Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Bahasa Indonesia di Manca Negara dan

Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia Hari Ini

Oleh : Nur Muzayyanah Alfiyah

Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir yang merupakan sumber awal
manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol sebuah
pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada
disekitarnya, dan mengantarkan diamemiliki ilmu pengetahuan dan keahlian. Secara
sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas
di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat
untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting
digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang
biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua
aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara
tulisan dan bahasa tubuh. Pada saat perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia
memerlukan alat pemersatu dalam berinteraksi antar suku bangsa yang ada di Indonesia.
Dipilihlah bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bangsa di Indonesia. Pada peristiwa
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 ditetapkan bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia. Penetapan itu pun merupakan awal bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional.
Bahasa merupakan salah satu faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan
antarnegara. Indonesia yang ikut dalam hubungan komunikasi anta rbangsa membuat
bahasa Indonesia di kenal di luar negeri. Tidak hanya di Asia, bahasa Indonesia juga di
kenal di luar Asia seperti Autralia. Banyak negara yang sudah meresmikan Bahasa
Indonesia diberbagai kampus dan sekolah khusus lainnya. Bahasa Indonesia justru menjadi
bahasa yang menarik dan diminati di luar negeri. Ada sekitar 52 negara yang telah
meresmikan program bahasa Indonesia, baik berupa tempat kursus, universitas, sekolah
dan lainnya. Sejak dibentuknya Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing
di Bandung pada tahun 1999 dan terbukanya pintu bagi warga asing untuk bekerja di
Indonesia, membuat perkembangan bahasa Indonesia semakin banyak peminatnya dari
tahun ke tahun.
Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa resmi di daerah ibukota Vietnam, yaitu di Kota
Ho Chi Mint. Bahasa indonesia setara dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang yang
menjadi bahasa ke-2 setelah bahasa Vietnam sendiri. Selain di Vietnam, bahasa Indonesia
juga menjadi bahasa populer ke-4 di kalangan masyarakat Autralia. Banyak universitas dan
sekolah yang mewajibkan muridnya mempelajari bahasa Indonesia. Jadi tidak heran lagi,
jika kita melihat anak remaja yang bisa berbahasa Indonesia. Di Korea Selatan sendiri yang
dijuliki sebagai kiblat dunia musik Kpop, kini masyarakatnya banyak yang berminat belajar
bahasa Indonesia. Terlebih lagi banyaknya YouTuber Korea Selatan yang menggunakan
bahasa Indonesia dalam kontennya. Perkembangan bahasa indonesia di Mancanegara
menjadi peluang yang besar bagi bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional. Namun
usaha tersebut harus di awali dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai anak bangsa yang
cinta akan tanah air, harusnya mempelajari dan mengembangkan bahasa indonesia dengan
baik.
Eksistensi penggunaan bahasa Indonesia sudah terlihat sejak zaman penduduan
Jepang, pada tahun 1942 Jepang telah mendirikan Komisi Bahasa Indonesia yang
pekerjaannya dipusatkan pada Kantor Bahasa Indonesia. Adapun tugas tugas Kantor
Bahasa Indonesia pada saat itu menciptakan istilah baru dunia ilmu dn segala cabang
kehidupan modern, membkukan bahasa itu dengan menentukan kata-kata baru dalam surat
kabar,pidato,dan sebagainya, dan tugas terakhir menciptakan suatu tata bahasa baku.
Eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia pada era globalisasi
sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini
diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang
tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang
begitu canggih harus dihadapi dengan memertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk
jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisiplinan berbahasa nasional, dengan
mematuhi semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia. Dengan disiplin
berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari
pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.
Namun, jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa
Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Banyak para penuturnya masih
dihinggapi sikap inferior (rendah diri), sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan
terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis,
menyelipkan setumpuk istilah asing. Walaupun sudah ada padanannya dalam bahasa
Indonesia. Kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat Indonesia sebagai pengguna
bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak
dalam memilah-milah bahasa baik dan buruk yang mereka dengar di internet ataupun media
lainnya. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman sosial media atau
aplikasi-aplikasi situs web juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah
satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional Republik Indonesia ini dapat menjadi
bagian dari globalisasi, bukan menjadi “korban” dari globalisasi.
Selain kesadaran masyarakat mempertahankan peranan bahasa Indonesia, pemerintah
juga terlibat untuk terus mempertahankan eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di era
globalisasi ini, salah satu bentuk upaya pemerintah tersebut adalah dengan membangun
Pusat Pengembangan Bahasa. Dengan demikian jika masyakarat dan pemerintah terus
berkerja sama dalam mengembangkan dan mempertahankan penggunaan bahasa
Indonesia, maka eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di era globaisasi akan terus
dapat ditingkatkan hingga dunia mengetahui akan kuaitas bahasa Indnesia sendiri.
Kesimpulanya, Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia
untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat
rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus menyiapkan diri dengan baik dan pernuh
perhitungan.Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah identitas bangsa yang
diperlihatkan melalui identitas bahasa. Identitas bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa
bahasa Indonesia adalah bahasa yang sederhana, tata bahasanya mempunyai sistem
sederhana,mudah dipelajari, dan tidak rumit. Keserhanaan dan ketidakrumitan inilah salah
satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia. Setiap
bangsa asing yang mempelajari bahasa Indonesia dapat menguasai dalam waktu yang
cukup singkat. Namun, kesederhanaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa
Indonesia di tengah-tengah pergaualan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan
diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu
pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya
bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada
era globaliasasi ini. Bahkan bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di
negara-negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Vietnam, Amerika Serikat, Inggris,
Cina, dan Korea Selatan.

Anda mungkin juga menyukai