17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Lwl : 88.20 m
Lpp : 84.00 m
B : 13.40 m
H : 8.00 m
T : 5.80 m
Cb : 0,66
1. Menghitung Volume
= L x B x T x Cb
= 88.20 x 13.4 x 5.80 x 0,66
= 4524.236 m3
2. Menghitung displasement
= L x B x T x Cb x
= 88.20 x 13.4 x 5.80 x 0,66 x 1,025
= 4637.34 tons dimana = masa jenis air laut ( 1,025 ton/m3 )
3. Menghitung luas Permukaan Basah ( S )
S = 1,025 x Lwl (Cb.B + 1,7 T) ...(harvald 5.5.31, tahanan dan propulsi kapal, hal 133)
= 1690.94 m2
= 2,31
= 6.1728 m/s
g = Percepatan gravitasi standar
2
= 9,81 m / detik
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Fn = Vs
gL
= 0.21 m/s
Rn = ( Vs x Lwl) /
= 461390644.1 m3/s2
Cf = 0.075/(log Rn-2)2 ( Harvald 5.5.14, Tahanan Dan Propulsi Kapal Hal 118)
= 0,075/(log461390644.1 – 2)2
= 0,000999
Koefisien tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer - Harvald dengan
hasilnya adalah sebagai berikut
L / 1/3 = 88.20 / 4524.236 ⅓
= 5.333
Fn = 0,21
= 0.67 Koefisient Prismatik
A B
Diambil harga Cr :
( A2 A1 ) x ( B3 B1 )
Cr 0,00162 ( dari interpolasi ( B1 x )
( A3 A1 )
Cr = 0.0012553578
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Rasio B/T
Bila diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2,5 maka harga Cr untuk kapal
yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar atau lebih kecil daripada harga tersebut harus
dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119 harus
dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119
B/T = 13.4/5.8
= 2.31
Cr = 0,001223233
LCB = 1.074
Penentuan LCB standart dalam % dengan acuan grafik LCB Standart, buku TAHANAN DAN
PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 130, gambar 5.5.15
ΔLCB = 1.21468
∂10^3 Cr/ ∂LCB = 0,21 ( dilihat pada grafik 5.5.13,5 Buku Tahanan Kapal)
Cr = 0,0006
i. Bos Baling-baling
untuk kapal penuh Cr dinaikkan sebesar 3-5%, diambil 4% (tentukan persentasenya), sehingga :
Cr = 7.288E-05
ii. Bracket dan poros baling-baling
Cr = 7.50677E-05
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Tahanan Tambahan
Koefisien penambahan tahanan untuk korelasi model-kapal umumnya sebesar Ca = 0.0004 namun
pengalaman lebih lanjut menunjukkan bahwa cara demikian itu tidak selalu benar, maka diusulkan
koreksi untuk pengaruh kekasaran dan pengaruh sebagai berikut untuk kondisi pelayaran percobaan’
Dari perhitungan awal diperoleh displacement kapal sebesar = 2727,915 ton
Displacement pada buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 132 yaitu :
a B
∆ Ca
1 1000 0.0006
2 4637.34
3 10000 0.0004
untuk dapat menentukan besarnya Ca, maka perlu adanya interpolasi sabagai berikut :
( A2 A1 ) x( B3 B1 )
( B1 x
( A3 A1 )
Ca = 0.00052
Tahanan Udara
Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui maka disarankan untuk
mengoreksi koefisien tahanan udara (TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD 5.5.26 hal
132)
Caa = 0.00007
Tahanan Kemudi
berdasarkan TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD 5.5.27 hal. 132 koreksi untuk
tahanan kemudi mungkin sekitar :
Cas = 0.00004
Koefisien tahanan total kapal atau Ct, dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh koefisien -
koefisien tahanan kapal yang ada :
CT = Cf + Cr + Ca + Caa + Cas
= 0.002396807
= 75375.2959 N
= 75.3752959 kN
RT ( dinas) = (1 + 15% ) x RT
= (1 + 15% ) x 75.3752959
= 86.68159029 kN
Penambahan sebesar 15% ialah bergantung dari daerah pelayaran kapal
Setelah harga dari tahanan kapal diperoleh, maka kita dapat menentukan secara kasar (draft) nilai
untuk besarnya daya motor penggerak utama yang diperlukan. Langkah langkah yang harus
dilakukan ialah sebagai berikut :
Perhitungan daya efektif kapal (EHP) menurut buku TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA
HARVALD hal. 135
EHP = Rt (dinas) x Vs
= 167.601 x 7.2
= 535.0681205 Kw
= 718.2122423 HP
2. Menghitung Wake Friction (W)
Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw propeller sehingga nilai w adalah
W = 0,5Cb – 0,05
= 0,28
= 0,9 x 0,28
= 0,252
Va = ( 1- w ) x Vs
= 4.444 m/s
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1,02-1,05. pada perencanaan
propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga ηrr sebesar =1,02
(ηH) = ( 1- t ) / ( 1- w)
= (1- 0,252)/(1-0,28)
= 1,03889
(Pc) = ηrr x ηp x ηH
= 0.423866712
Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara daya efektif dengan
koefisien
propulsif, yaitu :
DHP = EHP/Pc
= 718.2122423 / 0.423866712
1694.429637 Hp
7. Menghitung Daya Dorong (THP)
THP = EHP/ ηH
= 718.2122423 Hp / 1.03889
=
691.3272921 Hp
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan mengalami losses sebesar
2%,sedangkan pada kapal yang kamar mesinnya pada daerah midship kapal mengalami losses
sebesar3%. Pada perencanaan ini kamar mesin di bagian belakang sehingga mengalami losses atau
efisiensi transmisi porosnya (ηsηb) sebesar = 0.98
SHP = DHP/ηsηb
= 1694.429637 / 0,98
= 1729.01 HP
a. BHPscr
Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (ηG), pada tugas ini memakai sistem roda gigi
reduksi tunggal atau single reduction gears dengan loss 2% untuk arah maju shg ηG = 0,98
BHPscr = SHP/ηG
= 1729.01 HP / 0,98
= 1764.29575 HP
b. BHPmcr
Daya keluaran pada kondisi maksimum dari motor induk, dimana besarnya daya BHPscr= dari
BHPmcr (kondisi maksimum)
BHPmcr = BHPscr/0,9
= 1764.29575 / 0,9
= 1960.33 HP
= 1462.41 kW
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Ukuran utama :
Loa : 92.465 m
Lwl : 88.20 m
Lpp : 84.00 m
B : 13.4 m
H : 8.00 m
T : 5.80 m
Vs : 12 knot
Cb : 0,66
Lpp : 84.00 m
Loa : 89.80 m
B : 15.00
H : 7.00 m
T : 5.00 m
Presentase 1934.335-1431.35
1934.335
= 1.344 %
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Vs
Vs(knot) (m/s) CT 0,5p Vs^2 S (m^2) RT (kN) RT dinas EHP (kW) THP (kW)
1 0.514 0.00240 512.5 0.2646 1610.141 0.524 0.603 0.310 0.298
2 1.029 0.00240 512.5 1.0584 1610.141 2.096 2.411 2.480 2.387
3 1.543 0.00240 512.5 2.3815 1610.141 4.716 5.424 8.370 8.057
4 2.058 0.00240 512.5 4.2337 1610.141 8.385 9.642 19.840 19.098
5 2.572 0.00240 512.5 6.6152 1610.141 13.101 15.066 38.751 37.300
6 3.086 0.00240 512.5 9.5259 1610.141 18.866 21.696 66.961 64.455
7 3.601 0.00240 512.5 12.9658 1610.141 25.678 29.530 106.332 102.352
8 4.115 0.00240 512.5 16.9349 1610.141 33.539 38.570 158.723 152.781
9 4.630 0.00240 512.5 21.4332 1610.141 42.448 48.815 225.994 217.535
10 5.144 0.00240 512.5 26.4607 1610.141 52.405 60.266 310.006 298.401
11 5.658 0.00240 512.5 32.0175 1610.141 63.410 72.921 412.618 397.172
12 6.173 0.00240 512.5 38.1035 1610.141 75.463 86.782 535.690 515.637
DHP
(kW) SHP (kW) BHPscr (kW) BHPmcr (kW) % Vs (m/s) Perhitungan
0.731 0.746 0.761532292 0.876 8% 0.06%
5.851 5.970 6.09225834 7.006 17% 0.46%
19.747 20.150 20.5613719 23.646 25% 1.56%
46.808 47.763 48.73806672 56.049 33% 3.70%
91.422 93.288 95.19153656 109.470 42% 7.23%
157.977 161.201 164.4909752 189.165 50% 12.50%
250.862 255.981 261.2055763 300.386 58% 19.85%
374.464 382.106 389.9045337 448.390 67% 29.63%
533.173 544.054 555.1570412 638.431 75% 42.19%
731.376 746.302 761.5322925 875.762 83% 57.87%
973.461 993.327 1013.599481 1165.639 92% 77.03%
1263.817 1289.609 1315.927801 1513.317 100% 100.00%
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Lebar : 1065 mm
Tinggi : 3354 mm
= 1000 / 4
= 250 pm
(Principles of Naval Architecture. Hal 191)
b. Menghitung nilai Va
Va = Vs x (1-w)
= (6.1728) x (1-0.28)
= 4.444 m/s
= 8.640 knot
(Principles of Naval Architecture. Hal 191)
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
c. Menghitung nilai Bp
= (250 x 1618^0.5)/8.640^2.5
= 46.71
0,1739x(Bp0,5) = 0,1739x(35.46.710,5)
= 1.19
e. Menghitung nilai δo
δo = (1/J0) / 0,009875
1/J0 : 2.55
f. Menentukan P/Do, δo dan ηo dari grafik Bp diagram.
Type
0.1739 (BP)1/2 P/Do 1/Jo δo ηo
propeller
B3-35 1.19 0.65 2.68 271.39 0.545
B3-50 1.19 0.66 2.65 268.35 0.531
B3-65 1.19 0.69 2.58 261.27 0.494
B3-80 1.19 0.74 2.48 251.14 0.488
B4-40 1.19 0.68 2.54 257.22 0.529
B4-55 1.19 0.685 2.55 258.23 0.522
B4-70 1.19 0.71 2.5 253.16 0.513
B4-85 1.19 0.76 2.41 244.05 0.509
B4-100 1.19 0.83 2.33 235.95 0.488
B5-45 1.19 0.73 2.45 248.10 0.518
B5-60 1.19 0.72 2.46 249.11 0.519
B5-75 1.19 0.735 2.46 249.11 0.512
B5-90 1.19 0.775 2.39 242.03 0.530
B5-105 1.19 0.81 2.33 235.95 0.490
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
g. Mevariasikan nilai Bp
B3-35
0.1739
P/Do 1/Jo δo
(BP)1/2
1.00 0.69 2.30 232.91
1.10 0.675 2.50 253.16
1.20 0.64 2.70 273.42
1.30 0.63 2.90 293.67
1.40 0.61 3.05 308.86
1.50 0.60 3.25 329.11
B3-35
0.1739 Db (ft) single
Do (ft) δb 1/Jb P/Db ηb
(BP)1/2 screw
1.00 8.05 7.73 223.59 2.21 0.710 0.620
1.10 8.75 8.40 243.04 2.40 0.680 0.580
1.20 9.45 9.07 262.48 2.59 0.660 0.557
1.30 10.15 9.74 281.92 2.78 0.630 0.532
1.40 10.67 10.25 296.51 2.93 0.615 0.517
1.50 11.37 10.92 315.95 3.12 0.605 0.499
B3-35
0.1739 Dmin Db <
Db (ft) Db (m) Dmax (m) Db>Dmin
(BP)1/2 (m) Dmax
1.00 7.73 2.36 4.06 2.90 terpenuhi tidak
1.10 8.40 2.56 4.06 2.90 terpenuhi tidak
1.20 9.07 2.76 4.06 2.90 terpenuhi tidak
1.30 9.74 2.97 4.06 2.90 terpenuhi terpenuhi
1.40 10.25 3.12 4.06 2.90 terpenuhi terpenuhi
1.50 10.92 3.33 4.06 2.90 terpenuhi terpenuhi
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
PROPELLER DIMENSION
TYPE : B3-35
EFISIENSI : 49.9 %
DIAMETER : 3330 mm
Ds = [( ) x Kt x Cb x T] 1/3........... mm
Dimana :
Ds : diameter Poros ( mm )
a : Tegangan yang diizinkan ( kg/mm2 )
Kt : Faktor Konsentrasi Tegangan
= 1,0 ( Tumbukan Halus )
= 1,0 – 1,5 ( Sedikit Tumbukan )
= 1,5 – 3,0 (Tumbukan kasar )
Diambil Kt = 1,5
Cb : Faktor Beban Lentur
=1 ( Tidak Mengalami Lenturan )
= 1,2 - 2,3 ( Mengalami Lenturan )
Diambil Cb = 2
P = SHP (kW)
= 1618 Kw
Pd = ƒc P (kW)
Pd = 1x 1681
Pd = 1681 Kw
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
T = 9.74 x 10 5 x
Dimana :
N = Putaran Propeller (250 Rpm)
T = 9,74 x 105 x (1681/250)
= 7326418.24 kg.mm
3. Tegangan yang diizinkan ( a )
Bahan Poros yang digunakan adalah baja karbon JIS G 4501 S 35 C dengan nilai
B = Kekuatan tarik = 58 kg/mm2
Faktor keamanan
1. Sf1 = 6 (material baja)
2. Sf2 = 1,3 – 3, Diambil 3
Sehingga , tegangan geser yang diizinkan ( a) :
a = B / ( Sf1 , Sf2 )
= 58 / ( 6 x 2.3 )
= 4.20 Kg / mm2
4. Diameter Poros ( Ds )
Ds =[( ) x Kt x Cb x T] 1/3
……………… mm
Dimana :
τa = 4.20 Kg / mm2
Kt = 1,5
Cb = 2.0
T = 7326418.24 Kg mm
1/3
Ds = [(5,1/4.20) x 1.5 x 2.0 x 7326418.24 ]
= 298.78 mm ≈ 300 mm
Ds ≥ F x K da
Dimana :
1- = 1,0
F = Faktor untuk tipe instalasi penggerak untuk propeller = 100 untuk
semua tipe instalasi.
K = Faktor Tipe Poros = 1,15
SHP = Daya yang ditrasmisikan poros 1681 Kw
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
6. R face
Rf = 0,75 x tr
= 0,75 x 149.85
= 112 mm
7. R back
RB = 1,0 X tr (untuk 150 rake)
= 1,0 x 149.85
= 149.85 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
= 4720 ( kg.m )
2. Dimensi Pasak
Parameter yang digunakan adalah sebagai berikut :
Diameter poros (Ds) = 300 mm
a) Panjang Pasak (L)
L = ( 0,75 – 1,5 ) x Ds.............(diambil 1.5)
= 1.5 x 300 mm
= 450 mm
b) Lebar pasak (B)
B = ( 25 % - 35 % ) x Ds............(Diambil 32 %)
B = 27.5 % x Ds
= 27.5 % x 300 mm
= 82.5 mm
c) Tebal Pasak
T = 1/6 x Ds
= 1/6 x 300
= 50 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
F =
= 7326418/(0,5 x 300)
= 48842.79 kg
e) Tegangan geser yang diizinkan ( ka )
Tegangan geser yang diizinkan ( ka) diperoleh :
o Sf1 = umumnya diambil 6 ( material baja )
o Sf2 = 1,0 – 1,5 jika beban dikenakan tiba-tiba
= 1,5 – 3,0 jika beban dikenakan tumbukan ringan
= 3,0 – 5,0 jika beban dikenakan secara tiba tiba dan tumbukan
Karena beban pada propeller dikenakan secara tiba tiba dan tumbukan , maka diambil
harga Sf2 = 3 bahan pasak digunakan S45C dengan harga
o b = 60 kg/mm2
Sehingga didapatkan :
= 58/(6x1,5)
= 6.44 kg / mm2
k =
= 1.32 kg / mm2
= 0.5 x 50 mm
= 25 mm
= 50 – 25
= 25 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
h) Panjang pasak aktif maksudnya panjang pasak aktif menerima beban jika pada boss
propeller tersebut terdapat lubang ‘Ln’ maka pasak sebenarnya adalah :
Li = L + Ln
= 450 + 216
= 666 mm
P =
= 48842.79/(450 x 25)
= 4.34 kg/mm2
3. Perencanaan Pitch
P = 1.56 mm
D = 0,25 x (Dba-Ds)/2
= 0,25 x (540-300)/2
= 30 m
Dimana :
= + 0.48
= 84/500 + 0.48
= 2.4 m
= 2400 mm
PW x C W
DS F x k
d 4
N x 1 - i
da
Dimana :
1- = 1,0
F = Faktor untuk tipe instalasi penggerak untuk propeller = 100 untuk semua
tipe instalasi.
K = Faktor Tipe Poros = 1,15
SHP = Daya yang ditrasmisikan poros 1612.37 kW
Cw = Faktor beban
Cw = 560 / ( Rm + 13,50 )
Rm = B x g = 60 x 9,81= 588
Cw = 0,7657
Sehingga
Ds ≥ 100 x 1,26 x (1612.37 x 0,7657/(174 x 14))1/3
Ds ≥ 250 mm
S = 0,03 x d + 7,5
= 16.5 mm
S’ = 0,75 s
= 0,75 x 16.5
= 12.375 mm
1.4.4.8 KOPLING
1. Jumlah baut kopling direncanakan 8 buah
2. Ukuran kopling
a = 0.025 x Ds
= 0.025 x 300
= 7.5 mm
b = 0,5 x Ds
= 0,5 x 300
= 150 mm
c = 1,5 x Ds
= 1,5 x 300
= 450 mm
(Ds-D2)/L = 1/15
(300-150)/L = 1/15
L = 10 mm
D2 = 298.75 mm
4. Panjang kopling
L = (2,5 s.d 5,5)x Ds x 0,5
= 600 mm
5. Pasak kopling
Spesifikasi Bahan Pasak
Sfk1 = 6
Sfk2 = 1.5
3,0 - 5,0 jika beban dikenakan secara tiba - tiba dan tumbukan
Karena beban pada propeller dikenakan secara tiba - tiba maka diambil harga
σB= 40 kg/mm2
Sehingga didapatkan;
= 6.44 kg/mm2
F = T/(0,5 x Ds)
= 48842.79 kg
Lebar Pasak
B = 75 mm
Tk = F/(B x L)
= 48842.79 /(75 x L)
6,67 ≥ F/(B x L)
L = F/(B x Tka)
= 201.05 mm
nilai:
L= 0,75 x L
= 225 mm
T = 1/6 x Ds
= 50 mm
R = 0,0125 x Ds
= 38 mm
A = 0,25 x Ds2
= 22500 mm2
Ao = BxT
= 2400 mm2
t1 = 0,5089 x T
= 25 mm
t2 = T - t1
= 25 mm
Panjang pasak aktif maksudnya panjang pasak yang aktif menerima beban jika
pada boss propeller tersebut terdapat lubang 'Ln' maka panjang pasak sebenar-
nya adalah:
Li = L + Ln
= 352.8 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
P= F/(Li x (t1(atau)t2))
= 4.34 kg/mm2
Ds"= 0,75 x Ds
= 225 mm
d ≥ 774 mm
d= 780
dalam hal ini diambil 170 mm karena lebih aman jauh dari d yang
diperlukan,
d1 = 0,8 x Ds"
= 281.25 mm
= 262.5 mm
Do = 2 x Ds"
= 450 mm
Tinggi Mur
H= 0,6 x Ds"
= 135 mm
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
= 2.5 x 300
= 750 mm
PW C W
Sfl 370
N D
370 x
3916.934 0,765
250 x 3901
24,170 mm
Direncanakan = 25 mm
d f 16 x
P W . 10 6
N x D x 2 x Rm
Dimana :
Pw = 3913,5.934 kW
N = 180 rpm
D = 3901 mm
Z = jumlah baut
= 4 buah
Rm = 600 N/mm2
Maka :
d f 16
3916,934 10 6
Panjang pasak
Lp = 1.5 x Ds
= 1.5 x 300
= 450 mm
Lebar pasak
Bp = (24% - 30%) x Ds ..................... diambil 30%
= 30% x 300
= 90 mm
= 1/6 x 300
= 50 mm
= 0.0125 x 300
= 3.75 mm
= 0.25 x 3002
= 22500 mm2
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
Diameter ulir
d = 0.6 x Ds
= 0.6 x 300
= 180 mm
Diameter inti
d1 = 0.8 x d
= 0.8 x 180
= 225 mm
Diameter efektif
d2 = ½ x (di + d)
= ½ x (225 +180)
= 202.5 mm
= 510 mm
= 2 x 300
= 600 mm
Tebal minimum
D 25 4
t S
32 8
300 100
32 8
21,875 mm
Dimana :
ki = 350 (K pelumasan)
Maka :
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
= 6062,177 mm
= 0.18 x 300
= 54 mm
Tebal sterntube :
T= Ds 25.4
3
20 4
Direncanakan : 32 mm
a. Panjang packing
L = (0.75 x S) + Ds
= 309 mm
b. Tebal penekan
d0 = Ds + (2 x S)
= 300 + (2 x 12)
= 324 mm
t1 = (0.1 x do) + S
= (0.1 x 324) + 12
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
= 44.4 mm
= 13.16 mm
= 6.54 mm
Di rencanakan 7 mm
P/D : 0.60
η propeller : 49.9 %
Type ZF W11120 NR
Max rated input 1600 kW
Ratio 2.415, 2.516, 4.000,
4.600
Max input speed 1000 rpm
Weight : 2960 kg
6526 lb
Jurusan Teknik Doc. No. 17040016-02
Perhitungan Tahanan Kapal dan
Permesinan Kapal Tanggal : 24-03-21
Pemilihan Propeller
PPNS-ITS Halaman :
General
1. Untuk kapal muatan sebuah dasar ganda harus dilletakkan dari sekat tubrukan hingga
sekat ceruk buritan, sejauh dapat secara praktis dilakukan dan kompatibel dengan desain
dan pelayanan dalam kapal.
2. Scantling
h = 350 + 45 * B (mm)
hmin = 1196 mm
5. Dalam tangki dasar ganda, bahan bakar dapat dibawa, dengan titik nyala melebihi 60 o C.
1. Frame Spacing
Depan dari sekat tubrukan dan belakang dari sekat ceruk buritan, jarak antar gading
umumnya tidak boleh kurang dari 600 mm.
1. Watertight subdivision
Semua kapal harus memiliki sebuah sekat tubrukan, sebuah sekat ceruk buritan dan satu
sekat kedap air pada bagian depan dan belakang kamar mesin. Pada kapal dengan letak
kamar mesin dibelakang, sekat ceruk buritan dapat dianggap sebagai sekat belakang kamar
mesin.
2. Untuk kapal tanpa sekat longitudinal pada ruang muatnya jumlah sekat kedap air
melintangnya umumnya tidak boleh kurang dari : (lihat tabel)
L65 3 4
4 4
65<L85
4 5
85<L105
5 6
105<L125
6 7
125<L145
7 8
145<L13,55
8 9
13,55<L185
to be special to be special
L>185 considered considered
3. Kapal Cargo dengan Lc 200 m harus memilki sekat tubrukan dengan jarak tidak kurang dari
0.05 Lc dari garis depan perpendicular. Kapal cargo dengan Lc > 200 m harus memiliki sekat
tubrukan yang terletak sedikitnya 10 m dari garis depan perpendicular.
4. Semua kapal cargo harus memiliki lokasi sekat tubrukan tidak lebih dari 0.08 Lc dari FP.
Untuk kasus khusus sehingga melebihi nilai diatas dapat memungkinkan untuk disetujui.
Semua kapal harus memiliki sebuah sekat ceruk buritan yang mana, secara umum,
direncanakan bila stern tube dan rudder trunk terlampir, tertutup pada kompartemen sekat
kedap air. Sekat ceruk buritan harus memanjang hingga geladak freeboard atau hingga
sebuah platform kedap air diatas garis sarat air.