Anda di halaman 1dari 4

Perawat : Selamat sore ibu, ibu perkenalan dulu ya nama saya perawat Vanessa, kalau

boleh tau ibu namanya siapa ya?

Pasien : Nama saya rosa.

Perawat : ooh ibu rosa ya, Ibu bagaimana kabarnya hari ini?

Pasien : Puji Tuhan baik sus

Perawat : Baiklah ibu, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?

Pasien : Saya merasa malu dengan diri saya sendiri sus, karena saya bingung bagaimana
cara merawat dan membesarkan anak-anak saya sedangkan suami saya pun sudah meninggal,
dan dengan saya yang cacat seperti ini.

Perawat : Baiklah ibu, bagaimana kalau kita berbincang tentang apa yang ibu rasakan
selama ini?

Pasien : Boleh sus

Perawat : Ibu maunya kita berbincang dimana?

Pasien : Disini saja sus

Perawat : Baiklah, ibu maunya kita berbincang berapa lama?

Pasien : Terserah suster aja deh

Perawat : Baiklah, bagaimana kalau 20 menit saja bu?

Pasien : Iya sus

Perawat : Baik ibu, bagaimana perasaan ibu setelah ibu mengalami bencana ini dan
kehilangan tangan kiri ibu?

Pasien : Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan yang
saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan seperti biasanya
Perawat : kemudian apa yang ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus asa ibu
muncul?

Pasien : Saya hanya bisa menangis sus dan mesti ikhlas menerima semua ini. Tapi saya
juga tidak dapat membohongi diri saya sendiri, saya terkadang berteriak ketika melihatnya dan
bila mengingat kejadian itu.

Perawat : Maaf ibu sebelumnya, sekarang ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi
dan dapat ibu gunakan dengan baik. Apa yang dapat ibu lakukan atau yang ingin ibu lakukan
hanya dengan satu tangan yang ibu miliki sekarang?

Pasien : Jujur sus, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.

Perawat : Baiklah begini ibu, Ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan satunya
lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi tangan sebelah kanan ibu kan masih bisa
digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kaki ibu juga dapat difungsikan dengan
baik.

Pasien : Iya sus, Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan melakukan
kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa saya memang tidak
berguna lagi didunia ini.

Perawat : Saya mengerti bu, Tapi setidaknya ibu sudah berusaha untuk melatihnya sendiri.
Sekarang saya ajarkan ibu ya bagaimana agar bisa tetap beraktivitas meskipun dengan
menggunakan tangan ibu yang masih dapat digunakan dengan baik yaitu tangan sebelah kanan.

Pasien : Iya.

Perawat : Ibu dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu, apa saja
kegiatan atau aktivitas yang ibu sering lakukan dirumah?

Pasien : Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan anak-anak
sarapan dan bersih-bersih rumah juga.

Perawat : Apa sekarang ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ibu?
Pasien : Iya sus.

Perawat : Begini ibu, seperti yang saya katakan tadi saya akan ajarkan ibu agar dapat
beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi sebelumnya kita berlatih unyuk
melakukan aktivitas yang ringan-ringan dulu ya bu.

Pasien : Iya sus.

Perawat : Baiklah ibu, Coba sekarang ibu mencoba untuk mengangkat tangan sebelah
kanan pelan-pelan dan mencoba menggenggam dengan sekuat-kuatnya. Sekarang ibu bisa
mencobanya sendiri ya.

Baiklah ibu itu sudah bagus sekali. Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan sapu
langsung ya bu, Nah ini tangan ibu pegang sapunya dan ayunkan perlahan, anggap saja ibu
sedang menyapu beneran. Nah sekarang giliran ibu mencoba nya ya tapi sambil berdiri ibu ya.

Pasien : Iya sus.

Perawat : Baiklah ibu terimakasih, bagus sekali dan terus dilatih ya bu. Ibu bagaimana
perasaannya setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan hari ini?

Pasien : Saya merasa lebih baik dan lega rasanya sus.

Perawat : Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja yang
sudah kita lakukan hari ini?

Pasien : Tadi suster bilang, kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakukan kegiatan seperti menyapu.

Perawat : Baik sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya ya

Pasien : Iya sus

Perawat : Baiklah ibu, Apa yang kita lakukan hari ini, ibu dapat melatihnya sendiri dan
mulai mencoba-coba melakukannya sendiri dirumah.

Pasien : Iya sus akan saya coba


Perawat : Ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara untuk
mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan melatihnya dengan kegiatan yang
lain. Bagaimana apa ibu bersedia?

Pasien : Iya sus bersedia

Perawat : Ibu maunya jam berapa?

Pasien : Jam 10 pagi saja sus

Perawat : Baik ibu, Terimakasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam 10 pagi ke
rumah ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya bu dan terimakasih untuk waktunya.

Pasien : Iya sus sama-sama.

Anda mungkin juga menyukai