Anda di halaman 1dari 13

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sel volta adalah bagian dari sel elektrokimia yang di dalamnya terjadi
reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Dalam sel volta, katoda adalah
kutub positif (tempat terjadinya reaksi reduksi), sedangkan anoda adalah kutub
negatif (tempat terjadinya reaksi oksidasi).
Reaksi kimia sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari
pemakaian baterai, dan lainnya. Tanpa kita sadari banyak sekali sumber energi
alternatif yang bisa kita dapatkan sebagai pengganti baterai, dan sejenisnya. Salah
satunya adalah dengan pemanfaatan buah-buahan.
Buah-buahan juga dapat menghasilkan energi listrik, karena terdapat zat
elektrolit dalam kandungan buah-buahan. Beberapa buah-buahan banyak yang
mengandung asam sehingga dimungkinkan buah-buahan dapat digunakan sebagai
larutan elektrolitnya. Buah-buahan pada umumnya banyak mengandung air
sehingga jika suatu logam dicelupkan padanya akan timbul beda potensial antara
logam dan air sehingga terjadilah potensial elektroda. Salah satunya adalah buah
pisang. Kandungan zat kimia dalam buah pisang dapat diubah menjadi energi
listrik dalam suatu rangkaian sel volta. Berdasarkan hal ini, kita dapat membuat
rangkaian sel yaitu dengan menggunakan buah-buahan, untuk membuktikan
apakah buah dapat dijadikan sebagai komponen dalam sel volta.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah buah pisang mampu menghasilkan energi listrik?

1.3 Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui apakah buah pisang dapat menghasilkan listrik melalui
sel volta.

1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai adanya energi alternatif
untuk kehidupan.

1
BAB II
Kajian Pustaka

2.1 Pengertian dan Prinsip Sel Volta


Melansir Super Kimia SMA karya Drs. Wirawan J. Sarosa (2010:224), sel
volta merupakan sumber arus listrik yang pertama kali ditemukan. Penemunya
adalah Volta dan Galvani.
Sel volta adalah sel yang menghasilkan energi listrik karena adanya redoks
spontan. Dengan kata lain, sel volta akan mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Potensi listrik yang dihasilkan sel volta dapat ditentukan dengan alat yang
diberi nama voltmeter atau potensiometer. Adapun prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan pada rangkaian sel volta, di antaranya:

1. Energi kimia diubah menjadi energi listrik.


2. Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, sementara pada katoda terjadi reaksi
reduksi.
3. Anoda merupakan kutub negatif dan katoda adalah kutub positif.
4. Prinsip kerja sel volta adalah elektron yang mengalir dari anoda menuju
katoda.

2.2 Kegunaan Sel Volta

Sejauh ini, aplikasi terpenting penggunaan sel volta adalah baterai. Baterai
merupakan sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik yang terjadi
secara spontan.
Berikut beberapa jenis sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, dikutip dari Belajar Kimia secara Menarik karangan Das Salirawati dkk
(2007:56).
a. Sel Aki
Aki adalah jenis baterai yang digunakan untuk kendaraan bermotor. Aki
menjadi pilihan praktis karena mampu menghasilkan energi listrik yang cukup
besar dan dapat diisi ulang. Sel aki terdiri atas anoda timbal dan katoda timbal
dioksida. Pada katoda terjadi reaksi reduksi, sementara pada anoda terjadi reaksi
oksidasi.
b. Sel Kering (Baterai)
Baterai kering pertama kali ditemukan Leclanche yang mendapatkan hak
paten atas penemuannya di tahun 1866. Sel kering terdiri atas suatu slinder seng
yang berisi campuran batu kawi, salmiakki, karbon, dan sedikit air. Seng befungsi
sebagai anoda, sedangkan katoda digunakan elektroda inert, yaitu grafit yang
dicelupkan ke dalam pasta. Pasta disini befungsi sebagai oksidator. Selain sebagai
anoda, seng juga berguna untuk wadah komponen dalam baterai.

2
c. Baterai Alkali
Ditinjau dari namanya, komponen baterai ini mengandung unsur alkali.
Susunan baterai alkali berbeda dengan baterai kering. Daya baterai alkali juga dua
kali lebih besar daripada baterai kering. Reaksi redoks yang terjadi pada baterai
alkali prinsipnya sama dengan baterai kering, yaitu oksidasi logam seng dan
reduksi mangan dioksida. Namun, hasil yang terjadi berbeda dikarenakan baterai
alkali melibatkan ion hidroksida dari pasta KOH. Contoh penggunaan baterai
alkali adalah alat tape recorder dan camera.

d. Baterai Litium
Litium merupakan unsur yang lebih banyak ada dalam bentuk ionnya pada
sebuah larutan. Hal ini yang membuat baterai litium dapat diisi ulang dengan
proses sederhana (disetrum). Umumnya, baterai litium terdiri atas karbon sebagai
anoda, dan litium kobalt dioksida sebagai katoda dengan elektrolit berupa garam
litium. Contoh benda yang menggunakan jenis baterai lithium adalah handphone
dan laptop.

2.3 Buah Pisang sebagai Zat Elektrolit Penghantar Listrik


Pisang (Musa paradisiaca) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan
batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan batang yang
kuat dan daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua. Dalam pisang
terkandung banyak serat dan beberapa vitamin seperti air, gula, protein, lemak dan
minyak, serat selulosa, pati dan asam tanin, vitamin A, vitamin B, vitamin B1, B2,
B6, dan B12, vitamin D, vitamin Z, kalsium, fosfor, besi, sodium, kalium
(potassium), Magnesium (Mg) dan Seng (Zn). Pisang diteliti dan diuji mampu
untuk menghasilkan elektron yang bisa menghasilkan tenaga listrik. Kandungan
zat elektrolit dalam kalium kulit pisang dapat menghantarkan listrik. Magnesium
(Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah
Magnesium (Mg) hanyalah 15% dari jumlah pisang keseluruhan dan Seng (Zn)
berfungsi sebagai elektron positif yang baik.

3
BAB III
Metode Pelaksanaan

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum


Praktikum dilaksanakan di kediaman rumah saya di Desa Rawabening BK
3. Praktikum dilaksanakan pada 16 Maret 2021.

3.2 Alat dan Bahan


1. 4 buah pisang
2. 4 keping uang koin kuning
3. 4 buah paku
4. 5 pasang penjepit buaya
5. Kabel
6. Lampu LED 3 volt

3.3 Metode Praktikum


Kegiatan praktikum menggunakan metode kuantitatif-deskriptif, karena
data yang diperoleh berasal dari hasil eksperimen yang mengacu pada rumusan
masalah dan tujuan, diungkapakan melalui teori dan bahan-bahan dokumenter
yang relevan, kemudian dijadikan kesimpulan.

3.4 Langkah-Langkah Praktikum


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Kupas kabel agar diperoleh tembaga.
3. Lilitkan tembaga kabel pada penjepit buaya.
4. Tancapkan koin dan paku pada setiap buah pisang.
5. Sambungkan koin dan paku pada pisang yang lain dengan
menggunakan kabel yang telah dililitkan pada penjepit buaya. Warna
merah disambungkan pada koin sebagai katoda dan warna hitam
dijepitkan pada paku sebagai anoda.
6. Sambungkan penjepit buaya dari koin pada sisi positif lampu dan
penjepit buaya dari paku ke sisi negatif lampu LED.
7. Lampu LED akan menyala.

3.5 Anggaran Biaya


Tabel 3.1 Justifikasi Anggaran Biaya Praktikum Kimia Sel Volta
menggunakan Buah Pisang

Bahan/Alat Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Pisang 4 buah - -
- Koin 4 keping - -

4
- Paku 4 buah 500 2.000
- Penjepit
5 pasang 5.000 25.000
buaya
- Kabel 1 meter 3.000 3.000
- Lampu 1 buah 1.000 1.000

SUB TOTAL (Rp) 31.000

(Terbilang Tiga Puluh Satu Ribu Rupiah)

BAB IV

5
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Percobaan


Berdasarkan hasil eksperimen pada praktikum ini, percobaan membuat
energi alternatif yaitu dengan rangkaian sel volta menggunakan buah-buahan
berhasil dilakukan. Dengan menyalanyanya lampu pada rangkaian tersebut
membuktikan bahwa buah pisang yang diuji coba memberikan terjadinya
perubahan, yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.

4.2 Prinsip Kerja Sel Volta


Alessandro Volta (1745–1827) menemukan bahwa pasangan logam
tertentu dapat membangkitkan GGL, gaya gerak listrik ini menyebabkan arus
listrik mengalir dalam suatu rangkaian. Pasangan logam tersebut adalah Cu
(tembaga) dan Zn (seng). Sumber tegangan pertama yang dapat mengalirkan arus
listrik cukup besar adalah elemen Volta. H2SO4 yang dipakai sebagai elektrolit
akan terdisosiasi menjadi H+ danSO2−¿ 4
¿
. Energi yang diperlukan untuk
menggerakkan elektron-elektron dari elektroda Zn ke elektroda Cu dan jumlah
energi per satuan muatan yang tersedia dari elemen Volta dinyatakan dalam
satuan volt atau joule per coulomb. Adanya gelembung-gelembung ini
dikarenakan gas hidrogen tidak dapat bersenyawa dengan Cu, akibatnya
menghalangi jalannya aliran listrik sehingga lampu tidak menyala. Sebagai kutub
positif (anoda) dalam elemen Volta adalah Cu sedangkan Zn sebagai kutub negatif
(katoda) dan H2SO4 encer sebagai larutan elektrolit yang berakibat terdisosiasi
menjadi ion 2H+ danSO2−¿ 4
¿
.
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas
dua buah elektroda (katoda dan anoda) yang dapat menghasilkan energi listrik
akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel
Elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadikan suatu reaksi redoks
menghasilkan energi listrik yang selanjutnya diubah menjadi energi kimia atau
sebaliknya. Susunan dasar sel volta terdiri dari pelat tembaga sebagai elektoda
positif (katoda), seng sebagai elektroda negatif (anoda), dan larutan asam sulfat
encer sebagai elektrolit. Prinsip kerja sel sederhana (volta) ketika kedua kutub
dihubungkan dengan kawat,terjadi reaksi kimia. Seng dari pelat seng melarut
dalam asam, sehingga ion-ion seng positif pergi kedalam larutan dan
mengakibatkan seng menjadi bermuatan negatif. Elektron dari pelat seng bergerak
melalui kawat penghubung menuju pelat tembaga. Pada pelat tembaga ini elektron
dapat ditangkap oleh ion-ion positif hidrogen yang terdapat larutan asam,
sehingga ion hidrogen berubah menjadi gas hidrogen. Jika pelat tembaga dan seng
dihubungkan dengan lampu pijar kecil, lampu pijar akan menyala.

6
Pisang dalam dunia fisika dikenal sebagai sumber energi alternatif yang
belum dimanfaatkan secara luas. Dari tiap 100 gram pisang terdapat 136 kalori
yang jika dihitung, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan apel. Selain itu, pisang
kaya akan mineral seperti kalium (potassium), magnesium (Mg), fosfor, dan
besi.
Pisang diteliti dan diuji mampu untuk menghasilkan elektron yang bisa
menghasilkan tenaga listrik. Kandungan zat elektrolit dalam kalium kulit pisang
dapat menghantarkan listrik. Pada dasarnya konstruksi dari baterai berbahan
pisang ini sama dengan baterai lainnya. Pada reaksi yang terjadi antara kalium
dengan garam akan membentuk sebuah kalium klorida. Dimana kalium klorida ini
adalah sebuah elektrolit kuat yang bisa menjadi ion dan menghantarkan sebuah
arus listrik. Selain itu, dalam cara membuat energi alternatif menjadi baterai juga
terdapat sebuah kandungan magnesium (Mg) dan juga seng (Zn).
Magnesium (Mg) ini juga bisa melakukan reaksi dengan klorida sehingga
bisa menghasilkan sebuah elektrolit yang kuat. Jumlah magnesium (Mg) dalam
kulit pisang sendiri jumlahnya hanya 14% dari keseluruhan kandungan pisang.
Akan tetapi jumlah ini sudah cukup untuk menjadikan baterai buah pisang.
Kandungan seng (Zn) pada pisang juga masuk dalam elektrolit yang baik. Pada
baterai buah pisang ini seng berfungsi sebagai elektron positif yang sangat baik.
Akan tetapi kandungan seng pada kulit pisang ini terbilang kecil yang hanberkisar
2 %. Jadi pada baterai buah pisang ini zat yang paling berperan adalah kalium.

7
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Buah Pisang mengandung zat elektrolit yang dapat menjadi energi
alternatif sebagai sumber arus listrik sehingga lampu LED 3 volt dapat
menyala.
2. Tembaga (kabel dan koin) dan paku merupakan elektroda yang baik
dalam menghantarkan arus listrik.
3. Lampu LED sebagai penanda adanya arus listrik yang masuk dapat
membuktikan bahwa lampu itu akan menyala apabila dihubungkan dengan
pisang yang dirangkai seri dan elektroda tembaga dan besi.

5.2 Saran
Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dari buah
pisang sebagai penghantar arus listrik, agar akurasi sel volta menggunakan buah
pisang lebih akurat dan bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga terdapat energi alternatif untuk penganti baterai, dan sejenisnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://keytrinsurya98.blogspot.com/2019/03/laporan-praktikum-kulit-pisang.html

https://www.liputan6.com/tekno/read/2515233/buah-buahan-ini-rupanya-bisa-
jadi-charger-smartphone

https://id.scribd.com/document/367592992/laporan-pisang

http://virgita-kompudu.blogspot.com/2014/03/buah-berlistrik.html

https://environment-indonesia.com/articles/kulit-pisang-sebagai-pengganti-
baterai/

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-yang-kamu-ketahui-tentang-sel-
volta-5516/

9
LAMPIRAN

Alat dan bahan :

Gambar 7.1 Pisang Gambar 7.2 Koin Kuning


Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 7.3 Paku Gambar 7.4 Penjepit Buaya


Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 7.5 Kabel Gambar 7.6 Lampu LED


Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

10
Langkah-langkah Merangkai Sel Volta menggunakan Buah Pisang :
Tabel 7.1 Langkah-langkah Merangkai Sel Volta menggunakan Buah Pisang
N
GAMBAR KETERANGAN
O

1 Siapkan alat dan bahan.

Gambar 8.1 Alat dan bahan


Sumber : Dokumen Pribadi

Kupas kabel agar diperoleh


2 tembaga.

Gambar 8.2 Kabel yang telah dikupas


Sumber : Dokumen Pribadi

Lilitkan tembaga kabel pada


penjepit buaya.
3

Gambar 8.3 Tembaga kabel yang telah


dililitkan pada penjepit buaya
Sumber : Dokumen Pribadi

Tancapkan koin dan paku


4
pada buah pisang.

Gambar 8.4 Pemasangan koin dan paku


Sumber : Dokumen Pribadi

11
Sambungkan koin dan paku
pada pisang yang lain dengan
menggunakan kabel yang
telah dililitkan pada penjepit
5
buaya. Warna merah
disambungkan pada koin
Gambar 8.1 Pemasangan penjepit buaya sebagai katoda dan warna
pada koin dan paku hitam dijepitkan pada paku
Sumber : Dokumen Pribadi sebagai anoda.

Sambungkan penjepit buaya


dari koin pada sisi positif
lampu dan penjepit buaya
6
dari paku ke sisi negatif
lampu LED.
Gambar 8.2 Pemasangan lampu LED
Sumber : Dokumen Pribadi

Lampu LED menyala.


7

Gambar 8.3 Lampu LED menyala


Sumber : Dokumen Pribadi

Lampiran Identitas

12
1. Judul : Laporan Praktikum Kimia Sel Volta menggunakan
Buah Pisang
2. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Belitang
3. Identitas Penulis
Nama : Adinda Farah Cahyani
Jenis Kelamin : Perempuan
NISN : 0030873277
Kelas : XII IPA 1
Tempat Tanggal Lahir: OKU Timur, 15 Maret 2003
E-mail : adindafarahcahyani12ipa1@gmail.com
No. Telepon : 085769866237
4. Identitas Guru Pembimbing
Nama : Try Puri Anggraini S,Pd.,M.Pd
E-mail : Purikhatsu@gmail.com
Alamat : Jl. Kantil Desa Gumawang, Kec Belitang, Kab
OKU Timur
No. Telepon : 085367938700

13

Anda mungkin juga menyukai