ABSTRAK
Penderita skabies selama bulan Juni-Okteber 2019 di klinik kesehatan Lembaga
Permasyarakatan Kelas 1 Malang sebanyak 681 penderita. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor penyebab banyaknya penularan skabies di Lapas Kelas 1 Malang.
Desain penelitian ini dalah kuantitatif dengan metode analitik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuisioner
dengan sampel sebanyak 97 dari 3200 populasi, dengan uji statistic Chi Square tingkat
kepercayaan 95%.
Terdapat 97 warga binaan permasyarakatan yang menjadi sampel penelitian, warga
binaan di Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Malang yang menderita penyakit skabies
sebanyak 64 (66%) dan 33 (34%) warga binaan yang pernah mengalami penyakit skabies.
69 responden memiliki tingkat pengetahuan PHBS yang kurang, 58 narapidana memiliki sikap
PHBS kurang, 59 narapidana memiliki tindakan PHBS kurang, 71 warga binaan memiliki
perilaku hidup bersih dan sehat kurang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku
hidup bersih dan sehat dengan penularan penyakit scabies di Lembaga Permasyarakatan
Kelas I Malang.
PHBS perlu ditingkatkan melalui kegiatan pemeriksaan dan pemberian obat secara rutin
terlebih kepada penderita scabies. Perlunya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit yang rentan terjadi di Lembaga Permasyarakatan. Demi meningkatkan
terlaksananya PHBS didalam Lapas Klas I Malang maka sarana sanitasi dan kondisi
lingkungan Lapas perlu ditingkatkan. Untuk peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian
lanjutan dengan faktor kondisi fisik lingkungan dan sarana sanitasi.
Kata Kunci: Skabies, Lembaga Permasyarakatan (Lapas), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
PENDAHULUAN
Penyakit skabies merupakan salah satu menimbulkan kompilasi yang berbahaya.
penyakit yang masih menjadi masalah Lesi pada skabies menimbulkan rasa tidak
kesehatan masyarakat di Indonesia. nyman karena sangat gatal, sehingga
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan penderita seringkali menggaruk dan
Republik Indonesia tahun 2012 penyait kulit mengakibatkan infeksi sekunder.
dan jaringan subkutan menempati Banyak faktor yang menunjang
peringkat kedua setelah ISPA. Salah satu perkembangan penyakit ini, antara lain
penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit keadaan sosial ekonomi yang rendah,
adalah skabies (Depeks RI, 2012). Skabies kebersihan yang buruk, hubungan seksual
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh yang sifatnya promiskuitas, kesalahan
infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabei diagnosis, dan perkembangan
var. Hominis Sarcoptes scabei termasuk demografik seperti keadaan penduduk dan
filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo ekologi. Keadaan tersebut memudahkan
aracarina, famili Sarcoptidae. Skabies sering transmisi dan infestasi Sarcoptes scabiei.
kali diabaikan karena tidak mengancam Oleh karena itu, Prevalensi skabies yang
jiwa sehingga prioritas penanganannya tinggi umumnya ditemukan di lingkungan
rendah. Akan tetapi, penyakit ini dapat dengan kepadatan penghuni dan kontak
menjadi kronis dan berat serta interpersonal yang tinggi seperti asrama,
49
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
50
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
dari 4 bulan kedepan (bulan Juni 2019 – Berdasarkan tabel 1 bahwa sebagian besar
Oktober 2019) yang dialami oleh tahanan narapidana di Lembaga Permasyarakatan
dan narapidana. Kelas I Malang Tahun 2020 sedang sakit
Berdasarkan latar belakang diatas, scabies yaitu sebesar 66% (64 orang).
maka perlu dilakukan identifikasi penularan Sesuai dengan penelitian (Saputra, Rahayu
skabies di Lembaga Permasyarakatan Kelas H, & Putri, 2019) dari 127 responden
1 Malang Tahun 2020, menilai tingkat terdapat 68 sampel menderitan skabies dan
pengetahuan, sikap, dan tindakan 59 sampel tidak menderita skabies. Hal
narapidana di Lembaga Permasyarakatan tersebut menyimpulkan bahwa setengah
Kelas I Malang Tahun 2020, menilai dari santri yang berada di Pesantren Bahrul
perilaku hidup bersih dan sehat narapidana Maghfirah mengalami gatal, ruam serta
di Lembaga Permasyarakatan Kelas I kemerahan pada kulit. Sebagian besar
Malang Tahun 2020, menganalisis mengalami scabies dimungkinkan karena
pengaruh perilaku hidup bersih dan sehat factor pengetahuan yang rendah.
dengan penularan skabies di Lembaga Pengetahuan sangat mempengaruhi
Permasyarakatan Kelas 1 Malang Tahun timbulnya penyakit scabies.
2020. Berdasarkan responden yang ada dalam
penelitian ini urutan faktor risiko penyebab
METODE PENELITIAN terjadinya scabies di Lembaga
Jenis penelitian ini menggunakan Permasyarakatan Kelas I Malang adalah
desain penelitian kuantitatif dengan metode jenis kelamin, skabies dapat menginfestasi
analitik. Penelitian ini menggunakan laki-laki maupun perempuan, tetapi laki-laki
pendekatan cross sectional. Sampel yang lebih sering menderita skabies. Hal ini
digunakan berjumlah 97 narapinada. Teknik disebabkan laki-laki kurang memerhatikan
pengambilan sampel yang digunakan kebersihan diri dibandingkan perempuan.
adalah teknik random sampling, Perempuan umumnya lebih peduli terhadap
pengumpulan data dilakukan dengan cara kebersihan dan kecantikannya sehingga
memberi kuisioner kepada narapidana lebih merawat diri dibandingkan dengan
untuk memperoleh data dan mendapatkan laki-laki (Sungkar, 2016), sedangkan Lapas
informasi mengenai tingkat pengetahuan, Kelas I Malang seluruh penghuninya adalah
sikap dan tindakan tentang PHBS di laki-laki.
kalangan narapidana di Lapas Kelas 1 Faktor kepadatan hunian, Lapas Klas I
Malang. Malang mampu menampung 1800
narapidana, tetapi sekarang dihuni oleh +
HASIL DAN PEMBAHASAN 2600 narapidana, hal tersebut yang
1. Kejadian scabies di Lembaga membuat Lapas Klas I Malang menjadi
Permasyarakatan Kelas I Malang salah satu Lapas yang mengalami
Tabel 1 overcrowded di Kanwil Kemenkumham
DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN Jawa Timur. Kepadatan tersebut juga
SKABIES DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN merupakan penyebab mudahnya scabies
KELAS I MALANG TAHUN 2020 menyebar di kalangan narapidana. Faktor
Status Kesehatan Frekuensi Persentase budaya meminjam barang pribadi seperti
Sedang sakit scabies 64 66% handuk, baju, perlengkapan solat,
Pernah sakit scabies 33 34% peralatan mandi juga berpengaruh dalam
Jumlah 97 100% menularkan penyakit skabies, karena
penyakit ini dapat menular melalui
sentuhan (Saputra, Rahayu H, & Putri,
2019).
51
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
Table 2
PENGETAHUAN PHBS NARAPIDANA DI LEMBAGA KELAS I MALANG TAHUN 2020
Pengetahuan Penularan scabies
PHBS
Sedang sakit Pernah sakit
Baik 7 (11%) 21 (64%)
Kurang 57 (89%) 12 (36%)
Pengetahuan tentang PHBS merupakan PHBS kurang, yaitu sebesar 89% (57
pemahaman yang harus diketahui atau orang) dan narapidana yang pernah sakit
dimengerti oleh responden. Pengetahuan scabies mempunyai pengetahuan PHBS
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi baik 64% (21 orang).
setelah orang melakukan pengeinderaan Penelitian (Azizah, 2012) menunjukkan
terhadap suatu objek. Hal tersebut dapat bahwa sebanyak 40 (45,5%) mempunyai
mempengaruhi respon indivisu pada suatu pengetahuan PHBS tinggi, sedangkan
masalah. (Notoatmodjo, 2003). 48(54,5%) responden memiliki
Berdasarkan pada tabel 2 menunjukkan pengetahuan PHBS sedng. Hal ini
bahwa narapidana di Lembaga dikarenakan responden penelitian tersebut
Permasyarakatan Kelas I Malang yang masih berumur 13-15 tahun dan masih
sedang sakit mempunyai pengetahuan duduk dibangku SMP.
Table 3
SIKAP PHBS TERHADAP NARAPIDANA
DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS I MALANG TAHUN 2020
Sikap PHBS Penularan scabies
Sedang sakit Pernah sakit
Baik 28 (44%) 11 (33%)
Kurang 36 (56%) 22 (67%)
Jumlah 64 (100%) 33 (100%)
Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang sakit scabies dan mempunyai sikap PHBS
masih tertutup dari seseoranga terhadap baik yaitu sebesar 33% (11 orang). Pada
suatu stimulus atau objek. Manifestasi dari penelitian (Jasmine, Rosida, & Marlinae,
sikap itu tidak bisa langsung dilihat. Secara 2016) menunjukkan bahwa terdapat 12
nyata sikap menunjukkan konotasi adanya (22,2%) responden memiliki sikap PHBS
kesesuaian reaksi terhadap stimulus yang positif dan 42 (77,8%) responden
tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki sikap PHBS negative.
merupakan reaksi yang bersifat emosional Pembentukan sikap pada seseorang
terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, merupakan proses yang dapat dipengaruhi
2003). oleh aspek emosional serta kondisi
Berdasarkan pada tabel 3 menunjukkan lingkungan tempat orang tersebut tinggal.
bahwa narapidana di Lembaga Sesuai dengan konsep perilaku kesehatan
Permasyarakatan Kelas I Malang yang dalam ilmu kesmas, bahwa sikap adalah
sedang sakit sebagian besar mempunyai respons terhadap suatu stimulus yang
sikap PHBS kurang, yaitu sebesar 56% (36 dapat dikategorikan sebagai tindakan
orang) sedangkan narapidana yang pernah tersembunyi. Sikap yang terbentuk akan
52
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
Tabel 4
TINDAKAN PHBS NARAPIDANA
DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS I MALANG TAHUN 2020
Tindakan PHBS Penularan scabies
Sedang sakit Pernah sakit
Baik 23 (36%) 15 (45%)
Kurang 41 (64%) 18 (55%)
Jumlah 64 (100%) 33 (100%)
Sikap tidak langsung terwujud dalam mengalami scabies.
tindakan. Untuk mewujudkannya di Tindakan adalah perbuatan nyata yang
perlukan faktor pendukung atau suatu dapat diamati atau dilihat. Suatu sikap
kondisi yang memungkinkan, antara lain belum otomatis terwujud dalam bentuk
adalah fasilitas (Kemenkes, 2011). tindakan (Overt behavior). Membutuhkan
Berdasarkan pada tabel 4 menunjukkan faktor pendukung dan kondisi yang sesuai
bahwa narapidana di Lembaga untuk mewujudkan sikap menjadi suatu
Permasyarakatan Kelas I Malang yang perbuatan nyata. Persepsi merupakan
sedang sakit sebagian besar mempunyai upaya mengenal dalam hal ini adalah
tindakan PHBS kurang, yaitu sebesar 64% mengenal atau terhadap suatu
(41 orang) sedangkan narapidana yang pengetahuan hidup bersih dan sehat,
pernah sakit scabies dan mempunyai kemudian adanya respon untuk
pengetahuan PHBS baik yaitu sebesar menerapkan PHBS dalam segala aktivitas,
45% (15 orang). ketiga adalah menjadikan PHBS suatu
Penelitian (Aulia, Mulianto, & Widhiati, kebiasaan yang secara otomatis harus
2017) menunjukkan bahwa 102 (65,8%) dikerjakan, yang terakhir adalah adopsi
santri memiliki tindakan PHBs yang baik, yang merupakan tindakan positif, sehingga
jumlah tersebut diperoleh dari santri yang kebiasaan PHBS dapat dilakukan dengan
sedang mengalami scabies atau yang tidak baik.
3. Pengaruh Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Penularan Skabies
Tabel 5
PENGARUH ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT dengan PENULARAN SKABIES
DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS I MALANG TAHUN 2020
Perilaku Hidup Status kesehatan P value
Bersih dan Sedang sakit Pernah sakit scabies
Sehat scabies
Baik 44 (69%) 27 (82%) 0,169
Kurang 20 (31%) 6 (18%)
53
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
54
GEMA Lingkungan Kesehatan
Vol. 19 No. 01 Januari 2021
55