Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TARI KREASI

Disusun oleh:

Nama : Natasah
Kelas : XI IPA 5
No. Absen : 22
Mata Pelajaran : Seni Budaya

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


Jl.Aditiyawarman, The Hok, Kota Jambi
2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Azza wa jalla yang telah Memberikan


rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “tari kreasi“. Sholawat serta salam
tak lupa selalu tercurahkan kepada Baginda kita Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam beserta
keluarganya.semoga syafaatnya nya Mengalir kepada kita
di hari Akhir kelak. Amin ya robbal alamin.

kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak terutama guru


mata pelajaran seni budaya yaitu Ibu Eni Astuti,S.Pd Yang telah
Membimbing kami dengan penuh kesabaran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. kami tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk makalah
ini agar nantinya kami dapat membuat makalah dengan lebih baik
lagi .

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan


untuk para pembaca, mohon maaf yang sebesar-besarnya nya
jika ada banyak kesalahan pada makalah ini.Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jambi, 26 Agustus 2021


 Pengertian Tari Kreasi

Tari kreasi adalah tari garapan baru dari ragam gerak yang sudah ada.
Artinya, materi rangkaian gerak yang terdapat dalam tari tradisional klasik
dan tari tradisional kerakyatan yang ada di berbagai daerah dikembangkan
menjadi rangkaian gerak baru, iringan baru dengan dandanan/rias busana
baru.
Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan
tari klasik semata. Namun, selanjutnya tari kreasi baru muncul pula karena
adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak
tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan
iringan musik yang bervariasi.
Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat
individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari
pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya
tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

 Jenis Tari Kreasi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai
daerah tentunya memiliki
keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya.
Perkembangan seni,
termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan
tuntutan zaman.Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di
Nusantara maupun di luar Nusantara(mancanegara).Terdapat beberapa
tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi,ada pula yang
mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu, jenis tari kreasi
dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan
tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi).
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh
kaidah-kaidah tari
tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias,
maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya
(Tim Kemidkbud, 2017, hlm. 79). Salah
satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak
Gojek dari Betawi
yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan
iringan musik gamelan
topeng dan properti tari, yaitu payung.
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)
Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya
melepaskan diri dari polapola tradisi baik dalam hal koreografi , musik,
rias, dan busana maupun tata teknik
pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari
kontemporer.

 Unsur Pendukung Tari Kreasi


Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer
serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah
tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan
menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan
busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara.
Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah:
1. iringan (musik),
2. tata busana (kostum),
3. tata rias, tempat,
4. tata lampu, dan
5. tata suara (sound).
 Golongan Tari Kreasi
Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Merupakan tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidan-kaidah
tari tradisi, baik dalam koreografi, musik, tata busana dan rias, maupun
tata teknik pentasnya. Ada sebagian pengembangan yang dilakukan,
namun tidak menghilangkan unsur utama dari tradisi.
2. Tari kreasi non tradisi
Merupakan tari yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi,
baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik
pentasnya.

 Nilai Estetis Tari


Estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya
seni. Seni tari sebagai
bagian dari seni, umumnya sudah tentu memiliki nilai estetis sebagai
kriteria untuk menilai
keindahan gerak. seperti bagan di bawah ini.
1. Wiraga digunakan untuk menilai: Kompetensi menari, meliputi
keterampilan menari, hafal
terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak .
2. Wirama untuk menilai: Kesesuaian dan keserasian gerak dengan
irama (iringan),
kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo.
3. Wirasa untuk menilai: Kesesuaian gerak dengan tema tari yang
terlihat dalam cara kamu
memberikan penjiwaan terhadap tari.
 Teknik Berkarya Tari Kreasi

Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-
macam. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah
berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta
memiliki istilah yang sama. Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak
tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat
dirangkai menjadi sebuah tarian.Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara
naluriah, kita akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis
mengikuti langkah dan kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins (2003,
dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 112) dalam bukunya yang berjudul Creating
through the Dance, prosedur merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai
berikut.

1. Eksplorasi,yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk


menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk
berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah
dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati,
mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk
gerak.
2. Improvisasi,yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau
mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu
eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu
eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek
tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang
sangat banyak.
3. Evaluasi,yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik
gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini
kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak
sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil
inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.
4. Komposisi,yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya
membentuk tari dari gerak yang kamu temukan.

 Fungsi Tari

Apakah tari kreasi atau tari secara umum memiliki fungsi? Menurut
Soedarsono (1998 dalamTim Kemdikbud, 2018, hlm. 119), fungsi tari adalah:

1. Sebagai upacara,Banyak tari yang digunakan untuk menjadi salah satu


ritual dari suatu upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat.
2. Sebagai hiburan hasil dari ekspresi diri,Tari dapat berfungsi sebagai
hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan.
3. Berfungsi sebagai penyajian estetis,Tari yang berfungsi sebagai
penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukkan kepada
penonton

Anda mungkin juga menyukai