PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penelitian
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2. Kematangan Hidup Panggilan
4
Bimbingan Rohani adalah bimbingan oleh Roh Kudus melalui
pembimbing rohani dalam terang sabda dan dalam suasana doa. Bimbingan
Rohani tidak hanya dilakukan ketika ada masalah atau ketika ingin
mengambil keputusan, melainkan juga saat mengalami perkembangan.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bimbingan rohani dan
aspek kematangan hidup panggilan di Seminari Garum. Subjek dalam
penelitian ini adalah Seminaris Garum kelas XI IPS tahun pelajaran
2018/2019 yang berjumlah 17 siswa.
6
Setelah bimbingan rohani, apakah anda dapat memahami dan menghidupi sikap
pertemanan dalam hidup panggilan anda?
1 o mampu bergaul dan dapat menerima teman apa adanya
o kurang mampu bergaul dan menerima teman apa adanya
o cenderung menyendiri dan tidak dapat bergaul dengan orang lain ( tidak mampu )
Setelah bimbingan rohani, apakah anda mampu menjaga citra diri anda sebagai seminaris?
o mantap terhadap panggilannya, berani menunjukkan identitas sebagai seminaris, dan
mampu berperilaku layaknya seminaris
2
o berani menunjukkan identitasnya sebagai seorang seminaris tetapi perilakunya belum
sesuai dengan statusnya sebagai seminaris
o tidak berani menunjukkan identitas dan perilakunya tidak seperti layaknya seminaris
Setelah bimbingan rohani, apakah anda mampu mengembangkan semangat berkorban
dalam hidup panggilan ?
3 o berani dan rela meninggalkan keluarga dan sahabat
o berani meninggalkan keluarga dan sahabat tapi belum rela
o tidak berani dan tidak rela meninggalkan keluarga dan sahabat
Setelah bimbingan rohani, apakah anda mampu mengolah motivasi dan gejolak dalam
hidup panggilan ?
4 o mampu membedakan antara motivasi dan keinginan sesaat
o belum mampu membedakan antara motivasi dan keinginan sesaat
o tidak mau mengolah gejolak dan motivasi panggilan
Setelah bimbingan rohani, apakah anda mampu ber-discernment dalam hal minat
panggilan ?
5 o mampu ( sudah memilih ordo / diocesan / keputusan lain )
o kurang mampu ( masih bimbang dalam mengambil keputusan )
o tidak mampu ( tidak memiliki gambaran )
Setelah bimbingan rohani, apakah anda mampu mengekspresikan panggilan dalam seni
dan budaya ?
6 o mampu ( sering meluapkan panggilan ke dalam karya seni dan budaya )
o kurang mampu ( masih belajar meluapkan panggilan ke dalam karya seni dan budaya )
o tidak mampu ( tidak mau berusaha )
7
pengaruh bimbingan rohani terhadap kematangan hidup panggilan Seminaris
Garum kelas XI tahun pelajaran 2018/2019, digunakan rumus :
P : Presentase ( % )
F : Frekuensi
N : Jumlah sampel
Data yang sudah diolah disajikan dalam tabulasi data yang berisi
indikator aspek kematangan hidup panggilan dan presentase. Presentase
tersebut menjadi bukti pengaruh bimbingan rohani terhadap kematangan
hidup panggilan seminaris garum kelas XI IPS tahun pelajaran 2018/2019.
8
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil jawaban yang diberikan oleh responden melalui
angket yang telah kami berikan :
B KB TB
Mudah bergaul dan Kurang dapat bergaul Cenderung menyendiri
dapat menerima teman dan menerima teman dan tidak dapat bergaul
apa adanya apa adanya dengan orang lain
94,11% 5,89% 0%
16 / 17 responden 1 / 17 responden 0 / 17 responden
TB
B KB Tidak berani
Mantap terhadap Berani menunjukkan menunjukkan
panggilannya, berani identitasnya sebagai identitasnya sebagai
menunjukkan seminaris, namun seminaris dan
identitasnya sebagai perilakunya belum perilakunya tidak sesuai
9
seminaris, dan mampu
sesuai layaknya
berperilaku layaknya
seminaris layaknya seminaris
seminaris
B KB TB
Berani dan rela Berani meninggalkan Tidak berani dan tidak
meninggalkan keluarga keluarga dan sahabat, rela meninggalkan
dan sahabat tapi belum rela keluarga dan sahabat
10
menyatakan bahwa bimbingan rohani tidak memengaruhi dalam
mengembangkan semangat berkorban.
B KB TB
Mampu membedakan Belum mampu Tidak mau mengolah
antara motivasi dan membedakan antara motivasi dan gejolak
keinginan sesaat motivasi dan keinginan panggilan
sesaat
70,58% 29,42% 0%
12 / 17 responden 5 / 17 responden 0 / 17 responden
B KB TB
Sudah memilih tarekat Masih bimbang dalam Tidak memiliki
atau diocesan atau mengambil keputusan gambaran atau
keputusan lain alternative pilihan
58,82% 41,18% 0%
10 / 17 responden 7 / 17 responden 0 / 17 responden
11
bimbingan rohani kurang memengaruhi dalam kemampuan mengolah
minat panggilan.
B KB TB
Sering meluapkan Masih belajar Tidak mau berusaha
panggilan ke dalam meluapkam panggilan untuk berkarya
karya seni dan budaya ke dalam karya seni dan
budaya
35,29% 64,71% 0%
6 / 17 responden 11 / 17 responden 0 / 17 responden
4.2. Pembahasan
No Indikator B KB TB
Kemampuan mengembangkan
3 52,94% 41,17% 5,89%
semangat berkorban.
12
Kemampuan mengolah motivasi
4 70,58% 20,42% 0%
dan gejolak panggilan
Kemampuan mengekpresikan
6 panggilan ke dalam karya seni 35,29% 64,71% 0%
atau sastra.
13
selibat sebesar 41,17%, dalam mengembangkan semangat berkorban sebesar
41,17%, dalam mengolah gejolak dan motivasi panggilan sebesar 20,42%,
dalam berdiscernment dalam mengolah minat panggilan sebesar 41,18%, dan
dalam mengekspresikan panggilan kedalam karya seni dan budaya sebesar
64,71%.
14
BAB V
5.1. Kesimpulan
3.2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II. 1992. Pastores Dabo Vobis.
Departemen Dokumentasi dan Penerangan Komisi Waligereja Indonesia.
Kongregasi Untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan. 1992.
Pedoman Pembinaan Dalam Lembaga Religius. Departemen
Dokumentasi dan Penerangan Komisi Waligereja Indonesia.
16
17