Golongan A
Untuk barang yang sedikit jenisnya (misalnya 20% dari jenis persediaan) tetapi paling besar
investasinya (misalnya 80% dari seluruh nilai persediaan).
b. Golongan B
Untuk barang yang jenis maupun nilainya lebih kecil dibandingkan dengan Golongan A.
c. Golongan C
Untuk golongan C yang banyak jenisnya sedangkan nilai investasinya relative kecil dibandingkan
golongan B
Dengan membagi persediaan menjadi A,B dan C memudahkan rumah sakit untuk menentukan tingkat
dan jenis prosedur pengendalian persediaan yang dibutuhkan.
1. Pengendalian barang A dilakuakn lebih intestif sebab melibatkan investasi yang tinggi.Oleh
karena itu digunakan metode pelaporan persediaan terus menerus setiap hari dan tingkat
persediaanya dimonitor.
2. Untuk Golongan B,Pengendaliannya melalui pengecekan periodic,Mungkin bersifat mingguan.
3. Untuk golongan c,pengedaliaanya degan menggunakan metode sederhana seperti garis merah.
4. Metode garis merah (red-line method) yaitu teknik manajemen persediaan yang
sederhana,Dimana pemesanan kembali dilakukan ketika peamakaian persediaan menunjukan
garis merah yang digambarkan dalam tempat penyempinan.
Ekonomi order Quantity(EOQ) adalah suatu metode untuk menetukan berapa jumlah pesanan yang
paling ekonomis untuk satu kali pesan.Metode ini didasarkan pada 3 hal yaitu
Cara –cara untuk menetukan EOQ antara lain dengan pendekatan secara matematis dan pendekatan
secara table.
EOQ= √ 2 DO
I P+ 2h ¿
¿
Contoh:
Faktor-faktor biaya
D = jumlah item barang yang dibeli dan digunakan per periode (1 tahun) sebanyak 1.000 unit.
TC = Total biaya
EOQ=√ 2 ( 1000 ) 10 ¿ ¿
0,05 ( 100 ) +2(0,5)
EOQ=
√ 20.000
6
EOQ =√ 3.333,33
= 58 unit (kurang-lebih)
Jadi jumlah ekonomi setiap kali pesan adalah 58 unit. Kebutuhan akan barang dalam satu tahun sebesar
1.000 unit, berarti dalam satu tahun rumah sakit akan pesan sebanyak 17 kali. Karena setiap kali adalah
58 unit. Sesudah barang dipakai dan pada titik tertentu akan pesan lagi hingga pada saat barang habis,
maka pesanan barang baru juga tiba di gudang. Rata-rata jumlah barang adalah 58/2 = 29 unit.
TCminimum = Rp 100.346
Titik pemesanan kembali(Reorder point) adalah sakit yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang
agar persediaan kembali meningkatkan setelah beberapa lama persediaan dipakai dan akan habis.
Untuk dapat menentukan titik pesan (reorder point) perlu diketahui (lead time) Yaitu selang waktu
antara saat pemesanan hingga barang tiba/masuk di gudang dan juga perlu diketahui rata-rata
pemakaian barang per hari.
Contoh:
Barang tersebut mempunyai lead time 10 hari dan rata-rata pemakaian barang adalah 1 unit perhari.
Jadi pada saat barang digudang ada 10 unit,maka rumah sakit segera pesan kembali,pada waktu
barang habis,maka barang yang dipesan tiba/masuk,sehingga jumlah barang digudang hasil pesanan
sebanyak 58 unit.
Sistem manajemen material yang menggunakan konsep system perencanaan kubutuhan material dan
menghitung untuk membandingkan keperluan produksi untuk memenuhi persediaamn dan menetukan
berapa banyak pesanan yang dilakukan untuk berbagai macam barang sesuai kebutuhan bahan dari
pelayanan.
Sistem manajemen persediaan yang memperkecil investasi persediaan degan memiliki bahan baku tepat
pada saat yang dibuthkan untuk pelayanan.Tujuan system tepat waktu yaitu efsiensi dalam bidang
pelayanan.Dalam system tepat waktu diperlukan kerja sama antara rumah sakit,supplier dan
perusahaan jasa angkutan barang karena rumah sakit tidak memiliki persediaan pengamanan atau
sangat sedikit persediaan pengamanan.