FRAKTUR GALEAZZI
Disusun Oleh:
Nurul Aulia Humairah Halim, S. Ked
K1A1 14 087
Pembimbing:
dr. Benny Murtaza, M.Kes., Sp.OT
KENDARI
2020
1
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
trauma atau keadaan patologis. Fraktur adalah suatu diskontinuitas susunan tulang
yang disebabkan oleh trauma atau keadaan Fraktur adalah terputus kontinuitas
2
jaringan tulang dan atau rawan yang umumnya disebabkan. Fraktur adalah terputus
kontinuitas jaringan tulang dan atau rawan yang umumnya disebabkan oleh
rudapaksa.1
nyeri pada ujung bawah tulang ulna adalah tanda khas. Ada kemungkinan untuk
ulna ('piano-key' sign) atau dengan memutar pergelangan tangan. Hal ini penting juga
Tingkat kejadian fraktur galeazzi terjadi pada 3-7% dari semua fraktur lengan
bawah dan lebih sering pada laki-laki disbanding perempuan. Meski jarang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
Regio antebrachii tersusun atas dua buah tulang yaitu os radius dan os
ulna. Os radius dan ulna secara konseptual dapat diibaratkan sebagai dua kerucut
3
(cones) yang terletak berdampingan dengan satu sama lain saling menunjuk pada
arah yang berlawanan. Karena letaknya yang berdampingan, maka segala cedera
yang terjadi pada regio antebrachii menimbulkan efek pada kedua tulang tesebut
ulna diibaratkan sebagai dua kerucut (cones) yang ujungnya sejajar, hal ini
ulna. Hal ini memunculkan aksioma bahwa fraktur pada salah satu tulang di
disertai oleh fraktur atau dislokasi dari tulang regio antebrachii lainnya.(3)
4
1. Ulna
Ulna adalah tulang stabilisator pada lengan bawah, terletak medial dan
merupakan tulang yang lebih panjang dari dua tulang lengan bawah. Ujung
anterior.(6)
Pada sisi lateral processus coroideus ada cekungan bulat dan halus
yaitu incisura radialis, yang menerima daerah perifer dari caput radii. Di
inferior incisura radialis pada permukaan lateral corpus ulna terdapat crista
menempel pada crista dan fossa supinator. Corpus ulna berbentuk silindris dan
5
tebal dan pada bagian proksimalnya berbentuk lancip, diameter mengecil, dan
berlanjut ke distal.(6)
2. Radius
Radius terletak di lateral dan merupakan tulang yang lebih pendek dari
dari dua tulang di lengan bawah. Ujung proksimalnya meliputi caput pendek,
artikulasi dengan kaput humeri selama fleksi dan ekstensi artikulasio kubiti.
Caput juga berarticulatio diperifer dengan incisura radialis ulnae, oleh karena
6
Gambar 3. Tampak posterior ujung distal radius.7
kedistal. Ujung distal radius membesar berbentuk sisi empat ketika dipotong
dorsal radii berproyeksi kedistal dan terletak diantara sulcus dangkal untuk
pasase tendo otot-otot lengan bawah. prosesus styloideus radii lebih besar
7
tersebut memiliki kepentingan klinis ketika ulna dan/atau radius mengalami
fraktur.(6)
berbentuk segitiga pada potongan melintang, dengan basis yang bundar dan
superficial, sarta apex yang mengarah kedalam dengan tajam. Apex terbentuk
oleh suatu potongan batas interosessus radius atau ulna tajam yang
radius dan memanjang ke medial ulna. Oleh karena itu serat mentransmisikan
8
Gambar 5. Tampak Inferior potongan melintang melalui corpus ulna dan radii dan membrana
interossei.7
B. DEFINISI
radioulnaris dan subluksasi ulna. Fraktur ini pertama kali dideskripsikan oleh
Ricardo Galeazzi diikuti dengan publikasi yang menjelaskan 18 kasus pada tahun
1934.(2)
C. EPIDEMIOLOGI
jarang ditemukan pada literatur. Sebagian besar kasus fraktur dari regio
antebrachii terjadi pada anak-anak. Untuk usia diatas 20 tahun, jumlah kasus
tahunan hanya di bawah 2 per 10.000 orang, dominan terjadi pada laki-laki
insiden kasus ini 4 per 10.000 pada atlet-atlet sekolah menengah atas. Insiden
9
tertinggi pada pemain sepakbola dengan insiden 6 per 10.000 atlet, dan terendah
Fraktur Galeazzi mencapai 3-7% dari semua patah tulang lengan bawah.
Terdapat paling sering pada pria. Meskipun fraktur Galeazzi jarang dilaporkan,
fraktut ini diperkirakan mencapai 7% dari seluruh fraktur lengan bawah pada
orang dewasa.(4)
D. ETIOLOGI
menyebabkan dislokasi distal radioulnar joint (DRUJ). Fraktur ini terjadi dengan
bimodal distribusi, patah tulang lengan bawah diafisis pada pria muda biasanya
karena energi tinggi trauma (misalnya, cedera olahraga, jatuh dari ketinggian,
tabrakan kendaraan bermotor) dan patah tulang karena penuaan pada wanita
E. MEKANISME TRAUMA
Ada beberapa perbedaan pendapat pada mekanisme yang tepat yang
adalah jatuh dengan tumpuan pada tangan disertai dengan pronasi lengan bawah
10
mengakibatkan dislokasi dan pemendekan dari tulang radius. Terjadi fraktur pada
1/3 distal radius dan subluksasi atau dislokasi sendi radioulnar distal ( Solomon L
ekstensor ibu jari, serta berat tangan. Cedera otot dan jaringan lunak yang
deformasi yang terkait dengan fraktur ini tidak dapat dikontrol dengan
imobilisasi plester.(4)
distal radius ke dorsal dengan dislokasi distal ulna. Secara khas, fraktur tipe I
disebabkan oleh beban axial dengan lengan bawah dalam posisi supinasi. Pada
fraktur tipe II (apeks dorsal), fragmen distal radius bergeser ke anterior dengan
dislokasi posterior (dorsal) dari distal ulna. Fraktur ini secara tipikal muncul
sebagai hasil dari beban aksial dengan lengan bawah dalam posisi pronasi. Pada
penelitian retrospektif, 73% pasien pediatrik dengan fraktur Galeazzi tipe II,
dimana memiliki risiko tinggi cedera pronasi pada populasi pediatrik. (1)
11
F. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan posisi dari distal radius (8) :
1) Tipe 1: Fraktur terjadi di 7,5 cm dari bagian distal (yaitu, lebih dekat ke
2) Tipe 2: Fraktur terjadi di 7,5 cm dari bagian proksimal (yaitu, jauh dari
didasarkan pada lokasi dari fraktur radius. Pada 33 pasien yang diteliti, 20
diantaranya yaitu sekitar 61 persen terdapat fraktur yang berlokasi pada jarak 0 -
Sedangkan 3 pasien lainnya (9%) tergolong sebagai type III, dimana lokasi
fraktur terletak >15 cm dari processus styloideus. Pada penelitian ini, diperoleh
bahwa hasil terburuk didapatkan pada fraktur dengan jenis tipe I (distal). (9)
Empat puluh pasien dengan fraktur galeazzi dan dislokasi, Rettig dan
Raskin membagi jenis fraktur ini menjadi 2 jenis berdasarkan jarak dari fraktur
12
radius dari permukaan midarticular dari radius distal. 22 fraktur berada pada
lokasi <= 7.5 cm dari permukaan midarticular radius distal, intraoperative DRUJ
tidak stabil didapatkan 12 dari jenis fraktur yang tercatat. Sebaliknya, 1 dari 18
fraktur yang berada pada lokasi >7.5 cm dari permukaan sendi dari DRUJ
didapatkan tidak stabil dalam melakukan tindakan ORIF terhadap fraktur radius.
(9)
G. DIAGNOSIS
1) Gejala Klinis
Terdapat gejala fraktur dan dislokasi pada daerah distal lengan bawah.
Adanya tonjolan tulang atau nyeri pada ujung ulnar adalah manifestasi yang
paling sering ditemukan. Nyeri dan edema pada jaringan lunak bisa
didapatkan pada daerah fraktur radius 1/3 distal dan pada pergelangan tangan.
Anterior interroseous nerve palsy juga bisa terjadi tapi sering dilewati
karena tidak ada komponen sensorik pada temuan ini. Nervus interosseous
longus dan fleksor digitorum profundus pada jari telunjuk, dan menyebabkan
hilangnya mekanisme menjepit antara ibu jari dengan jari telunjuk. (4)
13
Gambar 8. Fraktur Galeazzi
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Foto polos
kontralateral bisa diambil untuk perbandingan. Foto polos lengan bawah bisa
a) Pelebaran dari ruang sendi radioulnar distal yang bisa terlihat pada foto
posisi PA
14
Gambar 9. Foto radiologi posisi anteroposterior menunjukkan fraktur Galeazzi klasik: fraktur
radius yang berbentuk oblik dan transversum dengan adanya dislokasi sendi radioulnar distal. 4
Gambar 10. Fraktur Galeazzi. Tipe Galeazzi sebelum dan setelah reduksi dan pemasangan plat. 4
15
2) Computed tomography (CT)
1) Fraktur Colles
dengan osteoporosis
styloid ulnar
2) Fraktur Smith
16
b. Mekanisme : Jatuh dengan tahanan pada tangan bagian dorsal (tertekuk)
3) Fraktur Barton
4) Fraktur Monteggia
J. TATALAKSANA
dilakukan operasi dengan fiksasi interna. Pada fraktur Galeazzi harus dilakukan
reposisi secara akurat dan mobilisasi segera karena bagian distal mengalami
17
dislokasi. Dengan reposisi yang akurat dan cepat maka dislokasi sendi ulna distal
juga tereposisi dengan sendirinya. Apabila reposisi spontan tidak terjadi maka
reposisi dilakukan dengan fiksasi K-Wire. Operasi terbuka dengan fiksasi rigid
closed treatment dikaitkan dengan tingkat kegagalan yang tinggi. Fiksasi plate
dan screw adalah terapi pilihan. Pendekatan Henry anterior (interval antara
cukup untuk melihat fraktur radius, dengan fiksasi plate pada permukaan yang
bagian dorsal, karena itu, capsulotomy dorsal dapat dilakukan untuk mendapatkan
akses ke sendi radioulnar distal jika tetap dislokasi setelah radius difiksasi. Fiksasi
radioulnar distal jika tidak stabil. Jika sendi radioulnar distal diyakini stabil,
Ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi pada pasien dengan fraktur Galeazzi (3):
harus diperiksa baik secara klinis dan radiologis setelah 6 minggu. (3)
18
2. Sendi radio-ulnar tereduksi tapi tidak stabil
cast di bagian atas siku selama 6 minggu. Jika terdapat fragmen styloideus
2. Jika sendi radioulnar distal tidak stabil: Imobilisasi lengan dalam posisi
atau cast.
3. Pin sendi radioulnar distal, jika diperlukan, dan akan dilepas pada 6 sampai 8
minggu
K. KOMPLIKASI
19
Komplikasi setelah pengobatan operatif fraktur galeazzi dilaporkan sebanyak
atau keduanya. Manifestasi klinisnya meliputi nyeri dan rotasi yang terbatas pada
lengan bawah. 13
1. Nonunion: Ini jarang terjadi dengan fiksasi yang stabil, tetapi mungkin
mengakibatkan hilangnya fungsi supinasi dan pronasi, serta nyeri pada range
impaksi ulnokarpal.
sindrom kompartemen.
4. Cedera neurovaskuler:
a. Biasanya iatrogenik.
20
c. Cedera saraf interoseus posterior (di supinator) adalah beresiko dengan
f. Crush injury.
g. Infeksi.
6. Dislokasi rekuren: Ini bisa terjadi akibat dari malreduksi dari radius. Ini
L. PROGNOSIS
21
Keberhasilan perawatan untuk fraktur galeazzi tergantung pada reduksi
radius dan distal Radioulnar joint (DRUJ) serta pemulihan lengan bawah.
tahun 1957.
DAFTAR PUSTAKA
1. Apley, A Graham & Solomon, Louis. 1995. Ortopedi dan Fraktur sistem Apley.
2. Brett Owens, MD, study co-author. March, 2010. Studies show high rates of
the Keller Army Hospital at West Point, New York and Associate Professor at
22
3. Eko Ardi P, M.Subhan Zuhdi, Tony Wahyu P, Satrio Yudi Er.2011. Dislokasi
Institute of Health.
6. Legiran, Lubis N. R., Kasyn, F.A. Dislokasi Sendi Bahu : Epideemiologi Klinis
Watampone : Jakarta.
EGC, 1995.
12. Scheibel M, Kuke A, Nikulka C, Magosch P, Ziesler O, Schroeder RJ. How Log
23
13. Ruchelsman, DE., Baskin, KB., Rettig, ME. 2009. Galeazzi Fracture-Dislocation.
Science Direct
24