Anda di halaman 1dari 29

Implementasi KPBU dalam Mendukung Kemajuan Daerah

Surabaya, 2 Maret 2020

Astu Gagono Kendarto


Kepala Subdirektorat Rancang Bangun I
Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta dan Rancang Bangun (KPSRB)

Kementerian PPN/Bappenas Direktorat KPSRB


Outline

1 HIGHLIGHT RPJMN 2020-2024: INFRASTRUKTUR

2 MEKANISME DAN PROSEDUR KPBU

3 USULAN TINDAK LANJUT PROSES IMPLEMENTASI


PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK KPBU DAERAH

2
1 HIGHLIGHT RPJMN 2020-2024: INFRASTRUKTUR

Kementerian PPN/Bappenas Direktorat KPSRB


RPJMN 2020-2024
Penterjemahan Visi Presiden-Wakil Presiden Terpilih

5 ARAHAN UTAMA PRESIDEN

ARAHAN
UNTUK
MENCAPAI
VISI
Indonesia
2045

Kementerian PPN/Bappenas 4
Kerangka Pembangunan Infrastruktur 2020-2024
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

Akses Perumahan dan Konektivitas Sektor Ekonomi Pembangunan


Permukiman Layak, Aman, dan Transportasi Perkotaan
Terjangkau Tol Laut + Antarmoda
Energi Berkelanjutan
Pengelolaan Air Tanah dan
untuk Perkotaan
Air Baku Aman Berkelanjutan Konektivitas Darat Industri
Jalan tol, Jalan Baru, Jalan Trans Pulau Pengolahan
Penyediaan Akses Air Minum Infrastruktur dan
3T, pelabuhan Penyeberangan baru
dan Sanitasi (Air Limbah dan Ekosistem TIK
Sampah) Layak dan Aman Perkotaan
Konektivitas Kereta Api
KA Cepat, KA Angkutan Barang
Keselamatan dan Keamanan Jasa Modern Akses Air Minum dan
Transportasi dan Pariwisata Sanitasi (Air Limbah dan
Konektivitas Laut Sampah Domestik)
Ketahanan Kebencanaan Jaringan Pelabuhan Utama (hub) Perkotaan
Infrastruktur
Akses Perumahan dan
Permukiman Layak,
Waduk Multiguna Konektivitas Udara Pertanian-Perkebunan- Aman, dan Terjangkau
Moderniasi Irigasi Bandara baru, Jembatan udara Kelautan Perikanan di Perkotaan

INFRASTRUKTUR LINTAS AGENDA


Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan Infrastruktur TIK untuk Transformasi Digital

Kesetaraan Gender Pembangunan Berkelanjutan Transformasi Digital


Pengarusutamaan
Modal dan Sosial Budaya
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Ketahanan Bencana 5
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020 - 2024

INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN

500 Ribu ha KA KecepatanTinggi 2.500 km Sistem Angkutan Umum


70% Massal Perkotaan di
Jaringan Irigasi Baru Pulau Jawa Jalan Tol Barudan/atau
Rumah Tangga
[2015-2018 : 1 Juta ha] Jakarta-Semarang & beroperasi 6 Wilayah Metropolitan
Menempati Hunian Layak
[2015-2019 : 1.461 km]
[2018 : 54%] Jakarta-Bandung
50 m3/detik 3.000 km Hunian Dengan Akses
Tambahan Air Baku Kereta Api Jalan Nasional Baru Sampah Terkelola Baik
100% Industri & Domestik [2015-2019 : 3.387 km]
Hunian dengan Akses [2015-2018 : 25 m3] 80% Penanganan
Makassar - Parepare
Air Minum Layak 97% 20% Pengurangan
[2018 : 88%] 63 Kondisi Mantap Jalan
Waduk Multiguna Jaringan Nasional TRANSFORMASI DIGITAL
[2015-2019 : 16 Waduk) Pelabuhan [2019 : 94%]
90% Utama Terpadu
Hunian dengan Akses 3 m3/kg 1,9 jam/100 km 95% Desa
Meningkatkan Standarisasi
Sanitasi Layak Produktivitas Air Waktu Tempuh pada Terjangkau Infrastruktur
[2018 : 75%] Kinerja dan Pengelolaan
untuk Padi Jalan Lintas Utama Pulau Jaringan Bergerak Pita Lebar
Pelabuhan Terpadu
[2019 : 2,3 Jam/100 km] [2019 : 82%]
20 Provinsi 43 Rute
30% Jembatan 27%
Berisiko bencana 60% Kecamatan
Hunian dengan Akses tinggi mengalami Udara Rute Pelayaran
Cakupan Jaringan Serat Optik
Air Minum Perpipaan peningkatan [2019: 124 Rute] yang Saling Terhubung
[2019 : 35,7%]
ketahanan bencana (loop)
21 Bandara Baru [2019 : 23% Loop]
80% Populasi
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Terjangkau Siaran Digital

4 Juta 1.400 kWh 6 Unit


Sambungan Rumah Konsumsi Listrik Per ~ 100%
Pembangunan dan 3 Unicorn Baru
Baru Jaringan Gas Kota Kapita Nasional Rasio
Pengembangan Kilang Start Up
[2019 : 0,5 juta sambungan rumah] [2019 : 1.071 kWh] Elektrofikasi 6
Minyak (2 GRR dan 4 RDMP)
Proyek Prioritas Strategis (Major Project) Infrastruktur
2020 - 2024
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
Jaringan KA Makasar-Pare
Akses Air Minum
Rumah Susun Pelabuhan Utama Pare Sistem Angkutan
Perpipaan (10 Juta
Perkotaan (1 Juta) Terpadu Umum Massal
Sambungan Rumah) KA Kecepatan Tinggi Perkotaan di 6
Jalan Tol Trans Pulau Jawa (Jakarta- Wilayah Metropolitan
Akses Sanitasi
Sumatera Aceh- Semarang dan
(air limbah Pemulihan 4 Lampung Jakarta-Bandung)
domestik) Layak Daerah Aliran
dan Aman (90% Sungai Kritis Jalan Trans pada 18 Infrastruktur
Jalan Trans Papua
Rumah Tangga) Pulau Tertinggal, Jaringan Gas Kota
Merauke-Sorong
Terluar, dan Terdepan untuk 4 Juta
18 Waduk Pengaman Pesisir Sambungan Rumah
Jembatan Udara Pipa Gas Bumi
Multiguna 5 Perkotaan 37 Rute di Papua
Pantura Jawa Trans Kalimantan
(2.219 km)

INFRASTRUKTUR LINTAS AGENDA


Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan Infrastruktur TIK untuk Transformasi Digital

Pembangkit Listrik 27.000 MW, Pembangunan dan Infrastruktur TIK untuk Mendukung
Transmisi 19.000 Kms dan Pengembangan Kilang Transformasi Digital
Gardu Induk 38.000 MVA Minyak

Proyek Daerah PEMBANGUNAN IBUKOTA NEGARA


7
Kerangka Pendanaan Infrastruktur 2020-2024

SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN

INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG EKONOMI
SWASTA

INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
KPBU
ENERGI DAN
KETENAGALISTRIKAN
BUMN/D
INFRASTRUKTUR TIK

▪ Dalam rangka meningkatkan stok infrastruktur dari 43% GDP (di


APBN/D INFRASTRUKTUR
2017) memendekati 50% GDP (di 2024), Indonesia
membutuhkan investasi infrastruktur Rp 6,445 T. PELAYANAN DASAR
▪ Nilai investasi tersebut meningkat 34.3% dari Rp 4,796 T (USD
319.7 Bn) di 2015-2019.
8
Contoh Proyek Prioritas Strategis (Major Project) Infrastruktur
dan Indikasi Pendanaan dalam RPJMN 2020 - 2024
No Nama Proyek Investasi Skema Pendanaan Manfaat
1 Sistem Angkutan Umum Massal 118,8 T APBN, APBD, Mengurangi potensi kerugian ekonomi akibat kemacetan di wilayah
Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan Badan Usaha metropolitan (Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan
Makassar)
2 Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan 54,9 T APBN, KPBU, APBD • Teratasinya bencana banjir rob di DKI Jakarta, Semarang,
Pantura Jawa Pekalongan, Demak, dan Cirebon
• Berkurangnya waktu tempuh Semarang – Demak (1 jam menjadi 25
menit)
3 18 Waduk Multiguna 92,9 T APBN, KPBU, Swasta • Tersedianya pasokan air baku dari waduk 23,5 m³/detik dan pasokan
listrik 2.438 MW
• Tersedianya pasokan air di 51 daerah irigasi premium sebesar 20%
guna mendukung ketahanan pangan
• Meningkatnya efisiensi dan kinerja irigasi di atas 70% yang didukung
oleh pemanfaatan teknologi di 9 DI
4 Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) 140,9 T APBN, APBD, Meningkatnya rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak menjadi
Layak dan Aman (90% Rumah Tangga) Masyarakat/ Swasta 90%
5 Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta 123,5 T APBN, APBD, Meningkatnya akses air minum layak pada tahun 2024
Sambungan Rumah) Masyarakat/ Swasta menjadi 100%
6 Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) 397,9 T APBN, APBD, • Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan layak dan
Masyarakat/ Swasta aman yang terjangkau untuk sejuta rumah tangga perkotaan dan
menangani permukiman kumuh
• Terbentuknya sistem perumahan publik yang profesional di
metropolitan (lintas kab/kota)
9
2 MEKANISME DAN PROSEDUR KPBU

Kementerian PPN/Bappenas Direktorat KPSRB


Perubahan Paradigma dalam Penyediaan Infrasturuktur

KONVENSIONAL KPBU
• Bukan privatisasi tetapi
KEWAJIBAN PEMERINTAH pengelolaan aset melalui KEWAJIBAN PEMERINTAH
MELAYANI MASYARAKAT konsesi MELAYANI MASYARAKAT
• Dapat berupa kegiatan yang:
memiliki arus pendapatan
(palapa ring), tidak memiliki
pendapatan (jalintim)
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PERUBAHAN
PEMBENTUKAN ASET PELAYANAN PARADIGMA DISERAHKAN SETELAH
(Pemerintah) MASYARAKAT
KERJASAMA SELESAI
PENGADAAN ASET

Manfaat KPBU:
• On schedule, on budget, on service
• Kesinambungan perencanaan , konstruksi, operasi
dan pemeliharaan.
• Mengatasi keterbatasan kapasitas pelaksanaan.
• Dengan dana yang sama, bisa me-leverage proyek yang
lebih banyak

11
Pengadaan Konvensional VS KPBU

12
Regulasi KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur

Aspek Pengaturan
Pemerintah Badan Usaha PERPRES 38/2015
1. Menteri 1. BUMN/BUMD
Subyek
2. Kepala Lembaga 2. Badan Usaha Asing PERMEN PPN NO. 4/2015
Kerjasama TENTANG PANDUAN UMUM
3. Kepala Daerah 3. Perseroan Terbatas
4. BUMN/BUMD 4. Koperasi PERATURAN LKPP NO 19 TAHUN 2015 DAN
29 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN
Obyek BADAN USAHA
Infrastruktur Ekonomi dan Infrastruktur Sosial (19 Jenis Infrastruktur)
Kerjasama PEMBAYARAN KETERSEDIAAN LAYANAN

1. Pembiayaan Sebagian KPBU


Kontribusi
2. Dukungan pemerintah PMK NO. 260/2016
Pemerintah
3. Jaminan pemerintah
PERMENDAGRI No. 96/2016
1. Pembayaran oleh pengguna dalam bentuk tarif (User Charge).
Pengembalian PENJAMINAN PEMERINTAH
2. Pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment).
investasi Badan • Peraturan Presiden No. 78/2010
3. Bentuk lain sepanjang tidak bertentangan dengan Perundang- • PMK 260/PMK.011/2010 Jo. PMK 8/PMK.08/2016
Usaha
undangan. DUKUNGAN PEMERINTAH
PMK No. 223/PMK.11/2012 (VGF)
1. Tahap Perencanaan 4. Konstruksi KERJASAMA DAERAH
Tahapan 2. Tahap Penyiapan 5. Masa Konsesi PP No. 28/2018
3. Tahap Transaksi

13
FASILITAS
19 + 1 SEKTOR Sarana Olah Raga, SOSIAL
INFRASTRUKTUR KPBU Kesenian dan Pariwisata
Budaya
Kawasan

Kesehatan Fasilitas Pendidikan Lembaga


Pemasyarakatan
FASILITAS
PERKOTAAN
Pengelolaan
Sampah Migas dan EBT
Dapat mengajukan Konservasi
kepada Menteri PPN/ Energi
Bappernas Jalan

Perumahan Fasilitas Perkotaan Pengelolaan Limbah


Rakyat Setempat

Transportasi
Telekomunikasi &
Ketenagalistrikan Informatika
KONEKTIVITAS
SDA & Irigasi Air Minum Pengelolaan Limbah
Terpusat 14
Sumber: Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015
Tahapan KPBU Berdasarkan Pemrakarsa

PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI


PRAKARSA PEMERINTAH

KONSTRUKSI MASA KONSESI

Identifikasi Studi Outline Business Final Business Pra- Request for Tandatangan Financial Akhir Penyerahan
Bid Award Konstruksi
(SOLICITED)

Proyek Pendahuluan Case (OBC) Case (FBC) kualifikasi Proposal Perjanjian Close Operasi
Kontrak Aset
PPP Book

Pemrakarsa proyek mengajukan Badan Usaha Pemrakarsa


proposal dan dokumen pra-studi menyerahkan FS PPP Book Tandatangan Financial
kelayakan (FS) ke PJPK Perjanjian KPBU Close

Konstruksi dan
.
PRAKARSA BADAN USAHA

Operasi
Evaluasi dokumen Pra-FS untuk Evaluasi FS Penerbitan Surat Pengadaan
(UNSOLICITED)

mendapat persetujuan. Persetujuan


Disiapkan oleh Pemrakarsa
Pilihan Pemberian Kompensasi
kepada Badan Usaha Pemrakarsa

Syarat unsolicited :
a. Terintegrasi secara teknis dengan rencana induk pada sektor
yang bersangkutan
b. Layak secara ekonomi dan finansial; dan Pemberian tambahan nilai 10% Pembelian prakarsa KPBU oleh
Right to match
pada dokumen pengadaan PJPK
c. Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki kemampuan
keuangan yang memadai 15
Peran Kantor Bersama dalam Proses KPBU
PRAKARSA PEMERINTAH

PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI KONSTRUKSI MASA KONSESI

Identifikasi Studi Outline Business Final Business Pra- Request for Tandatangan Financial Konstruksi Akhir Penyerahan
Bid Award
(SOLICITED)

Proyek Pendahuluan Case (OBC) Case (FBC) kualifikasi Proposal Perjanjian Close Operasi
Kontrak Aset

Disiapkan oleh K/L Disiapkan oleh K/L Bappenas Mulai


Didampingi Bappenas Kemenkeu sebagai penyedia fasilitas PDF mengamankan alokasi
pembayaran AP

BKPM memastikan kelayakan • LKPP bertindak sebagai transaction probity • VGF


investor dan proses market sounding • PT PII melakukan proses penjaminan pemerintah Kemenkeu
• DAK
Kemendagri • Dukungan
Pertimbangan terhadap dokumen sebagian
rencana kegiatan KPDBU terkait AP konstruksi
Kemenko Bidang Perekonomian + Kemenko Marinves Contoh: SPAM
Umbulan
Debottlenecking 16

Capacity Building oleh Dalam Pasal 26 Perpres 38/2015, perencanaan, penyiapan dan
Kantor Bersama KPBU transaksi disiapkan oleh K/L/D
Kunci Sukses Pelaksanan KPBU
...hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pelaksanaan Proyek KPBU...

17
Hal yang Perlu diperhatikan dalam Proses Pelaksanaan KPBU

Perlu koordinator (Menko/Kantor Menyusun matriks pemangku Menyusun ruang lingkup Penguatan pemahaman dalam
Bersama) dalam melakukan kepentingan, yang paling tidak pekerjaan proyek yang proses pelaksanaan KPBU, standar
monitoring dan evaluasi progress termasuk didalamnya: komprehensif dari hulu sampai dokumentasi proyek, standar
pekerjaan, sehingga dapat Penanggung Jawab Proyek hilir baik pengurusan izin, perjanjian agar setiap pemangku
diantisipasi apabila ada hal-hal yg Kerjasama, pengadaan lahan, pengerjaan kepentingan dapat berkembang
tidak sesuai dengan rencana. Offtakers (pemerintah daerah), konstruksi dsb. dan beradaptasi dengan perubahan
Pemberi dukungan (pemerintah dalam setiap tahapan proyek
Mengadakan Rapat Koordinasi pusat), dll. Menyusun dan membuat
berjenjang dari Tim, Simpul dan perjanjian antara pemangku
antar daerah, sehingga Serta mengidentifikasi dan kepentingan, kontrak kerjasama
penyelesaian permasalahan tidak memastikan peran, kewajiban dan yang mencakup standar
selalu dibawa ke level pusat tanggung jawab masing-masing pelayanan
institusi

Ini akan teridentifikasi dan terkaji dalam kajian Prastudi


Kelayakan (OBC & FBC) yang perlu disiapkan oleh PJPK

18
Percepatan Pelaksanaan KPBU melalui Kantor Bersama KPBU

Koordinasi Kantor Bersama KPBU Republik


Indonesia
Percepatan PT Penjaminan Infrastruktur
Fasilitasi Pelaksanaan Indonesia (Persero)
KPBU Capital Place, 7th & 8th Floor
Capacity Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18,
Building
di Indonesia
Jakarta 12710 - Indonesia 19
Solicited PPP Project Pipeline
REPUBLIK
INDONESIA
6 under operation project, 9 under construction projects, and 59 on progress projects

PLANNING PREPARATION TRANSACTION


Preliminary Outline Business Case Final Business Case Tender Request for PPP Agreement
PQ Bid Award Financial Close
study (OBC) (FBC) Preparation Proposal Signing
CONSTRUCTION OPERATION

1. Road and Bridge in 1. Jatibarang Waste to Energy 1. Riau Non-Toll Road 1. Hang 1. West Palapa
Central and Western 2. Tangerang Selatan Waste to Energy 2. Baubau Port Nadim 1. Makassar – Parepare Railway
Ring
Sumatera Road 3. Relocation of Salemba correctional 3. Proving Ground BPLJSKPB Airport 2. Multifunction Satellite
2. Central Palapa
Corridor facility 4. Legok Nangka Regional 2. Sidoarjo 3. Probowangi Toll Road
Ring
2. Calendaar Hamiliton 4. Nusakambangan Industrial Waste Treatment General 4. Semarang – Demak Toll Road
3. East Palapa
Bridges in Trans Java Correctional Facility 5. Surakarta Street Lighting Hospital 5. Labuan Bajo Airport
Ring
Main Corridor 5. West Papua Ferry Port 6. Kamijoro Water Supply 3. Gorontalo 4. Batang -
3. NCICD Phase A 6. LRT Semarang 7. Patimban Port Hospital Semarang Toll
4. Tarakan Airport 7. Lahat-Tarahan Railway 4. Pekanbaru 1. Manado - Bitung Toll Road
5. North Bali Airport 8. Cibungur-Tanjungrasa Shortcut Water Road 5. Pandaan -
6. Tanjung Adikarto Railway Supply 2. Serpong - Balaraja Toll Malang Toll
Fishery Zone 9. LRT Cibubur-Bogor 5. Zainoel Road Road
7. Bakung waste 10. Motor Vehicle Weighing Abidin 3. Cisumdawu Toll Road 6. Balikpapan -
management Implementation Unit (UPPKB) Regional 4. Serang -Panimbang Toll Samarinda Toll
21. BPWS Tourism zone
8. Ngawi agrotourism 11. Singkawang Airport Hospital 1. South Sumatera Non-Toll Road Road Road
22. Cisaranten Public Housing
zone 12. Bintuni Industrial Zone 6. Yogya - 5. Umbulan Water Supply
23. Anggrek Port
13. Central Kalimantan Provincial Hospital Bawen Toll 6. Bandar Lampung Water
24. Badung Utliity ducting
14. Tegal Municipal Hospital Road Supply
25. LIPI Ocean Research facility
15. Sumatera and Sumapapua Hazardous 7. Nambo Regional Waste
26. Jatigede Water Supply
Waste Treatment Facilities Management
27. Piyungan Waste Management
16. Jogja Agro Park 8. Central Java Power
28. Sarbagita Waste Mznagement
17. Land Registration Information system Plant
29. Jakarta Sewage system zone 8
18. South Badung Ringroad 9. West Semarang Water
30. Maminnasata Toll Road Included in PPP Book 2019
19. BBBPT laboratory & Building Supply
20. Merangin Dam Data per 27/02/2020
TOTAL: 2,397.2 M + 1 TOTAL: USD 7,963 M TOTAL: 5,212 M TOTAL: USD 6,371.2 M TOTAL: USD 2,623.6
under calculation
20
Unsolicited* PPP Project Pipeline
REPUBLIK
INDONESIA
1 under operation project, 1 under construction projects and 14 on progress projects

Project proponent submits


End of Contract
a proposal and pre-FS Business Entity FS evaluation Agreement and Assignment
document to GCA submits FS Procurement Signing Construction
of Assets

.
Pre-FS document Issuing approval Financial Close Operation
evaluation letter
to get pre-FS approval
1. Balikpapan – Penajam Paser
Utara Toll Bridge (US$ 1,099 1. Krian-Legundi-
1. Tanjung Jabung Bridge (US$ 12.0 1. Karimun Bridge (US$ 1. Marine Observation million) Bunder-Manyar (US$
million) 11.9 million) and Modeling (US$ 2. Solo – Yogyakarta – NYIA 940 million)
2. Karian Water Supply (under 2. TOD Poris Plawad 95.9 million) Kulon Progo Toll Road 2. Jakarta -Cikampek
calculation) (US$ 115.6 million) 2. Sarbagikung Regional South Toll Road (US$
3. Patimban Subang Regional Water Water Supply (US$ 1,572 million)
Supply (US$ 27.8 million) 222.2 million)
3. Dumai Water Supply
(US$ 36.22 million)
1. Jakarta - Cikampek
Elevated II (US$ 1,718
Evaluation Criteria: 1. Jatiluhur I Water Supply (US$ 133.1 million)
million)
Technically integrated with the 2. Semanan – Balaraja Toll Road
sector’s master plan 3. Kamal – Teluknaga – Rajeg Toll Road
4. Patimban Port Access Toll Road
5. Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap Toll
Road
Economically and financially viable

The business entity that proposes the


initiative has adequate financial *The unsolicited project is when the project is initiated by the private sector
capability to finance the project.
Data per 27/02/2020
USULAN TINDAK LANJUT PROSES IMPLEMENTASI
3
PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK KPBU DAERAH

Kementerian PPN/Bappenas Direktorat KPSRB


Usulan Tindak Lanjut Proses Implementasi Pelaksanaan Proyek-Proyek
KPBU Daerah

Hal – Hal yang harus di tindaklanjuti


▪ Beberapa proyek perlu diperjelas ruang lingkupnya, karena ini akan menentukan PJPK yang tepat.
▪ Project yang sudah terkonfirmasi menggunakan skema KPBU dilanjutkan dengan penyusunan Studi
Pendahuluan
▪ Project yang PJPK nya masih belum jelas agar dilakukan studi lebih lanjut untuk menentukan PJPK
▪ Perlu diperhitungkan kemampuan fiskal PJPK serta dukungan dan fasilitasi yang dibutuhkan dari
pemerintah pusat
▪ Pembentukan Simpul KPBU dan tim KPBU yang akan mengawal proses KPBU.

Follow Up yang akan dilakukan dengan Bappenas


▪ Rapat Screening proyek KPBU Daerah
▪ Rapat Sinkronisasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Daerah
▪ Magang penyusunan Studi Pendahuluan Proyek KPBU

23
Usulan Tindak Lanjut Proses Implementasi Pelaksanaan
Proyek-Proyek KPBU Daerah

Untuk proyek yang hasil


Menyusun proyek prioritas screeningnya KPBU, Calon
Screening pemilihan sumber untuk menentukan proyek PJPK perlu menyusun studi
pembiayaan proyek mana yang harus didahulukan pendahuluannya untuk
PIC: Tim Simpul KPBU memperjelas lingkup proyek,
PJPK, dll*

Proyek yang sudah ada


Proyek yang diidentifikasi
dokumen studi Perlu dibentuk tim KPBU
menggunakan skema AP perlu
pendahuluannya mengajukan untuk proyek-proyek yang
dilakukan analisis kapasitas
usulan untuk masuk ke PPP menggunakan skema KPBU
fiskal
Book

*Dapat difasilitasi pendampingan oleh


Bappenas dan Kantor Bersama KPBU
Terima Kasih

25
5 LAMPIRAN
- MAJOR PROJECT INFRASTRUKTUR
RPJMN 2020-2024

Kementerian PPN/Bappenas Direktorat KPSRB


Proyek Prioritas Strategis Nasional (Major Project)
Infrastruktur 2020 – 2024 (1)
Nama Proyek Indikasi Pendanaan Nama Proyek Indikasi Pendanaan
No Manfaat No Manfaat
Prioritas Strategis (Rp T) Prioritas Strategis (Rp T)
10 Ibu Kota Negara • Mendorong pembangunan Kawasan 466,04 22 Jaringan Pelabuhan • Meningkatnya kinerja pelabuhan 113
(IKN) Timur Indonesia (KTI) untuk Utama Terpadu dengan standardisasi pelabuhan
[APBN: 90,35; KPBU: (BUMN/Swasta)
pemerataan wilayah utama
252,46; Badan Usaha:
123,23] • Meningkatnya efisiensi rute pelayaran
domestik dengan membentuk loop
19 Jalan Tol Trans • Berkurangnya waktu tempuh 308,5
secara teratur menjadi 27%
Sumatera Aceh – Lampung – Aceh dari 48 jam [APBN: 105,5; KPBU:
Lampung menjadi 30 jam • Meningkatnya keterpaduan
203,0]
pelabuhan dengan kawasan pada
• Menjadi enabler bagi
hinterland
pengembangan kawasan Industri
dan Pariwisata di Sumatera 23 Sistem Angkutan • Mengurangi potensi kerugian 118,8
Umum Massal ekonomi akibat kemacetan di wilayah
20 KA Kecepatan Berkurangnya waktu tempuh: 63,6 metropolitan (APBN, APBD,
Perkotaan di 6
Tinggi Pulau Jawa • Jakarta – Semarang dari 5 jam [APBN: 21,6; KPBU: Wilayah Badan Usaha)
(Jakarta – Semarang menjadi 3,5 jam 42,0] Metropolitan:
dan Jakarta – • Jakarta – Bandung dari 3 jam Jakarta, Surabaya,
Bandung) menjadi 40 menit Bandung, Medan,
21 Kereta Api • Terhubungnya Kawasan Industri 6,4 Semarang, dan
Makassar-Pare Pare dengan Pelabuhan Garongkong dan Makassar
[APBN: 3,8; KPBU: 2,6]
Makassar New Port 24 Pembangunan dan • Meningkatnya kapasitas produksi 637,0
• Berkurangnya beban angkutan Pengembangan minyak menjadi 1,9 Juta Barrel Per (Badan Usaha)
barang di Jalan Nasional Lintas Barat Kilang Minyak Hari di tahun 2026
Sulawesi 20-30% pada tahun 2045 • Perbaikan neraca perdagangan di
(target 1,5 juta ton/tahun) sektor migas

27
Proyek Prioritas Strategis Nasional (Major Project)
Infrastruktur 2020 – 2024 (2)
Nama Proyek Indikasi Pendanaan Nama Proyek Indikasi Pendanaan
No Manfaat No Manfaat
Prioritas Strategis (Rp T) Prioritas Strategis (Rp T)
25 Pembangkit Listrik • Melanjutkan penyelesaian target 1.121,0 27 Pengamanan Pesisir • Teratasinya bencana banjir rob di 54,9
27.000 MW, program 35.000 MW 5 Perkotaan DKI Jakarta, Semarang, Pekalongan, [APBN: 31,4; KPBU:
(APBN dan Badan
Transmisi 19.000 Pantura Jawa Demak, dan Cirebon 18,7; APBD: 4,8]
• Mendukung target EBT pada bauran Usaha)
KMS dan Gardu energi primer pada akhir tahun • Berkurangnya waktu tempuh
Induk 38.000 MVA 2024 sebesar 19,5% Semarang – Demak (1 jam menjadi
25 menit)
• Menyediakan pasokan listrik untuk
target penggunaan listrik 1.400 kWh 28 18 Waduk • Tersedianya pasokan air baku dari 92,9
per kapita di 2024 Multiguna waduk 23,5 m³/detik dan pasokan [APBN: 12,9; KPBU: 24;
• Penurunan Emisi CO₂ Pembangkit listrik 2.438 MW Swasta : 60]
sebesar 6,07 juta ton CO₂ pada • Tersedianya pasokan air di 51
2024 daerah irigasi premium sebesar 20%
• Menurunnya tingkat pemadaman guna mendukung ketahanan pangan
listrik (SAIDI) menjadi 1 • Meningkatnya efisiensi dan kinerja
jam/pelanggan di 2024 irigasi di atas 70% yang didukung
• Memenuhi kebutuhan listrik di oleh pemanfaatan teknologi di 9 DI
kawasan prioritas nasional 29 Jembatan Udara 37 • Menurunnya harga bahan pokok di 7,7
26 Infrastruktur TIK • Berkurangnya kesenjangan digital 435,2 Rute di Papua Wilayah Papua sebesar 50% [APBN]
untuk Mendukung [APBN: 7,2; Badan
• Menyediakan layanan internet
Transformasi Digital Usaha: 428,0]
cepat untuk mendukung digitalisasi
sektor ekonomi, sosial, dan
pemerintahan

28
Proyek Prioritas Strategis Nasional (Major Project)
Infrastruktur 2020 – 2024 (3)
Nama Proyek Indikasi Pendanaan Nama Proyek Indikasi Pendanaan
No Manfaat No Manfaat
Prioritas Strategis (Rp T) Prioritas Strategis (Rp T)
30 Jalan Trans pada 18 • Meningkatnya konektivitas dan 12,4
35 Infrastruktur • Penghematan subsidi LPG sebesar 38,4
Pulau Tertinggal, mobilitas barang dan penumpang [APBN]
Jaringan Gas Kota Rp. 297,6 M per tahun
Terluar, dan untuk menurunkan harga komoditas [APBN: 4,1; BUMN:
untuk 4 Juta
Terdepan • Berkurangnya import LPG sebesar 6,9; KPBU: 27,4]
Sambungan Rumah 603,720 ribu ton per tahun
31 Jalan Trans Papua • Meningkatnya konektivitas dan 15,4
Merauke - Sorong aksesibilitas bagi wilayah [APBN] 36 Pemulihan Empat • Penurunan erosi di wilayah DAS 30,9
perdalaman, terutama wilayah Daerah Aliran kritis dengan penghijauan lahan [APBN]
Pegunungan Tengah Papua Sungai Kritis kritis 150.000 Ha
• Berkurangnya biaya logistik angkutan • Reduksi dampak bencana banjir di
bahan pokok mencapai 50%. Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa
32 Akses Sanitasi (Air • Meningkatnya rumah tangga yang 140,9 Barat dan Sumatera Utara
Limbah Domestik) memiliki akses sanitasi layak menjadi [APBN: 73,5; APBD: 37 Pipa Gas Bumi • Menyambungkan jaringan pipa gas 36,4
Layak dan Aman 90% 1,7; Masyarakat/ Trans Kalimantan bumi wilayah Kalimantan (Trans
(90% Rumah Swasta: 65,7] [Badan Usaha]
(2.219 km) Kalimantan)
Tangga)
• Memenuhi kebutuhan gas bumi di
33 Akses Air Minum • Meningkatnya akses air minum layak 123,5 sektor industri, pembangkit listrik,
Perpipaan (10 Juta pada tahun 2024 menjadi 100% [APBN: 77,9; APBD: hingga kebutuhan jaringan gas
Sambungan 15,6; KPBU: 29,9] rumah tangga dan komersial di
Rumah) Kalimantan
34 Rumah Susun • Meningkatnya akses masyarakat 397,9 • Mendukung penyediaan energi
Perkotaan (1 Juta) terhadap perumahan layak dan aman [APBN: 18 ,0; APBD: untuk calon ibukota negara
yang terjangkau untuk sejuta rumah 109,2; BUMN: 28,0;
• Mendorong pemanfaatan potensi
tangga perkotaan dan menangani Swasta: 237,5;
gas bumi di wilayah Natuna
permukiman kumuh Masyarakat: 5,0]
• Terbentuknya sistem perumahan
publik yang profesional di
metropolitan (lintas kab/kota) 29

Anda mungkin juga menyukai