Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perubahan dalam Kegiatan Jual Beli Barang


Nama : Bill Steven Sinaga
NIM : 200501067
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi & UMKM

Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi & Bisnis
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Parapat , 28 Agustus 2021


Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengatar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Masalah

Bab 2 Pembahasan

2.1 Pengertian Kegiatan Jual Beli

2.2 Dasar hukum Jual Beli

2.3 Syarat Kegiatan Jual Beli

2.4 Pengertian Jual Beli Online

2.5 Dasar Hukum Jual Beli Online

2.6 Mekanisme Jual Beli Online

Bab 3 Kesimpulan
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada masa yang modern ini , sistem di berbagai dunia sudah mulai berubah .
sistem lama yang dulu di gunakan sudah ketinggalan zaman dan dianggap
sudah kuno . Salah satu sistem yang berubah tersebut adalah sistem jual beli .
Pada masa sekarang , kegiatan jual beli tidak lagi harus bertemu dengan si
penjual , melainkan sudah dapat dengan virtual atau online. Dan itu masih hal
yang kecil saja , pada makalah ini saya akan membahas lebih mendalam lagi
tentang perubahan dalam kegiatan jual beli barang .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang berubah dari Kegiatan Jual Beli Barang ?
2. Bagaimana Sistem Jual Beli Barang pada masa ini ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa saja yang berubah dari Kegiatan Jual Beli Barang.
2. Untuk Mengetahui Bagamana sistem Jual Beli Barang pada masa ini.
Bab II
2.1 Pengertian Kegiatan Jual Beli
Jual beli merupakan kegiatan ekonomi dimana ada si pembeli dan si
penjual yang saling bertukar alat pembayaran untuk mendapatkan apa yang
mereka mau . Menurut Rachmat Syafei , 1secara etimologi jual beli dapat
diartikan sebagai pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.

Secara umum , Jual beli adalah saling tukar menukar antara benda dengan
harta benda atau harta benda dengan uang ataupun saling memberikan
sesuatu kepada pihak lain.

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa Jual beli adalah kegiatan ekonomi
dimana 2 orang atau lebih yang saling tukar menukar barang atau pun uang
dengan adanya persetujuan antara kedua belah pihak .

2.2 Dasar hukum Kegiatan Jual Beli


Menurut ketentuan Pasal 1457 KUHPerdata, jual beli adalah suatu
perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga
yang telah dijanjikan. Jual beli tersebut dianggap telah terjadi antara kedua
belah pihak, seketika setelah kedua belah pihak telah sepakat mengenai
barang dan harganya, meskipun barang tersebut belum diserahkan maupun
harganya belum dibayar.

2.3 Syarat Kegiatan Jual Beli

a.Syarat materiil
Syarat materiil sangat menentukan akan sahnya jual beli tersebut, antara
lain:

1
Rachmat Syafei , Penimbun dan Monopoli dagang Dalam kajian Fiqih Islam ,(Jakarta : Departemen Agama-
Mimbar Hukum,2004),hlm 73.
1)Pembeli berhak membeli tanah yang bersangkutan. Maksudnya adalah
pembeli sebagai penerima hak harus memenuhi syarat untuk memiliki tanah
yang akan dibelinya.
2)Penjual berhak menjual tanah yang bersangkutan. Yang berhak menjual
suatu bidang tanah tentu saja si pemegang yang sah dari hak atas tanah
tersebut yang disebut pemilik.

3)Tanah hak yang bersangkutan boleh diperjualbelikan dan tidak sedang


dalam sengketa. Mengenai tanah-tanah hak apa saja yang boleh
diperjualbelikan telah ditentukan dalam UUPA, yaitu hak milik, hak guna
usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai. Jika salah satu syarat materiil ini
tidak dipenuhi, dalam arti penjual bukan merupakan orang yang berhak atas
tanah yang dijualnya atau pembeli tidak memenuhi syarat untuk menjadi
pemilik hak atas tanah atau tanah yang diperjualbelikan sedang dalam
sengketa atau merupakan tanah yang tidak boleh diperjualbelikan, maka jual
beli tanah tersebut adalah tidak sah.

b.Syarat formal
Setelah semua persyaratan materiil dipenuhi, maka Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) akan membuat akta jual belinya. Menurut ketentuan Pasal 37
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,
akta jual beli harus dibuat oleh PPAT. Setelah akta dibuat, selambat-
lambatnya tujuh hari kerja sejak akta tersebut ditandatangani, PPAT
menyerahkan akta tersebut kepada Kantor Pendaftaran Tanah untuk
pendaftaran pemindahan haknya.
2.4 Pengertian Jual Beli Online
Dalam hal ini , pengertian nya tidak terlalu berbeda dengan pengertian Jual
Beli biasa , yang perlu diketahui adalah kegiatan ini dilakukan melalui
virtual atau online .

Menurut Lily Haryati 2 Pada dasarnya, e-commerce adalah transaksi bisnis


secara online, dimana disediakan tautan antar sistem komputer kepada
penjual dan pembeli atau dengan kata lain yaitu melakukan kegiatan jual
beli barang dan jasa di Internet. Selain itu, e-commerce juga memiliki
pengertian yang lebih luas. E-commerce adalah penggunaan komunikasi
elektronik dan informasi menggunakan teknologi dalam pembuatan
transaksi bisnis, perubahan, dan memulai sebuah hubungan yang berharga
antara organisasi, individu dengan organisasi maupun antarindividu

Menurut Andreas Viklund 3 E- commerce juga dapat diartikan bahwa


adanya transaksi jual beli antara pelaku usaha dengan konsumen yang
pembelian dan pemesanan barangnya melalui media online. Di dalam
pengertian lain, e-commerce yakni transaksi komersial yang dilakukan
antara penjual dan pembeli atau dengan pihak lain dalam hubungan
perjanjian yang sama untuk mengirimkan sejumlah barang, pelayanan dan
peralihan hak.

Jadi menurut saya Kegiatan Jual Beli Online adalah Kegiatan ekonomi
dimana pihak penjual dan pembeli saling bertukar barang dengan mata
uang yang transaksi nya di lakukan secara online .

2
Lily Haryati , Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Korban Penipuan Atas Jual Beli Barang Elektronik
Secara Online di Indonesia dan Malaysia ,Batam : UIB Repository , 2015 , hlm 37
3
Andreas Viklund, E-commerce: Definisi, Jenis, Tujuan, Manfaat dan Ancaman, menggunakan Ecommerce, 2009,
http://jurnal-sdm.blogspot.com, diunduh tanggal 15 Oktober 2014
2.5 Dasar Hukum Jual Beli Online
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Menurut
pasal 1 ayat 2 UU ITE,
transaksi elektronik, yaitu:4 “Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum
yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer,
dan/atau media elekronik lainnya.”

Dalam pasal 3 UU ITE disebutkan juga bahwa: 5“Pemanfaatan Teknologi


Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas
kepastian hukum, manfaat, kehatihatian, iktikad baik, dan kebebasan
memilih teknologi atau netral teknologi.”

Pada pasal 4 UU ITE tujuan pemanfaatan teknologi dan informasi


elektronik, yaitu:6 “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
a) Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat
informasi dunia;
b) Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

4
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab I,
Pasal 1, angka 2.
5
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab II,
Pasal 3
6
Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab II,
Pasal 4.
2.6 Mekanisme Jual Beli Online
Mekanisme transaksi jual beli online adalah metode pembayaran setelah
kedua belah pihak sepakat kemudian memilih untuk pembayaran nontunai
dengan cara transfer melalui petugas teller bank, mesin ATM, kartu debit
ATM dan phone banking terkait dengan hukum jual beli yang meliputi
pengertian jual beli adalah perbuatan yang saling menyetujui dan saling
mengikat antara penjual dan pembeli .

Mekanismenya :
Setelah setuju terhadap suatu barang , si pembeli akan menyiapkan uang
dan uang tersebut sudah di bank atau di penyimpanan virtual lainnya .
Si penjual akan mengirimkan no rekening kepada pembeli . Jika si pembeli
sudah menerima uang barang beserta ongkos kirim nya , maka si penjual
akan mengirim barang melalui paket ke pada si pembeli .
Bab III
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan

3.1.1

Dari pembahasan di atas kita simpulkan bahwa kegiatan jual beli barang
sudah berubah ke arah yang lebih modern , dimana orang orang tidak lagi
harus datang ke sebuah toko untuk membeli barang melainkan mereka dapat
membeli nya melalui internet . Dari sini terlihat bahwa zaman sudah sangat
berkembang , perkembangan zaman tersebut tidak luput akan internet yang
mana dapat memberikan kita akses ke dunia virtual atau dunia maya ,
dimana hal ini sangat membantu sekali bagi kehidupan masyarakat sekarang

3.1.2

Mekanisme transaksi jual beli online adalah metode pembayaran setelah


kedua belah pihak sepakat kemudian memilih untuk pembayaran nontunai
dengan cara transfer melalui petugas teller bank, mesin ATM, kartu debit
ATM dan phone banking terkait dengan hukum jual beli yang meliputi
pengertian jual beli adalah perbuatan yang saling menyetujui dan saling
mengikat antara penjual dan pembeli .
Daftar Pustaka
Haryati , Lily . 2015 . Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap
Korban Penipuan Atas Jual Beli Barang Elektronik Secara Online di
Indonesia dan Malaysia . Batam : UIB Repository .

Syafei ,Rachmat .2004. Penimbun dan Monopoli dagang Dalam kajian


Fiqih Islam . Jakarta : Departemen Agama-Mimbar Hukum.

Republik Indonesia,2008. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik, Jakarta : Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.

I Putu Agus Sumardana , SH. 2020. “JUAL BELI MENURUT


KUHPERDATA”, https://jasahukumbali.com/artikel/jual-beli-menurut-
kuhperdata, diakses pada 26 agustus 2021 pukul 09.54

Mustikawati, Intan Mukarromah , 2019 . “Ketidaksesuaian Objek dalam


Transaksi Jual Beli Online menurut Pandangan Hukum Islam”,
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92960, diakses pada 27
agustus 2021 pukul 15.32.

Anda mungkin juga menyukai