Anda di halaman 1dari 5

TATA IBADAH RAYA

GEREJA KRISTEN SETIA INONESIA (GKSI)


SOLAFIDE TABIK
MINGGU, 05 APRIL 2020

1. Saat Teduh
Pujian : Kubawa Korban Syukur

Saat ku masuk ke hadiratMu, ku tersungkur dan sembahMu


Ku persembahkan korban syukurku, yang terbaik bagimu
Ku bawa korban syukur ke tempat kudusmu Tuhan
Hatiku limpah dengan syukur s’bab Tuhan baik
S’bab Tuhan baik
2. Doa Pembukaan
3. Pujian : Kumasuki GerbangNya
Ku masuki gerbangNya dengan hati bersyukur
HalamanNya dengan pujian
Kataku hari ini harinya Tuhan
Ku bersuka s’bab Dia girangkanku
Dia girangkanku o.. Dia girangkanku
Ku bersuka s’bab Dia girangkanku 2x
Pujian : Sungai SukacitaMu

Sungai sukacitaMu mengalir dalamku


Anggur sukacitaMu melimpah dalamku
Ku menari dan bersuka, puji Hu di Setiap waktu
Sebab sungai sukacitaMu ada dalamku
Mengalir bersamaMu, bersuka di dalamMu
MengikutiMu Tuhan dalam kegerakanMu
MelayaniMu Tuhan didalam SukacitaMu
S’bab hanya Tuhan yang membuat sukacitaku
penuh
4. Kesaksian
Pujian : Bersaksi T’rus Sampai Tuhan Datang
Bersaksi t’rus sampai Tuhan datang x2
Bersaksi, bersaksi, bersaksi Haleluyah
Bersaksi trus sampai Tuhan datang
Bernyanyi t’rus sampai Tuhan datang x2
Bernyanyi, bernyanyi, bernyanyi Haleluyah
Bernyanyi trus sampai Tuhan datang
5. Firman Tuhan
Pujian : FirmanMu Pelita Bagi Kakiku
FirmanMu p’lita bagi kakiku, terang bagi jalanku x2
Waktuku bimbang dan hilang jalanku
Tetaplah kau disisiku
Dan takkan ku takut asal Kau di dekatku
Besertaku selamanya

Firman Tuhan (Markus 11 : 1 – 11)


“Mengikut Yesus”

Saudara-saudari yang terkasih, ada kisah menarik di balik lagu “Mengikut


Yesus Keputusanku”. Latar belakang lagu ini adalah perjuangan iman dari
seorang pria yang berasal dari suku Assam, di India. Ia dan keluarganya
menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya di saat ada penginjil
dari Wales yang melakukan mission trip ke kampungnya. Dengan semangat
yang membara pun, pria ini kemudian membagikan pengalaman imannya
kepada teman-teman sesukunya, dan banyak dari mereka yang akhirnya ikut
menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Mengetahui hal
ini, kepala suku pun geram dan memerintahkan anak-anak buahnya untuk
mencari siapa yang menyebarkan Yesus Kristus ini. Singkat cerita, pria ini
beserta keluarganya (1 istri dan 2 anak) tertangkap dan diadili oleh sang kepala
suku. Kepala suku ini meminta sang pria untuk menyangkal Tuhannya, atau
keluarganya akan dihabisi satu persatu. Namun, pria ini tahu benar bahwa
mengikut Yesus sudah menjadi keputusannya yang bulat dan ia imani, maka
bait pertama dari lagu "Mengikut Yesus keputusanku" pun keluar dari mulutnya
"Mengikut Yesus keputusanku... Ku tak ingkar, ku tak ingkar". Seketika
itu juga, kedua anaknya dibunuh. Kepala suku kembali menekan sang pria
untuk menyangkal Tuhannya atau istrinya akan dibunuh. Sang pria sadar bahwa
kedua anaknya sudah meninggal, dan istri yang dikasihinya pun akan menyusul
kedua anaknya, maka terlontarlah bait ke-2 dari lagu ini: "Walau sendiri ku
ikut Yesus... Ku tak ingkar, ku tak ingkar". Dan istrinya pun dibunuh. Dan
saat itu, sang pria tidak mempunyai siapa-siapa lagi, dan tidak ada sesuatu
apapun yang ia punya. Ketika kepala suku kembali menyuruh pria ini untuk
menyangkal Yesus, ia pun hanya bisa berkata: "Salib di depan, dunia di
belakang... Ku tak ingkar, ku tak ingkar". Dan pria ini pun dibunuh. Namun,
pekerjaan Tuhan Yesus tidak pernah terselami oleh pikiran manusia. Melalui
kesaksian hidup sang pria dan keluarganya, yang rela melepas nyawa demi Sang
Juruselamat, kepala suku inipun tercengang, dan akhirnya menerima Tuhan
Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.
Mengikut Yesus harus menjadi keputusan pribadi kita. Tidak boleh asal ikut,
apalagi ikut-ikutan. Mengikut Yesus harus dengan penuh kesadaran. Tuhan
tidak memaksa kita mengikuti-Nya. Dia mengajak manusia mengikuti-Nya.
Dengan lembut Dia memanggil kita mengikuti-Nya. Ya, mengikut Yesus harus
terus menjadi komitmen kita orang-orang percaya.
Ada beberapa poin yang memberkati kita hari ini:
1. Dipanggil untuk mengikut Yesus dan memberitakan Injil (Matius
10:40). Yesus Kristus tidak hanya memanggil manusia untuk menjadi
murid-murid-Nya dan mengikuti-Nya. Tetapi Ia juga mengutus mereka
memberitakan Kerajaan Allah. Tuhan memberi misi bagi pengikut-Nya.
Demikianlah ditunjukkan dalam Matius 10:40. Akan ada tantangan
bahkan penderitaan dan penolakan ketika murid-murid memberitakan
Injil. Pasti ada yang menolak baik dengan halus maupun dengan kasar.
Tetapi pasti ada juga yang menerima pemberitaan mereka. Dalam hal ini
Tuhan Yesus mengatakan bahwa siapa yang menerima mereka (murid-
murid) dan beritanya mereka sebenarnya menerima Yesus Kristus. Siapa
yang menerima Yesus sebenarnya mereka menerima Allah yang mengutus
Yesus. Karena Yesus adalah Anak Allah sendiri, Yesus dan Allah adalah
satus sebagaiman Allah, Yesus, dan Roh Kudus adalah satu. Yesus adalah
Allah (Bdk. Yoh. 1:1-4, 14). Menerima Yesus yang adalah Allah berarti
menerima pengampunan dan keselamatan dan masuk ke dalam Kerajaan
Allah. Jadi, tidak sekedar dan hanya menerima murid-murid dan beritanya
saja tapi meneriman yang terpenting dan terbesar di dalam hidup manusia.
2. Mengikut Yesus ternyata disertai dengan perintah memberitakan berita
sukacita yaitu berita keselamatan. Mengikut Yesus meminta ketaatan dan
kesetiaan terus menerus. Dalam melaksanakan missi pasti ada hambatan,
tantangan bahkan penderitaan. Tetapi yakinlah bahwa pasti ada juga yang
menerimanya. Bagi yang menerimanya sebenarnya mereka menerima
pemberian yang terbaik yang bisa mereka terima yaitu Allah di dalam
Yesus yang adalah Juruselamat dunia.
3. Sukacita yang luar biasa atas keselamatan dari TUHAN (Yes. 52:7-12).
Dikalahkan, ditawan dan dibuang jauh dari keluarga, saudara, tetangga,
dari sahabat dan teman sungguh suatu yang pilu sekali. Tinggal berpuluh-
puluh tahun jauh terasing dari rumah sendiri, Rumah Tuhan/ pusat ibadah
sendiri dan negeri sendiri sungguh sangat menyesakkan hati. Hancurlah
hati, hilangah harapan dan mimpi. Inilah yang terjadi bagi kaum Yehuda
yang di masa pembuangan Babel. Tetapi Tuhan tidaklah meninggalkan
mereka. Yesaya kedua (Deutro Yesaya) menubuatkan keselamatan dari
Tuhan bagi Sion (orang Yehuda). Betapa indahnya kelihatan kedatangan
pembawa berita damai, kabar baik, berita selamat dari Tuhan bagi umat
terjajah dan terbuang. TUHAN tampil sebagai Raja. Dia Raja segala raja.
Dia datang kembali ke Sion. TUHAN telah menghibur umat-Nya, Dia
telah menebus mereka. Dia menunjukkan tangan-Nya yang kudus di
depan semua bangsa. Setelah 70 tahun TUHAN membawa mereka
kembali ke Yerusalem. TUHAN berjalan di depan bangsaNya dan berjaga
di belakang mereka.
Banyak orang yang hidup dalam kebimbangan, ketidakpastian dan
keputusasaan. Ada yang yang tidak bisa melihat terang dalam hidupnya.
Ada yang hilang pengharapan akan masa depan. Ada orang yang merasa
terbuang dan terasing dalam hidupnya. Mereka sangat membutuhkan
kehadiran kita para utusan Tuhan Yesus. Sebagai pengikut Yesus, marilah
membawa kabar baik, terang bagi saudara-saudari kita yang
membutuhkan. Biarlah mereka menerima keselamatan Tuhan Yesus
melalui kita.
Mengikut Yesus haruslah dengan motivasi yang benar. Motivasi kita perlu
dimurnikan dalam mengikut Yesus. Bukan untuk hidup duniawi saja tetapi
terlebih untuk jiwani dan rohani kita. Mengikut Yesus untuk mengubah
hati dan pikiran kita. Mengikut Yesus supaya hidup kita berkenan bagi
Allah dan sesama. Kita telah sampai ke Minggu sengsara VII. Seperti
Tuhan Yesus taat dan setia sampai akhir marilah kita tetap taat dan setia
mengikut Yesus.
 Mengikut Yesus artinya mengambil posisi dibelakang Yesus.
Mengikut Yesus artinya meneladani-Nya baik pikiran, sifat/
karakter, melakukan perkataan-Nya, perbuatan dan tujuan hidup-
Nya. Jangan sekali-kali mendahului-Nya dan membelakangi-Nya.
Mendahului-Nya maksudnya kita merasa tidak memerlukanNya.
Membelakangi-Nya maknanya tidak menghormati-Nya.
 Mengikut Yesus adalah keputusan dan tindakan tetap terus-menerus.
Artinya, kita mengikut Dia dengan kesadaran dan komitmen. Kita
tidak boleh asal-asalan ikut dan ikut-ikutan saja. selanjutnya
mengikut Yesus adalah aksi atau tindakan tetap dan berkelanjutan.
Setiap hari bahkan setiap saat kita harus mengikuti-Nya dengan taat
dan setia. Mengikut Yesus sampai akhir hayat kita.
 Mengikut Yesus tidak boleh dengan syarat. Mengikut Yesus itu
tanpa syarat. Artinya kalau sesuai keinginan kita kita mengikuti-Nya.
Tetapi kalau berlawanan dengan kemaun, kita meninggalkan-Nya
atau membelakangi-Nya. Justru barangsiapa mau mengikut Yesus,
harus menyangkal diri, pikul salip dan mengikut Dia (Markus 8:34,
35). Supaya kita sanggup setia mengikut Yesus, kita harus tinggal di
dalam Dia. Dengan tinggal di dalam-Nya maka kita akan
dimampukan mengikuti-Nya dengan benar (bdk. Yoh. 15:5).
 Walau ada konsekuensi mengikut Yesus misalnya: tidak populer,
melawan kebiasaan yang ada, ada yang tersinggung lalu membelot
(memboikot) dan memusuhi kita namun mengikuti-Nya adalah yang
terbaik bagi kita. Dengan mengikuti-Nya kita beroleh sukacita,
kehidupan dan keselamatan kekal (bdk. Wahyu 2:10c).
6. Persembahan
Pujian : Bawalah Persembahanmu
Bawalah persembahanmu ke dalam rumah Tuhan
Terlebih berkat memberi daripada menerima
Bawalah dengan sukacita Allah akan memberkatimu
Didalam pekerjaan, dan setiap usahamu
7. Doa Syafaat & Penutup
Pujian : Saat Mata Dipejamkan
Saat mata dipejamkan, saat kita tekun dalam doa
Kita berbicara dan mengadu padaNya
Tentang hidup, tentang segalanya
Ceritakanlah semua beban hidupmu
Didalam doa serahkanlah padaNya
Doa adalah jembatan bagi kita
Untuk bersatu dengan Tuhan kita
8. Bapa Terimakasih

“Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit
harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi daratan”
(Yes. 40:4)

Anda mungkin juga menyukai