51720011180
D KONVERSI / 2020
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa data residual model regresi
sudah berdistribusi normal dikarenakan data tersebut menyebar disekitar garis diagonal.
Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian statistik menggunakan regresi
terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
Birthweight 0.243 4.118
Headcirc 0.432 2.316
Gestation 0.379 2.637
mage 0.244 4.095
mnocig 0.687 1.455
mheight 0.354 2.824
mppwt 0.408 2.450
fage 0.221 4.519
fedyrs 0.618 1.619
fnocig 0.589 1.698
fheight 0.570 1.753
Tabel 1.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel Birthweight (X1) adalah
0, Headcirc (X2) adalah 0, Gestation (X3) adalah 0, Mage (X4) adalah 0, Mnocig (X5)
adalah 0, Mheight (X6) adalah 0, Mppwt (X7) adalah 0, Fage (X8) adalah 0, Fedyrs (X9)
adalah 0, Fnocig (X10) adalah 0 dan Fheight (X11) adalah 0. Dari kesebelas nilai
tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan model regresi bebas dari
multikolinieritas.
Diagnosa Kolinearitas
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
(Intercept Headcir mnoci
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Birthweight Gestation mage mheight mppwt fage fedyrs fnocig fheight
) c g
0.00
H₁ 1 10.806 1.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000
0
0.00
2 0.660 4.048 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.456 0.000 0.000 0.000 0.095 0.000
0
0.00
3 0.410 5.132 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.268 0.000 0.000 0.000 0.519 0.000
0
0.07
4 0.062 13.172 0.000 0.006 0.001 0.001 0.062 0.081 0.000 0.001 0.001 0.000 0.001
8
0.03
5 0.026 20.372 0.001 0.161 0.000 0.000 0.010 0.037 0.000 0.001 0.117 0.004 0.002
8
0.01
6 0.013 28.435 0.002 0.082 0.001 0.000 0.004 0.004 0.002 0.017 0.691 0.130 0.002
5
0.09
7 0.011 31.799 0.002 0.000 0.007 0.009 0.067 0.021 0.000 0.386 0.000 0.002 0.003
2
0.48
8 0.007 39.952 0.000 0.076 0.000 0.001 0.764 0.000 0.000 0.122 0.100 0.000 0.000
0
0.00
9 0.003 65.072 0.000 0.000 0.441 0.266 0.003 0.045 0.003 0.008 0.002 0.001 0.005
6
0.09
10 0.001 103.230 0.065 0.563 0.539 0.548 0.021 0.011 0.074 0.112 0.001 0.026 0.030
6
11 5.897e -4 135.375 0.114 0.046 0.004 0.120 0.015 0.033 0.141 0.033 0.00 0.071 0.220 0.943
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
(Intercept Headcir mnoci
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Birthweight Gestation mage mheight mppwt fage fedyrs fnocig fheight
) c g
6
0.18
12 3.277e -4 181.607 0.815 0.066 0.006 0.053 0.055 0.043 0.779 0.321 0.016 0.001 0.014
9
Note. The intercept model is omitted, as no meaningful information can be shown.
c. Uji Heteroskedastisitas
Durbin-Watson
Autocorrelation Statistic p
0.44
0.081 1.769
Tabel 1.5 Uji 9 Durbin-Watson
Berdasarkan tabel 1.5, terlihat bahwa nilai p.value > 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tidak mengalami gejala autokorelasi.
Coefficients
Mode Unstandardize Standardize
Standard Error t p
l d d
H₀ (Intercept) 51.333 0.453 113.324 < .001
a. Konstanta bernilai 51.133 yang berarti jika tidak ada perubahan variabel Birthweight
(X1), Headcirc (X2), Gestation (X3), Mage (X4), Mnocig (X5), Mheight (X6),
Mppwt (X7), Fage (X8), Fedyrs (X9), Fnocig (X10) dan Fheight (X11), maka Tinggi
Bayi (Y) akan tetap yaitu sebesar 51.133 cm.
b. Koefisien regresi Birthweight (X1) sebesar 1.168 cm menyatakan bahwa apabila
Birthweight (X1) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi
sebesar 1.168 cm, begitupun sebaliknya apabila Birthweight (X1) menurun sebesar 1
satuan maka akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 1.168 cm.
c. Koefisien regresi Headcirc (X2) sebesar 0.151 cm menyatakan bahwa apabila
Headcirc (X2) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi
sebesar 0.151 cm, begitupun sebaliknya apabila Headcirc (X2) menurun sebesar 1
satuan maka akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.151 cm.
d. Koefisien regresi Gestation (X3) sebesar 0.509 cm menyatakan bahwa apabila
Gestation (X3) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi
sebesar 0.509 cm, begitupun sebaliknya apabila Gestation (X3) menurun sebesar 1
satuan maka akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.509 cm.
e. Koefisien regresi Mage (X4) sebesar 0.060 cm menyatakan bahwa apabila Mage (X4)
meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi sebesar 0.060 cm,
begitupun sebaliknya apabila Mage (X4) menurun sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.060 cm.
f. Koefisien regresi Mnocig (X5) sebesar -0.020 cm menyatakan bahwa apabila Mnocig
(X5) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi (Y) sebesar
0.020 cm, begitupun sebaliknya apabila Mnocig (X5) menurun sebesar 1 satuan maka
akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.020 cm.
g. Koefisien regresi Mheight (X6) sebesar 0.136 cm menyatakan bahwa apabila
Mheight (X6) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi
sebesar 0.136 cm, begitupun sebaliknya apabila Mheight (X6) menurun sebesar 1
satuan maka akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.136 cm.
h. Koefisien regresi Mppwt (X7) sebesar -0.028 cm menyatakan bahwa apabila Mppwt
(X7) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi (Y) sebesar
0.028 cm, begitupun sebaliknya apabila Mppwt (X7) menurun sebesar 1 satuan maka
akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.028 cm.
i. Koefisien regresi Fage (X8) sebesar -0.020 cm menyatakan bahwa apabila Fage (X8)
meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.020
cm, begitupun sebaliknya apabila Fage (X8) menurun sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.020 cm.
j. Koefisien regresi Fedyrs (X9) sebesar -0.010 cm menyatakan bahwa apabila Fedyrs
(X9) meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi (Y) sebesar
0.010 cm, begitupun sebaliknya apabila Fedyrs (X9) menurun sebesar 1 satuan maka
akan meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.010 cm.
k. Koefisien regresi Fnocig (X10) sebesar 0.016 cm menyatakan bahwa Fnocig (X10)
meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi sebesar 0.016 cm,
begitupun sebaliknya apabila Fnocig (X10) menurun sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.016 cm.
l. Koefisien regresi Fheight (X11) sebesar 0.003 cm menyatakan bahwa Fheight (X11)
meningkat sebesar 1 satuan maka akan menurunkan Tinggi Bayi sebesar 0.003 cm,
begitupun sebaliknya apabila Fheight (X11) menurun sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Tinggi Bayi (Y) sebesar 0.003 cm.
3. Pembuktian Hipotesis
a. Uji F Simultan
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F p
H₁ Regression 244.865 11 22.260 6.157 < .001
Residual 108.468 30 3.616
Total 353.333 41
Note. The intercept model is omitted, as no meaningful information can be shown.
Berdasarkan tabel 1.7, terlihat bahwa nilai signifikansi < 0.001 dimana 0.001 <
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yakni Birthweight (X1),
Headcirc (X2), Gestation (X3), Mage (X4), Mnocig (X5), Mheight (X6), Mppwt (X7),
Fage (X8), Fedyrs (X9), Fnocig (X10) dan Fheight (X11) berpengaruh secara simultan
(bersama) terhadap Tinggi Bayi (Y).
b. Uji t Parsial
i. Variabel Birthweight (X1) memiliki nilai signifikansi 0.251 > 0.05, sehingga 𝐻0
diterima yang berarti secara parsial variabel Birthweight (X1) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Tinggi Bayi (Y).
ii. Variabel Headcirc (X2) memiliki nilai signifikansi 0.428 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Headcirc (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
iii. Variabel Gestation (X3), memiliki nilai signifikansi < 0.009 < 0.05, sehingga 𝐻0
ditolak yang berarti secara parsial variabel Gestation (X3), berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
iv. Variabel Mage (X4) memiliki nilai signifikansi 0.576 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Mage (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tinggi Bayi (Y).
v. Variabel Mnocig (X5) memiliki nilai signifikansi 0.494 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Mnocig (X5) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
vi. Variabel Mheight (X6) memiliki nilai signifikansi 0.088 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Mheight (X6) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
vii. Variabel Mppwt (X7) memiliki nilai signifikansi 0.668 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Mppwt (X7) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
viii. Variabel Fage (X8) memiliki nilai signifikansi 0.829 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Fage (X8) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tinggi Bayi (Y).
ix. Variabel Fedyrs (X9) memiliki nilai signifikansi 0.954 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Fedyrs (X9) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tinggi Bayi (Y).
x. Variabel Fnocig (X10) memiliki nilai signifikansi 0.491 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Fnocig (X10) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
xi. Variabel Fheight (X11) memiliki nilai signifikansi 0.960 > 0.05, sehingga 𝐻0 diterima
yang berarti secara parsial variabel Fheight (X11) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Tinggi Bayi (Y).
R R² Adjusted R² RMSE
Berdasarkan tabel 1.9 dapat diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,693. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 69,3% Tinggi Bayi dipengaruhi oleh variasi sebelas variabel
independen yaitu Birthweight (X1), Headcirc (X2), Gestation (X3), Mage (X4), Mnocig
(X5), Mheight (X6), Mppwt (X7), Fage (X8), Fedyrs (X9), Fnocig (X10) dan Fheight
(X11), sedangkan sisanya sebesar 30,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang
tidak diteliti dalam kasus ini.