Anda di halaman 1dari 3

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

MEA merupakan pasar bebas di kawasan asia tenggara. Sesuai dengan namanya,

negara-negara yang tergabung di MEA adalah negara-negara ASEAN. Dalam MEA,

seluruh negara anggota diperbolehkan menjual barang dan jasa ke seluruh anggota

tanpa tarif. Selain barang-barang, jasa juga termasuk dalam kategori yang "dijual" di

MEA. Oleh karena itu muncul tenaga kerja profesional dari luar negeri, misalnya dokter,

akuntan, pengacara bahkan guru. Selain itu, MEA memungkinkan negara-negaranya

untuk membentuk pasar tunggal sehingga kompetisi meningkat diantara anggota.

MEA dibentuk pada tahun 2015. Untuk Indonesia, MEA adalah peluang dan tantangan.

MEA dianggap sebagai peluang karena dengan adanya MEA, kesempatan bagi

produsen dalam negeri untuk memperluas jangkauan pasar semakin besar. Di sisi lain,

MEA juga merupakan tantangan karena barang-barang Indonesia masih banyak yang

belum mampu bersaing di luar negeri. MEA akan berhasil jika pemerintah, produsen

dan konsumen dalam negeri bekerja sama membangun produk-produk dalam negeri

terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

ASEAN Free Trade Area (AFTA)

AFTA adalah kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan

perdagangan bebas guna meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan regional


ASEAN. Dengan adanya AFTA, ASEAN berharap dapat menjadi basis produksi dunia

dengan menciptakan pasar regional untuk 500 juta penduduk ASEAN. AFTA dibentuk

pada tahun 1992 di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura .

Tujuan AFTA

1. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga

produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

2. Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment ( FDI )

3. Meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai