A. Persoalan Ekonomi
Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal peradaban manusia, kebutuhan ini
terbatas dan bersifat sederhana. Namun, dengan semakin majunya tingkat peradaban, makin
banyak dan makin bervariasi pula kebutuhan manusia. Di lain pihak, alat pemenuh kebutuhan
manusia terbatas adanya. Ketidakseimbangan antara kebutuhan yang selalu meningkat dengan
alat pemuas kebutuhan yang terbatas tersebut menyebabkan diperlukannya sebuah ilmu yang
disebut ilmu ekonomi. Beberapa persoalan pokok yang diharapkan mampu dipecahkan melalui
ilmu ekonomi. Persoalan-persoalan tersebut antara lain: bagaimana mengombinasikan sumber
daya yang dimiliki agar dapat menghasilkan barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan;
apa dan berapa banyak tiap barang dan jasa perlu dihasilkan; dan bagaimana pula nantinya
mendistribusikan tiap barang dan jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Ilmu ekonomi yang dikembangkan oleh para pakar ekonomi telah makin maju dan canggih.
Akan tetapi, ini bukan berarti semua persoalan manusia lantas berhasil diatasi. Dalam kenyataan
kehidupan sehari-hari kita masih melihat selalu saja ada masalah yang dihadapi. Secara umum
masalah paling besar menyangkut persoalan ekonomi. Persoalan ideologi, politik, sosial budaya
dan sebagainya yang sampai menimbulkan perang antar bangsa. Dengan adanya preskripsi sesuai
teori-teori ekonomi yang dikembangkan, sebagian dari persoalan-persoalan ekonomi yang
dihadapi dapat diatasi. kita perlu menggali ilmu ekonomi dengan lebih dalam, lebih canggih, dan
lebih ampuh untuk digunakan dalam menghadapi persoalan-persoalan dan tantangan, baik pada
masa sekarang maupun yang diperkirakan muncul di masa yang akan datang.
B. Batasan
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani: oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga (house-
hold), sedang nomos berarti aturan, kalda atau pengelolaan. Dengan demikian, secara sederhana
ekonomi dapa diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan atau caMi pengelolaan suatu rumah
tangga. Ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau ma rakat mengelola sumber
daya yang mereka miliki untuk memeni kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi. Definisi yang
lebih populer yang sering digunakan untuk menerangkan ilmu ekonomi tersebut adalah: "Salah
satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau segolongan
masyarakat dalam usahanya me- menuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas adanya".
Ahli-ahli sejarah ekonomi mencatat bahwa kemajuan ilmu ekonomi berkesinambungan. Aliran-
aliran atau mazhab-mazhab baru muncul dan menyebarkan pengaruhnya. Akan tetapi, timbul
ma- salah-masalah baru dikemudian hari yang juga memerlukan teori-teon dan konsep-konsep
baru. Kalau dikumpulkan, semua teori-teori dia konsep-konsep baru ini sangat banyak. Karena
aliran-aliran pemikiran ekonomi sangat banyak, diperlukan suatu mata kuliah khusus untuk
mempelajari berbagai aliran pemi- kiran/pandangan ekonomi tersebut. Sejarah pemikiran-
pemikiran ekonomi secara sederhana merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari perkem bangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak awal peradaban mamsa (dalam
buku ini dimulai dari masa Yunani Kuno) hingga pemikiran pemikiran ekonomi masa sekarang
seperti Keynesian, monetaris, sisi penawaran dan Ratex.
C. Ruang Lingkup
Pada Bab I sebagai bab pendahuluan tentang persoalan-persoalan ekonomi; batasan tentang ilmu
ekonomi, sistem ekonomi dan sejarah pemikiran ekonomi; ruang lingkup; serta manfaat
mempelajari perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi.
Bab II berisi pemikiran-pemikiran dari para ahli ekonomi pada era pra-klasik.
Bab III khusus membahas pemikiran-pemikiran tokoh utama kaum klasik, yaitu pemikiran-
pemikiran Adam Smith..
Pada Bab IV pembahasan tentang pemikiran tokoh tokoh klasik lainnya seperti pemikiran-
pemikiran David Ricardo, Tho. mas Malthus, Jean Baptiste Say dan John Stuart Mill.P
ada Bab V akan dibahas pandangan dan pemikiran ekonomi dari aliran sosial sebelum tokoh-
tokoh utopis seperti Thomas More, Tomasco sebagainya.
Pada Bab VI pembahasan dilanjutkan dengan mengetengaht pemikiran-pemikiran sosialis dari
tokoh utamanya, yaitu Karl Marx.
Pada Bab VII diuraikan berbagai pemikiran dari tokoh-tokoh so sialis lainnya yang merupakan
pembaha uan terhadap marxisme, yaitu dari Lenin, kaum revisionis dan dari aliran kiri baru,
yang diakhiri de ngan suatu diskusi.
Pada Bab VIII diuraikan bagai mana pakar-pakar dari kubu neo-klasik (seperti levons, Walras,
Menzel dan Marshall) mementahkan serangan Marx terhadap sistem yang dianjurkan kaum
klasik.
Pada Bab IX dibahas pandangan-pandangan dan aliran pandangan ekonomi yang sedikit lari dari
pemikir (mainstream), yaitu dari aliran sejarah (historis) dengan tako seperti Fredrich List, Bruno
Hildebrand, Gustav von S.
pada Bab X tentang pandangan dari tokoh-tokoh aliran lain yang disebut aliran kelembagaan
institutional economics) dengan tokoh utamanya Thorstein Veblen.
Pada Bab XI diskusikan pandangan-pandangan dari tokoh utama ekonomi modern, yaitu Keynes.
Di dalamnya dijelaskan bagaimana Keynes menanggapi peristiwa depresi besar-besaran yang
terjadi pada tahun 30-an, apa penyebabnya, dan bagaimana jalan keluar dalam menghadapi
depresi serta masalah-masalah ekonomi makro lainnya.
pada Bab XII dijelaskan pula pandangan dari para pendukung Keynes, baik neo-Keynesian
maupun pasca-Keynesian, antara lain pandangan Alvin Hansen, Simon Kuznets, John Hick,
Wassily Leontief, dan Paul Samuelson.
Pada bab XIII, XIV, XV diuraikan pemikiran-pemikiran baru tentang langkah-langkah yang
harus diambil dalam mengatasi masalahmasalah ekonomi yang terjadi pada tahun 80-an.
Pada Bab XIII diuraikan pemikiran-pemikiran dari aliran monetaris; Bab XIV diuraikan pula
pandangan dari aliran sisi penawaran;
pada Bab XV dibahas pemikiran aliran aliran ekspektasi rasional atau Ratex. Sebagai bab
penutup,
Bab XVI akan melihat ke belakang" dengan menyarikan pemikiran-pemikiran yang telah
dibicarakan mulai Bab 1 hingga Bab XV.
D. Manfaat Mempelajari
Pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi pada suatu waktu . Akan tetapi, kalau dianggap tidak
mampu memecahkan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, pemikiran-pemikiran tersebut
perle Buku tipis diperbaiki, dikembangkan atau dirombak seluruhnya. Pengal sejarah
memperlihatkan sudah banyak terjadi perubahan-perubahan dalam pemikiran-pemikiran
ekonomi. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa perubahan-peru terutama yang bersifat
radikal, sering menimbulkan suasana ya menentu dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Dalan tidak menentu tersebut orang sering mempersalahkan pend nomi yang digunakan atau
dijadikan sebagai dasar kebijaksan bangunan. Hal seperti ini tentu tidak dikehendaki.
Dengan mempelajari sejarah pemikiran ekonomi dan sistem-sistem perekonomian tersebut, kita
akan mengetahui teoriteori yang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi
tertentu; kebaikan dan kelemahan dari tiap pendekatan yang digunakan. Semua itu diperlukan
sebagai dasar mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi dalam negeri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.