Hi Peru Rice Mia
Hi Peru Rice Mia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
www.repository.unimus.ac.id
10
www.repository.unimus.ac.id
11
www.repository.unimus.ac.id
12
www.repository.unimus.ac.id
13
www.repository.unimus.ac.id
14
www.repository.unimus.ac.id
15
nukleotida purin endogen, guanylic acid (GMP), inosinic acid (IMP), dan
adenylic acid (AMP). Perubahan intermediate hypoxanthine dan guanine
menjadi xanthine dikatalisis oleh enzim xanthine oxidase dengan produk akhir
asam urat (Gambar 2.1). Asam urat merupakan produk yang tidak dapat
dimetabolisme lebih lanjut. Hanya 5% asam urat yang terikat plasma dan
sisanya akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus. Dari semua asam urat
yang difiltrasi, 99% akan direabsorpsi oleh tubulus proksimal. Kemudian 7-
10% fraksi asam urat akan disekresi oleh tubulus distal (Vedercchia et al.,
2000; Dincer et al., 2002; Berry et al., 2004). Kadar asam urat manusia dan
beberapa primata seperti simpanse memiliki rentang yang luas (2 mg/dl
sampai 12 mg/dl) dan lebih tinggi dari mamalia lain. Hal itu disebabkan oleh
mutasi gen pengode uricase, suatu enzim hepar yang berfungsi mengubah
asam urat menjadi allantoin yang lebih larut dan dapat diekskresi lewat urine.
Ketiadaan enzim tersebut menyebabkan hampir 100% asam urat yang
difiltrasi di glomerulus akan mengalami reabsorpsi dan sekresi pada tubulus
proksimal ginjal. Proses tersebut dimediasi oleh urate exchanger dan voltage
sensitive urate channel (Dincer et al., 2002; Johnson et al., 2003; Hediger et
al., 2005; Hernig and Johnson, 2006).
www.repository.unimus.ac.id
16
Kadar asam urat pada tiap individu sangat bervariasi tergantung pada
sintesis dan ekskresinya. Hiperurisemia terjadi bila kadar asam urat melebihi
daya larutnya dalam plasma yaitu 6,7 mg/dl pada suhu 37°C. Kondisi ini dapat
disebabkan karena ketidakseimbangan antara produksi yang berlebihan,
penurunan ekskresi atau gabungan keduanya. Produksi yang berlebihan terjadi
pada keadaan diet tinggi purin, alkoholisme, turn over nukleotida yang
meningkat, obesitas, dan dislipidemia. Sedangkan penurunan ekskresi asam
urat terjadi pada penyakit ginjal, hipertensi, penggunaan diuretik, resistensi
insulin, dan kadar estrogen yang rendah (Johnson et al., 2003; Berry et al.,
2004; Hediger et al., 2005).
www.repository.unimus.ac.id
17
www.repository.unimus.ac.id
18
www.repository.unimus.ac.id
19
www.repository.unimus.ac.id
20
www.repository.unimus.ac.id
21
www.repository.unimus.ac.id
22
wortel, cherry, lobak, roti gandum, roti putih, adas daun, apel,
bawang, lobak, pir, tomat, yogurt, ketimun, keju edam, keju
cheddar.
2.8 Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin larut air yang berfungsi sebagai koenzim
dan kofaktor dalam tubuh. Vitamin ini memiliki sifat mereduksi yang diduga
berperan dalam membantu absorbsi zat besi, menghambat pembentukan
nitrosamin, membantu metabolisme obat, respons imun, sintesis steroid anti
inflamasi, dan penyembuhan luka (Setiawan, 2004). Vitamin C adalah salah
satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam
menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga di kenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan anti
oksidan, penangkal radikal bebas dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C memiliki manfaat yang baik untuk asam urat yaitu menurunkan
resiko asam urat (Sutanto, 2013).
Hal ini diketahui lewat sebuah penelitian yang dilakukan Dr.Hyon K Choi
dari University of British Columbia terhadap 4.694 pria yang diikuti antara
tahun 1986 sampai 2006. Selama kurun waktu itu, 1.317 pria menderita gout.
Setelah kadar vitamin C diberikan, resiko terkena asam urat menjadi turun.
Untuk setiap 500 mg peningkatan dosis vitamin C harian, resiko asam urat
mampu turun sampai 17 %. Vitamin C sangat baik untuk asam urat karena
vitamin C dapat membantu meningkatkan ekskresi (pembuangan) asam urat
melalui urin. Dengan kemampuan ini, kadar asam urat dalam tubuh dapat
berkurang (Sutanto, 2013). Sumber vitamin C adalah sayur dan buah, terutama
yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, dan tomat. Kekurangan vitamin C
dapat menyebabkan perdarahan gusi, rambut rontok, anemia, penurunan jumlah
sel darah putih, depresi, dan sebagainya. Kelebihan vitamin C yang berasal dari
makanan tidak menimbulkan gejala (Almatsier 2003). Menurut Gober (2013),
angka kecukupan gizi vitamin C yang dianjurkan untuk usia 19 tahun keatas 75
www.repository.unimus.ac.id
23
2.9 Cairan
Dehidrasi bisa menjadi penyebab rematik asam urat terjadi. Ketika tubuh
mengalami dehidrasi maka kemampuan ginjal dalam membuang kelebihan
asam urat pada tubuh menjadi berkurang. Maka dari itu, apabila tubuh sering
mengalami kekurangan cairan beresiko terserang rematik asam urat. Maka dari
itu usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan
mengkonsumsi air putih secara cukup. Penderita asam urat juga harus banyak
minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih
akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan
minimum 2 - 2,5 liter atau 8 - 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air
putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti
apel, pir, jeruk, semangkan, melon, blewah, dan belimbing . Cairan berfungsi
sebagai pelarut dan media pembuangan hasil metabolisme tubuh (Kaparang,
2007). Konsumsi cairan tidak beralkohol yang tinggi dapat menurunkan kadar
asam urat (Guyton, 2006). Asupan cairan yang tinggi akan menurunkan
reabsorpsi air di ginjal dan meningkatkan ekskresi berbagai zat terlarut
termasuk asam urat (Chang, 2011).
2.9.1 Volume Cairan Tubuh
Total jumlah volume cairan tubuh (total body water) kira-kira
60% dari berat badan pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah
volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia. Lemak
jaringan sangat sedikit menyimpan cairan, lemak pada wanita lebih
banyak dari pria sehingga jumlah volume cairan wanita lebih rendah
dari pria. Usia juga berpengaruh terhadap jumlah volume cairan,
www.repository.unimus.ac.id
24
www.repository.unimus.ac.id
25
www.repository.unimus.ac.id
26
Kadar asam
Hiperurisemia
urat turun
Menurunkan
kadar asam
urat
www.repository.unimus.ac.id
27
Asupan Bahan
Makanan Sumber
Purin
Asupan Cairan
Gambar. 2.3 Kerangka Konsep
2.12 Hipotesis
1. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber purin dengan kadar asam
urat.
2. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin C dengan kadar
asam urat.
3. Ada hubungan asupan cairan dengan kadar asam urat.
www.repository.unimus.ac.id