A. Hakekat Manusia
Usaha manusia memahami dirinya sendiri
Manusia dalam pandangan Tuhan
Manusia menurut :
1. Socrates (470-399 SM)
Belajar yang sebenarnya adalah belajar tentang manusia.
Dalam diri manusia terpendam jawaban mengenai berbagai persoalan
dunia.
Menusia harus mengetahui dirinya terlebih dahulu jika ingin mengetahui
hal-hal diluar dirinya.
Manusia perlu bantuan sesamanya, sebagaimana bidan yang membantu bayi
keluar dari rahim ibunya.
2. Plato (347 SM)
- Manusia terdiri dari materi dan non materi
- Jiwa manusia merupakan entitas non material yang bersifat abadi yang
ada sebelum kelahiran
- Jiwa manusia terdiri dari 3 elemen : roh, nafsu dan rasio
Roh Ibarat kuda putih yang menarik kereta bersama kuda hitam
(nafsu) yang dikendarai oleh kusir (rasio)
- Hakekat manusia adalah rasio dan kesenangan (nafsu) yang selalu
bertentangan
- Manusia tidak bisa hidup sendirian
- Hidup bermasyarakat merupakan suatu kewajiban
- Perbedaan bakat dan minat menjadi sebuah keniscayaan (spesialisasi
dan pembagian tugas)
Menurut Plato
Masyarakat yang rusak akan memproduksi individu-individu yang cacat,
yang akan menyumbangkan kesulitan sosial bagi masyarakat
↓
Pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun masyarakat
BEBAS
MEKANIS
MEMILIH
TINGKAH
LAKU
TIDAK
MANDIRI
BEBAS
TIDAK
MANDIRI
ش ٌر َّم ْثلُ ُك ْم يُ ْو ٰ ٓحى اِلَ َّي اَنَّ َمٓااِ ٰل ُه ُك ْم اِ ٰلهٌ َّوا ِح ٌد ۚ فَ َمنْ َكانَ يَ ْر ُج ْوا لِقَٓا َء َربِّ ٖه فَ ْليَ ْع َم ْل
َ َقُ ْل اِنَّ َمٓااَنَاْب
ش ِركْ بِ ِعبَا َد ِة َربِّ ٖ ٓه اَ َحدًا
ْ ُصالِ ًحا َّواَل يَ َع َماًل
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti
kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa.’ Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan
Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia
mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Istilah Basyar digunakan untuk merujuk kepada aspek fisik atau biologis dalam
manusia. Dimana manusia merupakan makhluk yang berasal dari tanah, melakukan
aktivitas makan dan minum, dll.
- Insan – 65x (QS. Al-Alaq [96] : 5)
MANUSIA
MUDGHAH
SULALAH SEMPURNA
NUTHFAH 'ALAQAH
MIN THIN
Potensi Manusia
Manusia :
1. Akal→ fakta/realitas, pengindraan, otak dan informasi terdahulu→
pemikiran →(perasaan)→ perilaku
2. Hidup→naluri (beragama, keturunan dan eksistensi) dan kebutuhan fisik
(makan, minum, tidur, dll)→ perasaan→perilaku
Kelebihan Manusia
(QS. Al-Baqarah : 30; QS. Ali-Isra : 70; QS. An-Nahl : 78; QS. An-Nisaa : 1)
- Dijadikan Allah sebagai khalifah
- Dimuliakan Allah dan diberi kelebihan yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain
- Diberi alat indra dan akal
- Diberi daya berusaha dan usahanya dihargai
- Tempat tinggal yang lebih baik dibandingkan dengan makhluk lain dan
diberi rizki
- Memiliki proses regenerasi yang teratur melalui perkawinan
Kekurangan Manusia
(QS. An-Nisa : 28; QS. Yunus : 12; QS. Hud : 9; QS. An-Nahl : 4; QS. Al-Isra :
11; QS. Al-Isra : 100; QS. Al-Ma’arij : 20; QS. Al-Qiyamah : 5)
- Manusia makhluk lemah terutama mengendalikan nafsu
- Kecenderungan nakal
- Sombong, tidak mau berterima kasih dan mudah putus asa
- Sering mencelakakan diri sendiri
- Senang membantah
- Bersifat terges-gesa
- Manusia itu pelit
- Suuka mengeluh
- Kecenderungan untuk berbuat maksiat terus menerus dan bertindak
melampaui batas
Fitrah Manusia
(QS. Al-Hujurat : 13; QS. Al-Araf : 172; QS. Ali-Imran : 14)
- Makhluk sosial
- Makhluk beragama
- Mencintai wanita dan anak-anak
- Mencintai harta benda
- Mengajak kepada kebaikan
Pemahaman Sementara
Makhluk potensial
Tiga daya : IQ, EQ dan SQ
Dua misi : ibadah dan khalifah
Tiga alat : nafsu, akal dan hati (Qalbun)
Tiga perangkat : pendengaran, penglihatan dan hati (Fu’ad)
Hasil akhir : muslim, mukmin dan muhsin