Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Full Day School terhadap Guru dan Pelajar

SMA Negeri 25 Jakarta


I. Abstrak

Dinda Ayu Ariyanti Sukma. 2019. Pengaruh Full Day School terhadap Guru dan
Pelajar SMA Negeri 25 Jakarta. Jakarta: SMAN 25 Jakarta

Penelitian ini bertujuan mengetahui system pendidikan Full Day School dan
mengetahui pengaruh baik dan buruknya system pendidikan Full Day School sebagai
indikator sejauh mana keberhasilan full Day School yang diterapkan di berbagai sekolah
khususnya SMAN 25 Jakarta.

Metode penelitian ini adalah metode

Objek yang diteliti adalah hasil wawancara dan kuisioner yang dijawab oleh guru dan
murid SMA Negeri 25 Jakarta

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis yang
berisi sebelum dan sesudah adanya system Full Day School dengan menggunakan hasil
wawancara dan kuisioner.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam system Full Day School terdapat
kelemahan dan kelebihan yang ada. Hampir semua beranggapan pengaruh Full Day School
cukup baik bagi guru maupun siswa SMAN 25 Jakarta.

Salah satu
Halaman Pengesahan

Judul Karya Ilmiah

“Pengaruh Full Day School terhadap Guru dan Siswa


SMA Negeri 25 Jakarta”

Disusun Oleh : Dinda Ayu Ariyanti Sukma


Telah disahkan dan disetujui pada :

hari :
tanggal :

Disetujui Oleh

Wali Kelas Pembimbing 1

Sarono, S.Pd Jamilah, S.Pd

Pengesahan

Kepala SMAN 25 Jakarta

Dra. Fauro
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmat serta hidayah Nya saya dapat menyelesaikan makalah karya ilmiah ini yang berjudul
“Pengaruh Full Day School terhadap guru dan siswa SMAN 25 Jakarta” dengan waktu yang
ditentukan. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dari Ibu
Jamilah, S.Pd pada semester genap.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,


semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Daftar Isi
Halaman Judul………………………………………………………………………………… I
Abstrak…………………………………………........................................................................ II
Halaman Pengesahan………………………………………………………………………….. III
Kata Pengantar………………………………………………………………………………… IV
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. V

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………

I.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..


I.2 Identifikasi Masalah…………………………………………………………………..
I.3 Pembatasan Masalah………………………………………………………………….
I.4 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
I.5 Tujuan Penelitian………………………………………………………………………

Bab II Landasan Teori…………………………………………………………………………….

2.1 Pengertian Full Day School………………………………………………..................


2.2 Tujuan Full Day School……………………………………………………………….
2.3 Pelaksanaan Full Day School……………………………………………………….....
2.4 Pengaruh Positif Full Day School…………………………………………………….
2.5 Pengaruh Negatif Full Day School……………………………………………………

Bab III Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian………………………………………………………………………


3.2 Objek Penelitian……………………………………………………………………...
3.3 Instrumen Penelitian……………………………………………………………………

Bab IV Hasil Penelitian

4.1 Deskripsi Umum………………………………………………………………………..


4.1.1 Profil Sekolah……………………………………………………………………
4.1.2 Deskripsi kondisi tenaga pendidik dan siswa…………………………………..
4.2 Penyajian Data dan Pembahasan……………………………………………………….

Bab V Penutup

5.1 Simpulan…………………………………………………………………………………
5.2 Saran……………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di
bawah pengawasan guru. Sebagian besar Negara memiliki sistem pendidikan formal, yang
umumnya wajib.Kini, pendidikan di dunia sebagian besar sudah menerapkan Full Day
School yang memiliki arti

Full Day School sudah diterapkan di beberapa Negara maju di dunia, seperti hal nya
diurutan pertama yang menerapkan Full Day School paling lama yaitu Negara China pada
tingkat SMA dimulai dari pukul 06.30 sampai 22.00 karena adanya kelas tambahan, sehingga
para pelajar hanya memiliki sedikit waktu luang. Berbeda dengan di Indonesia, para pelajar
yang mempunyai waktu luang lebih sering digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti
bermain game online, memakai media social berlebihan. Sehingga ,melalaikan kewajiban
untuk belajar.

Maka dari itu beberapa sekolah di Indonesia sebagian besar sudah diterapkan sistem
pendidikan yang bernama “Full Day School” yang artinya “Sekolah Sehari Penuh” yang
dicanangkan oleh menteri pendidikan saat ini yaitu bapak Prof.Muhajirin Effendy mulai
tahun ajaran baru Juli 2017 silam. Pemerintah beralaskan bahwa kebijakan ini membuat
belajar lebih efektif dan lebih banyak waktu dengan keluarga ketika hari libur.

Salah satunya di SMA Negeri 25 Jakarta yang sudah menerapkan sistem


pembelajaran yang bernama “Full Day School” yang dimulai dari pukul 06.30 sampai 15.00
dan itu tidak termasuk kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan sampai jam 17.00 WIB.
Namun, dalam system pembelajarannya terdapat kelebihan dan kelemahan yang dirasakan
oleh para guru dan murid sehingga timbul dampak positive dan negatif nya.
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut.

1. Apa kelebihan dan kelemahan Full Day School di SMAN 25?


2. Apa dampak positif dan negative dari system pendidikan Full Day School?
3. Apa sajakah pengaruh Full Day School terhadap guru dan siswa SMAN 25 Jakarta?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, karena terbatasnya waktu, penulis hanya akan
membahas masalah pada poin ketiga, yaitu Pengaruh Full Day School terhadap guru dan
siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalahnya adalah “Bagaimana pengaruh Full Day School terhadap guru dan
siswa SMAN 25 Jakarta?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui system pendidikan Full Day School
2. Mengetahui pengaruh baik dan buruknya system pendidikan Full Day School
Bab II
Landasan Teori

2.1 Pengertian Full Day School

Full Day School berasal dari bahasa inggris, yang memiliki arti “Sekolah Sehari
penuh”. Baharuddin (2009: 223) mengungkapkan bahwa Full day school merupakan sekolah
sepanjang hari, atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan
durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian sekolah dapat mengatur jadwal
pelajaran dengan pendalaman materi.

Menurut pakar pendidikan A.Munir konsep Full Day School bukan soal
penambahan materi dan waktu belajar mata pelajaran, melainkan proses pendampingan guru
kepada anak di sekolah dan menumbuhkan kreativitas siswa yang bisa tersalurkan dengan
mengikuti ekstrakurikuler. Dengan lamanya anak-anak berada di sekolah, para guru bisa
mendampingi mereka melakukan berbagai aktivitas seperti bermain,beribadah, makan siang
dan berbagai aktivitas lainnya.

Full Day School menurut Mushlihah (2009: 17) merupakan salah satu kreasi atau
inovasi pembelajaran untuk menjadikan sekolah unggul, inovatif dan kreatif dengan sistem
pembelajaran terpadu yang berlandaskan iman dan taqwa (imtaq, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Selain itu, sistem full day school memberikan banyak kesempatan bagi
siswa untuk mengeksplorasi topiktopik pelajaran secara lebih mendalam, memberi
keleluasaan dalam beraktifitas positif, serta menyediakan lingkungan yang baik untuk
mengembangkan pendidikan secara tepat sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Full Day School
merupakan inovasi baru system pendidikan yang menerapkan proses pembelajaran dari pagi
hari sampai sore hari, dimana dalam proses pembelajaran tidak semua berupa materi atau
waktu belajar mata pelajaran. Namun, didalamnya terdapat beberapa kegiatan yang dapat
menumbuhkan kreativitas siswa seperti ekstrakurikuler, mengaji al-quran dan lain
sebagainya.

2.2 Tujuan Full Day School

Pelaksanaan Full Day School merupakan salah satu alternative dalam mengatasi
masalah pendidikan di Indonesia baik dalam prestasi maupun moral dan akhlak. Dengan
mengikuti Full Day School juga orang tua tidak khawatir terhadap keseharian anak-anaknya
saat mereka sibuk bekerja seperti yang diketahui dalam Full day School anak-anak lebih
banyak menghabiskan waktu di sekolah dengan pengawasan dari guru saat mereka pulang
orang tua bisa menjemput mereka sehabis bekerja dan itu dapat menghindari mereka untuk
melakukan kegiatan yang negative seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
Itu juga merupakan salah satu alasan Muhadjir *menteri pendidikan menerapkan system Full
Day School. Dengan system ini juga sangat membantu orang tua dalam membimbing anak
tanpa mengurangi hak nya.

2.3 Pelaksanaan Full Day School

Pelaksanaan full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan
sistem pengajaran agama secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus
untuk pendalaman keagamaan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran dimulai pukul 07.00
hingga pukul 15.00, sedangkan pada sekolahsekolah umum, anak biasanya sekolah sampai
pukul 13.00. Pelaksanaan full day school, dilengkapi program rekreatif dalam pembelajaran
agar tidak timbul kejenuhan pada siswa.

Sekolah yang menerapkan sistem full day school harus mempunyai program yang
baik, kurikulumnya harus jelas, sesuai dengan tingkatan pendidikan. Untuk saat ini peraturan
mengenai adanya sistem full day school belum dibuat, sejauh ini Menteri Muhajir Effendy
baru mencanangkan program tersebut, hal terpenting dari pelaksanaan full day school ialah
kesiapan komponen di sekolah dan kesiapan program-program yang harus diperhatikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan full day school adalah keterkaitan antara unsur-unsur dalam pembelajaran
seperti lingkungan tempat belajar, metode, strategi, teknologi, dan media agar terjadi tindak
belajar yang menekankan pada pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam
mencapai tujuan yang ditentukan.

2.4 Pengaruh Positif Full Day School


1. Waktu setelah Jam Belajar dapat Digunakan untuk Kegiatan Positif

Biasanya, setelah pulang sekolah anak akan bermain atau melakukan hal yang dirasa
kurang bermanfaat. Tapi dengan adanya full day school, setelah jam belajar akan diisi
kegiatan yang bermanfaat, seperti mengaji, olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler
lainnya.
2. Menghindari Kemacetan di Kota-kota
Biasanya di kota besar sering terjadi kemacetan di jam-jam pulang anak sekolah, yaitu
sekitar jam 11 dan 14, belum lagi ini adalah watu istirahat para pekerja. Setidaknya
dengan full day school, kemacetan di jam ini dapat ditiadakan.
3. Murid akan Memiliki Banyak Waktu Libur Bersama Keluarga
Full day school memberikan waktu libur sebanyak dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu. Di
hari libur ini, para murid dapat menghabiskan waktu dengan keluarga.
4. Program ini bisa Berjalan, karena Sudah Pernah Diterapkan
Sebenarnya, program seperti ini sudah diterapkan di sekolah-sekolah swasta di kota
besar. Hanya saja belum seluruh sekolah menerapkannya. Dan Muhadjir Effendy yakin
bahwa hal ini juga dapat diterapkan di sekolah negeri.
5. Membantu Orang Tua
Karena full day school mengharuskan ana berada di sekolah hampir seharian, itu artinya
orang tua yang bekerja di kantor dapat tenang karena anaknya berada dalam pengawasan
sekolah. Para orang tua juga tidak disibukkan dengan kegiatan antar jemput anak yang
mengganggu jam kantor.

2.5 Pengaruh Negatif Full Day School

1. Penerapannya tidak Bisa Sama Rata


Kehidupan di perkotaan dan pedesaan sangat berbeda, di pedesaan juga para orang tua
tak banyak yang bekerja di kantor, kebanyakan yang bekerja adalah para ayah. Selain itu,
tingkat kriminalitas di pedesaan juga rendah, sehingga penculikan anak juga jarang
terjadi. Oleh karena itu, penerapan full day school tidak bisa disama ratakan.
2. Murid Kekurangan Waktu Bersama Keluarga
Lima hari dalam seminggu para murid harus berada di sekolah hampir seharian penuh.
Sampai di rumah, kemungkinan sudah malam. Dan mereka akan istirahat lalu tidur.
Interaksi antaran anak dengan orang tua jadi berkurang dan ini menyebabkan hubungan
antara orang tua dan anak kurang dekat.
3. Orang Tua Semakin Melepas Tanggung Jawab
Karena waktu anak di sekolah lebih lama daripada di rumah, orang tua jadi menyerahkan
sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak kepada guru. Padaha, orang tua memiliki
andil besar dalam kesuksesan sang anak.
4. Para Murid akan Mengalami Stres
Murid dapat mengalami stres karena belajar terus menerus. Apalagi dari pagi hingga sore,
mereka akan berada di sekolah, belajar, bertemu dengan guru dan siswa lain yang
mungkin bagi sebagian anak membuatnya jenuh. Tak dapat dipungkiri jika mereka
mengalami stres.
5. Tidak Semua Sekolah Memiliki Fasilitas yang Memadai
Untuk melancarkan program full day school, sekolah perlu dilengkapi dengan berbagai
fasilitas penunjang, seperti tempat bermain, tempat praktek kegiatan tertentu. Jika hanya
ruang kelas saja, tentu anak akan merasa bosan. Sekolah pasti juga membutuhkan biaya
lebih untuk melengkapi fasilitas ini.
Bab III
Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk
digunakan sebagai solusi atau jawaban atas masalah yang sedang diteliti. Metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang berfokus pada pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat. Pada metode penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif dari partisipan
sebagai gambaran yang diutamakan dalam memperoleh hasil penelitian.

Dalam metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan beberapa teknik


pengumpulan data kualitatif yaitu 1) Wawancara 2) Observasi 3) Dokumentasi 4) Diskusi
terfokus 5) Triangulasi. Pada penelitian kali ini digunakan teknik pengumpulan data yaitu
wawancara. Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan


penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara
3.2 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek yang akan diamati adalah guru dan siswa SMA Negeri
25 Jakarta yang berperan dalam pelaksanaan full day school.

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 307), instrumen penelitian adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan suatu metode. Dalam penelitian ini kedudukan peneliti sekaligus
sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisa, penafsir data dan pada akhirnya
menjadi pelapor hasil penelitiannya.

Pedoman wawancara

Informan guru dan murid SMAN 25 Jakarta

1. Bagaimana gambaran umum pengelolaan pembelajaran dalam system Full Day


School di SMAN 25 Jakarta?

2. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam perencanaan pembelajaran program Full
Day School di SMAN 25 Jakarta?

3. Bagaimana tanggapan anda tentang system pembelajaran Full Day School ?

4. Apa pengaruh system Full Day School terhadap diri anda sendiri?
BAB IV
Hasil Penelitian

4.1 Deskripsi Umum

4.1.1 Profil Sekolah

Sekolah Menegah Atas 25 Jakarta merupakan salah satu SMA Negeri yang
berada di kecamatan Gambir. Tepatnya terletak di jalan A.M Sangaji No. 22 – 24,
Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. SMA Negeri 25 Jakarta didirikan sejak 1954.

SMA Negeri 25 Jakarta mempunyai visi yaitu mewujudkan sekolah


berkualitas dengan lulusan yang Beriman, Berkarakter Bangsa, Berilmu, dan menguasai
teknologi yang memenuhi tuntutan globalisasi.

4.1.2 Deskripsi kondisi tenaga pendidik dan siswa

Kunci keberhasilan full day school, terletak pada kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) khususnya guru. Terdapat 31 guru yang terdiri dari 23 PNS dan 8
Honorer serta terdapat 519 siswa yang terdiri dari 243 laki-laki dan 276 perempuan.

4.2Penyajian Data dan Pembahasan

1. Penyajian Data

Menurut hasil wawancara langsung terhadap guru dan siswa

“ menurut saya Full Day School itu biasa aja namun benar yang dikatakan bahwa lebih
ke akademik daripada non akademik. Memang benar semua siswa itu mampu dalam
bidang akademik dengan baik tapi rata-rata dari mereka juga ada yang lebih bisa di
bidang non-akademik tapi mungkin sampai sekarang ada sebagian orang yang belum tau
apa yang dia bisa” –Tastbita Raissadevi XI MIPA 1

“ Menurut saya tentang Full Day School itu bisa dibilang lumayan efektif,
mengembangkan prestasi anak. Seperti Full Day School kan tidak selamanya belajar
tetapi ada ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan kreativitas mereka yang positif trus
minat mereka yang dimana. Kalau menurut dampak diri saya sendiri Full Day School
bisa dibilang sangat terbebani karena di Full Day School yang sekarang itu jatuhnya
bukan ke ekstrakurikuler sih lebih pelajaran yang ditambahkan seharusnya sih lebih
diimbangin aja jangan terlalu banyak ada mata pelajaran tambahan karena tidak
semuanya itu mampu melakukannya” – Mualifah Macica XI MIPA 1
BAB V
Penutup

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang system Full Day School
dalam pengaruhnya terhadap guru dan siswa SMA Negeri 25 Jakarta dapat disimpulkan
bahwa Pelaksanaan Full Day School sangat berpengaruh bagi guru dan siswa ada pengaruh
baik dan pengaruh buruknya.

1. Pengaruh Baik
Seharian penuh guru dapat mengawasi serta menemani siswa dalam
kegiatannya di lingkungan sekolah. Siswa juga akan lebih banyak belajar daripada
bermain, karena adanya waktu terlibat dalam kelas, hal ini mengakibatkan produktifitas
anak tinggi, maka juga lebih mungkin dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan
sikap yang lebih positif, karena tidak ada waktu luang untuk melakukan
penyimpangan-penyimpangan karena seharian siswa berada di kelas dan berada dalam
pengawasan guru.

2. Pengaruh Buruk

System Full Day School sering kali membuat siswa merasa jenuh dan bosan
dikarenakan system belajar mengajar dengan waktu yang lama dan dengan jadwal yang
padat serta acap kali terjadi jika saat Full Day School berlangsung mereka menahan
kantuk karena kurang tidur yang disebabkan oleh PR yang diberikan guru sangat
banyak.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem Full Day Schooldalam pengaruhnya


terhadap guru dan siswa SMAN 25 Jakarta. Maka, disarankan sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah Mempertahankan dan lebih meningkatkan lagi kerjasama antara pihak
sekolah dengan orang tua siswa, dan masyarakat dalam pengembangan karakter siswa
untuk lebih mengetahui kepribadian masing-masing siswa.
2. Bagi Siswa Siswa harus selalu mempersiapkan diri terhadap kegiatan atau program yang
dilaksanakan sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas pribadinya serta
mampu mengaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah
maupun di luar lingkungan sekolah.
3. Saat Full Day School lebih diimbangin antara bidang akademik dan non-akademik
seperti tidak menambahkan jadwal mata pelajaran namun mengimbangi dengan kegiatan
keagamaan dan ekstrakurikuler
Daftar Pustaka

http://eprints.umm.ac.id/35535/3/jiptummpp-gdl-rosiepriha-48177-3-babii.pdf
https://silabus.org/full-day-school/
http://rendaariska.blogspot.com/2016/10/kebijakan-full-day-school-dan-pendapat.html
https://www.blogsederhana.web.id/bagaimana-dampak-positif-dan-negatifnya-program-full-day-
school/

Anda mungkin juga menyukai