Anda di halaman 1dari 13

ILMU NEGARA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Negara

Dosen Pengampu: Aprilianita Khusnul A’in, SHI. MH

Disusun Oleh:

M. Hafid Adhari (1902036158)

M. Syaifuddin Alfianto (2002036004)

Indah Mustika Wahyu (2002036007)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Negara”. Makalah ini dibuat
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Negara.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun snagat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Semarang, 25 Agustus 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu tidak dapat dipisah-pisahkan dalam kotak-kotak yang terpaku mati
(compartmentization). Oleh karena itu tidak mungkin ilmu tersebut berdiri sendiri terpisah
satu sama lainnya tanpa adanya pengaruh dan hubungan. Karena itu ilmu negara sebagai salah
satu cabang ilmu pengetahuan sosial umumnya harus bekerja sama dengan cabang-cabang
ilmu pengetahuan sosial lainnya karena dapat memberi dan menerima pengaruhnya dan
bantuan jasanya satu sama lain yang saling memerlukan sehingga dapat saling mengisi dan
lengkap melengkapi, sehingga terwujud hubungan komplementer.
Dalam hubungan secara khusus antara ilmu negara dengan cabang-cabang ilmu
pengetahuan sosial tertentu, dimaksudkan adanya hubungan yang pada pokoknya dititik
beratkan dan digolongkan kepada objek penyelidikan yang sama yaitu negara. Hal ini
terutama nampak dengan jelas hubungan khusus antara Ilmu Negara dengan Ilmu Hukum
Tata Negara, Ilmu Politik, Ilmu Administrasi.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Negara?
2. Apa saja Objek Kajian Ilmu Negara?
3. Apa saja Metode Pendekatan Ilmu Negara?
4. Bagaimana Hubungan Ilmu Negara Dengan Ilmu Lainnya?

1
Basrah Sjachran, Ilmu Negara: Pengantar Metode Dan Sejarah Perkembangan (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 1994).hlm.10
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Negara


Ilmu Negara sebagai ilmu pengetahuan seperti pada umumnya ilmu pengetahuan lain,
didasarkan pada kerangka ontologis (hakikat apa yang dikaji), epistimologis (bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan) dan aksiologis (nilai kegunaan). Ilmu Negara Juga dikaji
berdasarkan ketiga unsur tersebut. Dalam kajiannya dapat ditelusuri melalui cara sistematis,
yaitu dengan mendeskripsikan lokus dan fokus kajiannya.2

Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sendi
pokok negara pada umumnya. Kajiannya mencakup hal-hal yang sama atau serupa dalam
negara-negara yang ada atau pernah ada didunia ini, misalnya tentang terjadinya negara,
lenyapnya negara, tujuan dan fungsi negara, perkembangan negara, bentuk negara dan
sebagainya. Ilmu Negara menekankan hal-hal yang bersifat umum dengan menganggap
negara sebagai genus (bentuk umum) dan mengesampingkan sifat-sifat khusus dari negara
tersebut.

Ada juga pengertian ilmu negara menurut beberapa ahli Indonesia, diantaranya
sebagai berikut :

a) Menurut M Solly Lubis, Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari Negara secara
umum, mengenai asal mulanya, wujudnya, lenyapnya, perkembangannya, dan jenis-
jenisny.3
b) Menurut CST Kansil, Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki sendi-
sendi pokok (asas-asas pokok) dan pengertian-pengertian pokok terhadap Negara4.

2
Deddy dan Asep A. Sahid Gatara Ismatullah, Ilmu Negara Dalam Multi Perspektif, Kekuasaan, Masyarakat,
Hukum Dan Agama (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007).hlm.40
3
M. Solly Lubis, Ilmu Negara (Bandung: Mandar Maju, 1990).hlm.1
4
CST dan Cristian ST Kansil Kansil, Ilmu Negara Umum Dan Indonesia (Jakarta: Pradnya Paramita,
2004).hlm.2
c) Ilmu negara menurut Prof. H. Abu Daud Busroh, S.H., Ilmu Negara Adalah ilmu yang
menyelidiki pengertian pengertian pokok dan sendi sendi pokok dari pada negara
dan hukum negara pada umumnya.Maksud perkataan pengertian yaitu menitik beratkan
kepada suatu pengetahuan,sedangkan maksud dari pada sendi adalah menitik beratkan
kepada suatu asas ataukebenaran (hal yang benar).
d) Ilmu negara menurut Soehino, S.H., Ilmu Negara adalah ilmu yang menyelidiki atau
membicarakan negara, ini telah nyataditunjukkan sendiri oleh namanya.

B. Objek Kajian Ilmu negara

Ilmu Negara adalah ilmu pengetahuan yang memiliki obyek kajian “Negara”,
termasuk di dalamnya konsep-konsep Negara, pembahasannya menitikberatkan pada hal-hal
yang bersifat umum, dengan menganggap negara sebagai genus (bentuk umum), dan
mengesampingkan sifat-sifat khusus dari negara. Dari batasan tersebut jelaslah bahwa obyek
ilmu negara adalah negara dalam pengertian abstrak, umum dan universal. Ini berarti ilmu
negara mempelajari negara pada umumnya baik yang ada dalam konsep-konsep pemikiran
para ilmuwan maupun negara yang ada dan yang pernah ada dalam keniscayaan.5

C. Metode Pendekatan Ilmu Negara


1) Pendekatan Pertumbuhan Primer

Terjadinya negara berdasarkan pendekatan pertumbuhan primer dilalui beberapa


fase berikut :

a. Fase Genootschaft6

Kehidupan manusia diawali dari sebuah keluarga, kemudian berkembang


pesat atau luas menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku).
Sebagai pimpinan, kepala suku bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan

5
I Dewa Gede Atmadja, Ilmu Negara, Sejarah, Konsep Negara Dan Kajian Kenegaraan (Malang: Setara,
2012).hlm.3
6
Bahri Johan dan Teuku Saiful, Perkembangan Ilmu Negara Dalam Peradaban Globalisasi Dunia
(Yogyakarta: Deepublish, 2018).hlm.58
kehidupan bersama. Kepala suku merupakan orang pertama diantara orang yang
sederajat dan memimpin suatu kaum atau suku, yang kemudian berkembang baik
karena faktor alami maupun penaklukan-penaklukan. Kepala suku sebagai primus
interpares kemudian menjadi seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas.
Untuk menghadapi kemungkinan adanya suku ataupun wilayah yang memberontak
kepada kerajaan, kerajaan membeli senjata dam membangun angkatan bersenjata
untuk mencegah hal tersebut. sehingga raja menjadi lebih berwibawa, Dengan
demikian lambat laun tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara
nasional.

b. Fase Negara Nasional

Pada awalnya negara nasonal dipimpin oleh seorang raja yang absolut dan
tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak atau peraturan sang raja.
Hanya ada satu identitas kebangsaan.

c. Fase Negara Demokrasi

Rakyat yang semakin lama memiliki kesadaran kebangsaan kemudisn tidak


ingin diperintah oleh seorang raja yang absolut. Ada keinginan rakyat ingin
mengendalikan pemerintahan dan memilih pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat
mewujudkan aspirasi mereka. Fase ini lebih dikenal dengan “kedaulatan rakyat” dan
melahirkan fase yang dinamakan negara demokrasi.

2) Pendekatan Pertumbuhan Sekunder

Sedangkan terjadinya negara dalam pertumbuhan sekunder, bahwa negara telah


ada. Namun adanya revolusi, intervensi dan penaklukan, maka mencul negara yang
menggantikan negara yang telah ada tersebut. Dalam kenyataan terbentuknya
terbentuknya negara secara pertumbuhan secara sekunder tidak dapat dipungkiri,
meskipun cara terbentuknya kadang-kadang tidak sah menurut hukum. Contoh: Lahirnya
negara indonesia setelah melewati resolusi panjang yang mencapai klimaks nya pada
tanggal 17 Agustus 1945. Lahirnya negara indonesia otomatis mengakhiri pemerintahan
Hindia Belanda.
3) Pendekatan Teoritis Dan Faktual

Pendekatan teoritis negara adalah pendekatan yang berdasarkan pada pendapat


para ahli yang masuk akal dan melewati berbagai macam penelitian. Sedangkan
pendekatan secara faktual yaitu pendekatan yang berdasarkan sesuatu yang benar-benar
terjadi atau historis. Dengan demikian bahwa baik terjadinya negara secara primer ataupun
sekunder berhubungan dengan syarat keberadaan negara itu sendiri. Karena syarat adanya
entitas negara harus memenuhi unsur primer dan sekunder, yaitu:

a) Unsur primer, meliputi 1) rakyat; 2)Wilayah: 3)Pemerintahan, Unsur ini harus ada
tanpa unsur ini tidak mungkin adanya negara.
b) Unsur sekunder adalah pengakuan. Unsur ini merupakan unsur tambahan yang
menguatkan keberadaan sebuah negara dalam masyarakat hukum internasional.
Walau merupakan unsur tambahan namu pengakuan juga akan menentukan secara
signifikan.7

D. Hubungan Ilmu Negara Dengan Ilmu Lainnya

Berdasarkan beberapa uraian terdahulu telah jelas bahwa objek atau lapangan dan
pokok-pokok pembicaraan ilmu negara adalah “Negara”. Apabila kita hubungkan dengan
berbagai ilmu yang lain, bukan hanya ilmu negara yang membicarakan negara, tetapi masih
banyak ilmu-ilmu lain yang juga membicarakan tentang negara.

Salah satu yang memiliki relasi kuat dengan Ilmu Negara adalah Hukum Tata Negara.
Meskipun Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara memiliki hubungan dan pengaruh satu sama
lain, tetapi terdapat perbedaan antara keduannya. Selain Hukum Tata Negara, Ilmu Negara
juga berkaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya seperti Ilmu Politik, dan Hukum
Administrasi. Terkait dengan hubungan antara Ilmu Negara dengan ilmu-ilmu tersebut
dijabarkan sebagai berikut:8

7
Ibid.hlm.59
8
Litjne Anna Marpaung and 2018, Ilmu Negara (Yogyakarta: Penerbit Andi, n.d.).hlm.11
1. Hubungan Ilmu Negara Dengan Hukum Tata Negara
Ilmu negara dan hukum tata negara mempunyai hubungan yang sangat erat karena
keduannya mempunyai objek kajian yang sama yaitu “Negara”. Hanya sudut
pandangnya yang membedakannya. Perbedaan tersebut dapat digambarkan seperti
dibawah ini:9
a. Ilmu negara
1) Memandang negara dari sifat atau pengertiannya yang umum yaitu dalam
keadaan terlepas dari tempat, keadaan, dan waktu. Artinya belum mempunyai
ajektif tertentu dan bersifat umum dan universal.
2) Lingkup kajiannya adalah penyelidikan tentang: Asal mula terjadinya negara,
hakikat dan tujuan negara, serta bentuk-bentuk negara dan pemerintahan.
b. Hukum tata negara
1) Memandang negara dari sifat atau pengertiannya yang konkret, yaitu objeknya
sudah terikat pada tempat, keadaan dan waktu. Artinya sudah mempunyai ajektif
tertentu, misalnya negara Republik Indonesia, negara Inggris, dan negara
Jepang.
2) Lingkup kajiannya meliputi: Susunan atau strukturnya, alat-alat perlengkapan
atau lembaganya, tugas dan wewenangnya, serta kewajiban dari alat lembaga-
lembaga tersebut.10

Dari uraian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara dalam
pengembangan keilmuan, maka Ilmu Negara merupakan pengantar untuk mempelajari
Hukum Tata Negara, Ilmu Negara membahas teori dasar bagi Hukum Tata Negara, di
lain pihak Hukum Tata Negara merupakan penjabaran dari Ilmu Negara yang diterapkan
secara konkret di suatu negara tertentu.11

2. Hubungan Ilmu Negara Dengan Hukum Administrasi Negara

9
Atmadja, Ilmu Negara, Sejarah, Konsep Negara Dan Kajian Kenegaraan.hlm.4
10
Ramiyanto dan Kardin, Ilmu Negara (Yogyakarta: Deepublish, 2020).hlm 8
11
Ni’matul Huda, Ilmu Negara (Yogyakarta: Rjawali Pers PT Rajagrafindo, 20106).hlm.6
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik juga terkait dengan objek
kajiannya, yaitu negara. Menurut Van Vollen Hoven, Hukum Administrasi Negara
adalah rangkaian ketentuan-ketentuan yang mengikat alat-alat negara, pada waktu alat-
alat negara tadi mulai menjalankan pekerjaan dalam hal menunaikan tugasnya, seperti
yang ditetapkan dalam Hukum Tata Negara. Hukum Administrasi Negara adalah
berkenaan dengan negara tertentu secara riil, sedangkan Ilmu Negara tidak mengenai
negara tertentu, melainkan menyelidiki terbentuknya sifat dan wujud negara-negara di
dunia pada umumnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Ilmu Negara merupakan pendahulu bagi
Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, yang belum dapat diselidiki
secara ilmiah sistematis sebelumnya memiliki pengetahuan tentang asas-asas dan
sendi-sendi pokok dari negara dalam arti umum yang dibahas dalam Ilmu Negara.12

3. Hubungan Ilmu Negara Dengan Ilmu Politik

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik juga terkait dengan objek kajiannya,
yaitu negara. Perbedaannya hanya terletak pada metode yang dipergunakan. Ilmu Negara
mempergunakan metode yuridis, sedangkan Ilmu Politik menggunakan metode
sosiologis.

Mengenai perbedaan antara Ilmu Negara dengan Ilmu Politik adalah bahwa Ilmu
Negara menitikberatkan pada sifat-sifat teoretis tentang asas-asas pokok dan pengertian-
pengertian pokok tentang negara, karena itu kurang dinamis. Sedangkan ilmu politik
lebih menitikberatkan kepada faktor-faktor yang konkret terutama berpusat pada gejala-
gejala kekuasaan, baik mengenai organisasi negara maupun yang memengaruhi
pelaksanaan tugas-tugas negara, oleh karena itu, lebih dinamis dan hidup.

Jadi Ilmu Negara selaku ilmu yang bersifat teoretis, segala hasil penyelidikannya
dipraktekkan oleh Ilmu Politik sebagai ilmu yang bersifat praktis. Misalnya, dalam Ilmu
Negara dipelajari mengenai demokrasi sebagai bentuk negara, tetapi tidak dijelaskan

12
Kardin, Ilmu Negara.hlm.9
mengenai pelaksanaan demokrasi. Hal itu diajarkan di dalam Ilmu Politik, yakni
demokrasi dilaksanakan, salah satunya melalui pemilihan umum.13

4. Hubungan Ilmu Negara Dengan Hukum Internasional


Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Internasional juga terkait dengan negara
sebagai objeknya. Dimana hingga kini subjek Hukum Internasional paling utama adalah
negara. Dalam kedudukannya sebagai subjek hukum internasional, negara memiliki hak
dan kewajiban menurut hukum internasional. Oleh Karena itu, Ilmu Negara menyelidiki
corak-corak dan sifat-sifat negara sebagai genus, yang juga memberikan sumbangsih
secara teoretis terhadap perkembangan hukum internasional, terutama menyangkut
hubungan antar negara berupa perjanjian-perjanjian internasional, baik bilateral, regional,
maupun multilateral.14

13
Mirza dan Eka N.A.M Sihobing Nasution, Ilmu Negara (Sumatra Utara: Enam Media, 2020).hlm.6
14
Ibid.hlm.7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sendi
pokok negara pada umumnya. Kajiannya mencakup hal-hal yang sama atau serupa
dalam negara-negara yang ada atau pernah ada didunia ini, misalnya tentang
terjadinya negara, tujuan dan fungsi negara, perkembangan negara, bentuk negara
dan sebagainya.
2) Objek kajian dari Ilmu Negara yaitu “Negara”, termasuk di dalamnya konsep-
konsep Negara, pembahasannya menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat umum,
dengan menganggap negara sebagai genus (bentuk umum), dan mengesampingkan
sifat-sifat khusus dari negara.
3) Metode Pendekatan Ilmu Negara:
a. Pendekatan Pertumbuhan Primer, terjadinya negara berdasarkan pendekatan
pertumbuhan primer dilalui beberapa fase berikut: Fase Genootschaft, Fase
Negara Nasional, dan Fase Negara Demokrasi.
b. Pendekatan Pertumbuhan Sekunder, terjadinya negara dalam pertumbuhan
sekunder, bahwa negara telah ada. Namun adanya revolusi, intervensi dan
penaklukan, maka mencul negara yang menggantikan negara yang telah ada
tersebut.
c. Pendekatan Teoritis Dan Faktual, Pendekatan teoritis negara adalah pendekatan
yang berdasarkan pada pendapat para ahli yang masuk akal dan melewati
berbagai macam penelitian. Sedangkan pendekatan secara faktual yaitu
pendekatan yang berdasarkan sesuatu yang benar-benar terjadi atau historis
4) Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Lainnya yaitu sangat erat, karena memiliki
objek kajian yang sama yaitu “negara”. Terkait hubungan tersebut yaitu:
a. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara
b. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
c. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Administrasi Negara
d. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Internasional

B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan sebgaai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, I Dewa Gede. Ilmu Negara, Sejarah, Konsep Negara Dan Kajian Kenegaraan.
Malang: Setara, 2012.

Huda, Ni’matul. Ilmu Negara. Yogyakarta: Rjawali Pers PT Rajagrafindo, 20106.

Ismatullah, Deddy dan Asep A. Sahid Gatara. Ilmu Negara Dalam Multi Perspektif,
Kekuasaan, Masyarakat, Hukum Dan Agama. Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.

Kansil, CST dan Cristian ST Kansil. Ilmu Negara Umum Dan Indonesia. Jakarta: Pradnya
Paramita, 2004.

Kardin, Ramiyanto dan. Ilmu Negara. Yogyakarta: Deepublish, 2020.

Lubis, M. Solly. Ilmu Negara. Bandung: Mandar Maju, 1990.

Marpaung, Litjne Anna, and 2018. Ilmu Negara. Yogyakarta: Penerbit Andi, n.d.

Nasution, Mirza dan Eka N.A.M Sihobing. Ilmu Negara. Sumatra Utara: Enam Media, 2020.

Saiful, Bahri Johan dan Teuku. Perkembangan Ilmu Negara Dalam Peradaban Globalisasi
Dunia. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Sjachran, Basrah. Ilmu Negara: Pengantar Metode Dan Sejarah Perkembangan. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 1994.

Anda mungkin juga menyukai