Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DATA

Masalah
No Data Etiologi
keperawatan
1 DS: Terjadi blok pada arteri Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri coroner jantung
dada ↓
- P: setelah melakukan Penurunan aliran darah ke
kerja bakti jantung
- Q: nyeri seperti ↓
tertusuk Penurunan suplai oksigen dan
- R: bagian dada sebelah nutrisi ke jantung
kiri, menjalar ke ↓
punggung dan kedua Terjadi infark miokard
kaki ↓
- S: skala nyeri 7 Produksi ATP anaerob
- T: hilang timbul ↓
DO: Peningkatan asam laktat
- Pasien tampak ↓
meringis Merangsang mediator nyeri
- Td: 100/70 ↓
- N: 96x/mnt Nyeri
- Rr: 20x/mnt
- Sulit tidur
- Nafsu makan
berkurang
2 Ds: Stemi Penurunan curah
Do: ↓ jantung
- TD 100/70 mmHg Infark miokard
- Nadi: 96x/menit ↓
- Terpasang alat monitor Suplai oksigen ke jantung
jantung menurun
- Aritmia ↓
- Hasil perkusi dullness Hipoksia jaringan
- Terdapat pembesaran ↓
jantung pada lapang Penurunan curah jantung
sinsitra pada ICS3
parasternal dan ICS
axilaris ± 2cm
- Pemeriksaan EKG
ditemukan gambaran
Q patologis dan ST
elevasi di II,III dan
AVF
- Hasil x-ray terdapat
kardiomegali
CTR>50%
3 Ds: Ketidakmampuan jantung Risiko syok
Do: memompa aliran darah
- TD: 100/70 mmHg ↓
- Hb turun 12,50 g/dl Suplai oksigen dan nutrisi
(13,4-17,7) menurun
- Hematocrit turun ↓
36,70% (40-47) Terjadi hipoksia jaringan
- Leukosit meningkat ↓
14,15 103/µL (4,3- Risiko syok
10,3)

4 Ds: Infark miokard Intoleransi


Do: ↓ aktivitas
- k/u lemah Produksi ATP anaerob
- Pasien bedrest ↓
- Aktivitas-latihan Peningkatan asam laktat
pasien di bantu oleh ↓
istrinya Merangsang mediator nyeri
- Terpasang O2 NC ↓
4lpm Timbul kelemahan
- Pemeriksaan EKG ↓
ditemukan gambaran Intoleransi aktivitas
EKG TAVB, Q
patologis dan ST
elevasi di I,II dan AVF
5 Ds: Nyeri Gangguan pola
- Pasien mengatakan ↓ tidur
kurang tidur selama di Timbul rasa ketidaknyamanan
rumah sakit ↓
- Pasien mengatakan Sulit untuk tidur
kurang nyaman karena ↓
nyeri Istirahat tidur tidak teratur
Do: ↓
- Tidur hanya 6 jam Gangguan pola tidur

6 Ds: Kelemahan Deficit perawatan


Do: ↓ diri
- Diseka 1x sehari Bedrest
- Belum keramas ↓
- Belum gosok gigi Keterbatasan perawatan diri
- Belum ganti baju ↓
- Kuku tampak panjang Membutuhkan bantuan orang
lain

Deficit perawatan diri
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)

Ruang :
Nama Pasien :

No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (iskemia) dibuktikan dengan pasien
mengeluh nyeri, sulit tidur, nafsu makan berkurang

Penurunan curah jantung berhubungan dengan


perubahan irama jantung dibuktikan dengan TD
100/70 mmHg, N:96x/mnt, terdapat pembesaran
jantung pada lapang sinsitra pada ICS3 parasternal
dan ICS axilaris ± 2cm, gambaran EKG TAVB, Q
patologis dan ST elevasi di I,II dan AVF

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah


baring, ketidakseimbangan suplai oksigen dan
kebutuhan oksigen dibuktikan dengan pasien
terpasan O2 nc 4 lpm, gambaran EKG

Gangguan pola tidur berhubungan dengan


hambatan lingkungan (proses perawatan), kurang
kontrol tidur akibat nyeri dibuktikan pasien sulit
tidur, jumlah jam tidur 6 jam

Defisit perawatan diri berhubungan dengan


kelemahan ditandai dengan pasien tidak mampu
mandi, gosok gigi, keramas, kuku panjang

Risiko syok dibuktikan dengan TD: 100/70


mmHg, Hb turun 12,50 g/dl (13,4-17,7),
Hematocrit turun 36,70% (40-47), Leukosit
meningkat 14,15 103/µL (4,3-10,3)
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.B
No. RM : 11406679
Ruang : CVCU
Tanggal :

No. Diagnosis Luaran Intervensi


1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
selama 3x24 jam diharapkan tingkat nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
mneurun dengan kriteria hasil:
intensitas nyeri
Tingkat nyeri (L.08066) 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
- Keluhan nyeri menurun
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Nafsu makan membak
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Pola tidur membaik 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
Control nyeri (L.08063)
diberikan
- Melaporkan nyeri terkontrol
8. Monitor efek samping penggunaan analgetik
meningkat Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Kemampuan mengenali onset nyeri
(mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
meningkat
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
- Kemampuan menyenali penyebab hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu
nyeri meningkat
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Kemampuan menggunakan teknik 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangakan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
non farmakologi meningkat
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Hasil penelitian dari …

2 Penurunan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan jantung akut (I.02076)


Observasi
curah jantung selama 3x24 jam diharapkan curah jantung 1. Identifikasi karakteristik nyeri dada
2. Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
meningkat dengan kriteria hasil: 3. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
4. Monitor enzim jantung (CK, CK-MB, Trponin T, troponin I)
Curah jantung (L.02008) 5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
- Kekuatan nadi perifer 1. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
2. Pasang akses intravena
meningkat 3. Berikan terpai relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stress
4. Sediakan lingkungan yang kondusif
- Takikardi menurun 5. Berikan dukungan emosional dan spiritual
Edukasi
- Gambaran EKG aritimai 1. Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
2. Anjurkan menghindari maneuver Valsava (mengedan saat BAB
menurun atau batuk)
- Tekanan darah membaik 3. Jelaskan tindakan yang dijalani pasien
4. Ajarkan teknik menurunkan kecemasan dan ketakutan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiplatelet
2. Kolaborasi pemberian antiangina
3. Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah maneuver valsava
(pelunak tinja, antiemetic)
4. Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada

3 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen energy (I.05178)


Observasi
aktivitas selama 3x24 jam diharapkan toleransi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
aktivitas meningkat dengan kriteria hasil: 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor pola dan jam tidur
Toleransi aktivitas (L.05047) 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama aktivitas
Terapeutik
- Kemudahan melakukan 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
aktivitas sehari-hari meingkat 3. Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jik tidak dapat berpindah
- Dyspnea saat beraktivitas atau berjalan
Edukasi
menurun 1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Dyspnea setelah beraktivitas 3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
berkurang
menurun Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makaanan
- Keluhan lelah menurun

- Perasaan lemah menurun

- Aritmia saat beraktivitas


menurun

- Tekanan darah membaik

4 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan tidur (I.09265)


Observasi
tidur selama 3x24 jam diharapkan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
meningkat dengan kriteria hasil: Terapeutik
1. Modifikasi lingkungan (pencahayaan, kebisingan, suhu, dan
Pola tidur (L.05045) tempat tidur)
2. Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
- Kemampuan beraktivitas 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
4. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan.atau tindakan untuk
meningkat menunjang siklus tidur
Edukasi
- Keluhan sulit tidur menurun 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Keluhan istirahat tidak cukup 3. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi
lainnya
menurun

Status kenyamanan (L.08064)

- Keluhan tidak nyaman

menurun

- Keluhan sulit tidur menurun

- Perawatan sesuai kebutuhan

meningkat
- Kesejahteraan fisik meningkat

5 Deficit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan perawatan diri (I.11348)


Observasi
perawatan diri selama 3x24 jam diharapkan perawatan 1. Identifikasi kebiasan aktvitas perawatan diri sesuai usia
2. Identifikasi tingkat kemandirian
diri meningkat dengan kriteria hasil: 3. Dentfiikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian,
berhias dan makan
Perawatan diri (L.11103) Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik
- Kemampuan mandi meningkat 2. Siapkan keperluan pribadi (parfum, sikat gigi, dan sabun mandi
3. Damping dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Kemampuan mengenakan 4. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
Edukasi
pakaian meningkat 1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
- Kemampuan makan meningkat

- Mempertahankan kebersihan

diri meningkat

- Mempertahankan kebersihan

mulut meningkat
6 Risiko syok Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan syok (I.02068)
Observasi
selama 3x24 jam diharapkan tingkat syok 1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas, TD, MAP)
menurun dengan kriteria hasil: 2. Monitor status oksigenasi
3. Monitor status cairan
Tingkat syok (L.03032) 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Terapeutik
- Kekuatan nadi meningkat 1. Berikan oksigen untuk mempertahanakan saturasi oksigen
>95%
- Tekanan darah sistolik 2. Pasang jalur IV
3. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
membaik Edukasi
1. Kolaborasi pemberian IV
- Tekanan nadi membaik

- Frekuensi nadi membaik

- Frekuensi napas membaik

Anda mungkin juga menyukai