Pelaksanaan Pek. Bronjong BT
Pelaksanaan Pek. Bronjong BT
BRONJONG
dibuat untuk :
- memudahkan pengangkutan
- mudah meletakkannya pada kedudukan yang telah ditetapkan
- setelah diisi batu tidak akan banyak mengalami perubahan dari
bentuk semula.
Bentuk prismatis/matras/kasur
Ukuran-ukuran yang lazim digunakan ialah :
- Panjang = 3.00 meter
- Lebar = 1.00 meter
- Tebal = 0.50 meter
Umumnya dibuat dengan ukuran-ukuran khusus yang
disesuaikan dengan keperluannya. Karena sisinya berbentuk
datar maka sebelum diisi batu, beronjong tersebut dapat
dilipat agar memudahkan dalam penyimpanan dan
pengangkutannya.
SIFAT – SIFAT BRONJONG
Tidak kaku
Bentuk bangunan bronjong mengikuti tanah dibawahnya
Sehingga apabila terjadi penurunan atau penggeseran tanah
dibawahnya, konstruksi bronjong mudah menyesuaikan diri
dengan perubahan bentuk kedudukannya atau “fleksibel”.
Lolos air
Karena isi bronjong dibuat padat dan rapat diantara isian batu
masih terdapat rongga sehingga air masih bisa lol0s.
Daya tahan terhadap gesekan kurang kuat
Tidak dapat menahan benturan-benturan atau gesekan-gesekan
benda-benda keras.
berikut adalah
contoh pola
bronjong ukuran 3
x 1 x 0,5 m3
terbuat dari
kawat. Kebutuhan Pola Bronjong Prismatik
rata-rata bahan
kawat diameter 4
mm dengan
ukuran bronjong 3
x 1 X 0,50 adalah
27 Kg.
1) Pola bronjong berbentuk silinder
Ukuran panjang = 3.00 meter, garis tengah = 0.50 meter
(gambar depan) Pada setiap jarak 1.00 meter panjang bronjong
harus diperkuat dengan “rusuk-rusuk” yang dibuat dari lilitan
kawat bronjong yang digunakan untuk membuat anyaman.
Rusuk-rusuk tersebut dilingkarkan pada badan bronjong.
Lubang-lubang bronjong harus ditutup dengan lembaran
anyaman kawat yang sama, yang bentuk dan ukurannya sama
dengan lubang-lubang bronjong yang bersangkutan.
Batu-batu dengan ukuran yang lebih kecil digunakan untuk mengisi rongga-
rongga yang terdapat diantara sela-sela timbunan batu.
Bangunan-bangunan penerjun
Untuk mengurangi kecepatan air disaluran irigasi pada tanah yang
kemiringannya tinggi (curam), dipakai bangunan terjun yang dapat
bersifat permanent (dengan pasangan batu) dan ada yang memakai
semi permanent dengan bronjong. Fungsi dari bangunan-bangunan
Penerjun adl mempertahankan kedudukan dasar saluran supaya
tidak tergerus oleh aliran air yang melewatinya.
Bangunan Terjun
(untuk saluran drainase)
Pelindung tebing dan dasar saluran irigasi.
Untuk melindungi tebing saluran irigasi yang melintasi daerah-
yang sifat tanahnya kurang stabil, dengan menggunakan lapisan
pelindung yang dibuat dari bronjong akan lebih menguntungkan
karena bronjong memiliki sifat-sifat yang fleksibel.
Sebagai suatu bangunan semi permanen, kekuatan bangunan yang dibuat dari
bronjong terletak pada kwalitas bronjong yaitu kwalitas kawat, anyaman dan
isi bronjong.
Bangunan bronjong akan tahan lama dan selalu berfungsi dengan baik,
apabila pada waktu pembangunannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
spesifikasi yang telah ditetapkan, dan selalu dilakukan pengamatan,
pemeliharaan dan perawatan yang berkesinambungan terhadap bangunan
tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan dan
pemeliharaan bangunan-bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjong
adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan anyaman
Anyaman bronjong harus selalu diperiksa, dan apabila terdapat anyaman
yang putus atau rusak harus segera diperbaiki atau disulam dengan
anyaman baru.
Tindakan-tindakan tersebut terutama harus dilakukan terhadap
bangunan-bangunan bronjong yang terletak di sungai yang pada waktu
musim banjir membawa batang2 kayu, rumpun2 / batang2
bambu atau benda-benda lain yang dapat merusak anyaman anyaman
bronjong.
Pemeriksaan dan perbaikan terhadap anyaman-anyaman bronjong
dilakukan pada setiap kali selesai datang banjir.
b. Isi bronjong
Isi bronjong yg berkurang harus segera ditambah agar bronjong dapat
tetap padat.
Setelah menjalani kurun waktu yang agak lama dan memperoleh kedudukan
yang mantap, bangunan-bangunan yang semula dibuat dari bronjong dapat
ditingkatkan menjadi bangunan-bangunan permanen antara lain untuk :
- Tanggul-tanggul pengaman pantai
- Pengamanan tebing kolam waduk atau danau
- Bendung
Dan untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan anyaman kawat pada
permukaan bronjong, bangunan-bangunan bronjong tersebut, harus diberi
lapisan pelindung yang dibuat dari beton atau lapisan aspal.
Membuat lapisan pelindung pada bendung-bendung bronjong yang telah
dapat menggunakan pasangan batu.
Dengan adanya lapisan pelindung yg “menyelimuti” permukaan bangunan
bronjong tersebut, bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjong
akan menjadi bangunan yang kedap air.
Usaha-usaha untuk meningkatkan bangunan-bangunan yang dibuat dari
bronjong menjadi suatu bangunan permanent hanya dapat dilakukan dengan
melakukan pemeliharaan dan perawatan yang terus-menerus terhadap
bangunan-bangunan tersebut.
Peningkatan bangunan bronjong menjadi bangunan permanen
TERIMAKASIH