Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


4.1.1. Sistem Linier
Tabel 4.1. Harga Temperatur Material untuk Sistem Linier

Kuningan Kuningan Kuningan Kuningan Stainless Stainless


Variabel
Besar (°C) Besar (K) Kecil (°C) Kecil (K) Steel (°C) Steel (K)
Tin 30 303,15 30 303,15 30 303,15
Q (Watt) 30 30 30 30 30 30
T1 93,45 366,6 96,55 369,7 91,95 365,1
T2 92,0 365,15 94,0 367,15 89,0 362,15
T3 88,8 361,95 92,0 365,15 86,6 359,75
T4 68,2 341,35 68,2 341,35 67,6 340,75
T5 45,6 318,75 45,6 318,75 45,7 318,85
T6 43,7 316,85 43,7 316,85 44,0 317,15
T7 38,6 311,75 36,9 310,05 35,8 308,95
T8 37,2 310,35 34,4 307,55 34,4 307,55
T9 33,2 306,35 33,2 306,35 32,7 305,85

4.1.2. Sistem Radial

Tabel 4.2. Harga Temperatur Material untuk Sistem Radial

Variabel Kuningan (°C) Kuningan (K)

Tin 30 303,15
Q (Watt) 30 30
T1 47,4 320,55
T2 43,55 316,7
T3 40,5 313,65
T4 - -
T5 - -
T6 - -

16
17

T7 39,1 312,25
T8 36,7 309,85
T9 33,0 306,15

4.1.3. Data Ukuran Material


1) Sistem Linier
Kuningan besar D = 25 mm = 0,025 m
Kuningan kecil D = 13 mm = 0,013 m
Stainless steel D = 25 mm = 0,025 m
Ketebalan x = 10 mm = 0,010 m
2) Sistem Radial
Jari-jari dalam r0 = 5 mm = 0,005 m
Jari-jari luar rL = 10 mm = 0,010 m
Ketebalan ∆x = 10 mm = 0,010 m

L + 30 mm = 0,030 m

4.2. Pembahasan
Heat Conduction Apparatus menggunakan dua sistem module, yaitu
sistem module linier dan sistem module radial. Kedua sistem module ini terjadi
proses perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan
panas secara konduksi terjadi saat sumber panas mengalirkan panasnya di
sepanjang batang logam, kemudian akan mengalir ke module secara molekular.
Proses perpindahan panas secara konveksi terjadi saat air pendingin mengalir pada
sistem dengan menyerap panas dari logam. Proses perpindahan panas secara
radiasi terjadi saat panas pada logam berlebihan, sehingga panas dilepas ke
lingkungan.
Air pendingin di dalam heat conduction apparatus mengalir secara co-
current dan counter current. Aliran co-current adalah aliran dimana air pendingin
masuk melalui sistem linier dan keluar melalui sistem radial. Air pendingin yang
mengalir secara co-current akan menyerap panas yang ada pada module linier
tersebut dan keluar melewati module radial dengan tidak menyerap panas, karena
material yang digunakan berada di module linier. Aliran counter current
18

merupakan aliran dimana air pendingin masuk melalui sistem radial dan keluar
melalui sistem linier atau dengan kata lain pada aliran jenis ini aliran air
berlawanan dengan panas. Apabila air pendingin mengalir akan menyerap panas
di dalam module radial.
Proses perpindahan panas yang terjadi di dalam module dapat di ketahui
suhunya dengan bantuan sensor suhu. Linier module system suhu di ukur dari T1
sampai dengan T9. Radial module system suhu di ukur dari T1, T2, T3, T7, T8,
dan T9. Prinsip operasi kedua sistem bergantung pada asumsi temperatur T1
sampai T9, dan jarak perpindahan panas yang akan di lalui oleh aliran panas.
Sumber panas akan mengalir dari T1, sedangkan air akan mengalir dari T9.
Pemilihan asumsi tersebut karena T1 dan T9 jarak perpindahannya lebih dekat
dengan sumber.
Linier module sistem dalam skala laboratorium memiliki sistem module
yang terbuka, sehingga material bahan dapat diganti-ganti. Radial module system
memiliki sistem yang tertutup, sehingga module tidak dapat diganti-ganti. Kedua
sistem dalam skala industri menggunakan sistem module yang tertutup, dengan
tujuan untuk menghindari losses. Material dalam skala laboratorium, di lapisi
dengan lapisan yang tidak dapat menghantarkan panas, supaya proses perpindahan
panas ke dalam lingkungan atau perpindahan panas radiasi dapat di minimalisir.
Bahan material yang digunakan belum di ketahui nilai konduktifitas
termalnya. Perhitungan konduktivitas termal pada sistem linier bergantung pada
beberapa faktor yaitu, faktor dari daya itu sendiri, luas permukaan pada bahan,
dan perbedaan temperatur. Berdasarkan faktor daya dimana daya berbanding lurus
terhadap harga konduktivitas termal sehingga, semakin besar nilai daya tersebut
maka semakin besar nilai konduktivitas termal-nya, dan sebaliknya. Berdasarkan
ketebalan bahan berbanding lurus terhadap konduktivitas termalnya, sehingga
semakin besar nilai ketebalan bahannya maka semakin besar pula nilai
konduktivitas termalnya. Berdasarkan faktor luas permukaan dan perbedaan
temperatur dimana faktor tersebut berbanding terbalik dengan harga konduktifitas
termalnya, sehingga semakin besar dari nilai luas permukaan dan perbedaan
temperatur-nya maka semakin kecil nilai konduktivitas termalnya dan sebaiknya.
17

Konduksi termal pada sistem radial dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu laju
perpindahan panas, jari-jari luar, jari-jari dalam, dan ketebalan bahan.

Anda mungkin juga menyukai