Anda di halaman 1dari 3

ESSAY (CORONA VIRUS)

NINDY RIZKA FITRIA (Nindyrizka04@gmail.com)


FACULTY OF ECONOMIC
MANAJEMEN PARIWISATA DAN HOSPITALITY (EKM 422)

Dampak Pandemik (Virus Corna) Terhadap Industri Pariwisata Dunia

Dalam melakukan peerjalanan wisata sangat banyak yang harus di perhatikan


sebelum memulai perjalanan tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian penting bagi
wisatawan saat melakukan perjalanan adalah resiko yang akan mereka hadapi
nantinya. Terutama saat melakukan perjalanan ke Negara yang berkembang. Karena
menurut (Lenggogeni et al., 2019) bencana alam sangat kompleks dirasakan oleh
Negara yang berkembang dibandingkan Negara maju. Bencana alam merupakan
bagian dari resiko yang akan dihadapi oleh para wisatawan. Namun tidak hanya
bencana alam seperti tsunami atau gempa bumi saja yang ditakuti oleh wisatawan
juga ada bencana baru yang kini mewabah diseluruh dunia yaitu munculnya Virus
corona.
Menurut (World Health Organization, 2019) Virus korona adalah virus yang
menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan
timur tengah (MERS-CoV) dan Sindrom penafasan akut parah (SARS-CoV) virus ini
berawal dari kota Wuhan Negara China yang akhirnya menyebar ke Negara lain salah
satunya Indonesia. Virus corona ini sangat berpengaruh besar terhadap perindustrian
pariwisata karena saat ini banyak Negara yang melakukan lockdown terhadap turis
turis mancanegara untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut hingga meluas
ke berbagai Negara.
Meenurut (Lenggogeni et al., 2019) ada 7 risiko perjalanan yang dihubungkan
oleh konteks bencana alam, salah satunya adalah ketakutan terjebak. Yang artinya ada
ketakutan bagi wisatawan saat mengunjungi suatu daerah yang sudah ada kasus virus
corona, mereka akan tertular yang otomatis mereka akan dilakukan karantina baik di
Negara tempat mereka melakukan perjalanan atau di Negara asal mereka. Saat mereka
di karantina ,otomatis mereka akan terpisah dari orang- orang yang mereka cintai
dalam waktu yang cukup lama. Inilah yang merupakan salah satu ketakutan
wisatawan melakukan perjalanan karena mereka takut terinfeksi virus corona dan ikut
di isolasi. Ini merupakan salah satu resiko psikolologis yaitu ketakutan merasa
terjebak (Mitchell, 1992)
Industry pariwisata kini berada di tahap bawah dikarenakan pandemic global
tadi, yaitu virus corona. Bahkan yang juga terkena dampaknya adalah, Negara Saudi
Arabia yang sementara waktu melarang adanya kegiatan umrah. Sehingga kota
Makkah saat ini benar benar kosong dan di sterilkan. Tidak hanya itu juga banyak
wisatawan mungkin sudah merencanakan perjalanan dari jauh hari memilih
mengalami kerugian untuk membatalkan perjalanan daripada harus tetap terbang ke
suatu Negara dan menerima resiko terinfeksi virus corona.
Indonesia juga terkana dampaknya, karena saaat ini menurut (Kamil, 2020)
jumlah kasus positif corona di Indonesia sudah mencaapai 134 kasus. Ini membuat
Indonesia menjadi salah satu Negara yang ikut terkena dampak virus corona.
Sehingga saat ini Presiden Jokowi sudah mulai memberikan peringatan kepada
masyarakat Indonesia untuk melakukan social distancing yang artinya masyarakat
tidak bebaas melakukan kegiatan social seperti dulu, sehingga keramaian sangat
dihindarkan saat ini. Banyak universitas yang juga ikut serta meliburkan
maahasiswanya terkait hal ini. Tentu saja ini berdampak juga pada pariwsata di
Indonesia, salah satunya Kota Jakarta yang merupakan paling banyak kasus korona
saat ini. Sehingga banyak tempat wisata yang sepi wisatawan dikarenakan ketakutan
akan terinfeksi virus ini.
Presiden Jokowi berusaha untuk mengajak masyarakat Indonesia agar kompak
melawan virus ini hingga tuntas sehingga pariwisata dan perekonomian dapat berjalan
seperti biasa dan kegiatan operasional pemerintahan dapat berjalan semestinya
kembali kaarena memang pegawai pemerintahan banyak yang bekerja dari rumah
yang tentunya ini tidak efektiif. Presiden Jokowi berharap, kasus Virus Corona ini
cepat Tuntas dan tidak memakan banyak korban kedepannya.
Serta dengan tuntasnya virus ini pariwisata dunia akan membaik dan
berkembang kembali. Karena sejatinya, China yang merupakan pusat virus ini, sudah
berangsur membaik, dan tentunya semoga Dunia juga akan membaik.
Referensi
CoronaVirus. (2019). Retrieved Maret 17, 2020, from World Health Organization:
https://www.who.int/health-topics/coronavirus
Kamil, F. (2020, Maret 17). Detik News. Retrieved Maret 17, 2020, from Data
Terbaru Virus Corona Terkait Indonesia: https://m.detik.com/news/berita/d-
4942267/data-terbaru-virus-coorona-terkait-indonesia-per-17-maret-pukul-
1100-wib
Lenggogeni, S., Ritchie, B. W., & Slaughter, L. (2019). Understanding travel risks in
a developing country: a bottom up approach. Journal of Travel and Tourism
Marketing, 36(8), 941–955. https://doi.org/10.1080/10548408.2019.1661329
Mitchell, V. W. (1992). Understanding Consumers’ Behaviour: Can Perceived Risk
Theory Help? Management Decision, 30(3), 26–31.
https://doi.org/10.1108/00251749210013050
World Health Organization. (2019). Retrieved Maret 17, 2020, from Corona Virus:
http://www.who.int/health-topics/coronavirus

Anda mungkin juga menyukai