Pengkajian
Pengkajian
2. Malabsorsi
↓
dapat terjadi karena
kurang matang nya usus
bayi saat di berikan
makanan yang memiliki
serat yang tinggi
2. Defisit Nutrisi
B. Data Objektif (2)
1. Frekuensi diare : 7x/hari (1) (2) 3. Diare
a. konsistensi : cair
b.warna : coklat kekuningan
2. Penurunan berat badan : 3 kg 4. Karena anak masih
(1) (2) berusia 6 bulan
3. Mukosa bibir : kering/ pecah mengakibatkan
(1) kesadaran akan
4 .peristaltik usus : meningkat lingkungan nya sendiri
a frekuensi : 12x/ menit (1) masih kurang
5.pola minum : 700 cc / hari (1) 3. Resiko Jatuh
(2) Tinggi (3)
2. Diagnose keperawatan :
a. Diare (D.0020 ) berhubugan dengan proses infeksi dan malabsorpsi dan di
tandai dengan ibu pasien mengungkapkan bahwa anaknya diare lebih dari 7 kali
perhari dengan konsistensi cair dengan peristaltik usus meningkat dengan
frekuensi 12x / menit.
b. Defenisit Nutrisi (D.0019 ) berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorsi nutrient ditandai dengan menurunnya berat badan 3 kg dan mukosa
bibir yang kering dan pecah dan meningkatnya kebutuhan metabolisme .
c. Resiko jatuh ( D.0143 ) dibuktikan dengan usia bayi yang masih enam bulan
dan skor humpty dumpty 12 (resiko tinggi jatuh)
4. Tabel Intervensi
b.terapeutik
5. berikan
asupan cairan
oral bertujuan
untuk mengganti
cairan yang
hilang
6. pasang jalur
intravena
bertujuan untuk
memudahkan
saat pemebrian
cairan infus
7. berikan cairan
intravena
bertujuan agar
anak tetap kuat
dan tumbuh serta
mencengah
berkurangnya
dehidrasi
8. anjurkan
melanjutkan
pemberian ASI
untuk menganti
caira yang
berlebihan keluar
dari tubuh anak
d. Kolaborasi
9. kolaborasi
pemberian obat
pengeras feses
bertujuan untuk
mengurangi efek
pengeluaran
cairan yang
berlebihan saat
diare.
2. Defenisit Nutrisi Setelah Manajemen Tujuan dari
(D.0019 ) dilakukan Nutrisi tindakan
berhubungan perawatan 1x2 (I.03119 ) intervensi yang
dengan jam pada dilakukan
ketidakmampuan status nutrisi a. observasi
mengabsorsi bayi( L.03030) a.observasi
nutrient ditandai membaik 1. identifikasi
dengan dengan kriteria status nutrisi 1. dentifikasi
menurunnya berat hasil : status nutrisi
badan 3 kg dan 2. Identifikasi bertujuan
mukosa bibir 1.sikap terhadap kebutuhan kalori memenuhi
yang kering dan makanan dan dan jenis nutrient kebutuhan nutrisi
pecah dan minuman sesuai bayi dengan
meningkatnya dengan tujuan 3. monitor asupan menurun nya
kebutuhan kesehatan makanan intake dan
metabolisme . meningkat memenuhi
4.monitor berat absorsi makan
2. diare badan dan cairan tubuh
membaik bayi yang hilang
b. terapeutik
3. frekuensi 2. identifikasi
makan membaik 5. lakukan oral kebutuhan kalori
hygiene sebelum dan jenis nutrient
4. nafsu makan makan bertujuan untuk
membaik memantau
c.edukasi apakah nutrien
bayi terpenuhi
ajarkan diet yang
di programkan 3. monitor
asupan makanan
d. kolaborasi bertujuan agar
makanan yang
6. kolaborasi diberikan sesuai
dengan ahli gizi dengan
untuk kebutuhan bayi
menentukan
jumlah kalori dan 4. monitor berat
jenis nutrient badan bertujuan
yang di butuhkan untuk menambah
mengetahui berat
badan bayi yang
menurun pada
saat diare
b. terapeutik
5. lakukan oral
hygiene sebelum
makan bertujuan
untuk melihat
kebersihan diri
dari bayi
c.edukasi
6. ajarkan diet
yang di
programkan
bertujuan agar
dapat
menghentikan
proses infeksi
dan malabsorsi
yang tidak sesuai
dengan
kebutuhan bayi
d. kolaborasi
7.kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis nutrient
yang di butuhkan
bertujuan untuk
kebutuhan
makanan yang
dibutuhkan oleh
pasien bayi
3. Resiko jatuh Setelah Manajemen Tujuan dari
( D.0143 ) dilakukan keselamatan tindakan
berhubungan : perawatan 1 x Lingkungan intervensi yang
Resiko jatuh 2 jam pada ( I.14513) dilakukan
( D.0143 ) tingkat jatuh
dibuktikan (L.14138 ) a.observasi a.observasi
dengan usia bayi dengan kriteria
yang masih enam hasil menurun: 1. identifikasi 1. identifikasi
bulan dan skor kebutuhan kebutuhan
humpty dumpty keselamatan keselamatan
12 (resiko tinggi 1. jatuh dari bertujuan untuk
jatuh) tempat tidur 2.monitor mengurangi
menurun perubahan status resiko jatuh pada
keselamatan pasien
2.jatuh saat di
pindahkan b. terapeutik 2.monitor
menurun perubahan status
1. Hilangkan keselamatan
bahaya bertujuan untuk
keselamatan mengatasi
lingkungan kegelisahan anak
pada saat sakit
2. Modifikasi
lingkungan untuk b. terapeutik
meminimalkan
bahasa dan resiko 3. hilangkan
bahaya
3. Edukasi keselamatan
ajarkan individu, lingkungan
keluarga,dan bertujuan agar
kelompok risiko anak tidak takut
tinggi bahaya saat diberikan
lingkungan tindakan
4. modifikasi
lingkungan
untuk
meminimalkan
bahasa dan
resiko bertujuan
untuk
mengurangi
ketakutan bayi
pda saat di
jauhkan dari
orang tua saat
melakukan
tidakan seperti
waktu pemberian
nutrisi
c. edukasi
5. ajarkan
individu,
keluarga,dan
kelompok risiko
tinggi bahaya
lingkungan
bertujuan untuk
pemberian
edukasi
lingkungan
untuk payi pada
keluarga tidak
keliru.
5.Tabel Implementasi
Tabel Evaluasi