Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERTEMUAN XIII
SEJARAH INDONESIA MASA KOLONIAL

DISUSUN
OLEH:

NAMA : FRANSESCO ALFRANDO R. DA LOPEZ


NIM : 1701090100
PRODI : PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


1.1.1. Kedatangan bangsa Portugis di Nusa Tenggara Timur
Sebelum kedatangan Portugis ke Timor pada tahun 1519, Alfonso de Alburqueque
sudah terlebih dulu membuat rencana perebutan monopoli perdagangan di beberapa daerah
di Nusantara seperti Maluku, Jawa dan juga Timor. Namun rencana ini gagal akibat
kurangnya kapal layar, dan harus tertunda sebelum pada akhirnya Portugis berhasil
melakukan penetrasi terhadap Timor. Sejarah kependudukan Portugis di Timor pun
bermula pada abad 16. Ekspedisi Timor oleh Portugis pada awalnya diprakarsai oleh
Antonio Pigafetta (pelaut asal itali) & Fransisco Albo (spanyol) . Perjalanan ini dipimpin
oleh Ferdinan Magellan sebagai kapten kapalnya. Namun pada tahun 1521, Magellan
dibunuh di Cebu, Filipina dan digantikan oleh Juan Sebastian de Elcano yang berhasil
mengantar Portugis hingga pulau Pantar dan Alor pada tanggal 26 januari Jajaran pulau-
pulau ini pada awalnya disebut dengan La Queru atau Lanquiero. Selanjutnya, mereka
berhasil menduduki pulau Cutubaba dan Tiber yang sekarang kita kenal dengan nama
Timor Leste. Hasil hasil pertanian; termasuk kayu cendana, sebagian besar ditemukan di
Cabanaza, Timor. Kabar yang berkembang mengatakan bahwa ditemukan pula hasil emas
di daerah ini. Kabar ini terdengar oleh Belanda dan memicu mereka untuk mendulang emas
di beberapa sungai. Menurut catatan Pigafetta, barang-barang mewah impor dari pedagang-
pedagang asing yang ditukarkan dengan kayu cendana diantaranya adalah produk tekstil.

1.1.1.2. Kedatangan bangsa inggris di Nusa Tenggara Timur


Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas
Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake
berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah- rempah dari Ternate dan
kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun
1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama. • Pengalaman kedua pelaut
tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini
dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan
mencari rempah-rempah. • Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC
(East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian
mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil
melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena
diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
BAB II
PEMBAHASAN

.1. Kedatangan bangsa Portugis di Nusa Tenggara Timur

Bangsa Portugis untuk pertama kalinya di Asia Tenggara pada tahun 1509, di
kota kerajaan Malaka, mereka datang dalam rangkaian perang salib terhadap kaum muslim,
tetapi terutama mencari keuntungan yang lebih besar dari perdagangan lada dan
rempahrempah. Pada tahun 1511 bangsa Portugis menyerang Malaka dan selanjutnya
mendudukinya, dengan maksud menguasai lada dan rempahrempah yang mengalir ke dunia
Barat yang titik pangkalnya adalah kota kerajaan Malaka itu. Hall (1988).
Pada tahun 1512, Bangsa Portugis dibawa pimpinan De Abreau, berlayar menuju
Maluku, dan dalam pelayaran Bangsa Portugis juga singgah di beberapa pelabuhan seperti
Aceh, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Gresik dan akhirnya sampai ke Ternate. Di
Ternate Portugis berhasil mendirikan Benteng yang Benama “Sao Paolo”
Dengan kedatangan bangsa Belanda pada tahun 1596 di Asia Tenggara,
perdagangan Portugis segera terdesak dan akhirnya Malaka jatuh ke tangan Belanda pada
tahun 1641, dan Portugis terusir dari wilayah Maluku. Kemudian bangsa Portugis berlayar ke
wilayah Indonesia bagian timur yaitu Nusa Tenggara Timur (Kepulauan Sunda kecil)
tepatnya di pulau Timor. Kedatangan bangsa Portugis di Nusa Tenggara Timur pada tahun
1556 pertama kali tiba di pulau Solor, kemudian memusatkan perdagangannya disekitar
pulau Solor, hal tersebut dilakukan agar terlindungi dari serangan penduduk yang beragama
Islam dan para bajak laut. Para pedagang Porugis berhasil mendirikan sebuah benteng
dipulau Solor pada tahun 1566 (I. H. Doko)
Pengaruh Portugis dalam menyebarkan agama Katolik mulai terlihat ketika misi
Katolik mulai diatur dengan kehadiran Uskup pertama Jorge de Santa Luzia OP di Malaka
pada tahun 1561. Portugis mengirim tiga orang misionaris Dominikan pertama ke Solor dan
tahun 1566 pastor Antonio Da Cruz membangun sebuah benteng di pulau Solor dan sebuaah
seminari di dekat kota Larantuka. Dari Solor dan Larantuka inilah titik awal sejarah agama
Katolik berkembang di Flores dan Timor hingga saat ini. Di akhir abad ke16 agama katolik
telah meluas dan diperhitungkan sekitar 25.000 penganut dan populasi pengikut terbesarnya
adalah berada di Solor, Adonara, Flores.(Http:/ Zima Multy Media 2017). Melalui
perkawinan antara serdadu dan pedagang Portugis dengan penduduk asli timbullah disana
suatu golongan IndoPortugis yang beragama kristen yang kemudian di dalam sejarah dikenal
dengan nama “ Topasses” atau Portugis hitam. (I. H. Doko. 1973 :20). Bangsa Portugis
melakukan perdagangan di wilayah Nusantara untuk kejayaan bangsanya di samping itu juga
mereka mempunyai misi untuk menyebarkan ajaran nasrani disetiap daerah yang
disinggahinya, mulai dari Maluku, terus menelusuri daerah-daerah lain dalam wilayah
Nusantara seperti Demak, Aceh, Ambon, Ternate, Tidore, Solor, Timor dan Flores. Pada
bulan Desember 1521 kapal Victoria berangkat dari Ambon dan tiba di sebeleh Timur pulau
Flores dan daerah-daerah yang disinggahi Portugis adalah Larantuka, Sikka, Paga dan
terusnya ke arah pantai selatan yaitu Pulau Ende, Kewa, Laka, Mari, Tonggo, Lambo, Lena
(Uran, 1995: 34).
Tepatnya pada tahun 1562-1601 bangsa Portugis masuk di Pulau Ende,
keberadaan Portugis di Pulau Ende, sangat mepengaruhi kehidupan masyarakatnya hal ini
terlihat jelas dalam bidang religi dan kebudayaan, (Uran, 1995 : 24). Dalam bidang religi,
bangsa Portugis melakukan permandian terhadap masyarakat umat katolik, menyebarkan
agama katolik, mendirikan Stasi yakni di kampung Saraboro, Curo Laras yang sekarang
dikenal dengan kampung Kuraro, serta di kampung Numba, dan dalam hal kebudayaan ,
Portugis bersama masyarakat setempat berhasil mendirikan sebuah benteng guna melindungi
diri dari serangan penduduk yang beragama Islam, orang Jawa dan para bajak laut.

.2. Kedatangan bangsa inggris.


Orang berkebangsaan Inggris yang pertama kali datang ke Indonesia adalah
Francis Drake dan Thomas Cavendish pada tahun 1579. Mereka mengikuti jalur pelayaran
Ferdinand Magellan, yaitu dari Eropa berlayar ke arah barat sampai ke Ternate. Mereka
membeli rempah-rempah dari Ternate dan membawanya kembali ke Inggris.

Melihat betapa berharganya rempah-rempah yang berhasil dibawa pulang, maka


Ratu Elizabeth lalu mendirikan EIC pada tahun 1600 dan memberikan wewenang kepada
EIC untuk mengurus perdagangan di wilayah Indonesia. EIC yang bermarkas di Kalkuta,
India kemudian datang ke Indonesia dan mendirikan kantor-kantor dagang pada tahun 1604,
antara lain di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Pembentukan EIC ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para pedagang
Belanda. Mereka yang sebelumnya saling bersaing kemudian bersepakat untuk membentuk
VOC atau Kongsi Dagang Hindia Timur pada tahun 1602 untuk bekerjasama menghadapi
kongsi dagang Inggris. Dengan perkongsian ini, konflik antar pedagang Belanda dapat
dihindari dan mereka dapat lebih kuat dalam kompetisinya dengan EIC.  
BAB III
PENUTUP

.1. Kesimpulan

a) pelayaran dan kedatangan Portugis ke Nusantara erat kaitannya dengan semboyan yang
terkenal. Meskipun semboyan tersebut tidak pernah ada dalam literature-literatur sejarah
yang bisa di pertanggungjawabkan. Namun, istilah ini hanya buatan sebagian orang
penekun sejarah. Seperti yang diungkapkan oleh Ricklefs “Atas dorongan pangeran
Henry, Si Mualim (w.1460) dan para pelindung lainnya, para pelaut serta petualang
Portugis memulai pencarian panjang mereka menyusuri pantai barat Afrika untuk
menemukan emas, memenangi pertempuran, dan meraih jalan mengepung lawan yang
beragama Islam.
b) Kedatangan bangsa inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas
Cavendish.Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake
berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa Rempah-rempah dari Ternate dan
kembali ke Inggris lewat Samudra India

Anda mungkin juga menyukai