Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Administrasi Pendidikan dan Tenaga kependidikan ke 2”

Oleh kelompok 5

Aulia Syafrika (20022056)


Muhammad Ihsan(20006090)
M. Syaiki At Thoriq(20006091)

Dosen Pengampu:Dr.Rifma M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kepadALLAH SWT, atasRahmat dan hidayahnya, kami dapat
menyelasikan makalah tema “Administrasi Pendidikan dan Tenaga
kependidikan ke 2”Meskipun segala upaya dan pikiran telahPenulis
tuangkan, tetapi penulis menyadari adanya keterbatasan
pengetahuan dan Pengalaman.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat Membangun demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis akanMendapatkan imbalan yang sesuai dengan ridho ALLAH
SWT. Penulis berharap semoga Penyusunan makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Sarik Alahan Tigo , 22 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Cover. .............................................................. ........................ 1
KATA PENGANTAR..............................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................. ............3
LATAR BELAKANG.............................................................. ..............3
RUMUSAN MASALAH.............................................................. .........3
TUJUAN .............................................................. ..............4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................. ............5


EVALUASI KINERJA PTK..............................................................5
PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI PTK....................................14
BAB III PENUTUP..............................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, banyak terdengar persepsi dari
beberapakalangan yang menilai tentang pendidikan di Indonesia ini
masihmemprihatinkan, banyak faktor yang menyebabkannya,
diantaranya dari sudutmutu pendidikan yang perlu ditunjang dan
juga tidak lepas dari sosok tenaga pendidik yang kurang tinggi tingkat
keprofesionalannya.Seorang tenaga pendidik harus memiliki
kemampuan matang yangmenjadi salah satu unsur pendidik agar
dapat melaksanakan tugas profesionalnya, kemampuan itu adalah
dapat memahami bagaimana pesertadidik belajar dan bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yangmampu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta
didik.Berseberangan dengan realita yang telah diungkapkan diatas,
secaratidak langsung seorang pendidik selain mengajar juga
memperhatikankepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta
menyelesaikan berbagai persoalanyang dihadapi sekolah yang
terkadang sangat kompleks sifatnya.Kemajuan suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh kualitas SDM(Sumber Daya Manusia) masyarakat
bangsa tersebut. Kualitas SDMtergantung pada tingkat pendidikan
masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan yang
visioner, memiliki misi yang jelas danmenghasilkan keluaran yang
berkualitas. Dari sana lah pentingnyamanajemen dalam pendidikan
diterapkan.Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal
yang harusdiprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga
menghasilkankeluaran yang diinginkan.
2.Rumusan Masalah
a. Menjelaskan evaluasi kinerja PTK
b. Menjelaskan Peran Guru dalam Administrasi PTK
3.Tujuan
a. Agar mengetahui evaluasi PTK
b. Mengetahui Peran Guru dalam Administrasi PTK
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik
Penilaian/evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan.
Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkatan suatu objek yang
dievaluasi tersebut. Dalam konteks evaluasi guru /tenaga pendidik,
yang menjadi objek evaluasi ialah guru/tenaga pendidik tersebut.
Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar persentase kinerja
guru dalam melaksanakan tugasnya.
Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa
penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap
setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir, kepangkatan, dan jabatannya. Evaluasi kinerja guru/tenaga
pendidik merupakan sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis
guru yang di buat untuk menilai/mengevaluasi tingkat kinerja guru
secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara
maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik.
Pada umumnya tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga
pendidik ialah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan
sekolah.
c. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan
dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya
kinerja guru.
d. Menyediakan landasan untuk program pengembangan
keprofesian berkelanjutan bagi guru.
e. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-
jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif
dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai
prestasinya.
f. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan
karir guru serta bentuk penghargaan lainnya.
Dengan demikian diharapkan evaluasi kinerja tenaga pendidik dapat
menjadi pedoman yang berdasar untuk penentuan keputusan dan
kebijakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas guru/tenaga pendidik.
Konsep Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan
adanya rambu-rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini
mencakup syarat sistem evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang
dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi.
Syarat-syarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik diperlukan
untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-syarat
tersebut antara lain:
Valid. Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-
komponen tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah.
Reliable. Mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang
dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga
pendidik yang devaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.
Praktis. Dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah,
dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua
kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik
digunakan agar hasil pelaksanaan dan evaluasi kinerja tenaga
pendidik dapat dipertanggungjawabkan. Adapun prinsip-prinsipnya
diantaranya:

Berdasarkan ketentuan. Evaluasi kinerja tenaga pendidik harus


dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan
yang berlaku.
Berdasarkan kinerja. Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja
tenaga pendidik adalah kinerja yang dapat diamati dan dipantau
sesuai dengan tugas guru/tenaga pendidik sehari-hari dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Berlandaskan dokumen PK Guru. Penilai, guru/tenaga pendidik yang
dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses evaluasi kinerja
tenaga pendidik harus memahami semua dokumen yang terkait
dengan sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik, terutama yang
berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya
secara utuh, sehingga penilai, guru/tenaga pendidik dan unsur lain
yang terlibat dalam proses evaluasi mengetahui dan memahami
tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan
dalam evaluasi.
Dilaksanakan secara konsisten. Dilaksanakan teratur setiap tahun
diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian
sumatif di akhir tahun dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Objektif. Evaluasi kinerja tenaga pendidik dilaksanakan secara
objektif sesuai dengan kondisi nyata guru/tenaga pendidik dalam
melaksanakan tugas sehari hari.
Adil. Evaluator/penilai kinerja tenaga pendidik memberlakukan
syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru/tenaga
pendidik yang dievaluasi.
Akuntabel. Hasil pelaksanaan evaluasi dapat
dipertanggungjawabkan.
Bermanfaat. Evaluasi kinerja tenaga pendidik bermanfaat bagi
guru/tenaga pendidik dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya
secara berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
Transparan. Proses evaluasi kinerja tenaga pendidik memungkinkan
bagi evaluator/penilai, guru/tenaga pendidik yang devaluasi dan
pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi
atas penyelenggaraan evaluasi tersebut.
Berorientasi pada tujuan. Evaluasi berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan.
Berorientasi pada proses. Evaluasi kinerja tenaga pendidik tidak
hanya terfokus pada hasil, tetapi juga perlu memperhatikan proses,
yakni bagaimana guru/tenaga pendidik dapat mencapai hasil
tersebut.
Berkelanjutan. Evaluasi-evaluasi kinerja tenaga pendidik
dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara terus
menerus selama seseorang menjadi guru/tenaga pendidik.
Rahasia. Hasil evaluasi hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak
terkait yang berkepentingan.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik ada beberapa
aspek yang dievaluasi, sehubungan dengan peranan guru/tenaga
pendidik sebagai pendidik profesional yang memiliki tugas utama
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal. Maka dalam evaluasi kinerjanya terdapat beberapa unsur
yang perlu dievaluasi, antara lain:

Evaluasi guru mata pelajaran/guru kelas.


Aspek evaluasinya meliputi empat domain kompetensi, yaitu:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
b. Mengevaluasi dan menilai.
c. Menganalisis hasil penilaian.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Dalam menerapkan empat domain kompetensi tersebut,
guru/tenaga pendidik wajib menguasai dua puluh empat kompetensi
yang digolongkan dalam empat kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional (Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru).
Evaluasi guru BK/Bimbingan Konseling.
Evaluasinya meliputi empat domain kompetensi, yaitu:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembimbingan.
b. Mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan.
c. Menganalisis hasil evaluasi bimbingan.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil bimbingan.
Penerapannya konselor/guru bimbingan konseling diwajibkan
menguasai empat ranah kompetensi yang mencakup tujuh belas
kompetensi (Permendiknas No 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor).
Selain tugas utama seorang pendidik juga memungkinkan memiliki
tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah. Pelaksanaan
tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu tugas
tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang
tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang
mengurangi jam mengajar tatap muka, yaitu:
Menjadi kepala sekolah per tahun.
Kompetensi kepala sekolah meliputi:
*Kepribadian dan sosial.
*Kepemimpinan.
*Pengembangan sekolah.
*Pengelolaan sumber daya.
*Kewirausahaan.
*Supervisi Pembelajaran.
*Menjadi wakil kepala sekolah per tahun.
Kompetensi wakil kepala sekolah meliputi:
*Kepribadian dan sosial.
*Kepemimpinan.
*Pengembangan sekolah.
*Kewirausahaan.
*Akademik.
*Kesiswaan.
*Sarana dan prasarana.
*Hubungan masyarakat.
Menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang
sejenisnya.
Kompetensi Kaprodi meliputi:
Kepribadian.
Sosial.
Perencanaan.
Pengelolaan pembelajaran.
Pengelolaan SDM.
Pengelolaan sarana dan prasarana.
Pengelolaan keuangan.
Evaluasi dan pelaporan.
Menjadi kepala perpustakaan.
Kompetensi kepala perpustakaan meliputi:

Perencanaan kegiatan perpustakaan.


Pelaksanaan program perpustakaan.
Evaluasi program perpustakaan.
Pengembangan koleksi perpustakaan.
Pengorganisasian layanan jasa informasi perpustakaan.
Penerapan teknologi, informasi dan komunikasi.
Promosi perpustakaan dan literasi informasi.
Pengembangan kegiatan perpustakaan sebagai sumber belajar
kependidikan.
Kepemilikan integritas dan etos kerja.
Pengembangan profesionalitas kepustakawanan.
Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang
sejenisnya. Kompetensinya meliputi:
Kepribadian.
Sosial.
Pengorganisasian guru, laboran/teknisi.
Pengelolaan program dan administrasi.
Pengelolaan, pemantauan dan evaluasi.
Pengembangan dan inovasi.
Lingkungan dan K3.
Sedangakan tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar
tatap muka dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas,


guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya).
Tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas
penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan
sejenisnya).
Selain syarat, prinsip dan aspek yang dievaluasi. Hal lain yang perlu
dipertimbangkan dan diperhatikan dalam pelaksanaan evaluasi
kinerja tenaga pendidik ialah perangkat pelaksanaan. Perangkat
pelaksanaan digunakan dengan tujuan agar evaluasi yang
dilaksanakan memperoleh hasil yang objektif, akurat, tepat, valid dan
dapat dipertanggungjawabkan. Adapun beberapa perangkat
pelaksanaanya sebagai berikut:

Pedoman Pelaksanaan Evaluasi. Pedoman tersebut mengatur


tentang tata cara evaluasi dan ketentuan yang harus digunakan oleh
evaluator/penilai, guru/tenaga pendidik yang devaluasi, serta unsur
lain yang terlibat dalam proses evaluasi.
Instrumen Evaluasi. Jenis instrumen evaluasi kinerja tenaga pendidik
merupakan paket instrumen yang dilengkapi dengan rubrik evaluasi
untuk masing-masing indikator kinerja dari setiap tugas utama
guru/tenaga pendidik.
Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik
Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik setidaknya dilaksanakan satu tahun
sekali pada tiap sekolah. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh kepala
sekolah atau orang/panitia yang ditunjuk/dibentuk langsung oleh
kepala sekolah.
Pada saat penelitian, petugas peneliti sidak ke tempat pengajaran
guru terkait. Dengan membawa lembar instrumen evaluasi yang
berisi tentang poin-poin berdasarkan kompetensi guru yang diuji.
Hasil penelitian di-coding ke lembar instrumen tersebut dalam
bentuk skor-skor.
Setelah hasil tersebut telah terisi semua, hasil dalam lembar
instrumen selanjutnya di-display ke dalam lembar laporan evaluasi.
Dalam bentuk laporan tersebut dapat dilihat secara jelas kinerja
tenaga pendidik yang telah di evaluasi.
Peran Guru dalam Administrasi PTK
1. Membuat buku induk pegawai
2. Menyediakan berkas kenaikan pangkat pegawai negeri,
prajabatan, kerpeg, cuti dengan pegawai, dll.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepada
sekolah, guru maupun tata administrasi.
4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan,
bulanan dan tahunan.
5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai
6. Mencatat dan menulliskan tenaga pendidik yang akan
mengikuti penataran.
7. Mempersiapkan surat keputusan kepada sekolah tentang
proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dll.
BAB III
PENUTUP

Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik merupakan upaya pengumpulan,


pengolahan, analisis dan interpretasi data tenaga pendidik sebagai
acuan dalam pengambilan langkah selanjutnya. Dalam pelaksanaan
evaluasi, kegiatan tersebut memerlukan syarat-syarat dan prinsip
yang perlu di penuhi sebelum kegiatan dilaksanakan.
Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik dilaksanakan oleh kepala sekolah
atau orang/panitia yang ditunjuk atau dibentuk langsung oleh kepala
sekolah. Kegiatan ini setidaknya dilakukan satu tahun sekali.
Diharapkan hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran dan menambah kualitas peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
KemenDikBud. 2012. Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru
(Buku 2), Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru.
KemenDikBud, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan Dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan, 2012. Pedoman Penilaian
Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah.

Anda mungkin juga menyukai