Anda di halaman 1dari 84

OUTLOOK KAMBING/DOMBA

ISSN 1907-1507 2018

OUTLOOK DAGING SAPI

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
2018

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i


2018 OUTLOOK KAMBING/DOMBA

ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK KAMBING/DOMBA 2018

OUTLOOK DAGING SAPI

ISSN : 1907-1507

Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5)


Jumlah Halaman : 50 halaman

Penasehat :
Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si.

Penyunting :
Dr. Ir. Anna A. Susanti, MSi.
Drh. Akbar, MP

Naskah :
Ir. Roch Widaningsih, M.Si

Design Sampul :
Suyati, S.Kom

Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
2018

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii


2018 OUTLOOK KAMBING/DOMBA

iv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Outlook Daging Sapi 2018

KATA PENGANTAR

Penerbitan Buku Outlook Komoditas Pertanian merupakan


publikasi tahunan yang diterbitkan secara reguler oleh Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian sejak tahun 1995. Outlook Komoditas
Pertanian terdiri dari empat subsektor, yaitu: (1) Tanaman Pangan, (2)
Hortikultura, (3) Perkebunan dan (4) Peternakan.

Pada tahun 2010-2018 Outlook Komoditas Peternakan


diterbitkan per komoditas yaitu: (1) Outlook Daging Sapi; (2) Outlook
Daging Ayam Ras; (3) Outlook Daging Kambing/Domba (4) Outlook
Telur Ayam Ras; dan (5) Outlook Susu.

Outlook Daging Sapi tahun 2018 ini menyajikan keragaan


data series masing-masing indikator secara nasional dan internasional
selama 5-40 tahun terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis
proyeksi penawaran dan permintaan domestik telur dari tahun 2018
sampai dengan tahun 2022.

Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para pembaca


dapat memperoleh gambaran tentang keragaan dan proyeksi indikator
yang mempengaruhi penawaran dan permintaan daging sapi secara
lebih lengkap dan menyeluruh.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan


publikasi ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya. Kritik dan saran dari segenap pembaca sangat diharapkan
guna dijadikan dasar penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbitan
publikasi berikutnya.

Jakarta, Desember 2018


Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian,

Dr. Ir. I. Ketut Kariyasa, MSi.


NIP 19690419.199803.1.002
v
v
v
v
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

vi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xiii
EXECUTIVE SUMMARY ................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................. 3
1.1. Latar Belakang .................................................... 3
1.2. Tujuan dan Sasaran ............................................. 4
1.3. Ruang Lingkup .................................................... 4

BAB II. METODOLOGI ............................................................... 7


2.1. Sumber Data dan Informasi .................................... 7
2.2. Analisis Diskriptif ................................................... 8
2.3. Analisis Model Produksi .......................................... 8
2.4. Analisis Model Konsumsi ....................................... 9
2.5. Kelayakan Model ................................................... 9

BAB III. KERAGAAN DAGING SAPI DALAM NEGERI ...................... 13


3.1. Perkembangan Populasi dan Produksi....................... 13
3.2. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia ................. 16
3.3. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia ................ 17
3.4. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia ... 18
3.5. Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia ....... 20
v
v
vii
vii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

3.6. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi di


Indonesia … ......................................................... 21

BAB IV. KERAGAAN DAGING SAPI DUNIA ..................................... 25


4.1. Perkembangan Populasi dan Produksi ..................... 25
4.2. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia .......... 28
4.3. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi
Dunia……...... ....................................................... 30

BAB V. ANALISIS PRODUKSI DAN KONSUMSI DAGING SAPI ............ 37


5.1. Proyeksi Produksin Daging Sapi, 2018 - 2022 .......... 37
5.2. Proyeksi Konsumsi Daging Sapi, 2018 - 2022 ......... 40
5.3. Proyeksi Surplus/Defisit Telur 2018 - 2022 ........... 41

BAB VI. KESIMPULAN .................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 47


LAMPIRAN .......................................................................... 49

viii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data ................... 7


Tabel 5.1. Proyeksi Produksi Daging Sapi Tahun 2018-2022......... 39
Tabel 5.2. Proyeksi Konsumsi Daging Sapi Tahun 2018-2022 ....... 40
Tabel 5.3. Proyeksi Surplus/ Defisit Daging Sapi tahun 2018-2022. 42

v
v
ix
ix
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

x
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 2009 – 2018 .............................................. 14
Gambar 3.2 Perkembangan Produksi Daging Sapi Potong di
Indonesia, Tahun 2009 – 2018 ............................... 16
Gambar 3.3 Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 2014 – 2018 ............................................... 17
Gambar 3.4 Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2014 – 2018 .............................................. 18
Gambar 3.5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2008 - 2017 ................................................ 19
Gambar 3.6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di
Indonesia, Tahun 2008 – 2018 ............................... 21
Gambar 3.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging
Sapi di Indonesia, Tahun 2009 – 2018 .................... 22
Gambar 3.8. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Sapi
di Indonesia, Tahun 2009 – 2018 .......................... 22
Gambar 4.1. Perkembangan Populasi (Stok Awal) Sapi Potong
Dunia, Tahun 2010 – 2019 ..................................... 25
Gambar 4.2. Sentra Populasi Sapi Potong Dunia,
Tahun 2015 – 2019 .............................................. 26
Gambar 4.3. Sentra Produksi Daging Sapi Dunia,
Tahun 2015 – 2019 .............................................. 28
Gambar 4.4. Perkembangan Produksi dan Konsumsi Daging Sapi
Dunia , Tahun 2010 – 2019 .................................... 29
Gambar 4.5. Negara Konsumen Terbesar Daging Sapi Dunia,
Tahun 2015 – 2019 ............................................. 29 v
v
xi
xi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 4.6. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging


Sapi Dunia, Tahun 2010 – 2019 ............................. 30
Gambar 4.7. Negara Eksportir Daging Sapi Dunia,
Tahun 2015 – 2019 ............................................... 31
Gambar 4.8. Negara Importir Daging Sapi Dunia,
Tahun 2015 – 2019................................................ 33

xii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 1984 – 2018 ........................................... 51
Lampiran 2. Perkembangan Produksi di Indonesia,
Tahun 1984 – 2018 ........................................... 52
Lampiran 3. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia,
Tahun 2014 – 2018 ........................................... 53
Lampiran 4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2014 – 2018 ........................................... 54
Lampiran 5. Perkembangan Konsumsi Daging Sap di Indonesia,
Tahun 2002– 2017 ............................................ 55
Lampiran 6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di
Indonesia, Tahun 1983 – 2018 ........................... 56
Lampiran 7. Neraca Ekspor Impor Daging Sapi,
Tahun 1996 – 2017 ........................................... 57
Lampiran 8. Perkembangan Populasi (Stok Awal) Daging Sapi
Dunia, Tahun 1980 – 2019 ................................. 58
Lampiran 9. Sentra Populasi Sapi Potong Dunia,
Tahun 2015 – 2019 ........................................... 59
Lampiran 10. Sentra Produksi Daging Sapi Dunia,
Tahun 2015 – 2019 ........................................... 60
Lampiran 11. Negara Konsumen Daging Sapi Terbesar Dunia,
Tahun 2015 – 2019 ........................................... 61
Lampiran 12. Perkembangan Neraca Perdagangan Daging Sapi
Dunia, Tahun 1980 – 2018 .................................. 62
Lampiran 13. Negara Eksportir Daging Sapi Dunia,
v
Tahun 2015 – 2019 .......................................... 63 v
xiii
xiii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 14. Negara Importir Daging Sapi Dunia,


Tahun 2015 – 2019 .......................................... 64

xiv
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

RINGKASAN EKSEKUTIF

Prospek usaha peternakan sapi potong di Indonesia sangat baik.


Pasar dalam negeri masih kekurangan ketersediaan daging sapi, sehingga
masih perlu impor yang cukup tinggi. Produksi daging sapi tahun 2017
sebesar 486,32 ribu ton dan angka sementara 2018 mencapai 496,30 ribu
ton. Impor daging sapi tahun 2017 mencapai 163,07 ribu ton atau sekitar
33,35% dari produksi dalam negeri. Sampai bulan Agustus 2018 impor
daging sapi sebesar 123,18 ribu ton. Besarnya volume impor daging sapi
menunjukkan bahwa peluang untuk budidaya sapi potong masih
menjanjikan, agar bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri akan daging
sapi, sehingga di masa mendatang kita tidak perlu impor.

Selama sepuluh tahun terakhir (2009-2018) populasi sapi potong,


rata-rata naik sebesar 3,75% per tahun, dan produksi daging sapi naik
sebesar 2,27% per tahun. Produksi daging sapi lima tahun ke depan
(2018-2022) diprediksikan akan naik rata-rata 8,20% per tahun. Tahun
2022 diperkirakan Indonesia akan mencapai swasembada daging sapi
dengan surplus sebesar 38,42 ribu ton.

Konsumsi per kapita daging sapi pada periode 2018-2022


diperkirakan sedikit mengalami peningkatan, rata-rata sebesar 0,87% per
tahun. Tahun 2022 konsumsi naik 0,86% menjadi 2,46 kg/kap/tahun dari
tahun 2021 sebesar 2,44 kg/kap/tahun. Konsumsi nasional naik lebih
tinggi, rata-rata pertumbuhan dari 2018-2022 sebesar 1,98%, hal ini
disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi daripada
laju pertumbuhan konsumsi per kapita. Konsumsi nasional daging sapi
tahun 2021 sebesar 667,43 ribu ton, tahun 2022 naik 1,91% menjadi
680,15 ribu ton.

v
v
xv
xv
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

xvi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 1
Pendahuluan

1
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

2
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sapi potong merupakan komoditas peternakan utama yang sedang
diupayakan untuk berkembang. Melalui program SIWAB diharapkan sapi
potong berkembang biak dengan cepat dan pada akhirnya bisa mencapai
swasembada daging sapi. Sapi potong merupakan komoditas kedua setelah
ayam broiler dalam menyediakan daging untuk konsumsi. Tahun 2017
daging sapi memberikan kontribusi hingga 14,11% terhadap produksi daging
nasional (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018).
Secara umum kebutuhan daging sapi sebagian masih disuplai oleh impor
daging maupun sapi bakalan.

Tingginya harga daging sapi saat ini sebagai dampak dari ketidak
seimbangan antara produksi dan tingginya permintaan masyarakat terhadap
daging sapi. Selain produksi daging sapi yang belum mencukupi kebutuhan
dalam negeri, sapi dari sentra produksi belum terdistribusi dengan baik ke
konsumen. Meskipun tersedia kapal tetapi distribusi belum juga lancar,
mungkin karena biaya operasional yang mahal. Akibatnya Indonesia masih
melakukan impor sapi maupun daging sapi yang cukup besar. Impor daging
sapi awalnya hanya untuk memenuhi segmen pasar tertentu, namun kini
telah memasuki segmen supermarket dan pasar tradisional.

Dalam rangka untuk melihat perkembangan dan proyeksi komoditas


daging sapi, maka dilakukan analisis outlook komoditas daging sapi. Selain
digunakan sebagai bahan rujukan bagi para pimpinan Kementerian Pertanian
dalam mengambil kebijakan, analisis ini juga penting dalam menyediakan
informasi bagi para stakeholder yang terkait dengan kegiatan agribisnis
subsektor peternakan.

3
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

1.2. Tujuan dan Sasaran


• Tujuan:
Melakukan analisis peramalan neraca produksi dan konsumsi daging
sapi dengan menggunakan metode statistik.
• Sasaran:
Tersedianya informasi peramalan indikator produksi dan konsumsi
daging sapi tahun 2018 sampai dengan 2022.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup Outlook Daging Sapi meliputi peubah-peubah yang
diduga mempengaruhi dinamika naik turunnya produksi dan konsumsi
daging sapi. Peubah-peubah tersebut antara lain populasi sapi potong, harga
daging sapi, ekspor-impor daging sapi, serta produksi dan konsumsi daging
sapi.

4
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 2
Metodologi

5
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

6
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB II. METODOLOGI

2.1. Sumber Data dan Informasi


Outlook Daging Sapi tahun 2018 disusun berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh dari data primer dan sekunder yang bersumber dari
daerah, instansi terkait di lingkup Kementerian Pertanian dan instansi di luar
Kementerian Pertanian seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan USDA. Jenis
variabel, periode dan sumber data disajikan pada table 2.1

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data


No. Peubah Periode Sumber Data

1. Produksi daging sapi Indonesia 1984-2018 Ditjen PKH

2. Populasi sapi potong 1984-2018 Ditjen PKH

3. Konsumsi daging sapi 2002-2017 BPS

4. Ketersediaan konsumsi 2002-2017 BKP

5. Harga konsumen daging sapi 1983-2017 Kemendag

6. Ekspor-impor daging sapi 2003-2017 BPS

7. Jumlah Pendudiuk 1980-2022 BPS

8. Produksi daging sapi dunia 2015-2019 USDA

9. Konsumsi daging sapi dunia 2015-2019 USDA

10. Ekspor-impor daging sapi dunia 2015-2019 USDA

7
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

2.2. Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif atau perkembangan komoditas daging sapi
dilakukan berdasarkan ketersediaan data series yang mancakup variabel
populasi, produksi, konsumsi, ekspor, impor serta harga dengan analisis
deskriptif sederhana. Analisis deskriptif dilakukan baik untuk data series
nasional maupun dunia.

2.3. Analisis Model Produksi


Analisis model penawaran daging dilakukan dengan pendekatan
analisis fungsi produksi. Model analisis yang digunakan adalah model Regresi
Berganda (Multivariate Regression).
Secara teoritis bentuk umum dari model ini adalah:

Y  b0  b1 X 1  b2 X 2  ...  bn X n  
n
 b0   b j X j  
j 1

dimana:
Y = peubah respons/tak bebas
Xn = peubah penjelas/bebas
n = 1, 2, …
b0 = nilai konstanta
bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi untuk
peubah xn
 = sisaan

Produksi pada periode ke-t merupakan fungsi dari produksi pada


periode sebelumnya, harga di tingkat produsen, harga komoditas pesaingnya
di tingkat produsen dan pengaruh inflasi.

8
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Dengan memperhatikan ketersediaan data, analisis penawaran


dilakukan berdasarkan data produksi dalam periode tahunan. Untuk peubah-
peubah bebas yang tidak tersedia datanya dalam periode waktu yang
bersesuaian maka dilakukan proyeksi terlebih dahulu dengan menggunakan
model analisis trend (Trend Analysis) atau model pemulusan eksponensial
berganda (Double Exponential Smoothing).

2.4. Analisis Model Konsumsi


Analisis model permintaan daging merupakan analisis permintaan
langsung masyarakat terhadap daging yang dikonsumsi oleh rumah tangga
konsumen. Oleh karena adanya keterbatasan data, maka analisis permintaan
dilakukan dengan menggunakan model ARIMA pada data konsumsi per
kapita tahunan.

2.5. Kelayakan Model


Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t, dan
koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya
keragaman dari peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah-
peubah tak bebas (X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan
persamaan:
SS R egresi
R2 
SS Total
dimana:
SS Regresi = jumlah kuadrat regresi
SS Total = jumlah kuadrat total

9
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Model deret waktu baik analisis trend maupun pemulusan


eksponensial berganda (double exponential smoothing), ukuran kelayakan
model berdasarkan nilai kesalahan dengan menggunakan statistik MAPE
(mean absolute percentage error) atau kesalahan persentase absolute rata-
rata yang diformulasikan sebagai berikut:

Dimana :
:adalah data actual

:adalah nilai ramalan

Semakin kecil nilai MAPE maka model deret waktu yang diperoleh semakin
baik.

10
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 3
Keragaan Daging Sapi Dalam Negeri

11
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

12
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB III. KERAGAAN DAGING SAPI DALAM NEGERI

3.1. Perkembangan Populasi dan Produksi


Perkembangan populasi sapi potong dan produksi daging sapi secara
rata-rata selalu meningkat. Perkembangan populasi sapi potong maupun
produksi daging sapi secara lebih jelas di diskripsikan dalam tulisan dibawah
ini.

3.1.1. Populasi Sapi Potong


Populasi sapi potong di Indonesia periode 1984-2018 menunjukkan
pertumbuhan positif, rata-rata meningkat sebesar 2,01% per tahun.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 16,09%.
Peningkatan cukup signifikan terjadi tahun 2002 sebesar 10,60% atau
populasi mencapai 11,30 juta ekor dan tahun 2014 sebesar 16,09% atau
populasi 14,73 juta ekor. Peningkatan populasi tahun 2002 merupakan
sumbangan dari wilayah Jawa yang mengalami peningkatan hingga 19,03%
dan Luar Jawa lebih rendah yakni 4,57%. Sebaliknya peningkatan populasi
tahun 2014 merupakan sumbangan dari Luar Jawa 19,38% dan wilayah
Jawa yang lebih rendah sebesar 12,16%. Penurunan populasi sapi potong
cukup signifikan terjadi tahun 2013 sebesar 20,62%. Pada tahun 2013
populasi di Jawa turun 26,27% dari sebesar 7,85 juta ekor di tahun 2012
menjadi 5,79 juta ekor. Demikian halnya di Luar Jawa turun 15,15% menjadi
6,90 juta ekor dari tahun 2012 sebesar 8,13 juta ekor.

Populasi sapi potong selama periode sepuluh tahun terakhir tumbuh


lebih pesat dengan rata-rata pertumbuhan 3,75%. Meskipun pada tahun
2013 terjadi penurunan sangat signifikan yaitu sebesar 20,62%, tetapi di
tahun-tahun selanjutnya terus terjadi peningkatan. Pertumbuhan tertinggi
tertinggi terjadi di tahun 2014 yaitu sebesar 16,09%, pertumbuhan ini

13
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

sangat signifikan terjadi di luar Pulau Jawa sebesar 19,38%, sedangkan di


Pulau Jawa hnya 12,16%. Di tahun-tahun berikutnya nampak pertumbuhan
populasi sapi potong di Indonesia terus mengalami peningkatan,
peningkatan yang terjadi di luar Pulau Jawa lebih tinggi dibanding Pulau
Jawa. (Gambar 3.1 dan Lampiran 1).

(Juta ekor)

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
2017

2018*)
2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Indonesia (Juta Ekor) Jawa (Juta Ekor) Luar Jawa (Juta Ekor)

Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia, 2009-2018

3.1.2. Produksi Daging Sapi


Yang dimaksud dengan produksi daging sapi adalah produksi karkas
sapi ditambah dengan edible oval (bagian yang dapat dimakan). Keragaan
produksi daging sapi di Indonesia tahun 1984-2018 secara umum
menunjukkan peningkatan, rata-rata 2,45% per tahun dan tertinggi tahun
2004 sebesar 21,06%. Peningkatan di Jawa lebih rendah dibanding luar
Jawa, di Jawa rata-rata mengalami peningkatan sebesar 2,45% per tahun,
sedangkan di Luar Jawa relatif lebih tinggi sebesar 3,47% per tahun. Selama

14
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

periode tersebut produksi daging sapi nasional sempat mengalami gejolak,


setelah mengalami peningkatan tahun 2004 sebesar 21,06% dengan total
produksi mencapai 447,57 ribu ton, tahun berikutnya turun hingga 19,86%
menjadi sebesar 358,71 ribu ton. Gejolak tersebut sangat kentara terutama
di Luar Jawa, tahun 2004 naik sangat signifikan hingga 54,16% dengan total
produksi mencapai 205,48 ribu ton, namun tahun 2005 turun hingga 32,97%
sehingga produksi menjadi 137,73 ribu ton.

Perkembangan produksi daging sapi nasional sepuluh tahun terakhir


cenderung meningkat sedikit lebih rendah, yaitu rata-rata sebesar 2,27%
per tahun. Selama periode tersebut di Jawa meningkat lebih rendah
dibanding luar Jawa, peningkatan di Jawa sebesar 1,28% per tahun, dandi
luar Jawa naik sebesar 3,81% per tahun. Produksi daging sapi Indonesia
tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 6,20% dibanding tahun 2016,
atau pada tahun 2016 produksi sebesar 518,48 ribu ton menjadi 486,32 ribu
ton di tahun 2017. Angka sementara tahun 2018 menunjukkan bahwa
produksi naik sebesar 2,05%.

Melihat perbandingan angka populasi sapi potong dan produksi


daging sapi di Jawa dan Luar Jawa, populasi di luar Jawa lebih banyak
dibandingkan dengan di Jawa namun produksi daging sapi di Jawa lebih
tinggi dibandingkan di luar Jawa. Selama ini populasi sapi di Luar Jawa
selain untuk memenuhi kebutuhan di wilayah sendiri juga menopang
kebutuhan sapi bakalan potong di Jawa, terutama dari Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan Nusa Tengara Barat (Gambar 3.2 dan Lampiran 2).

15
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

(000 Ton)

600

500

400

300

200

100

0
2013

2018*)
2009

2010

2011

2012

2014

2015

2016

2017
Indonesia (000 Ton) Jawa (000 Ton) Luar Jawa (000 Ton)

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia,


2009 - 2018

3.2. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia


Sentra populasi sapi potong di Indonesia tahun 2014-2018 terdapat
di 10 provinsi, memberikan kontribusi hingga 77,73% dari total populasi
sapi potong di Indonesia. Empat provinsi diantaranya berkontribusi lebih dari
50%, yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan
dan Nusa Tenggara Barat. Provinsi Jawa Timur merupakan kontributor
terbesar yakni sebesar 27,59% atau rata-rat sekitar 4,39 juta ekor,
selanjutnya diikuti oleh Jawa Tengah dengan kontribusi 10,48% atau
populasi rata-rat lima tahun terakhir 1,67 juta ekor per tahun,
Sulawesi Selatan dengan kontribusi 8,52% atau sekitar 1,37 juta ekor,
dan Nusa Tenggara Barat dengan kontibusi 6,91% atau rata-rata
populasinya sekitar 1,10 juta ekor. Sentra populasi lainnya adalah Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Lampung, Aceh, Bali, dan Jawa

16
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Barat, dengan kisaran kontribusi 2,60% sampai dengan 6,01% ( Gambar


3.3 dan Lampiran 3.).

Gambar 3.3. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia,Tahun 2014 - 2018

3.3. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia


Pada periode 2014-2018 sentra produksi daging sapi Indonesia
terdapat di 10 (sepuluh) provinsi dengan total kontribusi mencapai 75,29%.
Sentra produksi daging sapi terkonsentrasi di 3 (tiga) provinsi di Pulau Jawa,
tertinggi adalah Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 19,61% atau rata-
rata produksi 98,27 ribu ton, berikutnya Jawa Barat berkontribusi 14,37%
atau rata-rata 71,99 ribu ton, dan Jawa Tengah berkontribusi 11,59% atau
rata-rata 58,08 ribu ton. Tujuh provinsi sentra lainnya adalah Banten,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera
Selatan dan Lampung, dengan rata-rata kontribusi antara 2,57% sampai
6,69% (Gambar 3.4 dan Lampiran 4).

17
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia, 2014 – 2018

3.4. Konsumsi Daging Sapi di Indonesia


Angka konsumsi daging sapi segar hasil SUSENAS kami bedakan
menjadi konsumsi daging sapi dan konsumsi setara daging sapi. Konsumsi
setara daging sapi adalah penjumlahan dari konsumsi daging sapi segar dan
konsumsi daging olahan, yang telah dikonversi ke daging sapi segar. Daging
sapi olahan meliputi abon, daging sapi awetan, tetelan, tulang,
soto/gule/rawon, sate/tongseng, mie bakso, daging goreng/bakar. Untuk
selanjutnya dalam menghitung konsumsi daging sapi nasional dipergunakan
konsumsi setara daging sapi dikalikan dengan jumlah penduduk.

Masyarakat Indonesia khususnya di wilayah pedesaan biasanya


makan daging sapi pada saat ada perayaan/hajatan atau hari-hari besar
keagamaan. Namun demikian masyarakat perkotaan sehari-hari makan
daging sapi, baik yang dimasak di rumah, ruah makan, hotel maupun
restaurant. Indonesia masih kekurangan pasokan daging sapi, dan untuk
mencukupi permintaan daging sapi terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta dan sekitarnya, sebagian diperoleh dari impor.

18
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 3.5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia,


Tahun 2008-2017

Perkembangan konsumsi setara daging sapi per kapita masyarakat


Indonesia dari tahun 2002 hingga tahun 2017 berfluktuasi dan cenderung
meningkat rata-rata sebesar 2,10% per tahun. Pada periode ini sempat
terjadi lonjakan konsumsi di tahun 2007 sebesar 23,85% yaitu dari 1,671
kg/kap/tahun tahun 2006 menjadi 2,069 kg/kap/tahun tahun 2007. Namun
juga mengalami penurunan konsumsi cukup signifikan di tahun 2013 sebesar
18,51% yaitu dari 2,630 kg/kap/tahun tahun 2012 menjadi 2,143
kg/kap/tahun di tahun 2013. Hal ini merupakan dampak dari terjadinya
lonjakan harga daging sapi di tingkat konsumen pada periode yang sama
sebesar 17,52%, yaitu menjadi Rp. 90.401/kg dari tahun sebelumnya Rp.
76.925/kg.

19
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Selama sepuluh tahun terakhir (2008-2017) konsumsi total daging


meningkat 1,70% per tahun. Konsumsi total daging daging sapi segar tahun
2017 sebesar 2,361 kg/kap/tahun, naik 3,32% dari tahun 2016 sebesar
2,285 kg/kapita/tahun (Gambar 3.5 dan Lampiran 5).

3.5. Perkembangan Harga Daging Sapi di Indonesia


Harga daging sapi di pasaran sangat beragam bergantung pada jenis
dan kualitas daging, meskipun di tingkat pasar tradisional konsumen belum
memperhatikan jenis daging yang akan dibeli. Namun demikian secara
umum terdapat sedikit perbedaan harga diantara jenis atau kualitas daging
yang dipasarkan.

Perkembangan harga daging sapi di tingkat konsumen sejak tahun


1983 hingga tahun 2018*) cenderung terus meningkat, rata-rata sebesar
12,46% per tahun. Peningkatan tertinggi tahun 1992 sebesar 61,05%
menjadi Rp. 9.100/kg dari tahun 1991 sebesar Rp. 5.650/kg. Harga daging
sapi sepuluh tahun terakhir (2009-2018) terus naik, dari harga Rp.58.178/kg
hingga Rp. 118.870/kg dengan pertumbuhan rata-rata 8,38% per tahun
(Gambar 3.6 dan Lampiran 6).

Fenomena terjadinya lonjakan harga biasanya dikarenakan konsumsi


daging yang tinggi di hari-hari besar keagamaan dan hari raya nasional,
khususnya setiap menjelang puasa sampai lebaran. Realita di lapangan
setelah lebaran harga tidak pernah kembali ke posisi awal dan menetap
diharga barunya, dan hal ini berulang dari tahun ke tahun juga di tahun
2018. Sebenarnya pemerintah telah berusaha keras mengendalikan kenaikan
harga daging sapi di pasaran dengan melakukan impor daging dari negara
produsen seperti India, Australia, Selandia Baru, dan Spanyol namun tetap
saja harga masih bertengger tinggi karena pangsa pasar antara daging sapi

20
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

beku hasil impor dan daging segar berbeda. Jadi meskipun harga tinggi
tetap diminati oleh kalangan khusus ini.

Gambar 3.6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di Indonesia,


Tahun 2008 – 2018*)

3.6. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi di Indonesia


Walaupun sedikit Indonesia telah mengekspor daging lembu, negara
tujuan ekspor kita adalah Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Arab Saudi dan
Timor Timur. Perkembangan volume ekspor daging sapi di Indonesia
periode 1996 sampai dengan 2018 berfluktuasi dan cenderung stagnan
dalam jumlah relative kecil dibandingkan dengan volume impornya.
Berbanding terbalik dengan volume impor yang cenderung terus menanjak,
dan selama periode tersebut gap antara volume ekspor dan impor semakin
lebar, puncaknya terjadi tahun 2016 dan 2017 dengan defisit mencapai
148,91 ribu ton dan 163,04 ribu ton. Tahun 2017 terjadi volume impor
daging sapi tertinggi mencapai 16,07 ribu ton atau setara US$ 585,91 juta,
situasi ini berdampak pada terjadinya defisit neraca perdagangan daging

21
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

sapi cukup tinggi pula, mencapai 585,65 juta US$ (Gambar 3.7, Gambar
3.8, dan Lampiran 7).

Gambar 3.7. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi di


Indonesia, Tahun 2009 – 2018

Gambar 3.8. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Sapi di


Indonesia, Tahun 2009 – 2018
22
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 4
Keragaan Daging Sapi Dunia

23
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

24
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB IV. KERAGAAN DAGING SAPI DUNIA

4.1. Perkembangan Populasi dan Produksi


4.1.1. Populasi Sapi Potong
Perkembangan stok awal (populasi) sapi potong dunia secara global
tahun 1980-2019 berfluktuasi dan cenderung menurun sebesar rata-rata
0,10% per tahun. Pernah terjadi penurunan cukup signifikan sebesar 8,92%
di tahun 1993, dan kembali meningkat tahun 1995 sebesar 8,79%. Selama
hampir empat dekade besaran populasi sapi potong dunia mengalami
stagnasi pada kisaran 1.000 juta ekor. Kondisi ini semakin jelas pada periode
sepuluh tahun terakhir, yang cenderung turun 0,01% per tahun. Populasi
sapi potong dunia tahun 2010 diperkirakan sebesar 1.009 juta ekor, turun
0,01% menjadi 1.007 juta ekor tahun 2019. (Gambar 4.1 dan Lampiran 8).

Gambar 4.1. Perkembangan Populasi (Stok Awal) Sapi Potong Dunia,


Tahun 2010 – 2019

25
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Populasi sapi potong dunia tahun 2015-2019 terkonsentrasi di 10


negara, dengan total kontribusi mencapai 94,38% terhadap populasi dunia
sebesar rata-rata 994,51 juta ekor. Populasi tertinggi adalah India dengan
rata-rata populasi 303,76 juta ekor dan berkontribusi 30,54%, kedua Brazil
berkontribusi 22,70% dengan rata-rata populasi 225,75 juta ekor, ketiga
China dengan kontribusi 9,88% atau rata-rata populasi sebesar 98,29 juta
ekor. USA menempati urutan keempat, berkontribusi 9,33% dengan rata-
rata populasi 93,83 juta ekor. Kelima Uni Eropa berkontribusi 5.34% dengan
rata-rata populasi 88,49 juta ekor . Negara sentra populasi lainnya (5
negara) berkontribusi di bawah 3%, berkisar antara 1,45% di Turki dengan
rata-rata populasi sebesar 14,44 juta ekor hingga Argentina berkontribusi
2,66% dengan rata-rata populasi sebesar 53,11 juta ekor (Gambar 4.2 dan
Lampiran 9).

Russia Turkey
1,89% Mexico 1,45% Lainnya
Australia 1,68% 5,62%
2,66%

Argentina
5,34% India
30,54%
Uni Eropa
8,90%

USA
9,33%
China Brazil
9,88% 22,70%

Gambar 4.2. Kontribusi Negara Sentra Populasi Sapi Potong Dunia,


Tahun 2015– 2019

26
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

4.1.2 Produksi Daging Sapi Dunia


Perkembangan produksi daging sapi dunia pada kurun waktu 1980-
2019 cenderung sedikit mengalami peningkatan, yaitu rata-rata sebesar
0,88% per tahun. Perkebangan produksi selama 10 tahun terakhir hampir
stagnan, yaitu rata-rata meningkat sebesar 0,15% per tahun

Produksi daging sapi dunia tahun 2015–2019 disuplai oleh sepuluh


negara sentra yang memberikan kontribusi kumulatif mencapai 88,10%.
Produksi daging sapi tertinggi adalah USA sebesar 11,86 juta ton atau
berkontribusi 20,54% terhadap produksi daging sapi dunia, berikutnya Brazil
sebesar 9,67 juta ton dan berkontribusi 16,75%, Uni Eropa sebesar 7,83 juta
ton dan berkontribusi 12,36%, China sebesar 7,14 jta ton dengan kontribusi
12,36 juta to. Empat Negara tersebut telah berkontribusi 63,21%. Negara
sentra lainnya berkontribusi di bawah 10%, yaitu India berkontribusi 7,34 %,
Argentina (4,91%), Australia (3,92%), Mexico (3,33%), Pakistan (3,07%),
dan Rusia (2,33%). Rincian negara sentra produksi daging sapi disajikan di
Gambar 4.1, Gambar 4.3 dan Lampiran 10) .

27
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 4.3. Kontribusi Negara Sentra Daging Sapi Dunia, 2015 – 2019

4.2. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia


Seiring bertambah pesatnya jumlah penduduk dunia, maka konsumsi
daging sapi dunia dari tahun 1980-2019 juga meningkat, rata-rata sebesar
0,95% per tahun. Total konsumsi daging sapi dunia tahun 2019
diperkirakan mencapai 60,67 juta ton, dari tahun 1980 sebesar 42,37 juta
ton. Pertumbuhan konsumsi daging sapi dunia sepuluh tahun terakhir
(2010-2019) lebih rendah, yaitu sebesar 0,55% per tahun, karena
pertumbuhan produksinya menurun 0,14% per tahun. (Gambar 4.4 dan
Lampiran 8).

28
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 4.4. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi Dunia,


Tahun 2010 - 2019

Gambar 4.5. Sepuluh Negara Konsumen Terbesar Daging Sapi Dunia,


Tahun 2015 - 2019

29
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Negara yang mengonsumsi daging sapi terbesar adalah USA dengan


rata-rata konsumsi per tahun sebesar 11,97 juta ton dan berkontribusi
sebesar 20,26% terhadap total konsumsi daging sapi dunia. Selanjutnya
China dengan konsumsi sebesar 8,11 juta ton atau berkontribusi 13,72%,
Uni Eropa dengan konsumsi sebesar 7,84 juta ton atau berkontribusi
13,27%, dan Brazil sebesar 7,82 juta ton dengan kontribusi 13,22%.
Sementara negara lainnya yaitu India 4,22%, Argentina (4,19%), Russia
(3,14%), Mexico (3,11%), Pakistan (2,89%), dan Turki berkontribusi 2,48%.
(Gambar 4.5)

4.3. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Sapi Dunia


4.3.1. Perkembangan Ekspor Daging Sapi Dunia
Volume ekspor daging sapi dunia tahun 1980-2019 mengalami
peningkatan, pertumbuhan rata-rata 3,06% per tahun. Periode sepuluh
tahun terakhir (2010-2019) pertumbuhan ekspor lebih tinggi, yakni 6,31%
per tahun atau rata-rata ekspor sebesar 10,09 juta ton per tahun. (Gambar
4.6. dan Lampiran 12).

Gambar 4.6. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Sapi Dunia,
Tahun 2010–2019
30
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Empat negara eksportir daging sapi terbesar dunia dalam kurun


waktu tersebut menguasai pangsa pasar internasional dengan kontribusi
54,18%. Kontributor terbesar adalah Brazil sebesar 15,88% dengan rata-
rata ekspor daging sapi per tahun sekitar 1.912 ribu ton, kedua India
berkontribusi sebesar 14,47% dengan volume ekspor rata-rata 1.742 ribu
ton per tahun, ketiga Australia berkontribusi 13,22% (volume ekspor sekitar
1.592 ribu ton), keempat USA berkontribusi sebesar 10,62% (volume ekspor
sekitar 1.278 ribu ton). Delapan Negara berikutnya yang menyumbang
ekspor daging sapi cukup signifikan adalah New Zealand (5,00%), Canada
(3,85%), Uruguay (3,46%), Paraguay (3,14%), Argentina (2,94%), Uni
Eropa (2,86%, Mexico (2,33%, dan Belarus (1,79). Perkembangan volume
ekspor dapat dilihat pada Lampiran 3.7, Gambar 4.8 dan Gambar 4.9.

Gambar 4.7. Kontribusi Negara Eksportir Daging Sapi Dunia,


Tahun 2015 – 2019

31
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

4.3.2. Perkembangan Impor Daging Sapi Dunia


Pertumbuhan volume impor daging sapi dunia tahun 1980-2019
mempunyai pola yang sama dengan volume ekspor, juga tumbuh positif
rata-rata per tahun 2,33% atau volume impor berkisar 5,92 juta ton setara
karkas. Periode lima tahun terakhir volume impor daging sapi meningkat
rata-rata 1,47% per tahun dengan volume impor pada kisaran 7,79 juta ton
setara karkas. Importir daging sapi terbesar dunia terkonsentrasi di 8
(delapan) negara dengan kontribusi agregat sebesar 65,82%. USA
menempati urutan pertama dengan volume impor per tahun lima tahun
terakhir sebesar 1.390 ribu ton daging setara karkas yang berkontribusi
sebesar 17,84% terhadap total impor dunia. Berikutnya China yang setiap
tahun memerlukan daging impor sebesar 770 ribu ton sehingga berkontribusi
9,89%, Jepang dengan volume impor sebesar 752 ribu ton dan berkontribusi
9,65%, Rusia per tahun melakukan impor sekitar 615 ribu ton daging sapi
dan berkontribusi 7,89%, Korea Selatan rata-rata impor daging sapi 486
ribu ton dan berkontribusi 6,24%, Hongkong per tahun impor 455 ribu ton
dengan kontribusi 5,84%. Dua negara lain yakni Uni Eropa yang merupakan
gabungan dari 28 negara di benua Eropa dan Mesir berkontribusi di bawah
5%, masing-masing sebesar 4,63% (volume impor sekitar 361 ribu ton per
tahun) dan 3,85% (volume impor sekitar 361 ribu ton per tahun). Rincian
perkembangan volume impor dunia disajikan pada Gambar 4.7, dan
Lampiran 13.

32
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Gambar 4.8. Kontribusi Negara Importir Daging Sapi Dunia,


Tahun 2015 – 2019

33
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

34
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 5
Analisis Produksi dan Konsumsi

35
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

36
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB V. ANALISIS PRODUKSI DAN KONSUMSI

5.1. Proyeksi Produksi Daging Sapi Tahun 2018 – 2022


Produksi daging sapi tahun 2018-2022 diproyeksi menggunakan
analisis Regresi Berganda, dengan tiga peubah yang mempengaruhi yakni
produksi daging sapi tahun sebelumnya, populasi sapi potong pada tahun
tersebut, harga daging sapi pada tahun tersebut. Hasil pemodelan yang
diperoleh adalah:

Prod = - 18,7 + 0,705 Prod (t-1) + 5 Pop + 0,684 Hg Dg Sapi

Model tersebut mendapat koefisien determinasi (R2 ) sebesar 92,7%,


yang bermakna bahwa produksi daging sapi tahun sebelumnya, populasi
sapi potong dan harga daging sapi, secara simultan berpengaruh terhadap
produksi daging sapi sebesar 92,7%. Sedangkan sisanya (7,3%) dipengaruhi
oleh peubah lain di luar model regresi ini. Hasil analisis regresi secara
lengkap, dapat dilihat berikut.

37
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Tabel 5.1a. Hasil Analisis Regresi Produksi Daging Sapi


Regression Analysis: Prod versus Prod(t-1); Pop; Hg Dg Sapi
The regression equation is
Prod = - 18,7 + 0,705 Prod(t-1) + 5,00 Pop + 0,684 Hg Dg Sapi

37 cases used, 1 cases contain missing values


Predictor Coef SE Coef T P
Constant -18,68 24,90 -0,75 0,458
Prod(t-1) 0,7052 0,1048 6,73 0,000
Pop 5,003 1,773 2,82 0,008
Hg Dg Sapi 0,6843 0,3798 1,80 0,081
S = 30,3785 R-Sq = 92,7% R-Sq(adj) = 92,0%
PRESS = 37682,5 R-Sq(pred) = 90,96%

Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 3 386366 128789 139,56 0,000
Residual Error 33 30454 923
Total 36 416820

Source DF Seq SS
Prod(t-1) 1 376330
Pop 1 7040
Hg Dg Sapi 1 2995

Unusual Observations
Obs Prod(t-1) Prod Fit SE Fit Residual St Resid
9 262 297,01 311,53 18,36 -14,52 -0,60 X
14 347 353,65 323,08 19,06 30,57 1,29 X
21 370 447,57 368,57 6,61 79,01 2,66R
22 448 358,71 427,55 11,28 -68,84 -2,44R
38 571 621,08 629,64 22,08 -8,57 -0,41 X
R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
Durbin-Watson statistic = 2,47318

38
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Hasil proyeksi produksi daging sapi pada tahun 2018-2022 disajikan


pada Tabel 5.1. berikut ini:

Tabel 5.1. Proyeksi Produksi Daging Sapi Tahun 2018-2022

Produksi Pertumb.
Tahun
(Ton) (%)
2017 486.320

2018*) 496.302 2,05

2019**) 527.832 6,35

2020**) 570.558 8,09

2021**) 629.901 10,40

2022**) 718.633 14,09

Rata-rata 8,20
Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka proyeksi Pusdatin

Produksi daging sapi tahun 2018-2022 diproyeksikan terus tumbuh,


rata-rata sebesar 8,20% per tahun. Dengan laju pertumbuhan tersebut pada
tahun 2019 produksi daging sapi diproyeksikan sebesar 572,83 ribu ton,
hingga tahun 2022 diproyeksi menjadi 718,63 ribu ton.

Optimisme pertumbuhan produksi daging sapi lima tahun ke depan


terutama ditunjang oleh Gerakan Upsus SIWAB (Upaya Khusus Sapi
Indukan Wajib Bunting) yang dicanangkan oleh pemerintah mulai tahun
2016. Hasil Upsus SIWAB diharapkan akan meningkatkan populasi sapi
potong di kantong-kantong sentra dalam jangka waktu dua tiga tahun ke
depan.

39
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

5.2. Proyeksi Konsumsi Daging Sapi Tahun 2018 - 2022


Pada analisis ini data konsumsi daging yang digunakan adalah
konsumsi per kapita daging sapi yang merupakan penjumlahan dari daging
sapi segar ditambah olahan dan awetan yang bersumber dari Susenas-BPS.
Proyeksi konsumsi perkapita menggunakan analisis time series double
exponential smoothing, dengan alpha 0,762, gamma 1,429, MAPE = 19,45.
Hasil proyeksi konsumsi daging sapi tahun 2018-2022 disajikan pada Tabel
5.2 berikut:

Tabel 5.2. Proyeksi Konsumsi Daging Sapi Tahun 2018-2022

Konsumsi Jumlah Konsumsi


Pertumb. Pertumb.
Tahun Daging Sapi Penduduk Nasional Dg Sapi
(%) (%)
(Kg/kapita/thn) (Ribu Jiwa) (Ton)

2017 2,511 261.891 657.608

2018**) 2,373 -5,50 265.015 628.881 -4,37

2019**) 2,394 0,88 267.974 641.530 2,01

2020**) 2,415 0,88 271.066 654.625 2,04

2021**) 2,436 0,87 273.984 667.426 1,96

2022**) 2,457 0,86 276.822 680.152 1,91

Rata-rata 0,87 1,98


Keterangan: **) Angka proyeksi Pusdatin

Konsumsi per kapita daging sapi masyarakat Indonesia tahun 2018


hingga 2022 diperkirakan rata-rata per tahun tumbuh 0,87%. Tahun 2018
diperkirakan konsumsi sebesar 2,37 kg/kapita/tahun, terus meningkat
hingga tahun 2022 sebesar 2,46 kg/kapita/tahun.

40
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Proyeksi konsumsi per kapita daging sapi setelah dikalikan dengan


proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang dilakukan oleh BPS maka
diperoleh besaran proyeksi konsumsi daging sapi secara nasional. Lima
tahun ke depan diperkirakan secara agregat konsumsi daging sapi akan
terus tumbuh, rata-rata 1,98% per tahun.

5.3. Proyeksi Surplus/Defisit Daging Sapi Tahun 2018 - 2022


Hasil proyeksi surplus/defisit daging sapi tahun 2018-2022
disajikan pada Tabel 5.3. Pada rentang waktu lima tahun ke depan, defisit
daging sapi akan dialami negara kita hingga tahun 2021, meskipun
besarannya cenderung berkurang. Puncak kekurangan pasokan daging sapi
diperkirakan akan terjadi tahun 2018 sebesar 132,58 ribu ton. Kekurangan
daging tersebut akan dipenuhi dengan daging sapi impor. Sampai bulan
Agustus 2018 impor daging sapi dan jeroan sapi telah mencapai 123,18 ribu
ton. Sampai tahun 2021 diperkirakan pemerintah masih harus melakukan
impor daging sapi. Tahun 2018 impor sebesar 132,58 ribu ton, tahun 2019
sebanyak 113,70 ribu ton, tahun 2020 sebanyak 84,07 ribu ton, dan tahun
2021 sebanyak 37,53 ribu ton. Swasembada daging sapi diperkirakan akan
tercapai tahun 2022, dan negara kita mengalami surplus daging sapi sebesar
38,48 ribu ton.

41
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Tabel 5.3. Proyeksi Surplus/Defisit Daging Sapi Tahun 2018-2022

Konsumsi
Produksi
Tahun Nasional Dg Sapi Neraca (Ton)
(Ton)
(Ton)

2017 486.320 657.608 -171.288

2018*) 496.302 628.881 -132.579

2019**) 527.832 641.530 -113.698

2020**) 570.558 654.625 -84.067

2021**) 629.901 667.426 -37.525

2022**) 718.633 680.152 38.481


Keterangan :
*) Produksi Angka Sementara, Konsumsi Angka Kesepakatan
**) Estimasi Pusdatin

Optimisme pencapaian swasembada daging sapi merupakan hasil


program UPSUS SIWAB tahun 2016 yang dimaksudkan untuk
mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam
negeri. Program ini memiliki tujuan mewujudkan komitmen pemerintah
dalam mengejar swasembada daging sapi yang ditargetkan tercapai pada
2026 dan mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan
asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.
Berdasarkan hasil proyeksi di Tabel 5.3 swasembada daging sapi dapat
dipercepat di tahun 2022.

Namun demikian swasembada hasil perhitungan di atas adalah


bahwa kita hanya tidak impor daging sapi. Produksi daging sapi nasional
mencakup produksi daging sapi dari sapi lokal dan sapi impor yang
dibesarkan 2 sampai 4 bulan di Indonesia.

42
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Bab 6
Kesimpulan

43
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

44
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

BAB VI. KESIMPULAN

1. Produksi daging sapi nasional lima tahun ke depan (2018-2022)


diproyeksikan akan meningkat, rata-rata 8,20% per tahun. Produksi
daging sapi tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 718,63 ribu ton, naik
14,09% dari tahun 2021 sebesar 629,90 ribu ton.

2. Konsumsi per kapita daging sapi pada periode yang sama juga
diperkirakan mengalami peningkatan, rata-rata sebesar 0,87% per tahun.
Berdasarkan hasil proyeksi, tahun 2022 konsumsi naik 1,91% menjadi
2,46 kg/kap/tahun dari tahun 2021 sebesar 2,43 kg/kap/tahun.

3. Konsumsi nasional naik lebih tinggi, rata-rata pertumbuhan dari 2018-


2022 sebesar 1,98%. Hal ini disebabkan laju pertumbuhan penduduk
lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan konsumsi/kapita. Konsumsi
nasional daging sapi tahun 2021 sebesar 667,43 ribu ton, tahun 2022
naik 1,91% menjadi 680,15 ribu ton.

4. Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi tahun 2018-2022,


pada tahun 2022 diperkirakan Indonesia mencapai swasembada daging
sapi dengan surplus sebesar 38,48 ribu ton.

5. Sampai tahun 2021 pemerintah masih harus melakukan impor daging


sapi. Tahun 2018 sebesar 132,58 ribu ton, tahun 2019 sebanyak 113,70
ribu ton, tahun 2020 sebanyak 84,07 ribu ton, dan tahun 2021 sebanyak
37,53 ribu ton.

45
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

46
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

DAFTAR PUSTAKA

BKP Kementerian Pertanian. 2008. Neraca Bahan Makanan Indonesia 2007-


2016. Jakarta.

BPS. 2015. Survei Sosial Ekonomi Nasional, Pengeluaran untuk Konsumsi


Penduduk Indonesia 2015. Jakarta.

Ilham, Nyak. 2009. Kelangkaan Produksi Daging, Indikasi dan Implikasi


Kebijakannya. Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 7 No. 1, Maret
2009 : 43-63. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,
Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian, Bogor.

Ilham, Nyak. 2009. Kebijakan Pengendalian Harga Daging Sapi Nasional.


Analisis Kebijakan Pertanian, Volume 7 No. 3, September 2009 : 211-
211. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan
Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Subagyo, Imam. 2009. Potret Komoditas Daging Sapi. Economic Review No.
217. September 2009.
http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Ulasan%20Ekonomi/komoditas%
20sapi.pdf
http://www.fas.usda.gov/psdonline/psdhome.aspx

http://finance.detik.com/read/2011/09/17/150806/1724709/4/ri-stop-impor-
daging-dan-sapi-tahun-depan

http://fapet.ugm.ac.id/home/berita-129-.EF.BF.BDsimalakama.EF%BF.BD-
daging-sapi--akar-masalah-dan-solusi.html

47
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45706/5/Chapter%20I.pdf

http://www.antaranews.com/berita/411463/impor-daging-sepanjang-2013-
capai-558406-ton

48
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

LAMPIRAN

49
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

50
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia,


1984 – 2018

Indonesia Pertumb. Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb.


Tahun
(Juta Ekor) (%) (Juta Ekor) (%) (Juta Ekor) (%)
1984 9,24 3,90 5,34
1985 9,11 -1,35 4,21 7,96 4,90 -8,15
1986 9,43 3,53 4,27 1,58 5,16 5,21
1987 9,51 0,81 4,32 1,17 5,19 0,51
1988 9,78 2,80 4,37 0,98 5,41 4,32
1989 10,09 3,27 4,42 1,21 5,68 4,93
1990 10,41 3,12 4,51 2,18 5,90 3,86
1991 10,75 3,26 4,60 1,92 6,15 4,29
1992 11,21 4,29 4,71 2,46 6,50 5,67
1993 10,83 -3,41 4,73 0,37 6,10 -6,14
1994 11,37 4,97 4,96 4,78 6,41 5,12
1995 11,53 1,46 4,95 -0,21 6,59 2,76
1996 11,82 2,44 5,01 1,29 6,80 3,30
1997 11,94 1,04 5,02 0,26 6,92 1,62
1998 11,63 -2,55 4,82 -3,98 6,81 -1,52
1999 11,28 -3,08 4,98 3,18 6,30 -7,51
2000 11,01 -2,37 5,01 0,68 6,00 -4,79
2001 10,22 -7,20 4,26 -15,06 5,96 -0,64
2002 11,30 10,60 5,07 19,03 6,23 4,57
2003 10,50 -7,02 4,32 -14,73 6,18 -0,76
2004 10,53 0,27 4,37 1,13 6,16 -0,32
2005 10,57 0,35 4,42 1,07 6,15 -0,17
2006 10,88 2,89 4,50 1,98 6,37 3,55
2007 11,51 5,88 4,71 4,53 6,81 6,84
2008 12,26 6,44 5,45 15,85 6,80 -0,06
2009 12,76 4,11 5,65 3,62 7,11 4,50
2010 13,58 6,44 5,99 5,98 7,59 6,80
2011 14,82 9,15 7,51 25,45 7,31 -3,70
2012 15,98 7,80 7,85 4,54 8,13 11,15
2013 12,69 -20,62 5,79 -26,27 6,90 -15,15
2014 14,73 16,09 6,50 12,16 8,23 19,38
2015 15,42 4,70 6,70 3,14 8,72 5,94
2016 16,00 3,79 6,86 2,42 9,14 4,76
2017 16,43 2,66 7,00 1,96 9,43 3,26
2018*) 17,05 3,78 7,17 2,45 9,88 4,77
Rata-Rata
1984 - 2018 11,95 2,01 5,23 2,21 6,72 2,01
2009- 2018 14,95 3,75 6,70 3,54 8,24 4,13

51
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia,


1984 – 2018

Indonesia Pertumb. Jawa Pertumb. Luar Jawa Pertumb.


Tahun
(000 Ton) (%) (000 Ton) (%) (000 Ton) (%)
1984 248,48 151,58 96,90
1985 227,40 -8,48 160,13 5,64 67,27 -30,58
1986 227,80 0,18 155,02 -3,19 72,78 8,19
1987 248,03 8,88 153,47 -1,00 94,56 29,93
1988 238,06 -4,02 160,97 4,89 77,09 -18,48
1989 245,88 3,28 170,04 5,63 75,84 -1,62
1990 259,22 5,43 174,50 2,62 84,72 11,71
1991 262,19 1,15 182,16 4,39 80,03 -5,54
1992 297,01 13,28 206,68 13,46 90,33 12,87
1993 346,28 16,59 246,83 19,43 99,45 10,10
1994 336,46 -2,84 238,34 -3,44 98,12 -1,34
1995 311,97 -7,28 213,14 -10,57 98,83 0,72
1996 347,20 11,29 238,28 11,80 108,92 10,21
1997 353,65 1,86 246,69 3,53 106,96 -1,80
1998 342,60 -3,12 232,06 -5,93 110,54 3,35
1999 308,77 -9,87 197,42 -14,93 111,35 0,73
2000 339,94 10,09 232,43 17,73 107,51 -3,45
2001 338,69 -0,37 233,31 0,38 105,38 -1,98
2002 330,29 -2,48 221,91 -4,89 108,38 2,85
2003 369,71 11,94 236,42 6,54 133,29 22,98
2004 447,57 21,06 242,10 2,40 205,48 54,16
2005 358,71 -19,86 220,97 -8,73 137,73 -32,97
2006 395,84 10,35 238,32 7,85 157,52 14,37
2007 339,48 -14,24 205,89 -13,61 133,59 -15,19
2008 392,51 15,62 239,99 16,56 152,52 14,17
2009 409,31 4,28 256,54 6,90 152,77 0,16
2010 436,45 6,63 268,16 4,53 168,29 10,16
2011 485,33 11,20 294,12 9,68 191,21 13,62
2012 508,91 4,86 303,19 3,08 205,72 7,59
2013 504,82 -0,80 297,06 -2,02 207,75 0,99
2014 497,67 -1,42 286,51 -3,55 211,16 1,64
2015 506,66 1,81 291,15 1,62 215,51 2,06
2016 518,48 2,33 297,60 2,21 220,89 2,50
2017 486,32 -6,20 283,25 -4,82 203,07 -8,07
2018*) 496,30 2,05 285,51 0,80 210,79 3,81
Rata-Rata Pertumbuhan
1984 - 2018 364,69 2,45 230,34 2,21 134,35 3,47
2009- 2018 485,03 2,27 286,31 1,28 198,72 3,81
Sumber : Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin

52
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 3. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia, 2014 - 2018

Populasi (ekor) Kumulatif


No Provinsi Rata-rata Share (%)
2014 2015 2016 2017 2018*) Share (%)
1 Jawa Timur 4.125.333 4.267.325 4.407.807 4.511.613 4.657.567 4.393.929 27,59 27,59
2 Jawa Tengah 1.592.638 1.642.578 1.674.573 1.710.769 1.721.018 1.668.315 10,48 38,07
3 Sulawesi Selatan 1.200.137 1.289.442 1.366.665 1.419.018 1.508.401 1.356.733 8,52 46,59
4 Nusa Tenggara Barat 1.013.793 1.055.013 1.092.719 1.149.539 1.193.249 1.100.863 6,91 53,50
5 Nusa Tenggara Timur 865.731 899.534 984.508 1.007.608 1.027.256 956.927 6,01 59,51
6 Sumatera Utara 646.749 662.234 702.170 712.106 748.133 694.278 4,36 63,87
7 Lampung 587.827 653.537 665.244 674.928 679.795 652.266 4,10 67,97
8 Aceh 511.362 580.287 600.759 627.698 671.639 598.349 3,76 71,72
9 Bali 553.582 543.642 546.370 507.794 560.546 542.387 3,41 75,13
10 Jawa Barat 419.077 425.826 413.372 405.334 406.241 413.970 2,60 77,73
Lainnya 3.210.646 3.400.300 3.542.842 3.702.695 3.876.161 3.546.529 22,27 100,00
Indonesia 14.726.875 15.419.718 15.997.029 16.429.102 17.050.006 15.924.546 100,00

Sumber : Ditjen Peternakan, diolah oleh Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara

53
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia, 2014 - 2018

Produksi (Ton)) Share Kumulatif


No Provinsi Rata-rata
2014 2015 2016 2017 2018*) (%) Share (%)
1 Jawa Timur 97.908 95.431 101.729 96.917 99.340 98.265 19,61 19,61
2 Jawa Barat 67.073 75.478 73.319 72.500 71.572 71.988 14,37 33,98
3 Jawa Tengah 55.988 55.332 58.169 59.903 60.993 58.077 11,59 45,57
4 Banten 37.672 37.164 33.473 30.277 29.090 33.535 6,69 52,26
5 Sumatera Utara 22.656 23.408 25.571 26.298 27.498 25.086 5,01 57,27
6 Sumatera Barat 24.943 26.007 26.441 20.206 20.609 23.641 4,72 61,98
7 Sulawesi Selatan 17.214 19.365 18.451 19.876 20.671 19.115 3,81 65,80
8 DKI Jakarta 19.260 20.166 23.126 15.611 16.392 18.911 3,77 69,57
9 Sumatera Selatan 15.281 16.689 17.879 12.666 16.306 15.764 3,15 72,72
10 Lampung 13.074 12.337 12.609 12.999 13.475 12.899 2,57 75,29
Lainnya 126.601 125.284 127.718 119.067 120.355 123.805 24,71 100,00
Indonesia 497.670 506.661 518.484 486.320 496.302 501.087 100,00

Sumber : Ditjen Peternakan, diolah oleh Pusdatin


Keterangan : *) Angka sementara

54
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 5. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia, 2002 –


2017

Kons daging sapi Konsumsi setara


Tahun segar Pertumb. (%) daging sapi Pertumb. (%)
(kg/kapita/tahun) (kg/kapita/tahun)

2002 0,521 1,696


2003 0,574 10,17 1,667 -1,68
2004 0,626 9,06 1,863 11,75
2005 0,417 -33,39 1,707 -8,37
2006 0,313 -24,94 1,671 -2,14
2007 0,417 33,23 2,069 23,85
2008 0,365 -12,47 2,088 0,92
2009 0,313 -14,25 2,154 3,16
2010 0,365 16,61 2,296 6,58
2011 0,417 14,25 2,428 5,75
2012 0,365 -12,47 2,630 8,32
2013 0,261 -28,49 2,143 -18,51
2014 0,261 0,00 2,229 4,02
2015 0,417 59,77 2,344 5,16
2016 0,417 0,00 2,285 -2,53
2017 0,469 12,47 2,361 3,32
Rata-rata

2002-2017 0,41 1,97 2,10 2,64


2008-2017 0,37 5,32 2,30 1,70
Sumber : Susenas, BPS diolah Pusdatin
Keterangan : *) Angka Prediksi Pusdatin
**) Total konsumsi : penjumlahan konsumsi daging sapi segar, olahan dan awetan
a) Susenas 2015 dan 2016 tidak tersedia data dendeng, abon, daging dalam kaleng, tulang, dan sate/tongseng

55
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 6. Perkembangan Harga Konsumen Daging Sapi di Indonesia,


1983 - 2018

Harga Konsumen Pertumb.


Tahun
(Rp/kg) (%)

1983 2536
1984 2844 12,15
1985 3027 6,43
1986 3492 15,36
1987 3937 12,74
1988 4297 9,14
1989 4547 5,82
1990 4949 8,84
1991 5650 14,16
1992 9100 61,06
1993 6640 -27,03
1994 7628 14,88
1995 9047 18,60
1996 10137 12,05
1997 10697 5,52
1998 15609 45,92
1999 22448 43,81
2000 24989 11,32
2001 29003 16,06
2002 33331 14,92
2003 34330 3,00
2004 34484 0,45
2005 39916 15,75
2006 43866 9,90
2007 45599 3,95
2008 50871 11,56
2009 58178 14,36
2010 66329 14,01
2011 69461 4,72
2012 76925 10,75
2013 90401 17,52
2014 99332 9,88
2015 104328 5,03
2016 113555 8,84
2017 115932 2,09
2018*) 118870 2,53
Rata -Ra ta
1983-2017 39.250 12,46
2013-2017 91.331 8,38
Sumber : Kemendag
Keterangan : *) Data sampai bulan Oktober 2018

56
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 7. Neraca Ekspor Impor Daging Sapi di Indonesia,


1996 – 2017
Volume Daging Sapi (ton) Nilai Daging Sapi (US$ 000)
Pertumb. Pertumb.
Tahun
(%) (%)
Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca

1996 4 15.773 -15.769 6 32.435 -32.429

1997 25 23.316 -23.291 47,70 69 36.523 -36.454 12,41

1998 0 8.526 -8.526 -63,39 0 9.820 -9.820 -73,06

1999 111 10.400 -10.289 20,68 152 15.234 -15.082 53,58

2000 26 26.962 -26.936 161,79 55 41.047 -40.992 171,79

2001 175 16.517 -16.342 -39,33 172 23.792 -23.620 -42,38

2002 78 11.474 -11.396 -30,26 135 18.586 -18.452 -21,88

2003 130 24.564 -24.434 114,41 517 28.091 -27.575 49,44

2004 20 24.325 -24.305 -0,53 128 35.461 -35.333 28,13

2005 98 32.230 -32.132 32,20 113 51.666 -51.553 45,91

2006 20 31.673 -31.653 -1,49 42 54.370 -54.329 5,38

2007 43 44.205 -44.161 39,52 20 97.559 -97.539 79,54

2008 62 45.708 -45.647 3,36 11 134.922 -134.910 38,31

2009 6 71.031 -71.025 55,60 21 188.187 -188.167 39,48

2010 0 95.311 -95.311 34,19 0 289.506 -289.506 53,86

2011 0 65.022 -65.022 -31,78 3 234.266 -234.263 -19,08

2012 2 43.540 -43.538 -33,04 12 167.051 -167.039 -28,70

2013 3 57.050 -57.047 31,03 7 249.610 -249.602 49,43

2014 3 107.172 -107.169 87,86 4 443.837 -443.833 77,82

2015 7 52.782 -52.775 -50,75 13 251.239 -251.227 -43,40

2016 15 148.964 -148.949 182,23 23 569.187 -569.164 126,55

2017 29 163.068 -163.040 9,46 82 585.731 -585.649 2,90

2018*) 29 123.180 -123.152 -24,47 83 434.909 -434.825 -25,75

Rata-Rata

1996-2018 24,77 26,38

2009-2018 26,03 23,31

Sumber : BPS
Keterangan : *) Data sampai bulan Agustus 2018

57
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 8. Perkembangan Stok Awal (Populasi) Sapi Potong, Produksi dan


Konsumsi Daging Sapi Dunia, 1980 – 2019

Stock Awal Sapi Pertumb. Produksi Daging Pertumb. Konsumsi Daging Pertumb.
Tahun
(000 ekor) (%) Sapi (000 Ton) (%) Sapi (000 Ton) (%)
1980 1.056.084 42.921 42.374
1981 1.058.348 0,21 43.232 0,72 42.354 -0,05
1982 1.069.099 1,02 43.332 0,23 42.406 0,12
1983 1.071.885 0,26 43.428 0,22 42.523 0,28
1984 1.075.512 0,34 44.481 2,42 43.374 2,00
1985 1.085.867 0,96 45.492 2,27 44.220 1,95
1986 1.084.019 -0,17 47.497 4,41 46.862 5,97
1987 1.084.584 0,05 48.692 2,52 47.543 1,45
1988 1.100.908 1,51 48.712 0,04 47.876 0,70
1989 1.101.036 0,01 49.551 1,72 48.770 1,87
1990 1.098.269 -0,25 50.466 1,85 49.177 0,83
1991 1.074.066 -2,20 50.334 -0,26 49.264 0,18
1992 1.095.866 2,03 50.104 -0,46 48.549 -1,45
1993 998.084 -8,92 47.427 -5,34 45.296 -6,70
1994 993.533 -0,46 48.177 1,58 47.680 5,26
1995 1.080.900 8,79 49.020 1,75 48.185 1,06
1996 1.051.841 -2,69 50.108 2,22 49.547 2,83
1997 1.044.419 -0,71 51.718 3,21 51.279 3,50
1998 1.038.476 -0,57 51.788 0,14 51.855 1,12
1999 1.028.550 -0,96 52.845 2,04 53.124 2,45
2000 1.028.924 0,04 53.013 0,32 52.914 -0,40
2001 1.020.078 -0,86 52.211 -1,51 52.050 -1,63
2002 1.022.868 0,27 53.832 3,10 53.667 3,11
2003 1.018.559 -0,42 54.205 0,69 54.231 1,05
2004 1.013.697 -0,48 55.499 2,39 55.077 1,56
2005 1.017.932 0,42 56.099 1,08 55.613 0,97
2006 1.024.245 0,62 57.760 2,96 56.964 2,43
2007 1.024.006 -0,02 58.782 1,77 58.257 2,27
2008 1.026.412 0,23 58.495 -0,49 57.703 -0,95
2009 1.028.113 0,17 58.560 0,11 57.671 -0,06
2010 1.008.954 -1,86 59.246 1,17 58.160 0,85
2011 1.002.412 -0,65 58.954 -0,49 57.466 -1,19
2012 1.001.720 -0,07 59.507 0,94 58.047 1,01
2013 1.005.290 0,36 60.535 1,73 58.742 1,20
2014 1.008.576 0,33 60.815 0,46 58.749 0,01
2015 979.636 -2,87 55.716 -8,38 57.812 -1,59
2016 988.487 0,90 56.419 1,26 57.686 -0,22
2017 995.357 0,70 57.744 2,35 59.674 3,45
2018 1.001.829 0,65 59.011 2,19 59.702 0,05
2019 1.007.263 0,54 59.756 1,26 60.665 1,61
Rata-rata Pertumbuhan (%)
1980-2019 -0,10 0,88 0,95
2010-2019 -0,01 0,15 0,55
Sumber : USDA diolah Pusdatin

58
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 9. Negara Sentra Sapi Potong Dunia, 2015 – 2019

Produksi (Ribu Ton)


Kum.
No Negara Rata2 Share (%)
Share (%)
2015 2016 2017 2018 2019

1 Brazil 213.035 219.180 226.045 23.235 23.815 141.062 14,18 14,18


2 China 100.450 100.275 99.173 96.850 94.700 98.290 9,88 24,07
3 United States 89.143 91.918 93.705 94.399 95.000 92.833 9,33 33,40
4 European Union 88.406 89.152 89.152 88.439 87.290 88.488 8,90 42,30
5 Argentina 51.545 52.565 53.515 53.715 54.215 53.111 5,34 47,64
6 Australia 29.102 27.413 24.971 25.500 25.200 26.437 2,66 50,30
7 Russia 19.152 18.879 18.638 18.564 18.500 18.747 1,89 52,18
8 Mexico 17.120 16.615 16.490 16.584 16.815 16.725 1,68 53,86
9 Turkey 14.345 14.128 14.222 14.500 14.990 14.437 1,45 55,32
10 Uruguay 12.053 12.016 11.864 11.744 11.500 11.835 1,19 56,51
11 Canada 11.640 11.610 11.535 11.575 11.520 11.576 1,16 57,67
12 New Zealand 10.368 10.033 10.152 10.146 10.200 10.180 1,02 58,69
13 Egypt 6.485 6.725 6.995 7.205 7.455 6.973 0,70 59,40
14 Belarus 4.364 4.356 4.299 4.362 4.360 4.348 0,44 59,83
15 Japan 3.860 3.824 3.822 3.822 3.830 3.832 0,39 60,22
16 Ukraine 3.996 3.861 3.798 3.645 3.550 3.770 0,38 60,60
17 Korea, South 3.472 3.337 3.381 3.429 3.488 3.421 0,34 60,94
18 India 3.011 3.026 3.036 3.050 3.065 3.038 0,31 61,25
Lainnya 298.089 299.574 300.564 511.065 517.770 385.412 38,75 100,00
DUNIA 979.636 988.487 995.357 1.001.829 1.007.263 994.514 100,00

Sumber: USDA

59
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 10. Negara Sentra Daging Sapi Dunia, 2015 – 2019

Produksi (Ribu Ton) Share Kum.


No Negara Rata2
2015 2016 2017 2018 2019 (%) Share (%)

1 United States 10.817 11.507 11.943 12.286 12.725 11.856 20,54 20,54
2 Brazil 9.425 9.284 9.550 9.900 10.200 9.672 16,75 37,29
3 European 7.684 7.880 7.863 7.915 7.800 7.828 13,56 50,85
Union
4 China 6.700 7.000 7.260 7.325 7.400 7.137 12,36 63,21
5 India 4.100 4.200 4.250 4.300 4.330 4.236 7,34 70,55
6 Argentina 2.720 2.650 2.840 2.950 3.000 2.832 4,91 75,46
7 Australia 2.547 2.125 2.149 2.300 2.180 2.260 3,92 79,37
8 Mexico 1.850 1.879 1.925 1.960 2.000 1.923 3,33 82,70
9 Pakistan 1.710 1.750 1.780 1.800 1.820 1.772 3,07 85,77
10 Russia 1.355 1.335 1.336 1.340 1.355 1.344 2,33 88,10
Lainnya 6.808 6.809 6.848 6.935 6.946 6.869 11,90 100,00
DUNIA 55.716 56.419 57.744 59.011 59.756 57.729 100,00

Sumber: USDA

60
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 11. Negara Konsumen Daging Sapi Terbesar Dunia, 2015 – 2019
Tahun Kum.
No Negara Rata2 Share (%)
2015 2016 2017 2018 2019 Share (%)

1 United States 11.275 11.676 12.052 12.206 12.657 11.973 20,26 20,26
2 China 7.339 7.759 8.227 8.530 8.705 8.112 13,72 33,98
3 European Union 7.742 7.898 7.832 7.935 7.820 7.845 13,27 47,25
4 Brazil 7.781 7.652 7.750 7.850 8.045 7.816 13,22 60,48
5 India 2.294 2.436 2.401 2.635 2.705 2.494 4,22 64,70
6 Argentina 2.534 2.434 2.547 2.450 2.425 2.478 4,19 68,89
7 Russia 1.967 1.849 1.840 1.823 1.810 1.858 3,14 72,03
8 Mexico 1.797 1.809 1.841 1.865 1.890 1.840 3,11 75,15
9 Pakistan 1.636 1.685 1.722 1.741 1.761 1.709 2,89 78,04
10 Turkey 1.455 1.495 1.424 1.489 1.469 1.466 2,48 80,52
Lainnya 11.992 10.993 12.038 11.178 11.378 11.516 19,48 100,00
Dunia 57.812 57.686 59.674 59.702 60.665 59.108 100,00

Sumber: USDA

61
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 12. Neraca Perdagangan Daging Sapi Dunia, 1980 - 2018


Ekspor Pertumb. Impor Pertumb. Neraca
Tahun
(juta ton) (%) (juta ton) (%) (juta ton)
1980 4,53 3,90 0,63
1981 4,63 2,14 3,81 -2,28 0,81
1982 4,80 3,74 3,87 1,42 0,93
1983 4,68 -2,40 3,99 3,08 0,70
1984 4,58 -2,28 3,86 -3,04 0,71
1985 4,92 7,43 3,90 1,04 1,01
1986 5,46 11,09 4,50 15,19 0,96
1987 5,30 -2,87 4,28 -4,76 1,02
1988 6,88 29,75 5,97 39,34 0,91
1989 7,19 4,42 5,98 0,18 1,21
1990 7,16 -0,42 6,44 7,66 0,72
1991 7,34 2,52 6,42 -0,31 0,92
1992 7,32 -0,23 5,83 -9,09 1,49
1993 5,35 -26,92 4,22 -27,65 1,13
1994 5,57 4,08 4,63 9,71 0,94
1995 5,54 -0,49 4,55 -1,84 0,99
1996 5,26 -5,14 5,05 10,98 0,21
1997 5,83 10,85 5,66 12,21 0,16
1998 5,50 -5,63 5,42 -4,29 0,08
1999 5,89 7,13 5,69 5,06 0,20
2000 5,94 0,88 5,81 2,04 0,13
2001 5,89 -0,89 5,91 1,70 -0,02
2002 6,48 9,99 6,24 5,65 0,24
2003 6,51 0,57 6,28 0,64 0,23
2004 6,72 3,13 6,15 -2,17 0,57
2005 7,36 9,63 6,80 10,71 0,56
2006 7,59 3,01 6,86 0,88 0,72
2007 7,63 0,61 7,20 4,84 0,44
2008 7,60 -0,47 6,83 -5,10 0,77
2009 7,44 -2,11 6,63 -2,93 0,81
2010 7,79 4,81 6,65 0,32 1,15
2011 8,07 3,57 6,45 -3,04 1,63
2012 8,14 0,83 6,68 3,61 1,46
2013 9,24 13,52 7,45 11,45 1,79
2014 10,00 8,20 7,89 5,98 2,11
2015 11,60 16,04 7,65 -2,99 3,95
2016 11,44 -1,35 7,70 0,65 3,74
2017 11,98 4,72 7,95 3,23 4,03
2018 12,58 4,94 8,38 5,37 4,20
Rata-rata
1980-2019 7,02 3,06 5,88 2,46 1,13
2010-2019 10,09 6,31 7,42 3,03 2,67

Sumber: USDA

62
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 13. Negara Eksportir Daging Sapi Terbesar Dunia, 2015-2019


Volume Ekspor (Ribu Ton) Share Kum.
No Negara Rata2
2015 2016 2017 2018 2019 (%) Share (%)

1 Brazil 1.705 1.698 1.856 2.100 2.200 1.912 15,88 15,88


2 India 1.806 1.764 1.849 1.665 1.625 1.742 14,47 30,35
3 Australia 1.854 1.480 1.485 1.630 1.510 1.592 13,22 43,57
4 United States 1.028 1.160 1.297 1.435 1.472 1.278 10,62 54,18
5 New Zealand 639 587 593 603 589 602 5,00 59,19
6 Canada 397 441 465 500 515 464 3,85 63,04
7 Uruguay 372 421 436 440 415 417 3,46 66,50
8 Paraguay 381 389 378 380 360 378 3,14 69,63
9 Argentina 186 216 293 500 575 354 2,94 72,57
10 European Union 305 350 369 350 350 345 2,86 75,44
11 Mexico 228 258 280 305 330 280 2,33 77,77
12 Belarus 200 225 206 220 225 215 1,79 79,55
Lainnya 2.500 2.455 2.477 2.448 2.429 2.462 20,45 100,00
Dunia 11.601 11.444 11.984 12.576 12.595 12.040 100,00
Sumber: USDA

63
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Daging Sapi 2018

Lampiran 14. Negara Importir Daging Sapi Terbesar Dunia, 2015-2019

Volume Impor (Ribu Ton) Share Kum.


No Negara Rata2
2015 2016 2017 2018 2019 (%) Share (%)

1 United States 1528 1366 1358 1373 1406 1406,2 17,41 17,41
2 China 663 812 974 1200 1320 993,8 12,31 29,72
3 Japan 707 719 817 835 850 785,6 9,73 39,45
4 Russia 622 524 516 495 470 525,4 6,51 45,95
5 Korea, South 414 513 531 560 565 516,6 6,40 52,35
6 Hong Kong 339 453 543 560 600 499 6,18 58,53
7 European Union 363 368 338 370 370 361,8 4,48 63,01
8 Egypt 360 340 250 300 330 316 3,91 66,92
9 Chile 245 298 281 310 320 290,8 3,60 70,52
10 Canada 269 243 229 240 250 246,2 3,05 73,57
11 Malaysia 237 218 211 205 210 216,2 2,68 76,25
12 Mexico 175 188 196 210 220 197,8 2,45 78,70
Lainnya 1732 1662 1709 1722 1777 1720,4 21,30 100,00
Dunia 7654 7704 7953 8380 8688 8075,8 100,00

Sumber: USDA

64
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai