Anda di halaman 1dari 2

a.

Fungsi Alokasi
Dalam peran alokasi, pemerintah mengalokasikan sumber-sumber ekonomi secara efisien
melalui belanja pemerintah, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan mendorong penyediaan barang
publik, mendorong investasi swasta, dan mendorong sektor-sektor ekonomi produktif.
Peranan alokasi sangat dibutuhkan terutama dalam hal penyediaan barang publik, yaitu
barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta. Karena dalam sistem
perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh dan dapat
diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus dapat
menyediakan apa yang disebut barang publik. Tidak dapat tersedianya barang-barang
publik tersebut melalui sistem pasar sebagai kegagalan pasar (market failure). Hal ini
dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki
sendiri, tetapi dapat dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak
mempunyai sifat berpindah-pindah (non eksklusivitas). Contohnya seperti udara bersih,
jalan umum, jembatan, dan lain-lain. Adapun barang publik dalam bentuk kegiatan (jasa)
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan yang efektif tidak dapat memenuhi kebutuhan
pasar misalnya berupa penyediaan pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan,
serta keadilan. Ada beberapa alasan intervensi pemerintah dalam pengalokasian sumber
daya sebagai berikut: yang melandasi adanya
1) Ekonomi persaingan sempurna dengan asumsi-asumsinya menyatakan terjaminnya
alokasi sumber daya secara optimal. Namun bila kejadiannya berbeda dengan
asumsi,misalnya pasar jauh dari persaingan sempurna maka pemerintah akan turut
campur tangan dalam pengalokasian sumber daya.
2) Dalam hal produksi atau konsumsi sesuatu barang dan jasa menimbulkan biaya atau
memberikan keuntungan eksternal terhadap produsen atau konsumen lain maka
pemerintah akan turut campur tangan dengan bantuan pajak dan subsidi terhadap barang-
barang tersebut, dan mengatur tingkat produksi eksternal dengan cara lain.
3) Ada kecenderungan bahwa pemerintah mendorong konsumsi barang-barang yang
dikonsumsi dalam jumlah banyak melalui penyediaan dengan subsidi, harga nol atau
memberikan insentif kepada pihak swasta untuk penyediaannya. Malah pemerintah juga
cenderung menghambat barang-barang yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit melalui
kebijakan pajak.
c. Fungsi Stabilisasi
Fungsi menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara. Fungsi stabilisasi ini berkaitan erat
dengan fungsi mengatur ekonomi dengan instrumen moneter dan kebijakan fiskal.
Kegiatan menstabilkan perekonomian dalam rangka meningkatkan atau mengurangi
banyak permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan full employment dan
menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan stabilisasi pemerintah dibutuhkan jika
terjadi gangguan dalam hal kestabilan perekonomian,seperti terjadi
deflasi,inflasi,penurunan permintaan/penawaran suatu barang,yang nantinya masalah-
masalah tersebut akan mengakibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut
seperti pengangguran,kemiskinan,resesi,depresi,stagflasi,dan lain-lain.
Dalam perekonomian terdapat fakta bahwa sering terjadi fluktusi ekonomi yang sulit
diprediksi dan tidak menentu. Hal yang sangat tidak disukai adalah jika fluktasi tersebut
berupa resesi dan depresi. Untuk memperkecil dampak dari resesi dan depresi,pemerintah
mempunyai fungsi stabilisator antara lain dengan kebijakan fiskal,moneter dan kebijakan
ekonomi lainnya. Salah satu bentuk kebijakan fiskal yaitu dengan instrumen belanja
pemerintah baik berupa ekspansi fiskal maupun kontraksi fiskal untuk mengendalikan
perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai