Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Oleh
TOMY INDARTO
NIM. 97032/TA
D. PERUMUSAN MASALAH
Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam industri pertambangan
sebagai suatu konsep dan pekerjaan mempunyai tujuan akhir meniadakan
kecelakaan dan sekaligus menekan seminimal mungkin biaya yang
dikeluarkan sebagai akibat dari adanya kecelakaan. Apapun program yang
dicanangkan akan bermuara pada tujuan tersebut. Kecelakaan, bagaimanapun
tingkat keparahannya akan tetap merugikan, tidak hanya bagi yang
mengalaminya, namun perusahaan akan menanggung dampaknya.
Kecelakaan, apalagi yang mengakibatkan cacat tetap atau kematian pasti
menyisakan penderitaan bagi sanak keluarganya.
Bagi industri pertambangan, kecelakaan kerja berarti kerugian
finansial, moral, dan citra. Terlebih lagi jika kecelakaan kerja tersebut
mempengaruhi nilai sahamnya. Karena begitu besar pengaruh kecelakaan
kerja terhadap citra perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan tambang
harus menyisihkan paling tidak 25 % dari keuntungan bersihnya untuk dana
resiko, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi asuransi,
kerugian yang tidak diasuransikan, dan usaha-usaha pencegahan.
Begitu besarnya beaya yang harus dikeluarkan untuk suatu kecelakaan
kerja dan juga dampaknya terhadap citra perusahaan tambang, sehingga
usaha pencegahan merupakan prioritas utama. Studi dan dan penelitian
tentang sistem kecelakaan dan kesehatan kerja tambang menjadi program
yang wajib dilakukan. Dan hal yang tidak bisa ditawar adalah dengan
mengikutkan jajaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada
perusahaan tambang tersebut.
E. DASAR TEORI
1. Kerangka Dasar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan
bagian dari proses manajemen keseluruhan mempunyai peranan penting di
dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui pengendalian rugi perusahaan
tersebut. Alasan ini adalah tepat mengingat penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam suatu perusahaan betujuan mencegah, mengurangi
dan menanggulangi setiap bentuk kecelakaan yang dapat menimbulkan
kerugian-kerugian yang tidak dikehendaki.
Keberhasilan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
suatu industri sangat bergantung pada pandangan manajemen terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu sendiri. Ungkapan ini didasarkan pada
kenyataan dimana masih banyak terdapat perusahaan yang berpandangan
bahwa penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam kegiatannya akan
mengurangi perolehan keuntungan perusahaan. Pandangan ini sama sekali
tidak dapat dibenarkan, karena pada hakekatnya penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja justru akan melipatgandakan keuntungan melalui
pencegahan kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian dan peningkatan
produktifitas. Bahkan tidaklah berlebihan kiranya apabila suatu industri yang
memiliki resiko tinggi seperti industri pertambangan berpandangan bahwa
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan tanggung jawab
seluruh karyawan dan tidak semata-mata tanggung jawab suatu bagian atau
pimpinan perusahaan. Hal ini dimungkinkan mengingat adanya pernyataan
manajemen yang mengidentikkan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu segala perlakuan terhadap
produk tidak dapat dibedakan dengan perlakuan terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
disusun sebagai berikut :
a. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan masalah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Contoh dari kelima fungsi ini ditentukan oleh konsep dasar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dianut industri tersebut.
b. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan
pelaporannya, pengoperasian, produk pemasaran dan penjualan serta
sistem komunikasi dan informasi. Kegiatan-kegiatan ini merupakan
sasaran dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
c. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia,
materialisme dan peralatan, kebutuhan konsumen, kondisi ekonomi,
masyarakat dan lingkungan kerja serta peraturan pemerintah dapat
merupakan masukan kegiatan manajemen dan fungsi manajemen.
Dengan melandaskan pada kerangka dasar manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja tersebut diatas maka tujuan manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah melakukan pencegahan kecelakaan atau kerugian
perusahaan dengan merealisasikan setiap fungsi manajemen dalam
melaksanakan kegiatan yang dibatasi oleh sumber atau masukan yang
dimiliki.
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pengumpulan Data
Merupakan proses pengambilan data dari berbagai sumber yang akan
digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Data-data yang akan
diambil antara lain :
a. Sistem Penambangan yang diterapkan
b. Kondisi Front kerja dan lingkungan sekitar
c. Program keselamatan dan Kesehatan Kerja Di PT. Freeport Indonesia.
d. Besar angka kekerapan kecelakaan.
e. Proses terjadinya kecelakaan.
f. Mencatat kejadian yang terjadi dan wawancara seperlunya.
2. Urutan Penelitian
a. Studi Literatur
Mempelajari literatur yang menunjang yang dapat diperoleh dari :
- Instansi yang terkait dengan permasalahan
- Perpustakaan
- Brosur-brosur
- Peta, grafik,tabel dan lain-lain
b. Pengamatan di Lapangan
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk memperoleh pengertian dan
gambaran kondisi kerja dan lingkungan sekitar, serta hal-hal yang
berpengaruh terhadap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Pengumpulan Data
Pelaksanaan untuk memperoleh data yang diperlukan dari berbagai
sumber dalam penyusunan Tugas Akhir.
d. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan usaha untuk menyusun dan mengolah
data. Data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan sesuai dengan
kegunaannya.
e. Analisa Hasil Pengolahan Data
f. Kesimpulan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Pembatasan Masalah
E. Pemecahan Masalah
F. Hasil Yang Diharapkan
V. PEMBAHASAN
A. Sistem Keselamatan Kerja dan Metode Analisa Keselamatan
Kerja
B. Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Seluruh Departemen
C. Peningkatan Efektifitas Pengidentifikasian Bahaya
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN