penjelasan dari dua kategori eksternal
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Makro
a. Elemen perekonomian perekonomian berkaitan dengan bagaimana orang atau bangsa
memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi berbagai barang dan jasa. Perusahaan
perlu memperhatikan sejauh mana perekonomian dapat mempengaruhi perusahaan/organisasi
dari segi upah tenaga kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran, dan harga barang yang
dikelola.
b. Elemen politik dan legal situasi politik, perpolitikan, dan masalah legal sangat terkait dengan
keberlangsungan perusahaan untuk jangka panjang. Situasi perpolitikan yang kondusif
memberikan kenyamanan bagi para organisasi/pelaku usaha.
c. Elemen sosial-budaya kondisi sosial yang dimaksud adalah seperti kondisi demografi, sikap,
gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang eksternal perusahaan. Begitupula
dari kondisi budaya seperti ekologis, demografis, religious, pendidikan dan etnis.
d. Elemen lingkungan teknologi ilmu dan pengetahuan manusia terus berkembang dari waktu ke
waktu. Ini membuat teknologi juga berkembang pesat. Teknologi tidak hanya mencakup
penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaanya atau
metodemetode barudalam mengerjakan suatu pekerjaan, artinya teknologi memberikan suatu
gambaran yang luas meliputi mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan.

2. Lingkungan Industri
a. Ancaman pelaku bisnis baru masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan
menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada.
b. Ancaman produk substitusi perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri tertentu akan
bersaing pula dengan produk pengganti.
c. Kekuatan tawar-menawar pembeli pembeli ini biasanya bisa memaksa perusahaan untuk
menurunkan harga atau menuntut meningkatkan kualitas produk/jasa, serta mengadu
perusahaan dengan kompetitornya.
d. Kekuatan tawar-menawar pemasok bila pemasok memiliki daya tawar yang semakin kuat,
maka semakin kurang menarik industrinya.
e. Persaingan dalam industri persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan
kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sedangkan pada pasar persaingan
sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga
produk.

2. Ringkasan Kasus
Beberapa usaha telah dilakukan GO-JEK agar pelanggannya tetap menggunakan GO-
JEK sebagai alat transportasinya. Tak mau kalah, Grab dan yang lainnya pun semangat dan terus
menerus membuat ide-ide baru agar konsumen tetap percaya dan tetap menggunakan jasa
mereka. Dalam GO-JEK sendiri, konsumen selalu menjadi prioritas mereka. GO-JEK
menerapkan sistem rating untuk para drivernya agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik
untuk konsumennya. Banyaknya jenis layanan yang disediakan oleh GO-JEK membuat
perusahaan harus benar-benar memperhatikan kualitas pelayanan dari driver kepada konsumen.
Kerasnya jalan raya membuat beberapa driver terkadang melakukan pelayanan yang kurang
memuaskan. Kurangnya koordinasi antara driver dan customer juga menyebabkan pelayanan
dari driver tidak berjalan baik. Semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan transportasi
online, maka kualitas pelayanan menjadi sangat penting dalam memenangkan persaingan di
pasar transportasi online.
Dengan memahami apa saja yang diinginkan 3 konsumen dari suatu produk atas kualitas
pelayanan yang diberikan, maka akan memberikan nilai lebih bagi suatu produk jasa yang
mengutamakan kualitas pelayanan kepada konsumennya. Kualitas pelayanan perlu mendapatkan
perhatian besar dari perusahaan dikarenakan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh langsung
terhadap kemampuan bersaing dan tingkat keuntungan perusahaan. Kotler dalam Alma (2007)
mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang berusaha
melakukan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, produk dan layanan yang
dihasilkan perusahaan. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan lima dimensi sesuai dengan
urutan derajat kepentingan relatifnya Tjiptono (2007), yaitu keandalan, jaminan, bukti fisik,
empati dan daya tanggap.
Tidak kalah penting, sektor promosi juga menjadi perhatian khusus bagi para perusahaan
penyedia jasa ojek online. Di GO-JEK sendiri mereka telah melakukan beberapa promosi untuk
mendapatkan konsumen sebanyak banyaknya. Seperti dengan adanya promosi layanan
pembayaran menggunakan sistem GO-PAY yang menawarkan berbagai solusi, kemudahan dan
keuntungan bagi konsumen. Media promosi bisa digunakan sebagai ujung tombak perusahaan
dalam menarik pelanggan sebanyakbanyaknya. Namun promosi itu sendiri bisa menjadi
boomerang bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya beberapa potongan harga yang jauh dari
harga biasanya, bisa jadi konsumen mempunyai anggapan bahwa perusahaan tersebut adalah
perusahaan yang murahan atau bisa di bilang tidak laku, 4 kemudian mereka menawarkan harga
yang murah tanpa memperhatikan lagi kualitas pelayanan terhadap konsumen. Maraknya
promosi yang dilakukan perusahaan transportasi online yang lain bisa menjadi ancaman bagi
pihak GO-JEK. Sebagai contoh Grab yang menjadi perusahaan online yang paling terakhir
masuk ke kota Solo, mereka berani memberikan promo secara besar-besaran untuk menarik
minat konsumen baru maupun mempertahankan konsumen lama. Nama besar GOJEK bisa saja
goyah apabila GO-JEK tidak bisa mengimbanginya.
Apalagi perusahaan GO-JEK terkenal memiliki tarif yang lebih mahal daripada
perusahaan transportasi online lainnya, terutama pada saat jam sibuk. Pada saat jam sibuk atau
rush hour tarif yang dikenakan untuk sekali order dalam bentuk layanan apapun bisa mencapai
dua kali lipatnya dari tarif biasa. Hal ini patut dicermati lebih dalam agar perusahaan GO-JEK
bisa menjaga nama besarnya dan juga tidak kehilangan pelanggan. Faktor penentu lainnya dalam
pengambilan sebuah keputusan untuk melakukan order ojek online (GO-JEK dan Grab) adalah
kepercayaan. Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan dan keefisienan
relationship marketing. Kepercayaan dapat diperoleh konsumen melalui info maupun berita
mengenai instansi terkait. Jika dibandingkan dengan ojek pangkalan, konsumen pasti memberi
kepercayaan lebih besar kepada ojek online. Karena ojek online dibentuk atau didirikan oleh
perusahaan tertentu, yang mana dalam perekrutan para drivernya pasti sudah melalui beberapa
proses dan tidak sembarang orang dapat menjadi driver ojek online. Lain 5 halnya dengan ojek
pangkalan, ojek pangkalan bukanlah buatan dari suatu instansi ataupun suatu perusahaan.
Beberapa orang masih merasa takut pada saat mereka akan melakukan order ojek online.
Berbagai alasan mulai dari keamanan sampai dengan tindakan asusila bahkan tindakan yang
mengancam nyawa masih menjadi penghalang bagi mereka dalam melakukan order. Padahal
dalam ojek online, para driver sudah dilengkapi dengan data yang bisa dilacak apabila driver
tersebut melakukan pelanggaran. Apalagi GO-JEK sangat menomorsatukan konsumennya, hanya
dengan memberikan rating yang buruk terhadap driver saja driver tersebut bisa dengan cepat
terputus mitra atau dipecat. Begitu juga dengan fitur komentar yang disediakan dalam aplikasi,
membuat konsumen bisa dengan bebas mengomentari hasil kerja dari driver selama melakukan
order. Komentar yang buruk juga bisa berakibat pemecatan atau putus mitra bagi driver
bersangkutan.
Faktor-faktor penentu dalam pengambilan keputusan konsumen masih menjadi poin
penting bagi sebagian besar perusahaan. Beberapa konsumen akan melakukan pengkajian ulang
sebelum mereka membeli suatu produk. Meskipun menjadi pelopor adanya ojek berbasis online
di Indonesia belum menjadi jaminan bahwa konsumen GO-JEK akan terus menggunakan jasa
mereka. Suatu saat mereka pun bisa saja memilih perusahaan ojek online yang lain dikarenakan
beberapa pelayanan, tingkat kepercayaan, dan promosi yang mereka tawarkan sangat
menggiurkan.

3. Analisis Permasalahan
Matriks SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menganalisis strategi pemasaran
internal dan eksternal Gojek. SWOT bertujuan untuk menemukan dan merumuskan kebijakan
yang memiliki kepentingan strategis bagi perusahaan. Pelaksanaan strategi pada bidang
fungsional pemasaran harus terlebih dahulu memperhatikan bauran pemasaran yaitu produk,
harga, jalur distribusi dan promosi. Kombinasi elemen pemasaran harus tepat, dan rencana untuk
setiap elemen harus tepat. Bauran pemasaran merupakan variabel yang dapat dikendalikan oleh
organisasi perusahaan untuk menyesuaikan atau mempengaruhi pasar sasaran. Perusahaan harus
mengembangkan strategi dengan melakukan sinkronisasi unsur-unsur bauran pemasaran untuk
mencapai tujuan yang sama.
Strategi pemasaran dimulai dengan menganalisis situasi perusahaan secara keseluruhan.
Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis) dengan mengevaluasi kekuatan
(strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats
[T]) perusahaan secara keseluruhan. (Kotler dan Armstrong, 2008).
Analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Strengths (S)
1. Pelopor layanan ojek online Indonesia dengan merek yang mudah diingat.
2. Selain mengantar customer ke tempat tujuan, kurir yang mengantar barang, layanan
shopping dan go-food untuk membeli barang/makanan tertentu.
3. Kemudahan pemesanan melalui online bisa dari smartphone.
4. Tidak perlu kuatir soal uang kembalian atau membawa uang tunai dengan Go-Pay.
5. Jumlah driver lebih dari 200.000 pengendara.
6. Driver mendapatkan santunan kesehatan dan kecelakaan.
7. Gojek memberikan bonus kepada driver yang memenuhi target.
8. Gojek tidak terikat dengan kontrak kerja seperti pada perusahaan pada umumnya.
9. Armada pemasaran telah memadai.
10. Harga jasa terjangkau dan bersaing.
11. Mementingkan kualitas pelayanan.

2. Weaknesses (W)
1. Adanya driver gojek melakukan kecurangan.
2. Aplikasi sering error di jam sibuk.
3. Pengamanan sistem operasi android merupakan sistem yang mudah dimodifikasi dan
memiliki banyak celah keamaman.
4. Penolakan pengemudi terhadap sistem penilaian performa yang ditetapkan manajemen
yang tidak transparan.

3. Opportunities (O)
1. Memiliki pasar yang potensial untuk bertumbuh.
2. Gojek telah resmi beroperasi di 15 kota besar di Indonesia dan akan terus bertambah.
3. Bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara ojek yang erpengalaman dan terpercaya
di Indonesia.
4. Kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi kendaraan roda dua yang
semakin tinggi.
5. Pola perilaku dan selera konsumen yang semakin berkembang dari jasa transportasi
konvensional menjadi jasa transportasi online.
6. Teknologi aplikasi on line yang terus berkembang Pekerjaan Gojek dianggap lebih
mengguntungkan daripada pekerjaan kantoran.

4. Threats (T)
1. Semakin banyak berdirinya usaha yang sejenis.
2. Harga kompetitor lebih murah untuk beberapa jasa sejenis.
3. Baik Gojek maupun GrabBike sama-sama melengkapi pengendaranya dengan jaket
berwarna hijau dan logo di helm yang hampir mirip. Hal ini dapat membingungkan
pelanggan.
4. Para driver gojek kerap kali mendapat ancaman atau serangan dari ojek traditional.

Menurut Rangkuty (2013), setelah melakukan analisis data melalui SWOT, berdasarkan
pertimbangan komprehensif keempat faktor strategis dan peluang tersebut maka dirumuskan
beberapa kemungkinan alternatif strategi perusahaan yang menjadi matriks faktor strategis
internal (IFAS / analisis faktor strategis internal). Ringkasan dan Matriks Faktor Strategis
Eksternal (EFAS), yang meliputi:
1. Strategi Strengths - Opportunities
Strategi ini dibuat berdasarkan suatu jalan pikiran, yaitu bagaimana menggunakan seluruh
kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki PT Gojek Indonesia.
a. Pertahankan dan tingkatkan kualitas jasa dalam pelayanan terhadap pelanggan. (S1,
S2, S3, S4, S5, S6, S7, S8, S11, O5, O6)
b. Pengembangan pasar di semua kalangan (S9, S10, O1, O2, O3, O4, O7)

2. Strategi Strengths -Threats


Strategi ini untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki PT Gojek Indonesia dengan cara
menghindari ancaman.
a. Mengembangkan daya saing ( S9, S10, S11, T1)
b. Menetapkan tarif yang cukup murah bagi pengguna jasanya (S4, T2)
c. Memberikan banyak manfaat bagi konsumen (S2, S3, T1)
d. Menambah strategi dalam promosi jasa (S1, T4)
e. Diferensiasi Personil (S5, S6, S7, S8, T3)

3. Strategi Weaknesses - Opportunities


Strategi ini diterapkan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi
kelemahankelemahan yang dimiliki PT Gojek Indonesia.
a. Penertiban pengemudi gojek (W1, O3)
b. Komunikasi perusahaan dengan pengemudi seharusnya bisa lebih baik (W4, O7)
c. Memperbaiki aplikasi yang sudah ada (W2, W3, O1, O2, O4, O5, O6 )

4. Strategi Weaknesses - Threats


Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman terhadap PT Gojek Indonesia.
a. Marketing nasionalisme (W4, T3)
b. Meningkatkan loyalitas karyawan (W1, T1, T4)
c. Meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan (W2,W3, T2)
Langkah berikutnya penyusunan Matriks SWOT untuk memperoleh strategi pemasaran
yang tepat dapat di implementasikan seperti pada tabel berikut:

Tabel 1. Matriks SWOT


IFAS Strengths (S) Weaknesses (W)
Tentukan faktor-faktor Tentukan faktor-faktor
EFAS
kekuatan internal kelemahan internal
Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
Tentukan faktor-faktor peluang Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan
peluang
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
Tentukan faktor-faktor ancaman Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman
Sumber: Rangkuty (2013)

4. Alternatif Solusi Permasalahan


Dengan adanya permasalahan tersebut PT Gojek Indonesia melakukan alternatif solusi guna
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada yaitu dengan menggunakan analisis matrik
SWOT. Metode ini untuk menganalisis strategi pemasaran internal dan eksternal pada PT Gojek
Indonesia dengan memperhatikan bauran pemasaran yaitu produk, harga, jalur distribusi dan
promosi. Dengan mengevaluasi kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang
(opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan. Internal (IFAS)
dan (EFAS).

5. Implementasi Solusi
Matriks IFAS merupakan analisis lingkungan internal, dimana variabel yang digunakan
adalah variabel internal yang terdiri dari kelebihan dan kekurangan perusahaan, sedangkan EFAS
adalah analisis lingkungan internal, dimana variabel yang digunakan adalah variabel internal,
kemudian diimplementasikan dalam matriks SWOT PT Gojek Indonesia. Seperti terdapat pada
tabel 2:
Tabel 2. Matriks SWOT PT Gojek Indonesia
Strengths (S) Weaknesses (W)
IFAS 1. Pelopor layanan ojek 1. Adanya driver gojek
online Indonesia dengan melakukan kecurangan.
merek yang mudah 2. Aplikasi sering error di
diingat. jam sibuk.
2. Selain mengantar 3. Pengamanan sistem
customer ke tempat operasi android
tujuan, kurir yang merupakan sistem yang
mengantar barang, mudah dimodifikasi dan
layanan shopping dan go- memiliki banyak celah
food untuk membeli keamaman.
barang/makanan tertentu. 4. Penolakan pengemudi
3. Kemudahan pemesanan terhadap sistem penilaian
melalui online bisa dari performa yang ditetapkan
EFAS
smartphone. manajemen yang tidak
4. Tidak perlu kuatir soal transparan.
uang kembalian atau
membawa uang tunai
dengan Go-Pay.
5. Jumlah driver lebih dari
200.000 pengendara.
6. Driver mendapatkan
santunan kesehatan dan
kecelakaan.
7. Gojek memberikan bonus
kepada driver yang
memenuhi target.
8. Gojek tidak terikat
dengan kontrak kerja
seperti pada perusahaan
pada umumnya.
9. Armada pemasaran telah
memadai.
10. Harga jasa terjangkau dan
bersaing.
11. Mementingkan kualitas
pelayanan.
Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. Memiliki pasar yang a Pertahankan dan a. Penertiban pengemudi
potensial untuk bertumbuh. tingkatkan kualitas jasa gojek (W1, O3)
2. Gojek telah resmi beroperasi dalam pelayanan terhadap b. Komunikasi perusahaan
di 15 kota besar di Indonesia pelanggan. (S1, S2, S3, dengan pengemudi
dan akan terus bertambah. S4, S5, S6, S7, S8, S11, seharusnya bisa lebih baik
3. Bermitra dengan sekitar O5, O6) (W4, O7)
200.000 pengendara ojek b Pengembangan pasar di c. Memperbaiki aplikasi yang
yang erpengalaman dan semua kalangan (S9, S10, sudah ada (W2, W3, O1,
terpercaya di Indonesia. O1, O2, O3, O4, O7) O2, O4, O5, O6 )
4. Kebutuhan masyarakat akan
jasa transportasi kendaraan
roda dua yang semakin
tinggi.
5. Pola perilaku dan selera
konsumen yang semakin
berkembang dari jasa
transportasi konvensional
menjadi jasa transportasi
online.
6. Teknologi aplikasi on line
yang terus berkembang
Pekerjaan Gojek dianggap
lebih mengguntungkan
daripada pekerjaan kantoran.
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Semakin banyak berdirinya a. Mengembangkan daya a. Marketing nasionalisme
usaha yang sejenis. saing ( S9, S10, S11, T1) (W4, T3)
2. Harga kompetitor lebih b. Menetapkan tarif yang b. Meningkatkan loyalitas
murah untuk beberapa jasa cukup murah bagi karyawan (W1, T1, T4)
sejenis. pengguna jasanya (S4, c. Meningkatkan hubungan
3. Baik Gojek maupun T2) baik dengan pelanggan
GrabBike sama-sama c. Memberikan banyak (W2,W3, T2)
melengkapi pengendaranya manfaat bagi konsumen
dengan jaket berwarna hijau (S2, S3, T1)
dan logo di helm yang d. Menambah strategi dalam
hampir mirip. Hal ini dapat promosi jasa (S1, T4)
membingungkan pelanggan. e. Diferensiasi Personil (S5,
4. Para driver gojek kerap kali S6, S7, S8, T3)
mendapat ancaman atau
serangan dari ojek
traditional.

Sumber: Data primer diolah, 2020


Setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal, maka dapat dituliskan analisis
SWOT untuk menggambarkan kelebihan, kekurangan, peluang dan tantangan PT Gojek
Indonesia. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal,
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, pengelola PT Gojek Indonesia dapat
mengadopsi empat pilihan strategis sebagai berikut:

1) Strategi Strengths – Opportunities


a) Menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta melayani pelanggan. PT Gojek
Indonesia adalah pionir jasa ojek online tanah air, mereknya mudah diingat dan
terkenal dengan brand image yang kuat dan berkualitas tinggi. Oleh karena itu,
dengan menjaga dan meningkatkan kualitas layanan, konsumen tidak akan ragu
untuk menggunakan jasa ojek.
b) Perkembangan pasar dari semua kalangan PT Gojek Indonesia adalah pionir dalam
menyediakan layanan ojek profesional. Cobalah untuk memberi pelanggan faktor
kecepatan, keamanan dan kenyamanan. Gojek dapat memberikan layanan
transportasi dengan harga murah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
karyawan, masyarakat dan pelajar.

2) Strategi Strengths –Threats


a) Kembangkan daya saing PT Gojek Indonesia dapat menciptakan kesan pelayanan
terbaik dengan menyediakan berbagai produk yang tentunya dapat menyesuaikan
dengan selera pasar. Slogan PT Gojek Indonesia adalah “Ojek untuk setiap
kebutuhan” yang tidak hanya menyediakan layanan angkutan penumpang, tetapi
juga layanan ekspres untuk pengangkutan dokumen dan barang, layanan belanja
dan Go Food untuk pengangkutan makanan. PT Gojek Indonesia meluncurkan
layanan Go-World yang menyediakan tiga layanan baru, yaitu layanan kebersihan
untuk pembersihan rumah atau kantor, layanan pijat untuk on-call massage, dan
layanan kecantikan seperti mobile salon. Pelanggan dapat memesan semua jenis
layanan melalui aplikasi. PT Gojek Indonesia berharap melalui peluncuran layanan
ini dapat mengikis para penganggur yang memiliki pengetahuan profesional namun
sulit mencari pekerjaan, memudahkan pelanggan yang ditelantarkan oleh asisten,
serta memudahkan setiap orang mendapatkan layanan rekreasi dan kecantikan tanpa
harus salon.
b) Aktivitas penetapan harga memainkan peran penting dalam proses bauran
pemasaran. Keputusan penetapan harga sangat penting untuk menentukan seberapa
besar konsumen menghargai layanan dan proses membangun citra. Penetapan harga
juga memberikan beberapa wawasan tentang kualitas. Dalam hal ini, PT Gojek
Indonesia telah mematok harga yang cukup murah bagi pengguna jasa agar
konsumen yang sebelumnya menggunakan sepeda motor biasa dapat beralih ke
Gojek.
c) Memberikan banyak keuntungan bagi konsumen. Setelah munculnya saingan yang
hampir mirip dengan Go-Jek, Gojek mengadopsi beberapa cara agar Gojek tetap
hidup di masyarakat Indonesia. Dari berbagai fungsi layanan yang disediakan oleh
Gojek (seperti Go-Send, Go-Ride, Go-Food, Go-Mart, Go-Box, Go-Clean, Go-
Glam, Go), layanan yang ditambahkan oleh Gojek dapat digunakan untuk
konsumsi. Ini membawa banyak manfaat-Message dan Go-Courier.
d) Untuk lebih memperkenalkan layanan Gojek, perlu menggunakan internet, media
sosial, brosur, penyiaran, penjualan langsung, event, media partner, dan pemasaran
tradisional melalui publikasi dari mulut ke mulut untuk mendapatkan media iklan.
Gojek sendiri juga sudah sangat familiar di kalangan artis, sehingga Gojek juga
menggunakan artis sebagai brand ambassador untuk menarik konsumen dalam hal
ini.

3) Strategi Weaknesses - Opportunities


a) PT Gojek Indonesia memberi kesempatan kepada pengemudi untuk melakukan tiga
kesalahan. Artinya, jika seorang pengemudi Gojek mendapat tiga kartu kuning,
maka PT Gojek Indonesia akan memutuskan kontrak dengan pengemudi tersebut.
Pelanggaran penghargaan kartu kuning oleh perusahaan PT Gojek Indonesia
biasanya terkait dengan protes pelanggan dan meremehkan, seperti “pengemudi
yang suka ngebut, tidak memakai atribut Gojek dan tidak ramah. Pada saat yang
sama, kartu merah dikeluarkan untuk pengemudi yang melakukan kejahatan dan
menyerahkannya ke polisi.
b) Komunikasi antara PT Gojek Indonesia dengan para pengendara harus lebih baik,
para pengendara Gojek bertindak sebagai mitra namun tidak pernah ikut dalam
pengambilan keputusan. Tidak ada organisasi formal bagi pengemudi Gojek untuk
membantu mereka berdialog dengan manajemen PT Gojek Indonesia. Membentuk
badan perwakilan dapat membantu pengemudi memediasi konflik yang mungkin
terjadi di masa mendatang.
c) Aplikasi ini belum seutuhnya sempurna, masih terdapat banyak bug yang harus
diperbaiki, sehingga mengatasi masalah yang timbul dari adanya kekurangan
aplikasi yang telah ada yang dapat merugikan driver maupun konsumen.
4) Strategi Weaknesses – Threats
a) Bisa dikatakan slogan "Karya Anak Bangsa" adalah Goyek menggunakan rasa
nasionalisme untuk melawan Grab-Bike. Pendiri Gojek adalah orang asli Indonesia,
jadi ini juga menjadi keuntungan bagi Gojek karena akan lebih mudah menarik hati
masyarakat Indonesia. Nasionalisme bisa digunakan untuk menggugah simpati
publik, namun jika terlalu vulgar atau menyerang pihak (asing) lain di sana,
nasionalisme akan berantakan.
b) Tingkatkan loyalitas karyawan PT Gojek Indonesia telah bermitra dengan Rifat
Drive Labs (RDL) untuk memberikan pelatihan keselamatan bagi seluruh
pengemudi Gojek. Selain itu, RDL juga memberikan asuransi bagi pengemudi dan
penumpang Gojek. Pengemudi dan rekanan yang mendapat tunjangan kesehatan
dan kecelakaan juga akan memberikan bonus kepada pengemudi yang bekerja keras
mencari pelanggan. sopir Biasanya Gojek tidak memiliki kontrak kerja dengan
pihak perusahaan.
c) Tingkatkan loyalitas karyawan PT Gojek Indonesia bermitra dengan Rifat Drive
Labs (RDL) untuk memberikan pelatihan keselamatan bagi seluruh pengemudi
Gojek. Selain itu, RDL juga memberikan asuransi bagi pengemudi dan penumpang
Gojek. Pengemudi dan rekanan yang mendapat tunjangan kesehatan dan kecelakaan
juga akan memberikan bonus kepada pengemudi yang bekerja keras mencari
pelanggan. Sopir biasanya tidak memiliki kontrak kerja dengan perusahaan.

6. Kesimpulan

1. Gojek merupakan perusahaan penyedia jasa ojek online yang selalu dapat meningkatkan
kualitas layanannya, dan harga yang ditawarkan cukup bersaing dengan penyedia jasa
transportasi lainnya. Gojek adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi
ojek online, yang merupakan perusahaan perantara antara pengemudi ojek dengan
pengguna yang menggunakan teknologi modern. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perusahaan dalam menghadapi persaingan adalah dengan menentukan strategi yang
tepat, yaitu menggunakan analisis lingkungan. Analisis lingkungan merupakan proses
sistematis yang digunakan oleh perencana strategis untuk memantau kondisi lingkungan
yang mempengaruhi suatu perusahaan. Pada saat yang sama, analisis lingkungan
eksternal perusahaan membantu menemukan peluang dan ancaman yang akan dihadapi
perusahaan.

2. Melihat kinerja perusahaan berdasarkan faktor-faktor strategis, perusahaan dapat


memahami lokasi internal dan eksternal perusahaan. Atas dasar posisi internal dan
eksternal tersebut, serta memperhatikan konsep-konsep strategis, dan melalui
keterampilan dan analisis tertentu, perusahaan dapat merumuskan strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kegiatan usahanya. Oleh
karena itu, dalam menghadapi persaingan, Gojek perlu melakukan analisis melalui
analisis SWOT yang bertujuan untuk menentukan strategi yang tepat, khususnya strategi
pemasaran, agar diharapkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

3. Penggunaan Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats (SWOT) yang efektif


dapat memainkan peran penting dalam dalam menentukan stra tegi pemasaran, guna
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi TI perusahaan
menjaga kelangsungan perusahaan. Bagaimana menentukan faktor internal dan eksternal
yang akan mempengaruhi strategi perusahaan dan menentukan perencanaan strategi
pemasaran yang tepat untuk Gojek.

4. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan kekuatan dan kelemahan internal,


peluang dan ancaman eksternal, terdapat empat alternatif strategi yang dapat diambil
oleh manajer perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.
Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional
positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai
tujuannya. Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada
lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan
yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

5. SWOT bertujuan untuk menemukan dan merumuskan kebijakan yang memiliki


kepentingan strategis bagi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT
(SWOT analysis) dengan mengevaluasi kekuatan (strengths [S]), kelemahan
(weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan
secara keseluruhan.Pola perilaku dan selera konsumen yang semakin berkembang dari
jasa transportasi konvensional menjadi jasa transportasi online.

6. Strategi Strengths -Threats Strategi ini untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki PT
Gojek Indonesia dengan cara menghindari ancaman. Strategi Weaknesses -
Opportunities Strategi ini diterapkan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan
mengatasi kelemahankelemahan yang dimiliki PT Gojek Indonesia. Strategi Weaknesses
- Threats Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman terhadap PT Gojek
Indonesia. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran mencakup semua sistem yang
berkaitan dengan perencanaan dan penentuan harga untuk mempromosikan dan
mengalokasikan harga barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pembeli aktual
dan potensial.
7.
Daftar Pustaka

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2018. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kusuma, Afrieta. 2017. Analisis SWOT untuk Menetapkan Formulasi dan Implementasi Strategi
Perusahaan (Studi Kasus di PT. Bank Jatim Cabang Malang). Skripsi. Malang: Program
Studi Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya.
Rangkuty, Freddy, 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Stanton, William J. 2015. Prinsip Pemasaran. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, Husein, 2008. Strategic Management in Action. Cetakan kelima, Jakarta: PT. Gramedia
PustakaUtama.

Anda mungkin juga menyukai