Anda di halaman 1dari 2

B.

Parameter Aitem Untuk Skala Psikologi


Daya beda atau daya diskriminasi aitem merupakan parameter yang paling
penting dalam seleksi aitem skala psikologi yang mengukur atribut afektif. Daya
diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu
atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang di ukur.
Contohnya pada suatu skala yang disusun untuk mengungkap agresivitas, maka aitem
yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu menunjukkan mana individu atau
kelompok individu yang memiliki agresivitas tinggi dan mana yang tidak. Untuk skala
sikap, aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu membedakan mana
subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negative.
Indkes daya diskriminasi aitem merupakan pula indicator keselarasan atau
konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal
dengan istilah konsistensi aitem total. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk
melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem yang fungsi ukurnya
selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh
penyusunnya. Atau dapat dikatakan memilih aitem yang mengukur hal sama dengan
apa yang di ukur oleh skala sebagai keseluruhan.
Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriterian yang relevan,
yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien
korelasi aitem-total yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem.
Formula korelasi yang tepat untuk digunakan dalam komputasinya tergantung
pada sifat penskalaan dan distribusi skor aitem dan skor skala itu sendiri. Bagi skala-
skala yang setiap aitemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan formula
koefisien korelasi positif antara skor aitemdengan skor skala berarti semakin tinggi
konsistensi antara aitem tersebut dengan skala keseluruhan yang berarti semakin
tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi
aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik. Bila
koefisien korelasi yang dimaksud ternyata negative artinya terdapat cacat serius pada
aitem yang bersangkutan.
Bila menggunakan formula person untuk komputasi koefisien korelasi aitem-
total, dapat dipakai rumusan :

rix = ∑iX – ( ∑i)(∑X)/n


√[∑i2 – ( ∑i)2 / n][∑X2 – (∑X)2 /n]

I = Skor aitem
X = Skor skala
N = Banyaknya subjek

- Dalam seleksi item skala psikologi yang mengukur atribut afektif, parameter yang
paling penting adalah daya beda atau daya diskriminasi item.

- Daya diskriminasi item adalah sejauhmana item mampu membedakan antara


individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
diukur.

- Indeks daya diskriminasi item merupakan indikator konsistensi antara fungsi item
dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item
total.

- Pengujian daya diskriminasi item yaitu dengan komputasi koefisien korelasi antara
distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri.

- Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi item-total yang dikenal dengan
istilah parameter daya beda item.

- Bagi skala-skala yang setiap aitemnya diberi skor pada level interval dapat
digunakan fomula koefisien korelasi product-moment Pearson

- Semakin tinggi koefisien korelasi berarti semakin tinggi konsistensi antara item
tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya
atau daya diskriminasinya (Azwar, 2005).

Referensi :
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

Anda mungkin juga menyukai