3. Ibu Dr. Yulastri Arif, M.Kep selaku Koordinator Program Studi Magister
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang.
Leni Rozani
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Daftar Lampiran..............................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................3
C. Manfaat.................................................................................................................4
3. Bagi mahasiswa................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
1. Sejarah..............................................................................................................5
3. Identifikasi Masalah.......................................................................................33
4. Prioritas Masalah...........................................................................................33
BAB III...........................................................................................................................37
PERENCANAAN...........................................................................................................37
2. Rencana Kegiatan...........................................................................................38
2. Rencana kegiatan...........................................................................................38
BAB IV............................................................................................................................39
BAB V.............................................................................................................................48
PEMBAHASAN.............................................................................................................48
BAB VI............................................................................................................................51
A. KESIMPULAN...................................................................................................51
B. SARAN................................................................................................................52
1. Universitas Andalas........................................................................................52
Daftar Pustaka...............................................................................................................53
LAMPIRAN.....................................................................................................................56
Daftar Lampiran
Lampiran 5. Hasil Pengkajian Askep PP Pada Ruangan Bedah dan Interne RSUD
Arosuka Solok.
Lampiran 6. Format Hasil Pengukuran Indikator Mutu Keperawatan Ruang Interne dan
Bedah RSUD Arosuka Solok.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasiswa
mampu menerapkan konsep dan teori kepemimpinan dan
manajemen keperawatan pada instansi/unit pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan keperawatan diruang inap interne dan bedah.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan residensi ini mahasiswa mampu:
a. Merencanakan kegiatan terkait dengan manajemen
pelayanan keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatandi ruang rawat inap interne dan bedah
RSUD Arosuka Solok.
b. Menyusun plan of action (POA)sesuai dengan
manajemen keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatandi ruang rawat inap interne dan bedah
RSUD Arosuka Solok.
c. Implementasi manajemen pelayanan keperawatan
dan manajemen asuhan keperawatan diruang rawat
inap interne dan bedah RSUD Arosuka Solok.
d. Mengevaluasi hasil manajemen pelayanan
keperawatan dan manajemen asuhan keperawatandi
ruang rawat inap interne dan bedah RSUD Arosuka
Solok.
C. Manfaat.
1. Bagi Rumah Sakit.
Proses residensi dapat membantu rumah sakit atau instansi
pelayanan keperawatan untuk menyelesaikan masalah yang bersifat
teknis operasional dari suatu aspek manajemen pelayanan
keperawatan tertentu. Selanjutnya diharapkan dapat membantu
Rumah Sakit, instansi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
mutu pelayanan terutama mutu pelayanan keperawatan.
2. Bagi Program Studi Magister Manajemen Keperawatan
Universitas Andalas.
Dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang
melibatkan Mahasiswa secara aktif dalam kegiatan administrasi
dan manajemen secara nyata dirumah sakit.
3. Bagi mahasiswa.
Memberi wawasan yang luas dan menciptakan kreatifitas,
inovasi dalam pengelolaan manajemen keperawatan dirumah sakit.
BAB II
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD RSUD AROSUKA KABUPATEN SOLOK NOMOR : 7 TAHUN 2010
DIREKTUR
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN TATA
USAHA
BIDANG BIDANG
PENUNJANG PELAYANAN
Total indikator mutu pelayanan RSUD Arosuka Solok tahun 2015 dari
total 100 tempat tidur yang dimiliki adalah diperolehnya BOR, 19, 95%,
ALOS 3 Hari, TOI 16 Kali dan BTO 17,73 GDR 0,51% dan NDR 0,51 %.
6. Gambaran Umum Instalasi Rawat Inap Interne dan Bedah RSUD Arosuka.
a. Managerial Keperawatan
Keperawatan diruang rawat inap interne dan Bedah RSUD Arosuka
Solok dipimpin oleh kepala ruangan yang berada dibawah bidang
pelayanan keperawatan.
b. Sumber Daya Manusia
Instalasi rawat rawat inap khusus Bedah terdapat 2 orang dokter
yaitu dokter spesialis dan dokter umum sedangkan interne terdapat7
orang tenaga dokter yang mempunyai keahlian dibidangnya dan terdapat
tenagaan keperawatan dengan klasifikasi pendidikan sebagai berikut:
Keperawatan
No Ruangan
DIII SKep Ners
1 Interne - 14 1 1 - - - -
2 Bedah - - 14 1 - - - -
- - 28 1 2 - - - -
Total
31 orang -
TABEL 2. 5 : Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap RSUD Arosuka Tahun 2014
a. Perencanaan
1) Visi dan Misi Organisasi
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kasi keperawatan dan
karu keperawatan, visi misi yang dipakai hanya visi misi Rumah
Sakit sesuai dengan standar sudah disosialisasikan kepada seluruh
pegawai melalui pembacaan rutin diwaktu apel pagi tapi
implementasinya belum maksimal
Observasi
Rumah Sakit memiliki visi dan misi tapi belum terpasang
diruangan
Masalah :-
2) Kebijakan Organisasi
Wawancara
Kasi dan karu keperawatan menyatakan untuk SAK tidak
ada dan SOP sudah ada tapi untuk sementara ini dalam proses
revisi
Kuisioner
100% perawat pelaksana mengatakan sudah bekerja sesuai
dengan SOP sedangkan 83% perawat pelaksana mengatakan
peralatan yang terdapat diruangan belum sesuai dengan kebutuhan
Observasi
SOP cuci tangan tampak terpajang didinding yg mudah
diakses oleh semua perawat sedangkan untuk SOP yang baru
dalam tahap proses revisi dan peralatan yang dibutuhkan terutama
set untuk pembersihkan luka dibedah sangat lah minim tidak sesuai
banyak pasien karna harus mensterilkan dan menunggu waktu yang
lama untuk kepasien berikutnya
Masalah:
Belum adanya SAK dan alat-alat penunjang keperawatan
sangat lah minim dibandingkan dengan kebutuhan yang
diperlukan
b. Pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
Wawancara
Hasil wawancara dengan kasi keperawatan menyatakan
bahwa struktur organisasi bidang keperawatan sudah ada Namun
struktur organisasi dirasakan belum optimal untuk memfasilitasi
secara efektif pengembangan keperawatan dalam meningkatkan
kinerja pelayanan keperawatan dan belum efektif dalam
meningkatkan kinerja pelayanan. Sosialisasi struktur organisasi RS
telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai RS. Dalam
pelaksanaan struktur organisasi ruang rawat interne dan bedah
mengatakan sudah menggunakan metode tim dalam bentuk uraian
tugas bagi perawat. pelaksana secara tertulis dan terpajang
diruangan.
Kuisioner
100% perawat pelaksana diruang rawat interne dan bedah
sudah bekerja berdasarkan struktur organisasi yang terbentuk
diruangan.
Observasi
Dari hasil observasi rumah sakit sudah memiliki struktur
organisasi yang merujuk ke peraturan daerah kabupaten solok
No.11 tahun 2007 namun pada ruangan interne dan bedah sudah
Nampak bagan struktur organisasi tapi tidak diisi sesuai dengan
stuktur organisasi yang telah ditetapkan dan dibiarkan bagan
organisasi kosong.
Identifikasi masalah
Perlunya penulisan nama-nama perawat sesuai dengan SK
yang telah ditetapkan.
2) Uraian tugas
Wawancara
Wawancara kepada kasi keperawatan mengatakan uraian
tugas sudah jelas dalam bentuk tanggung jawab dan wewenang
sesuai dengan SK yang diberikan. kepala ruangan mengatakan
mereka sudah bekerja berdasarkan penugasan metode tim dalam
pemberian asuhan keperawatan.
Kuisioner
Hasil kuesioner tentang uraian tugas perawat terdapat
sebanyak 100% perawat menyatakan mengetahui uraian tugasnya
dan sudah bekerja sesuai dengan uraian tugas tersebut
Observasi
Dari hasil observasi diruang rawat inap interne dan bedah
tampak terpajangnya tugas dan fungsi karu, tim, pp dan perawat
tampak bekerja sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan.
Identifikasi masalah-
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat pelaksana
diruang interne dan bedah menunjukkan 55 % perawat mengatakan
perhitungan tenaga perawat disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
yang dibutuhkan
Observasi
Diruangan tampak dokumentasi karu tentang pencarian
kebutuhan tenaga kerja perawat dengan menggunakan rumus
doglas untuk tenaga keperawatan dengan menggunakan pemdagian
2 sif yaitu pagi-siang dan siang- malam
Identifikasi masalah;-
d. Fungsi Pengarahan
1) Motivasi ( sistem reward dan punishment )
Wawancara
Hasil wawancara dengan kasi menyatakan mekanisme
pemberian reward saat ini tidak berjalan, hal ini disebabkan karena
keuangan Rumah Sakit tidak memungkinkan. dan peraturan
tentang reward dan punishment kepegawaian sudah ada, namun
pelaksanaannya belum terdokumentasi.
Karu Interne dan bedah menyatakan reward yang
didapatkan biasanya hanya pujian pada perawat yang handal dan
kalau dalam bentuk materi belum ada Sedangkan untuk
punishment yang diberikan hanya berupa teguran lisan. Namun
jika kesalahan berulang, maka karu akan mengeluarkan teguran
secara tertulis dan jika tidak berubah maka kan diajukan kebagian
keperawatan biasanya pegawai tersebut kan diroling keruangan lain
tapi juga berlaku untuk pegawai yang yg lain agar kualisi terpenuhi
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat diruang interne
dan bedah menunjukkan data100% mengatakan mereka sudah
memiliki motivasi dalam bekerja,sedangkan55% realitanya
dilapangan pekerjaan perawat kurang dihargai antar sesama tim
medis.
Observasi
Belum adanya diruangan interne dan bedah dokumentasi
dokumentasi tentang reward dan punishment
Masalah
Belum efektifnya sistem reward dan punisment
2) Komunikasi ( Strategis komunikasi dan model komunikasi)
Wawancara
Wawancara kasi keperawatan mengatakan untuk strategi
komunikasi dirumah sakit itu melalui agenda rapat atau pertemuan
penjabat / pengurus rumah sakit, baik struktur dan fungsional serta
profesi dilakukan secara berkala dan terjadwal. Sedangkan Karu.
Interne dan bedah menyatakan overan dilakukan setiap pergantian
shiff dinas secara komprehensif. Jika ada informasi dari seksi
keperawatan karu selalu menyampaikan informasi tersebut kepada
staf secara langsung maupun secara rapat diruangan sudah
menerapkan komunikasi terapeutik kepada bawahanya dan
komunikasi terapeotik diruangan sudah berjalan
Kuisioner
Hasil kuesioner 100% perawat pelaksana diruang rawat
interne dan bedah menyatakan sesama perawat selalu menjaga
komunikasi informal.
Observasi
Dari hasil observasi diruang rawat inap interne dan bedah sudah
menerapkan komunikasi baik sesama tim medis maupun dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
Masalah-
3) Pendelegasian (jenis, mekanisme dan penetapan tugas
didelegasikan).
Wawancara
Wawancara kepada karu keperawatan didapatkan bahwa
diruang interne bedah system pendelegasian yang direncanakan
hanya dari karu dan katim, sedangkan untuk pendelegasian yang
lain baru bersifat insidental
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat interne dan
bedah menunjukkan data 100 % mengatakan sudah ada
pendelegasian antar perawat.
Observasi
Berdasarkan hasil observasi diruang interne dan bedah
didapatkan bahwa metode pendelegasian tugas sudah ada,namun
masih bersifat insidentil, akan tetapi system pendelegasian
diruangan tersebut belum terstruktur dan terencana baik karena
tidak ada prosedur tertulis dan tidak ada dokumentasi tentang
pendelegasian tugas dari karu kekatim hanya berupa pesan lisan
saja .
Identifikasi masalah; pendokumentasian belum maksimal
4) Koordinasi (Alur Koordinasi Dan Jadwal Pertemuan Berkala)
Wawancara
Wawancara dengan kasi keperawatan mengatakan untuk
koordinasi dilakukan dalam rapat bulanan dengan mendiskusikan
masalah -masalah yang terjadi diruangan dan mensosialisasikan
informasi terbaru terkait masalah manajemen pelayanan.sedangkan
kepala ruangan mengatakan ada dilakukan rapat bulanan yang
dipimpin karu
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat diruang interne
dan bedah menunjukkan data 93% mengatakan koordinasi sudah
berjalan diruangan namun, dalam pelaksanaannya masih
tergantung dengan instruksi dokter.
Observasi
Berdasarkan hasil observasi diruang rawat interne dan
bedah tampak buku dokumen rapat yang dilakukan satu bulan
terakhir yang dipimpin kepala ruangan
Identifikasi masalah-
5) Kolaborasi
Wawancara
Wawancara dengan karu interne dan bedah mengatakan
sistem kolaborasi berjalan dengan baik antara sesame tim ,tetapi
semua keputusan terkait dengan tindakan medis maupun
pemberian asuhan keperawatan diruangan masih tergantung
dengan penanggung jawab dokter atau karu.
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat diruang rawat
interne dan bedah menunjukkan data 97 % sudah ada kolaborasi
dengan tim medis lain
Observasi
Tampak perawat memaparkan keadaan pasien saat visite dg
dokter
Identifikasi masalah-
e. Fungsi Pengontrolan
1) Manajemen konflik ( konflik yang sering terjadi, cara penyelesaian
konflik)
Wawancara
Wawancara kepada kasi keperawatan mengatakan apabila
terjadi konflik diruangan,langsung dilakukan penanggan dan tidak
lanjut secara berjenjang, apabila pada setiap tahap tidak
terselesaikan maka dilakukan tindakan sesuai peraturan yang
berlaku dirumah sakit. Sedangkan kepala ruangan mengatakan
apabila terjadi permasalahan diruang rawat inap maka kepala
ruangan akan menyelesaikan secara kekeluargaan dan jika masalah
tersebut tidak bias diselesaikan maka akan diserahkan kebagian
keperawatan.
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat diruang
menunjukkan data 90 % penyelesaian masalah diruangan sudah
berjalan dengan baik.
Identifikasi masalah-
2) Supervisi
Wawancara
Wawancara kasi keperawatan mengatakan tim supervisi ada
tapi kegiatan supervisi belum berjalan maksimal, format supervice
belum ada.karu mengatakan suvervisi dlakukan diwaktu fre n pos
kompre dan ada rapat bulanan yang diadakan diruangan tapi
pormat suvervisi belum ada dan dokumentasi suvervisi belum ada
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat menunjukkan
data 90% mengatakan karu melakukan supervisi terhadap hasil
pekerjaan diruangan.
Observasi
Diruangan terdapat dokumentasi rapat yang diadakan
diruangan
Identifikasi Masalah
-Belum terdapatnya format suvervisi diruangan
-belum maksimalnya kerja tim suvervisi
3) Penilaian Kinerja
Wawancara
Wawancara kepada kasi keperawatan mengatakan penilaian
kinerja dan instrument kinerja belum ada dilakukan, karu
mengatakan untuk penilaian kinerja secara terdokumentasi belum
ada dilakukan, kalau secara objektif penilaian kinerja dilakukan
pada saat melakukan asuhan keperawatan.
Kuisioner
Dari hasil kuisioner kepada seluruh perawat interne dan
bedah menunjukkan data 100 % mengatakan karu memberikan
penilaian kinerja perawat secara objektif diruangan.
Identifikasi masalah-
4) Program pengendalian mutu
Wawancara
Hasil wawancara dengan kasi menyatakan bahwa komite
keperawatan sudah dibentuk tp belum berjalan dengan yang
seharusnya. Karu interne bedah menyatakan untuk meningktkan
mutu asuhan keperawatan karu mengatakan brusaha memberikan
pelayanan pada pasien
Kuisioner
Hasil kuesioner terdapat 100% karu membimbing perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebelum bersentuhan
dengan pasien.
Identifikasi masalah-
5) Mutu Pelayanan Keperawatan
a) Keselamatan Pasien
(1) Ketepatan Identifikasi Pasien
Kuisioner
Dari hasil kuesioner perawat pelaksana diruang
interne dan bedah didapatkankan 93% menjawab perawat
mengidentifikasi pasien menggunakan dua identitas. Dan
100% selalu mengidentifikasi pasien terlebih dahulu
sebelum pemberian obat dan 100% tindakan pengambilan
sampel darah dan spesimen lainnya
Observasi
Perawat terlihat mengidentifikasi pasien terlebih
dahulu sebelum melakukan tindakan dan juga terdapat
gelang identitas yang dipakai pasien.
Identifikasi Masalah –
(2) Peningkatan Komunikasi Efektif
Kuisioner
Dari hasil kuisioner didapatkan 97% perawat pelaksana
mengatakan sudah menuliskan secara lengkap perintah lisan,
pemeriksaan atau dieja bila itu untuk obat, 48% melakukan
komunikasi dengan teknik SBAR.
Observasi
Perawat terlihat menuliskan dan selalu membaca ulang
secara lengkap perintah lisan (telepon) dan hasil
pemeriksaan dari tim yang pada saat berdinas pada saat itu.
Identifikasi Masalah-
(3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
Kuisioner
Dari hasil kuisioner perawat pelaksana ( 100%) perawat
mengatakan untuk penyimpanan elektrolit konsentrat harus
diberi label yang jelas dan disimpan diarea yang dibatasi
ketat.
Observasi
Perawat pelaksana sudah terlihat menyimpan elektrolit
konsentrat, namun pada pelaksanaannya tidak terlau dibatasi
ketat diruang
Identifikasi Masalah
Belum optimalnnya penyimpanan elektrolit konsentrat
diarea yang dibatasi ketat diruang rawat inap interne dan
bedah
(4) Tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi.
Kuisioner
Dari hasil kuisioner didapatkan 100% perawat mengatakan
mereka sudah melakukan penandaan lokasi operasi pasien.
Identifikasi masalah-
(5) Pengurangan resiko infeksi
Kuisioner
Dari hasil kuisioner didapatkan perawat pelaksana ( 100%)
perawat mengatakan mereka sudah menerapkan cuci tangan
dengan dua cara ,5 momem dan enam langka disetiap
ruangan.
Observasi
Dari hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa dari
kedua ruang rawat inap interne, bedah sudah tampak cuci
tangan sebelum melakukan asuhan keperawatan kepada
pasien tetapi alat yang digunakan sangat lah minim seperti
set pembersih luka dan spet yang tidak sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan.
Masalah-
(6) Pengurangan Resiko Jatuh
Kuisioner
Dari hasil kuisioner didapatkan perawat pelaksana ( 100% )
perawat mengatakan sudah melakukan asesmen,memasang
gelang resiko jatuh, memonitoring pada pasien resiko jatuh
serta melakukan asesmen ulang apabila ada perubahan
dalam pengobatan pasien.
Observasi
Dari hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa dari
kedua ruang terlihat ada pasien yang memakai gelang resiko
jatuh diruangan.
Identifikasi masalah-
b) Perawatan Diri
Kuesioner
Dari hasil kuesioner 100% perawat mengatakan mereka
sudah memenuhi kebutuhan perawat diri sesuai tingkat
ketergantungannya.
c) Kepuasan Pasien
Responden yang dijadikan sampel adalah interne dan bedah
pada saat pembagian kuesioner kepuasan pasien diruangan yang
dilakukan pada tanggal 29 September dimana seluruh pasien
yang ada diruang interne bedah saat itu sebanyak 10 orang.
Fungsi
No Masalah
Manajemen
1. Belum optimalnya implementasi visi dan misi rumah sakit
1. Perencanaan 2. SOP dan SAK belum optimal
3. Belum optimalnya pendokumentasian askep
2. Pengorganisasian 4. Struktur organisasi yang belum ditulis
5. Belum optimal mutu pelayanan keperawatan
3. Staffing 6. Belum optimalnya perencanaan pengembangan staf
keperawatan
7. Belum efektifnya sistem reward dan punishment
4. Pengarahan 8. Pendokumentasian pendelegasian belum maksimal
9. Belum optimalnya supervisi
5. Pengontrolan 10. Belum optimalnya pendokumentasian discharge planning
C. ANALISIS SWOT
1. Analisis SWOT Manajemen Pelayanan Keperawatan
No M S MN NC Af Skor Prioritas
1. Belum optimalnya implementasi 4 4 4 4 4 1024 111
visi dan misi rumah sakit
2. SOP dan SAK belum optimal 4 4 4 3 3 512 V
3. Belum optimalnya 4 4 4 4 5 1280 I1
pendokumentasian askep
4. Struktur organisasi yang belum 4 4 4 4 3 768 IV
ditulis
5. Belum optimal mutu pelayanan 4 5 4 4 5 1600 1
keperawatan
6. Belum optimalnya perencanaan 3 3 2 3 2 108 X
pengembangan staf keperawatan
7. Belum efektifnya sistem reward 3 3 3 3 2 162 1X
dan punishment
8. Pendokumentasian pendelegasian 3 4 4 3 3 432 V1
belum maksimal
9. Belum optimalnya supervisi 4 3 3 3 2 216 VII1
10. Belum optimalnya 3 4 3 3 3 324 V11
pendokumentasian discharge
planning
Hasil pembobotan ini adalah hasil sementara yang akan disepakati saat
presentasi awal bersama pihak rumah sakit. Metode pembobotan didapatkan
urutan prioritas masalah berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar
pertimbangan waktu, keterbatasan sumber daya dan kewenangan, maka masalah
yang akan diatasi terlebih dahulu adalah:
Alokasi dana untuk seminar Tim Penjamin Mutu sudah kurang memahami penting adanya
masih terbatas terbentuk tetapi merangkap kebijakan atau SOP tentang mutu
dengan tugas lain, sehingga keperawatan
Program Mutu tidak berjalan
dengan maksimal dan belum Belum optimal pelaksanaan
pendokumentasian asuhan
ada indikator mutu program.
Fish Bone Manajemen Asuhan Keperawatan
65% Perawat Pelaksana melakukan 67% Perawat Pelaksana 70% Perawat Pelaksana melakukan
pengkajian. menyatakan merumuskan diagnosa perencanaan.
keperawatan.
Perawat tidak menuliskan hasil Perawat tidak menuliskan
pengkajian
Perawat tidak menuliskan perencanaan keperawatan
Tidak terdapat format pengkajian diagnose keperawatan
IMPLEMENTASI EVALUASI
PERENCANAAN
Setelah diidentifikasi masalah yang ditemukan diruang Rawat Inap interne dan
bedah, maka ditetapkan prioritas masalah dan rencana penyelesaian masalah
dengan menggunakan pendekatan “Problem Solving For Better Nursing Service”.
Yang menjadi prioritas adalah:
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
c. Tahap Evaluasi
1) Evaluasi Persiapan Seminar dan Workshop.
Persiapan seminar dan workshop dilakukan
dalam waktu satu minggu dengan mempersiapkan
materi seminar, seminar kit, pengurusan kredit poin
sertifikat ke PPNI (SKP) dan pembuatan sertifikat.
indikator keberhasilan persiapan workshop berjalan
lancar dan sesuai dengan yang diharapkan..
2) Evaluasi Pelaksanaan Workshop
Direktur RSUD hadir disaat acara seminar
workshop sedang berlangsung karena paginya ada
rapat dengan pihak Dinas Kesehatan Kota dan tidak
semua perangkat menejerial yang menghadiri acara
seminar. Pada saat acara berlangsung, Ka.bid
pelayanan, meninggalkan ruangan karena ada
kegiatan dirumah sakit.
Mulainya acara mundur 30-menit karena
menunggu kedatangan direktur untuk membuka
acara. Peserta aktif bertanya dan seluruh peserta
mengikuti acara dari awal sampai akhir yang
berjumlah keseluruhannya 83-orang. Diantara
perawat yang hadir terdapat perawat interne dan
bedah sebanyak 25 orang dari jumlah
keseluruhannya 31 orang. Dikarenakan harus ada
yang menjaga ruangan rawat inap interne dan
bedah, jadi sebagian perawat yang dinas pagi tidak
bisa menghadiri seminar. Ditengah acara diselingi
dengan goyang atau senam otak yang dipimpin oleh
Narasumber untuk menjaga agar semangat peserta
tetap terjaga karena waktu sudah menunjukan jam
14 siang. Secara keseluruhan kegiatan seminar dan
workshop terlaksana dengan lancar dan sukses.
Dari keseluruhan 25 perawat interne dan
bedah memahami materi yang diberikan oleh
Narasumber, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya nilai pengetahuan perawat dari
perbandingan pre-tes dan pos-tes setelah dilakukan
workshop. Kegiatan ini sangat bermamfaat bagi
peserta yang dibuktikan dengan adanya peningkatan
pengetahuan perawat tentang indikator mutu
pelayanan keperawatan diRSUD Arosuka solok.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan POA tanggal
5-8 November 2016, pada saat sosialisasi diruang interne
perawat dapat dikumpulkan disatu ruangan pada satu
waktu. Untuk perawat diruangan bedah sosialisasi
dilakukan pada satu persatu perawat karena perawat ruang
bedah sedang melakukan tugas keperawatan. Perawat
tampak antusias memperhatikan format mutu yang
disosialisasikan dan ujicoba pengisian.
c. Tahap evaluasi.
Kegiatan berjalan dengan lancar, format pengisian
yang telah diisi oleh perawat ruang interne dan bedah
diperiksa oleh mahasiswa 8-9 November 2016 dan dari
hasil pemeriksaan disimpulan bahwa perawat ruang interne
dan bedah telah mampu mengisi format tentang indikator
mutu pelayanan keperawatan.
d. Rencana tindak lanjut.
Mengeluarkan SK Direktur tentang format penilaian
indikator mutu.
BAB V
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengajian, implementasi dan evaluasi yang
dilakukan pada kegiatan residensi ini maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil pengkajian, teridentifikasi dan disepakati 2
prioritas masalah manajemen keperawatan yang harus diselesaikan
yaitu:
a. Belum efektifnya mutu pelayanan keperawatan.
b. Belum optimalnya pendokumentasian ASKEP diruang
interne dan bedah.
Terkaitan dengan masalah, keterbatasan waktu, sumberdaya
dan kemampuan maka disepakati 2 prioritas diatas. Pemecahan
masalah dengan mengadakan workshop SAK, mutu pelayanan dan
pendokumentasian ASKEP serta, dengan sosialisasi format
pengkajian ASKEP dan format mutu pelayanan pada ruangan
interne dan bedah.
2. Pelaksanaan rencana penyelesaian masalah telah dilaksanakan pada
tanggal 9-November-2016.
3. Adanya perencanaan sebagai tindak lanjut berupa:
a. Pengeluaran panduan indikator mutu pelayanan klinik dan
panduan askep rawat inap oleh Direktur.
b. Melengkapi kebutuhan ruangan seperti timbangan dan
segitiga kuning.
c. Melengkapi format pengkajian dan format penilaian nyeri.
d. Mengadakan seminar berkala untuk meningkatkan
pengetahuan para perawat tentang mutu dan ASKEP.
B. SARAN
1. Universitas Andalas.
Sebagai bahan rujukan tentang praktek residensi yang
dilaksanakan di RSUD Arosuka Solok dan sumber literatur bagi
kegiatan residensi berikutnya, serta dapat dijadikan bahan masukan
untuk penelitian.
2. RSUD Arosuka Solok.
a. Pimpinan RSUD Arosuka Solok.
1) Menetapkan dan mengesahkan panduan beserta format
mutu dan format pengkajian ASKEP.
2) Melengkapi alat penunjang seperti timbangan.
3) Menetapkan kebijakan yang dapat menunjang peningkatan
mutu.
b. Bidang Keperawatan RSUD Arosuka Solok.
Melakukan pembinaan dan monitoring, pengontrolan mutu
pelayanan keperawatan.
c.Kepala ruangan dan perawat pelaksana diruang rawat inap
interne dan bedah.
Mengoptimalkan pendokumentasian ASKEP dan
memantau format pengkajian mutu keperawatan, melanjutkan
kegiatan yang telah lakukan sebelumnya.
Daftar Pustaka
Azwar, A. (2008). Pengantar Administrasi kesehatan (Vol. II). PPT Rupa Aksara.
Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula .
Depok: UI.
komisi akreditasi rumah sakit. (2012). instrumen akreditasi rumah sakit standar
akreditasi versi 2012. jakarta: komisi akreditasi rumah sakit.
Munin Jaya GAA. (2013). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
PUTRA, d. I. (2016). profil 2015, rumah sakit umum daerah arosuka solok.
arosuka.
Wakt Penanggung
No Kegiatan Metode Sumber daya
u jawab
Persiapan
Kasi
25 Mahasiswa
Pembentukan Diskusi Keperawatan
1. Nov Kasi
panitia workshop Konsultasi Mahasiswa
2016 Keperawatan
Residensi
Diskusi Kasi
Penyusunan 26 Mahasiswa
Konsultasi Keperawatan
2. proposal Nov Kasi
Studi Mahasiswa
workshop 2016 Keperawatan
literatur Residensi
Pelaksanaan
Pemberi
Materi Pemberi
Materi workshop Ceramah 30 Direktur Materi
3. mutu pelayanan Diskusi Nov Kasi Kasi
keperawatan Tanya jawab 2016 Keperawatan Keperawatan
Karu, Katim, Mahasiswa
pp
Melaksanakan 30 Kasi
Ceramah Karu
4. mutu pelayanan Nov Keperawatan
Diskusi Pp
keperawatan 2016 Mahasiswa
Menyusun
Diskusi 1-3 Mahasiswa Kasi
pedoman
5. Konsultasi Nov Kasi Keperawatan
indikator mutu
Literatur 2016 Keperawatan Mahasiswa
pelayanan klinik
Melakukan
sosialisasi dan uji
Ceramah 5-8 Karu Kasi
coba pengisian
6. Diskusi Nov Katim Keperawatan
format indikator
Ujian 2016 Pp Mahasiswa
mutu pelayanan
keperawatan
Evaluasi
Melakukan
evaluasi format Pengumpulan
pengisian format berkas 9 Nov Karu Kasi
7.
indikator mutu Pemeriksaan 2016 Katim Keperawatan
pelayanan Penilaian
keperawatan
Lampiran 2. POA 2 Belum Optimalnya Askep.