Anda di halaman 1dari 11

MODEL ASESMEN ALTERNATIF DALAM EVALUASI

PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI COVID-19


Sri Hastuti*, Ismail Marzuki**

*hastutisri1206@gmail.com, **ismailmarzuki@umt.ac.id

*Mahasiswa Magister PAI Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Tangerang


**Dosen Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Tangerang

ABSTRACT

Learning activities during the Covid-19 pandemic have changed the paradigm of education
and require all parties to change the learning system using online media. This includes
assessment activities for students. Therefore it is necessary to have an alternative assessment
model that supports a good and effective online learning process, both for educators and
students. This study seeks to provide an overview of alternative forms of assessment and
evaluation that can be used as a model for educators in assessing and evaluating student
learning outcomes during the Covid-19 pandemic that hit Indonesia. This research is a type
of qualitative research. Researchers obtained data from the results of literature studies from
various books, journals, scientific papers, and also other documents that examine assessment
and evaluation of learning, both in general and specifically examining the assessment and
evaluation of online learning. The results of this study are several forms of assessment models
that can be applied in the online learning process, including online-based assessment,
portfolio assessment, and character assessment.

Keywords: Alternative Assessment, Learning Evaluation, Covid-19

A. PENDAHULUAN langkah yang dilakukan oleh pemerintah


Kondisi Indonesia sudah setahun agar Covid-19 ini tidak cepat menular,
ini hingga pada awal tahun 2021, bahkan yaitu menerapkan Work From Home
dibelahan dunia sedang mengalami wabah (WFH), Social Distancing, dan Physical
yang sangat mengkhawatirkan yakni Distancing (Mahmudah et al., 2021).
wabah penyakit Corona (Covid-19). Pandemi Covid-19 berdampak pada
Wabah ini bermula muncul pada bulan sektor Pendidikan. Pandemi ini
Januari 2020 penyakit tersebut berawal menyebabkan beberapa sekolah ditutup
dari Wuhan, Cina. Sebagaimana dikatakan dan mengharuskan pembelajaran dari
Linda Fitra dan Ifdil dalam Mahmudah rumah atau sering disebut dengan istilah
bahwa hampir semua Negara yang ada di BDR (Belajar Dari Rumah) dan juga
dunia mengalami pandemi Covid-19, tidak pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).
terkecuali Indonesia. Covid-19 merupakan Penerapan sistem BDR atau pembelajaran
jenis virus baru yang ditemukan pada Daring pada masa pandemi menyebabkan
tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi berbagai permasalahan yang dialami para
menyerang manusia sebelumnya. pendidik, baik dari segi pelaksanaan
Penularan ini sangat cepat, oleh karena itu pembelajaran maupun dalam evaluasi
organisasi kesehatan dunia Word Health pembelajaran.
Organization (WHO) menetapkan Covid- Pelaksanaan asesmen dalam
19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. pembelajaran daring pada masa pandemi
Status pandemi atau epidemi global tentunya sangat membutuhkan partisipasi
menandakan bahwa penyebaran Covid-19 orang tua siswa. Partisipasi dan peran serta
berlangsung sangat cepat. Beberapa orang tua dalam proses pembelajaran

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (280)
sangat menunjang keberhasilan aplikasi pembelajaran; dan Relasi
pendidikan. Menurut Slamet Widodo pendidik-peserta didik-orang tua dalam
dalam Mahmudah (2021) ada empat alasan pembelajaran daring yang belum
mengapa orang tua sangat penting dalam terintegrasi. Eskalasi teknologi di Era
mewujudkan pendidikan sebagai berikut: globalisasi ini pendidikan tidak hanya
Pertama, orang tua adalah orang yang dituntut fungsi dan perannya saja
paling sering dan dekat hubungannya melainkan juga harus bertransformasi
dengan anak. Kedua, orang tua merupakan dengan kondisi dan tantangan di era
pihak yang bertanggung jawab terhadap pandemic Covid-19. Oleh karena itu, perlu
keberhasilan pendidikan anaknya, adanya cara lain untuk menciptakan
walaupun sepenuhnnya telah diserahkan ke pembelajaran yang baik dan efektif, baik
sekolah, Ketiga, lingkungan yang paling itu untuk para pendidik maupun peserta
sering ditempati anak adalah lingkungan didik dalam keadaan diberlakukannya
keluarga. Keempat, orang tua yang peduli Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
terhadap perkembangan belajar anaknya disebabkan pandemi Covid-19.
akan memberikan motivasi atau penguatan Tidak ada alternatif lain,
tersendiri, jika dibandingkan dengan orang penggunaan media internet menjadi
tua yang kurang peduli (Mahmudah et al., seperangkat alat yang dapat digunakan
2021). dalam malakukan kegiatan pembelajaran
Asesmen dan evaluasi secara daring, hal ini merupakan solusi
pembelajaran dalam kondisi social untuk mengatasi kesulitan dalam
distancing dan physical distancing yang melaksanakan pembelajaran secara daring
dilakukan di rumah dapat menggunakan selama pandemi Covid-19. Ini memberikan
model asesmen media daring. Dengan tantangan kepada semua elemen dan
pesatnya perkembangan dan kemajuan jenjang pendidikan untuk mempertahankan
teknologi saat ini, penerapan asesmen pembelajaran tetap aktif meskipun sekolah
media daring sangat dimungkinkan dan telah ditutup. Oleh sebab itu, para pendidik
dimudahkan, terutama dengan adanya sebagai elemen penting dalam pengajaran
jaringan internet. Para pendidik dapat diharuskan melakukan migrasi besar-
memanfaatkan media aplikasi yang besaran yang belum pernah terjadi
terhubung dengan jaringan internet untuk sebelumya dari pembelajaran tatap muka
melakukan asesmen dan evaluasi konvensional ke pembelajaran secara
pembelajaran secara daring. Asesmen daring. Ini didukung dengan
tersebut dapat berbentuk kuis, tes daring, perkembangan teknologi yang tidak
penugasan-penugasan individu, ataupun terbatas pada revolusi industri 4.0 saat ini.
dengan bentuk-bentuk asesmen daring lain Pembelajaran daring secara efektif untuk
dengan pemanfaatan internet. The selection melaksanakan kegiatan belajar mengajar
of online assessment concept is seen as one meskipun para pendidik dan peserta didik
of the concepts of learning that provides an berada di tempat yang berbeda (Maryani,
opportunity for students to perform critical 2020).
thinking processes. Namun, akan menjadi Berdasarkan uraian di atas, penulis
persoalan jika kebijakan ini diterapkan di mencoba untuk menjabarkan dasar teori
daerah yang infrastruktur internet dan beberapa asesmen alternatif dan evaluasi
teknologi kurang memadai seperti di desa- pembelajaran di era pandemi Covid-19.
desa (Ahmad, 2020). Alternatif tersebut dapat dijadikan model
Persoalan-persoalan yang dihadapi atau referensi untuk para pendidik saat
dalam pelaksanaan pembelajaran daring melakukan asesmen dan evaluasi
dengan mengandalkan pemanfaatan pembelajaran selama diberlakukannya
jaringan internet diantaranya; Ketimpangan PSBB. Penulis berusaha memilah berbagai
akses teknologi dan jaringan internet antara macam artikel hasil penelitian yang relevan
kota besar dan daerah; Keterbatasan dengan penelitian terdahulu untuk
kompetensi guru dalam pemanfaatan mengamati yang selanjutnya penulis

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (281)
jadikan sebagai sumber pendukung dalam seperti penutupan sekolah, pemberhentian
melaksanakan penelitian ini. sementara beberapa industri yang terkena
langsung dampak pandemi, pelarangan
B. METODE PENELITIAAN kegiatan masa dalam jumlah banyak
Dalam melakukan penelitian ini (kegiatan menonton konser, bioskop, dan
penulis menggunakan penelitian kualitatif sebagainya), penerapan protokol kesehatan
deskriptif (Subarkah & Salim, 2020). Yaitu dan physical distancing dalam
melakukan pengamatan dan analisis dari menggunakan kendaraan umum, hingga
berbagai peristiwa yang terjadi saat penerapan lockdown atau upaya
pembelajaran berlangsung ditengah pengendalian penyebaran wabah Covid-19
pandemi Covid-19, dengan memfokuskan dengan menutup akses masuk dan keluar
pada kegiatan asesmen alternatif dan sebuah wilayah tertentu (Moerdijat, 2020).
evaluasi pembelajaran. Sebagaimana, Peter Senge dalam
Penulis memperoleh data dari hasil Lestari yaitu penguasaan pribadi, mode
studi kepustakaan dari berbagai literatur mental, visi bersama, pembelajaran
buku, jurnal, karya ilmiah, dan juga kelompok, dan berpikir sistem, dengan
dokumen-dokumen lain yang mengkaji penerapannya di masa kini dimana
terkait asesmen alternatif dan evaluasi Indonesia dan Negara-negara di Dunia
pembelajaran, baik secara umum maupun sedang mengalami wabah Covid-19, yaitu
yang secara khusus mengkaji terkait suatu wabah yang dapat menyebabkan
pembelajaran di Era pandemi Covid-19. penyakit menular berupa infeksi pada
Dari uraian di atas, langkah saluran pernapasan manusia yang
selanjutnya melakukan desain deskriptif disebabkan oleh virus dan mengharuskan
survei, untuk mengetahui apa yang terjadi, pembelajaran tetap dilaksanakan namun
pengumpulan data dengan wawancara, dilakukan di rumah masing-masing baik
untuk mengobservasi berbagai kendala saat para pendidik maupun perserta didik.
melakukan asesmen dan evaluasi Wulandari dalam Lestasi untuk
pembelajaran dengan model pembelajaran mengurangi angka penyebaran Covid-19
mengunakan media daring yang dihadapi dan kegiatan pendidikan dapat berjalan
serta pemecahan asesmen alternatif dan seperti biasanya maka pemerintah
evaluasi pembelajaran di era pandemi melakukan beberapa upaya untuk
Covid-19. mengurangi angka tersebut yakni dengan
memberlakukan pembatasan sosial
C. HASIL DAN PEMBAHASAN berskala besar (PSBB) yang diterapkan
dalam sistem pendidikan di Indonesia.
1. Kodisi Pendidikan di Indonesia saat Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan sistem online atau
Dalam rangka menurunkan kasus sistem daring yang diawali sejak bulan
penyebaran wabah Covid-19, pemerintah Maret 2020 (Moerdijat, 2020).
menghimbau masyarakat untuk Dari keterangan di atas, dapat
menerapkan physical distancing yang diartikan bahwa kondisi pandemi Covid-19
merupakan salah satu cara dalam adalah suatu kondisi dimana terdapat
mengurangi peristiwa pandemi saat ini. masalah kesehatan yakni penyebaran virus
Himbauan ini memberikan dampak yaitu Corona (Covid-19) frekuensinya dalam
perubahan perilaku yang harus dilakukan waktu yang sangat singkat memperlihatkan
oleh masyarakat dalam kegiatan aktivitas peningkatan yang amat tinggi serta
sehari-hari termasuk di dalamnya kegiatan penyebarannya telah mencakup suatu
pendidikan dengan menerapkan protokol wilayah yang amat luas. Atas dasar inilah
kesehatan dan menghindari kerumunan pemerintah RI melalui Menteri Pendidikan
masa. Lestasi Moerdijat dalam dan Kebudayaan menginstruksikan kepada
penelitiannya menyatakan beberapa jenis seluruh unit/satuan pendidikan agar
physical distancing yang diterapkan yaitu melaksanakan pembelajaran secara daring

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (282)
(Surat Edaran Kemendikbud RI, Nomor 4 dengan baik. Keempat, tidak sedikit peserta
Tahun 2020) (Suntoro & Widoro, 2020). didik yang tidak mendapatkan hasil
Dengan diberlakukannya surat pembelajaran secara maksimal, baik dari
edaran tersebut, maka sistem pembelajaran materi pelajaran maupun penugasan-
yang dapat dilakukan oleh seluruh peserta penugasan yang diberikan oleh para
didik maupun para pendidik kegiatan pendidik selama pandemi Covid-19.
belajar dan mengajar tetap dilakukan tanpa Kelima, keterbatasan penguasaan teknologi
tatap muka secara langsung, melainkan informasi oleh para pendidik dan peserta
dilakukan dengan sistem pembelajaran didik, kondisi para pendidik di Indonesia
dengan menggunakan media daring. tidak seluruhnya paham penggunaan
Dengan sistem pembelajaran media ini, teknologi, ini bisa dilihat dari para
peserta didik tidak diharuskan atau pendidik yang lahir tahun sebelum 1980-
diwajibkan untuk datang ke sekolah untuk an. Kendala teknologi informasi
melaksanakan pembelajaran. Banyak membatasi mereka dalam menggunakan
sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh media daring, begitu juga peserta didik
para pendidik untuk melaksanakan yang kondisinya hampir sama dengan para
kegiatan pembelajaran secara daring. pendidik tersebut terkait pemahaman
Sarana pembelajaran menggunakan media penggunaan teknologi. Keenam, sarana dan
daring tersebut tidak dapat dihindari dari prasarana yang kurang memadai, perangkat
perkembangan teknologi informasi dan pendukung teknologi jelas mahal. Banyak
komunikasi. para pendidik di daerah Indonesia yang
Sarana pembelajaran tersebut di masih dalam kondisi ekonomi yang
antaranya aplikasi google meet, aplikasi menghawatirkan. Kesejahteraan para
zoom meeting, google classroom, youtube, pendidik maupun peserta didik yang
televisi, maupun media sosial WhatsApp. membatasi mereka dalam menikmati
Dengan adanya sarana tersebut yang sarana dan prasarana teknologi informasi
dihasilkan dari perkembangan teknologi yang sangat diperlukan dengan wabah
informasi dan komunikasi yang semakin Covid-19 ini. Ketujuh, kurang siapnya
maju diharapkan dapat menjadi alternatif penyediaan anggaran, biaya juga sesuatu
sarana pembelajaran saat pandemi Covid- yang menghambat, karena aspek
19. Namun, dengan sistem pembelajaran kesejahteraan pendidik dan peserta didik
media daring ini tidak menutup masih jauh dari harapan. Ketika mereka
kemungkinan akan adanya beberapa menggunakan kuota internet untuk
masalah-masalah dalam berlangsungnya memenuhi kebutuhan media daring, maka
proses pembelajaran sebagaimana berikut jelas mereka tidak sanggup membayarnya.
ini: Terdapat beberapa hal dalam pemanfaatan
Pertama, para pendidik akan media daring, ketika Menteri pendidikan
kesulitan dalam melakukan asesmen untuk memberikan semangat produktivitas harus
memenuhi evaluasi pembelajaran, hal ini melaju, namun di sisi lain kecakapan dan
dikarenakan masih minimnya usaha yang kemampuan finansial pendidik dan peserta
dilakukan oleh para pendidik dalam didik belum melaju ke arah yang sama.
mengembangkan evaluasi yang efektif Negara pun belum hadir secara
dengan berbagai teknik saat digunakan menyeluruh dalam memfasilitasi
dalam pembelajaran di masa pandemi kebutuhan biaya pada kondisi sekarang ini.
Covid-19 (Wahyudi et al., 2020). Kedua,
peserta didik maupun para pendidik dari 2. Konsep Dasar Asesmen dan
semua kalangan diharuskan memiliki akses Evaluasi Pembelajaran
jaringan internet yang baik. Ketiga, banyak Asesmen atau penilaian merupakan
daerah-daerah yang memiliki akses proses informasi yang diperoleh secara
internet kurang baik atau tidak lancar relatif dari beberapa tujuan atau sasaran
sehingga menjadi salah satu kendala yang ingin diketahui yakni kegiatan untuk
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar mengukur hasil belajar peserta didik.

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (283)
Adapun Penilaian merupakan istilah luas dan objektif tentang suatu program.
yang mencakup pada kegiatan pengujian. Informasi tersebut dapat berupa proses
Untuk memahami lebih dalam tentang pelaksanaan program, dampak atau hasil
konsep asesmen maka perlu diperjelas yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan
istilah-istilah lain yang sering digunakan hasil evaluasi yang difokuskan untuk
dan berkaitan dengan asesmen atau program tersebut, yaitu untuk pengambilan
penilaian, diantara istilah tersebut yaitu, keputusan terkait baik itu kelanjutan,
tes, pengukuran, dan evaluasi. Keempat perbaikan ataupun pemberhentian
istilah tersebut, termasuk asesmen atau program, dan dapat dipergunakan untuk
penilaian, memiliki arti yang berbeda, kepentingan penyusunan program
namun sering digunakan secara tumpang berikutnya.
tindih sehingga sering terjadi kerancuan Ruang lingkup penilaian dalam
(Kizlik, 2012). konteks pembelajaran hanya berkaitan
Dalam pengertian lain, asesmen dengan individu peserta didik di dalam
merupakan pengumpulan informasi dan kelas. Salah satu cara yang dapat dilakukan
mengukur mengenai hasil belajar peserta oleh pendidik untuk mengetahui hasil yang
didik, kinerja pegawai, dan kualitas dari telah dicapai dalam proses pembelajaran
lembaga pendidikan tinggi, hal ini yaitu melalui evaluasi pembelajaran.
bertujuan untuk mengumpulkan informasi Dalam kegiatan sehari-hari, kita perlu
seberapa meningkatkah dan berkualitas mengadakan pengukuran dan penilaian
fungsi dari sumber daya yang telah ketika proses pembelajaran dipandang
dikelola oleh suatu intitusi dan sebagai proses perubahan tingkah laku
masyarakatnya. Pernyataan ini peserta didik, peran evaluasi dan penilaian
mendefinisikan penilaian dalam konteks dalam proses pembelajaran menjadi sangat
yang luas, mencakup upaya menuju penting. Penilaian dalam proses
perbaikan di luar yang terkait dengan pembelajaran merupakan suatu proses
pembelajaran dan pengembangan peserta untuk mengumpulkan, menganalisa dan
didik (Anderson et al., 2005). menginterpretasi informasi untuk
Sementara itu, pengukuran mengetahui tingkat pencapaian tujuan
merupakan kuantifikasi atau penetapan pembelajaran. untuk mengetahui apakah
angka tentang karakteristik atau keadaan proses yang dilakukan itu sudah sesuai
individu menurut aturan-aturan tertentu. dengan tujuannya maka harus dilakukan
Pengukuran menghasilkan skor atau angka umpan balik (Wulan & Rusdiana, 2014).
yang selanjutnya akan digunakan sebagai Sedangkan untuk cakupan evaluasi
dasar dari penilaian. Dalam pengukuran, adalah seluruh komponen dalam program
untuk mengukur suatu objek dapat pembelajaran yang meliputi input, proses,
menggunakan bentuk lain selain tes, dan output. Dalam proses pembelajaran,
misalnya dengan pengamatan, wawancara ruang lingkup evaluasi meliputi peserta
atau cara lain untuk memperoleh informasi didik, pendidik (guru), kurikulum, sarana
dalam bentuk kuantitatif. dan prasarana, media pembelajaran, iklim
Penilaian hasil pembelajaran kelas dan lain sebagainya. Dari definisi dan
merupakan kegiatan menafsirkan atau ruang lingkup yang telah dijelaskan
memaknai data hasil pengukuran tentang sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tes,
kompetensi yang dimiliki oleh peserta pengukuran, penilaian dan evaluasi
didik setelah mengikuti proses kegiatan memiliki sifat hierarkis. Secara berurutan,
pembelajaran. Sedangkan evaluasi sebelum dilakukannya evaluasi harus
merupakan suatu proses sistematis dan didahului dengan penilaian atau asesmen,
berkelanjutan untuk menentukan kualitas sedangkan penilaian didahului dengan
dari sesuatu berdasarkan pertimbangan dan pengukuran, dan salah satu alat ukurnya
kriteria tertentu dalam rangka pembuatan adalah tes (Ahmad, 2020).
keputusan. Tujuan dari evaluasi adalah
untuk memperoleh informasi yang akurat

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (284)
memberikan interpretasi terhadap data
hasil evaluasi.

3. Pembelajaran Dalam Jaringan


(Daring)
Perkembangan teknologi informasi
memiliki pengaruh besar terhadap
perubahan dalam setiap bidang. Salah
satunya ialah perubahan dalam bidang
pendidikan. Teknologi dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan proses belajar mengajar,
yang dapat dikatakan merupakan
pergantian dari cara konvensional menjadi
Gambar 1. Hierarki Evaluasi Pembelajaran ke modern. Oktafia Ika Handarini
Sumber:http://sfaramita.blogspot.com/2014/11/pent
menyebutkan bahwa beberapa penelitian
ingnya-asesmen-dalam-pembelajaran.html menunjukkan bahwa dengan adanya
teknologi memberikan banyak pengaruh
Dengan demikian, seorang pendidik positif terhadap pembelajaran. Internet
harus mengetahui dan memahami sejauh telah dipadukan menjadi sebuah alat yang
mana keberhasilan dalam pengajaran yang digunakan untuk melengkapi aktivitas
telah dilakukan, untuk memperbaiki serta pembelajaran. Pembelajaran secara daring
mengarahkan pelaksanaan proses merupakan sistem pembelajaran yang
pembelajaran, dan untuk memperoleh dilakukan dengan tidak bertatap muka
keputusan tersebut maka diperlukanlah langsung, tetapi menggunakan platform
sebuah proses evaluasi pembelajaran. Hasil yang dapat membantu proses pembelajaran
dari evaluasi pembelajaran yang diperoleh yang akan dilakukan. Tujuan dari adanya
selanjutnya dapat digunakan untuk pembelajaran secara daring yaitu
memperbaiki cara belajar peserta didik memberikan layanan pembelajaran
dalam melakukan pembelajaran. Agar bermutu dalam jaringan yang bersifat
evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada masif dan terbuka untuk menjangkau
waktu yang diharapkan dan hasilnya tepat peminat ruang belajar agar lebih banyak
guna dan tepat arah, perlu mengikuti dan lebih luas (Handarini & Wulandari,
langkah-langkah berikut ini (Riadi, 2018): 2020).
Pertama, merumuskan tujuan Adapun, Lakoriha mengungkapkan
dilaksanakannya evaluasi pembelajaran, dalam dunia pendidikan teknologi
hal ini disebabkan evaluasi tanpa tujuan informasi dapat di manfaatkan untuk
maka akan berjalan tanpa arah dan menunjang proses kegiatan belajar dan
mengakibatkan evaluasi menjadi dapat mendukung pembelajaran secara
kehilangan arti dan fungsinya. Kedua, daring terutama dengan mengoptimalkan
menetapkan aspek-aspek yang akan kemudahan bagi peserta didik untuk lebih
dievaluasi, misalnya aspek kognitif, afektif memahami materi yang disampaikan oleh
atau psikomotorik. Ketiga, memilih dan para pendidik dalam pembelajaran-
menentukan teknik yang akan pembelajaran di kelas. Jika peserta didik
dipergunakan didalam pelaksanaan mendapatkan masalah yang berkaitan
evaluasi misalnya apakah menggunakan dengan meteri yang belum dimengerti
teknik tes atau non tes. Keempat, secara penuh, maka dapat menggunakan
menyusun alat-alat pengukur yang sarana teknologi informasi untuk
dipergunakan dalam pengukuran dan menunjang hal ini (Lakoriha et al., 2018).
penilaian hasil belajar peserta didik, seperti Untuk dapat menunjang
butir-butir soal tes. Kelima, menentukan pembelajaran ini maka akan dilakukan
tolok ukur, norma atau kriteria yang akan pendigitalisasian agar memungkinkan
dijadikan pegangan atau patokan dalam pendidik dan peserta didik saling

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (285)
berkomunikasi tanpa harus sama sekali
melakukan tatap muka di dalam kelas, 4. Asesmen Alternatif Dalam
pendidik dan peserta didik dapat saling Pembelajaran Daring
melakukan komunikasi satu dengan yang Akibat dari pandemi Covid-19 ini,
lainnya, juga dapat membantu peserta menyebabkan diterapkannya berbagai
didik dalam proses pembelajaran yang kebijakan untuk memutus mata rantai
dapat di lakukan di rumah atau dimana penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
saja, maka dari itu dibutuhkan suatu media Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di
untuk memungkinkan hal tersebut terjadi. Indonesia salah satunya dengan
Terdapat beberapa aplikasi yang menerapkan himbauan kepada masyarakat
dapat membantu kegiatan belajar agar melakukan physical distancing yaitu
mengajar, misalnya whatsapp, zoom himbauan untuk menjaga jarak diantara
meeting, web blog, edmodo dan lain-lain. masyarakat, menjauhi aktivitas dalam
Pemerintah juga mengambil peran dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan,
menangani ketimpangan kegiatan belajar dan menghindari adanya pertemuan yang
selama pandemi Covid-19. Melansir laman melibatkan banyak orang. Upaya tersebut
resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform ditujukan kepada masyarakat agar dapat
atau aplikasi yang bisa diakses peserta dilakukan untuk memutus rantai
didik untuk belajar di rumah yaitu (1) penyebaran pandemi Covid-19 yang terjadi
Rumah belajar; (2) Meja kita; (3) Icando; saat ini. Hal tersebut untuk mewujudkan
(4) Indonesiax; (5) Google for education; flattening the curve menjadi salah satu
(6) Kelas pintar; (7) Microsoft office 365; alasan utama kebijakan pemerintah untuk
(8) Quipper school (9) Ruang guru; (10) menghimbau peserta didik Belajar Dari
Sekolahmu; (11) Zenius; dan (12) Cisco Rumah (BDR).
webex (Lakoriha et al., 2018). Dalam kondisi serba keterbatasan
Menurut Marzuki dan Hakim ini, kemasan muatan pembelajaran secara
(2018:40) Model pembelajaran daring, seharusnya menjadi tolak ukur
dikembangkan dari adanya perbedaan dalam penguatan literasi dan karakter.
karakteristik siswa yang bervariasi. Karena Materi yang diajarkan, selain untuk
siswa memiliki berbagai karakteristik mengembangkan pengetahuan peserta
kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, cara didik (rote learning), juga digunakan
belajar yang bervariasi antara individu satu sebagai medium dalam menumbuhkan dan
dengan yang lain, maka model memperkuat kemampuan literasi dan
pembelajaran tidak terpaku hanya pada karakter.
model tertentu. (Marzuki & Hakim, 2018) Sebagai sebuah aktivitas
Pada model pembelajaran dengan pembelajaran formal, penilaian tetap harus
menggunakan aplikasi seperti ini, sebagian dilakukan. Namun, penilaian dalam
besar waktu belajar peserta didik pembelajaran daring dilakukan bukan
digunakan untuk belajar secara mandiri. untuk menentukan standar pencapaian
Hanya sebagian kecil waktu belajar yang (attainment level) atau kepentingan nilai
digunakan peserta didik yang digunakan (assigning grade) semata. Penilaian dalam
untuk bertemu dengan pendidik (guru) pembelajaran daring dilakukan mestinya
selaku instruktur atau fasilitator. dengan tujuan untuk membantu peserta
Ketergantungan peserta didik kepada didik agar dapat menemukan cara belajar
instruktur atau fasilitator untuk belajar yang lebih baik bagi dirinya pada setiap
secara tatap muka dimungkinkan dibatasi, subjek yang dipelajari/diajarkan. Penilaian
sehingga pada saat peserta didik semacam ini disebut dengan penilaian
mengalami kesulitan dalam kegiatan formatif, yakni skor/nilai hasil sebuah
belajarnya atau setelah menyelesaikan aktivitas penilaian bukanlah standar
satuan kelompok bahan belajar tertentu, pencapaian ataupun tujuan proses
peserta didik cukup berkomunikasi dengan pembelajaran. Karena jika kita
menggunakan media daring. menggunakannya sebagai tujuan proses

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (286)
pembelajaran, nilai sesungguhnya yang objektif berbasis daring tersedia gratis dan
merupakan ukuran dari status berbayar. Setidaknya, ada tujuh penyedia
pembelajaran akan hilang dan justru layanan untuk membuat tes secara daring
mendistorsi proses pembelajaran yang berikut ini (Widyartono, n.d.).
diharapkan. 1. Google; menyediakan banyak aplikasi
Selanjutnya, kegiatan pembelajaran gratis dengan satu akun, menyumbang
saat mewabahnya Covid-19 dalam waktu Google Forms yang dapat digunakan
yang bersamaan diberlakukannya untuk membuat kuis secara daring asal
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah menggunakan layanan Google
dibeberapa wilayah Indonesia, selain Drive.
berdampak pada pengalihan proses belajar 2. Zoho Challenge; dapat digunakan untuk
konsvensional yang dilakukan secara membuat kuis dengan konten
offline di dalam kelas menjadi proses multimedia (teks, gambar, suara, dan
belajar secara online (daring) dimana video) dengan fasilitas bank soal dan
peserta didik belajar di rumah masing- tayangan soal dan jawaban yang acak.
masing atau dimana saja, dan 3. Quizstar; aplikasi ini dapat digunakan
mengharuskan para pendidik menggunakan untuk membuat kuis disertai file
model asesmen atau asesmen alternatif, multimedia, dapat disusun dengan
dari model penilaian sebelumnya yang berbagai bahasa, dan memberikan
biasa dilakukan dalam proses belajar fasilitas pada peserta didik untuk
konvensional. Adapun beberapa model melihat hasilnya.
asesmen alternatif yang dapat diterapkan 4. Thatquiz, dapat digunakan untuk
dalam pembelajaran daring, serta mengacu menyajikan soal tes pilihan ganda dan
pada rekomendasi pemerintah adalah menjodohkan serta fasilitas administrasi
sebagai diantaranya sebagai berikut: tes, sunting kelas, impor-hapuscetak tes,
1. Penilaian Berbasis Daring serta tes dapat diunduh untuk perangkat
Penilaian berbasis daring adalah Android, iPad, dan Windows.
penilain yang dilakukan dengan 5. Quizme Online; menyediakan fasilitas
memanfaatkan teknologi informasi untuk membuat kuis, membuat kelas
jaringan internet, dimana penilain ini dapat daring, dan para pendidik lebih mudah
dilakukan dimanapun selama memiliki mengelola kelas daring.
akses ke dalam jaringan internet. Pada 6. Quia Web; dapat digunakan untuk
dasarnya prinsip penilaian secara daring membuat kuis dengan sepuluh tipe
adalah sama sebagaimana penilaian diantaranya seperti pilihan ganda,
konvensional pada umumnya, hanya saja benar-salah, isian singkat, dan uraian.
yang menjadi perbedaan adalah media 7. QuizEgg; digunakan untuk membuat
yang digunakan. Penilaian adalah alat atau kuis pilihan ganda, benar-salah,
prosedur yang digunakan untuk mencocokkan, mengurutkan, jawaban
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan lebih dari satu, mendaftar kata, dan
menggunakan cara atau aturan yang telah mengisi isian.
ditentukan. Penilaian dalam bentuk tes Berdasarkan uraian tersebut, tes
merupakan himpunan pertanyaan yang objektif dapat disusun melalui Thatquiz,
harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang Quia Web, dan QuizEgg. Melalui halaman
harus dilaksanakan oleh peserta tes. Tes web tersebut, ketiganya memberikan
tersebut digunakan untuk mengukur sejauh layanan penyajian tes objektif.
mana peserta didik telah menguasai 2. Penilaian Portofolio
pelajaran dari proses pembelajaran yang Portofolio berasal dari dua kata,
telah dilalui yang meliputi aspek yaitu port (singkatan dari report) yang
pengetahuan, sikap, dan keterampilan berarti laporan dan folio yang berarti
(Ahmad, 2020). penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti
Penilaian ini menggunakan laporan lengkap segala aktivitas seseorang
perangkat lunak yang dapat menyajikan tes yang dilakukannya. Secara umum

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (287)
portofolio merupakan kumpulan dokumen terarah dengan orang tua. (8) Portofolio
seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, dapat memberikan contoh konkret kepada
perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan orang tua perkembangan peserta didik dari
untuk mendokumentasikan perkembangan waktu ke waktu serta keterampilan mereka
suatu proses dalam mencapai tujuan yang saat ini. Sedangkan kelemahannya adalah
telah ditetapkan (Setiamiharja, 2011). yaitu peserta didik akan membutuhkan
Data penilaian portofolio peserta waktu yang lebih lama untuk
didik didasarkan dari hasil kumpulan menyelesaikannya, meskipun sebenarnya
informasi yang telah dilakukan oleh dalam prosesnya menjadi keuntungan bagi
peserta didik selama pembelajaran peserta didik dan jika portofolio dijadikan
berlangsung, dalam hal ini adalah saat sebagai dasar untuk tes sumatif, maka
melaksanakan pembelajaran secara daring. reliabilitasnya akan relative rendah.
Komponen penilaian portofolio meliputi: 3. Penilaian Karakter
(1) Catatan pendidik/guru, (2) Hasil Karakter adalah pola perilaku yang
pekerjaan peserta didik, dan (3) Profil bersifat individual mengenai keadaan
perkembangan peserta didik. Hasil catatan moral seseorang. Secara umum “karakter”
pendidik/guru mampu memberi penilaian dapat diartikan sebagai suatu kualitas
terhadap sikap peserta didik dalam moral dan perilaku pribadi seseorang yang
melakukan kegiatan portofolio. Hasil membedakan dirinya dengan orang lain.
pekerjaan peserta didik mampu memberi Kevin Ryan dan Karen Bohlin (2000)
skor berdasarkan kriteria; (1) Rangkuman memandang karakter sebagai kebiasaan
isi portofolio, (2) Dokumentasi/data dalam atau kecenderungan seseorang ketika
folder, (3) Perkembangan dokumen, (4) memberi respon perilaku terhadap
Ringkasan setiap dokumen, (5) Presentasi keinginan, tantangan, dan kesempatan
dan (6) Penampilan. yang dihadapi (Buku Panduan Penilaian
Beberapa kelebihan dan kelemahan Karakter.Pdf, n.d.).
asesmen yang menggunakan portofolio, Hal yang sama diungkapkan Jack
diantara kelebihan tersebut adalah; (1) Corley dan Thomas Phillip dalam Samami
Karena portofolio terdiri dari produk (2017) yang menyatakan bahwa karakter
instruksi kelas, portofolio dapat segera sebagai sikap, kebiasaan, dan seseorang
terintegrasi dengan instruksi. (2) Portofolio yang memungkinkan dan memudahkan
memberikan kesempatan kepada peserta tindakan moral. Dengan demikian, dapat
didik untuk menunjukkan apa yang dapat disimpulkan bahwa karakter adalah
mereka lakukan. (3) Portofolio dapat perilaku yang tampak dalam kehidupan
mendorong peserta didik untuk menjadi sehari-hari, baik dalam bersikap maupun
pembelajar yang reflektif dan bertindak.
meningkatkan kemampuan evaluasi Thomas Lickona (2005)
tentang kelebihan dan kekurangan menyatakan bahwa karakter yang baik
pekerjaan mereka. (4) Portofolio dapat terbentuk dari pengetahuan tentang
membantu peserta didik bertanggung kebaikan, keinginan terhadap kebaikan,
jawab untuk menetapkan tujuan dan dan berbuat kebaikan. Untuk membangun
mengevaluasi kemajuan mereka. (5) karakter yang baik, diperlukan pembiasaan
Portofolio dapat memberikan keuntungan dalam pemikiran, pembiasaan dalam hati,
pendidik dan peserta didik untuk dan pembiasaan dalam tindakan. Proses
berkolaborasi dan merefleksikan kemajuan pembiasaan ini dapat dilakukan sejak masa
peserta didik. (6) Portofolio merupakan anak-anak hingga dewasa.
cara komunikasi yang efektif dengan orang Mengacu pada berbagai pengertian
tua dalam menunjukkan contoh konkret karakter di atas, karakter dapat dimaknai
dari pekerjaan peserta didik dan kemajuan sebagai kecenderuangan respon seseorang
demonstrasi. (7) Portofolio dapat baik berupa sikap maupun perilaku
menyediakan mekanisme untuk berpusat terhadap suatu kondisi yang dihadapi dan
pada peserta didik dan konferensi yang berkaitan dengan kualitas moral seseorang

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (288)
serta dipengaruhi oleh lingkungan. Pada D. KESIMPULAN
hakikatnya, penilaian karakter bertujuan Berdasarkan uraian dan
menanamkan nilai-nilai karakter dan pembahasan hasil penelitian di atas, terkait
mengembangkan sikap dan perilaku yang dengan model asesmen alternatif dalam
baik untuk membentuk karakter peserta evaluasi pembelajaran di Era pandemi
didik. Dalam pelaksanaannya melibatkan Covid-19. Dapat disimpulkan bahwa
para pendidik dengan dukungan keluarga proses pembelajaran dalam jaringan
peserta didik dalam penerapan, (daring) yang diterapkan di Indonesia pada
penanaman, serta pengembangan yang masa pandemi Covid-19, menuntut para
dihasilkan secara optimal (Buku Panduan pendidik terutama guru untuk
Penilaian Karakter.Pdf, n.d.). menggunakan berbagai model asesmen
Sebagaimana uraian di atas, atau penilaian yang sesuai dan mendukung
permasalahan yang terjadi saat masa untuk diterapkan. Karena dalam kondisi
pandemi Covid-19 setiap pendidik akan yang tidak memungkinkan untuk tatap
mendapati situasi yang sulit untuk muka secara langsung kegiatan
melakukan penilaian terhadap peserta pembelajaran harus tetap dilakukan
didik. Karena sejatinya kegiatan meskipun dilakukan di rumah masing-
pembelajaran adalah menanamkan masing atau dimana saja. Adapun
pembiasaan yang baik kepada peserta didik berberapa model asesmen yang dapat
untuk menjadi manusia yang seutuhnya diterapkan dalam proses pembelajaran
yakni mandiri, cakap dan berakhlakul pada masa pandemi Covid-19 diantaranya
karimah. Dengan karakter tersebut peserta adalah penilaian berbasis daring, penilaian
didik akan mampu mengendalikan dirinya portofolio, dan penilaian karakter.
pada saat situasi apapun. Masa pandemi
Covid-19 tentu saja merupakan momentum DAFTAR PUSTAKA
bagi para pendidik dalam memantau
aktivitas peserta didik untuk mengetahui Ahmad, I. F. (2020). Asesmen Alternatif
apa saja yang dilakukannya dirumah, hal Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
ini dapat dijadikan tolak ukur penilaian Pada Masa Darurat Penyebaran
para pendidik, walaupun hal ini belum Coronavirus Disease (Covid-19) di
dapat diprediksi kapan berakhirnya Indonesia. Pedagogik: Jurnal
pandemi Covid-19. Dengan demikian, Pendidikan, 7(1), 195–222.
peserta didik tetap harus menjalani dan Anderson, H. M., Anaya, G., Bird, E., &
mengimplementasikan karakter tebaik Moore, D. L. (2005). A review of
dirumahnya masing-masing. educational assessment. Am J
Sebagai acuan dari penilaian Pharm Educ, 69(1), 12.
karakter, pendidik/guru cukup menerima Buku Panduan Penilaian Karakter.pdf.
hasil laporan berupa dokumentasi/foto (n.d.). Google Docs. Retrieved
yang dikirim melalui pesan WhatsApp. January 30, 2021, from
Diantara aktivitas yang dijadikan penilaian https://drive.google.com/file/d/1ev
adalah aktivitas ibadah, membatu TIaR2t8ah2HFRkGg-9allJQg-
pekerjaan orang tua di rumah, dan tugas- CjYDC/view?usp=drive_open&usp
tugas lainnya yang dapat memotivasi =embed_facebook
peserta didik untuk menjadi manusia Handarini, O. I., & Wulandari, S. S.
seutuhnya. Oleh karena itu, tujuan (2020). Pembelajaran Daring
penilaian karakter yang utama bukan untuk Sebagai Upaya Study From Home
memberi nilai terhadap karakter peserta (SFH) Selama Pandemi Covid-19.
didik, tetapi untuk memperoleh informasi Jurnal Pendidikan Administrasi
mengenai perkembangan karakter peserta Perkantoran (JPAP), 8(3), 496–
didik sehingga usaha untuk pengembangan 503.
dan penguatan karakter peserta didik dapat Kizlik, B. (2012). Measurement,
dilakukan dengan tepat. Assessment, and Evaluation In

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (289)
Education. Retrieved October, 10, Pembelajaran Berbasis
2015. Kompetensi. EduHumaniora|
Lakoriha, R. P., Wowor, H. F., & Paturusi, Jurnal Pendidikan Dasar Kampus
S. D. (2018). Pengembangan Cibiru, 3(2).
Sistem Pengelolahan Pembelajaran Subarkah, M. A., & Salim, A. (2020).
Daring Untuk Sekolah Menengah Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah
Kejuruan. Jurnal Teknik Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
Informatika, 13(4). Sebagai Internalisasi Penguatan
Mahmudah, M., Kapi, M. B., & Muslimah, Pendidikan Karakter Mahasiswa
M. (2021). Parental Participation- Prodi PAI di Universitas
Based Portfolio Assessment during Muhammadiyah Tangerang. Jurnal
Covid-19 Pandemic. Bulletin of Kajian Islam Dan Pendidikan
Science Education, 1(1), 1–6. Tadarus Tarbawy, 2(2), Article 2.
Marzuki, I., & Hakim, L. (2018). Model https://doi.org/10.31000/jkip.v2i2.3
Pembelajaran Kooperatif Perspektif 189
Al-Qur’an. Rausyan Fikr : Jurnal Suntoro, R., & Widoro, H. (2020).
Pemikiran Dan Pencerahan, Internalisasi Nilai Merdeka Belajar
14(02), 39–52. Dalam Pembelajaran Pendidikan
https://doi.org/10.31000/rf.v14i02.9 Agama Islam di Masa Pandemi
00 Covid-19. Jurnal MUDARRISUNA:
Maryani, K. (2020). Penilaian dan Media Kajian Pendidikan Agama
Pelaporan Perkembangan Anak Islam, 10(2), 143–165.
Saat Pembelajaran di Rumah di Wahyudi, W., Rufiana, I. S., &
Masa Pendemi Covid-19. Murhum: Nurhidayah, D. A. (2020). Quizizz:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Alternatif Penilaian di Masa
41–52. Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Moerdijat, L. (2020). Penerapan The Fifth Soulmath: Jurnal Edukasi
Discipline pada Pendidikan di Pendidikan Matematika, 8(2), 95–
Indonesia Saat Pandemi Covid-19. 108.
Sukma: Jurnal Pendidikan, 4(2), Widyartono, D. (n.d.). Tes Tertulis
89–120. Kurikulum 2013 Berbasis Daring
Riadi, A. (2018). Kompetensi Guru dalam dan Luring1.
pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Wulan, E. R., & Rusdiana, A. (2014).
ITTIHAD, 15(28), 52–67. Evaluasi Pembelajaran Dengan
Setiamiharja, R. (2011). Penilaian Pendekatan Kurikulum 2013.
Portopolio Dalam Lingkup Bandung: Pustaka Setia.

Tadarus Tarbawy. Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2021. ISSN. 2657-1285 e-ISSN. 2656-8756 (290)

Anda mungkin juga menyukai